BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Konsep Kaji-Tindak Partisipatif Perbaikan. dalam Upaya Peningkatan Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN , ISSN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

KAJI TINDAKAN PARTISIPATIF PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia karena prevalensi yang masih tinggi dan terus meningkat.

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pasal 1 UU RI No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan. Lanjut Usia dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia


Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Temanggung yang berusia tahun. Hasil pengukuran tekanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BUKU SEHAT DIABETES MELLITUS

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

LATAR BELAKANG TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DIET

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENDIDIKAN GIZI UNTUK PENYAMPAIAN PESAN SINGKAT GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003),

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kaji-Tindak Partisipatif Perbaikan Status Kesehatan bagi Tokoh Masyarakat di Desa Batur dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Dalam penelitian kaji-tindak partisipatif peningkatan status kesehatan tokoh masyarakat di desa Batur maka diajukan Kerangka Konsep Kaji Tindak sebagai berikut: Intervensi Tekanan darah tinggi Kadar asam urat tinggi Kadar kolestreol tinggi Kadar gula darah tinggi Persiapan Sosial Rencana Aksi Refleksi Dokumentasi Proses 1. Memberikan pemahaman baru bagi para tokoh masyarakat bagaimana menjaga pola makan yang dikonsumsi termasuk mengetahui komplikasi atau tingkatan penyakit lebih berbahaya yang bisa saja terjadi apabila indikasi tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolestrol tinggi, serta kadar asam urat tinggi tidak di atasi dengan segera. 2. Penkes kunjungan rumah yaitu untuk mencegah dan menanamkan perilaku yang benar dalam menekan munculnya indikasi seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolestrol tinggi, serta kadar asam urat tinggi. 22

23 Keterangan: Intervensi Berprinsip pada: 1. Penkes tentang peningkatan pemahaman dan kesadaran para tokoh masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan melalui perubahan perilaku kesehatan ke arah yang lebih baik dengan menghindari maupun membatasi konsumsi makanan tertentu yang menjadi pemicu terjadinya gangguan metabolik (tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi). 2. Pendidikan kesehatan mencakup pengaturan pola makan semestinya sesuai diit salah satu indikator gangguan metabolik yang diderita serta mengupayakan pencegahan terjadinya penyakit, seperti: hipertensi, hipertrigliserida, hiperurisemia, serta diabetes. 3.2 Desain Penelitian Penelitian dalam upaya perbaikan status kesehatan ketiga belas tokoh masyarakat di Desa Batur adalah penelitian kaji-tindak partisipatif (participatory research action). Dalam pendekatan ini, peneliti bersama-sama tokohtokoh masyarakat di Desa Batur Kecamatan Getasan berpartisipasi dalam siklus kaji tindak, yakni selama 2 siklus

24 rencana-aksi-refleksi. Selain itu, peranan dari peneliti partisipatif dalam desain penelitian ini adalah: (i) Memahami dengan jelas konsep maupun tindakan intervensi yang diusulkan dan yang akan dinegosiasikan kepada tokoh masyarakat di Desa Batur pada saat diskusi (sharing) kunjungan rumah. (ii) Melakukan proses dokumentasi mengenai action yang disepakati, dengan mencatat respons dan perubahan pemahaman, sikap, dan tindakan, serta bentuk partisipasi setiap tokoh masyarakat pada program intervensi dalam upaya perbaikan status kesehatan terkait parameter-parameter indikator gangguan metabolik (tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, gula darah, dan kolesterol tinggi). 3.3 Intervensi Intervensi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki status kesehatan tokoh masyarakat yaitu peneliti melakukan kunjungan 6 kali ke masing-masing rumah tokoh masyarakat dengan indikator gangguan metabolik (tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, gula darah, dan kolesterol tinggi) dimana pelaksanaan kunjungan rumah lanjutan pada setiap tokoh masyarakat baru boleh terlaksana dengan minimal berjarak satu minggu dari

25 kunjungan sebelumnya yang telah berlangsung. Dalam kunjungan ini, peneliti akan: i. Mewawancarai, menggali pemahaman tokoh masyarakat tentang munculnya indikator sindrom metabolik seperti kolesterol yang tinggi, gula darah tinggi, asam urat tinggi dan tekanan darah yang tinggi, serta mengidentifikasi data hasil pemeriksaan yang telah didapatkan sebelumnya (terlampir di latar belakang). ii. Melakukan pemeriksaan kesehatan ulang tokoh masyarakat yang hanya berfokus pada acuan hasil pemeriksaan sebelumnya yang telah didapat (indikator metabolik yang melebihi ambang batas normal) diantaranya: pemeriksaan tekanan darah pada 1 tokoh (Ibu H: 140/90 mmhg), pemeriksaan kadar asam urat pada 3 tokoh (Bapak. A.K: 7,7 mg/dl, Ibu. H: 8,3 mg/dl, dan Ibu. P: 8,4 mg/dl), pemeriksaan gula darah pada 1 tokoh (Bapak. R: 209 mg/dl), pemeriksaan kadar kolestrol pada 4 tokoh (Bapak. I: 212 mg/dl, Bapak. A.K: 248 mg/dl, Bapak. R: 240 mg/dl dan Bapak. S Tekelan: 200 mg/dl).

26 iii. Memberikan pendidikan kesehatan mencakup halhal seperti: Perbaikan tekanan darah yang tinggi (1 tokoh: Ibu. H) yang berdasarkan hasil penelitian (Rawasiah, dkk, 2012): yaitu melakukan diet rendah garam dengan mengurangi penggunaan garam sebagai penyedap masakan dan mengatur frekuensi penggunaan garam tersebut dalam makanan agar kandungan natrium dalam zat asin atau garam tidak terlalu banyak dikonsumsi tubuh. Selain itu, beberapa jenis makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi diantaranya: makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, telur asin), alkohol dan bahan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape (Infodatin, 2014). Perbaikan kadar kolestrol yang tinggi (4 tokoh: Bapak. I, Bapak A.K., Bapak R, Bapak S., Tekelan) dengan menganjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak. Berdasarkan hasil penelitian (Malik, dkk, 2013): salah satu faktor untuk mengontrol

27 kolesterol total darah yaitu dengan menjaga pola makan. Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi seperti daging yang berlemak, susu, es krim, telor, makananmakanan gorengan, kue kering, yang biasanya akan meningkatkan kadar koesterol darah. Sedangkan makanan orang Jepang umumnya berupa nasi, sayur-sayuran, buah-buahan dan ikan sehingga orang Jepang rata-rata mempunyai kadar kolesterol yang rendah dan angka kejadian penyakit jantung koroner lebih rendah dibandingkan orang Amerika (Anwar, 2004). Perbaikan kadar asam urat yang tinggi (3 tokoh: Bapak A, Ibu. P dan Ibu. H) dengan menganjurkan untuk menghindari konsumsi makanan yang tinggi kandungan purin, seperti: kacang-kacangan, daging, jeroan, ikan sarden dan udang, serta terkhsusus laki-laki dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol

28 (Noviyanti, 2015). Berdasarkan hasil penelitian (Husnah dan Chamayasinta, 2013): Penyebab hiperurisemia dan gout adalah produksi asam urat dalam tubuh yang meningkat akibat gangguan metabolisme purin bawaan dan kelebihan konsumsi makanan berkadar purin tinggi. Perbaikan kadar gula darah yang tinggi (1 tokoh: Bapak R) dengan mengurangi konsumsi makanan ataupun minuman yang terlalu manis terkhususnya dalam penggunaan gula pada minuman teh sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian (Betteng, dkk, 2014), semua penderita diabetes harus melakukan diet dengan pembatasan kalori, terlebih untuk penderita yang obesitas. Pemilihan makan harus dilakukan secara bijak dengan melaksanakan pembatasan kalori, terutama pembatasan lemak total dan lemak jenuh untuk mencapai kadar glukosa dan lipid darah yang normal. Serta Penambahan variasi sayur yang dikonsumsi dan konsumsi buah setiap hari juga merupakan modifikasi pola makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes.

29 iv. Dari bentuk kunjungan yang telah dilakukan, peneliti mengevaluasi proses intervensi, terkhususnya ada atau tidaknya perubahan perilaku yang dilakukan oleh tokoh masyarakat terkait pola pikir barunya dalam menyikapi munculnya indikator penyakit sindrom metabolik. 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian kaji-tindak partisipatif perbaikan status kesehatan bagi tokoh masyarakat sebagai proses perbaikan terkait parameter-parameter kesehatan metabolik bertempat di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan dilakukan selama ±2 bulan dalam bentuk intervensi 6 kali kunjungan rumah tokoh masyarakat.

30 3.5 Jenis dan Sampel Penelitian Di desa batur terdapat 19 dusun, yaitu: Tekelan, Seloduwur, Nglelo, Tawang, Batur Kidul, Batur Wetan, Gondhang, Dukuh, Selongisor, Kaliduren, Madu, Ngringin, Kalitengah, Sanggar, Diwak, Senden, Rejosari, Wonosari serta Krangkeng. Dari kesembilan belas dusun yang ada, enam dusun merupakan tempat tinggal sejumlah tokoh desa selain kepala dusun. Keenam dusun tersebut adalah dusun Tekelan, Dukuh, Krangkeng, Rejosari, Selo Duwur, dan Gondhang. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 13 perwakilan tokoh masyarakat dalam lingkup Desa Batur dimana profesi para tokoh ialah: 1 tokoh (Bapak I: Selo Duwur) sebagai kepala dusun, 1 tokoh (Ibu W: Gondhang) sebagai ketua PKK, 5 tokoh (Bapak A.K: Nanggulan, Bapak

31 M: Jetak, Bapak R: Tekelan, Bapak S: Kopeng, dan Ibu H: Samirono) sebagai kepala sekolah SD atau MI, serta 5 tokoh masyarakat (Bapak A: Rejosari, Bapak S: Krangkeng Atas, Bapak S: Krangkeng Bawah, Bapak N: Gondhang, dan Ibu P: Dukuh) merupakan perwakilan aktifis tokoh masyarakat dari berbagai dusun yang tersebar di Desa Batur. Sebagai acuan referensi data awal yang didapatkan dari hasil pemeriksaan pada bulan juni 2015 di balai Desa Batur (Karwur dkk, belum dipublikasikan), ketiga belas tokoh masyarakat inilah yang menjadi bagian tindak lanjut intervensi dalam bentuk kunjungan rumah oleh peneliti dalam upaya perbaikan status kesehatan terkait indikasi kolesterol tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. 3.6 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data Penelitian partisipatif berikut melibatkan 2 bentuk pengumpulan data, yakni: a. Data statik adalah data observasi berupa tanggapan dan reaksi yang dipertunjukkan oleh ketiga belas tokoh masyarakat di Desa Batur, seperti respon tokoh masyarakat pada saat peneliti membuat kontrak waktu atau rencana kunjungan melalui via sms, dan hasil observasi yang terlihat secara langsung dalam

32 keterlibatan tokoh untuk turut serta berdiskusi secara aktif maupun pasif dengan peneliti dalam upaya memperbaiki status kesehatan terkait indikasi kolesterol tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. b. Data dinamis adalah data yang ditangkap melalui dokumentasi proses pada setiap bentuk program, pertemuan, dan kontak dengan peneliti, yaitu tanggapan dan sikap tokoh masyarakat untuk dapat menerima dan sejauh mana mempraktekkan intervensi yang diberikan paska penelitian, seperti adanya persepakatan dari tokoh masyarakat dengan peneliti untuk mengurangi atau membatasi sampai benar menghindari konsumsi makanan tertentu dalam menekan terjadinya indikasi kolesterol tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. 3.7 Manajemen dan Analisis Data Peneliti menggunakan dirinya sendiri dalam mengumpulkan data yaitu dengan cara melakukan indeep interview dengan menggunakan alat perekam seperti recorder. Data yang dikumpulkan merupakan sebuah deskripsi dari proses partisipatif (plan, action, reflection) pada

33 setiap kunjungan ketiga belas tokoh masyarakat. Data ini akan mencakup data dasar pemeriksaan status kesehatan sebelum dan selama kaji tindak partisipatif. Selain itu, juga dikumpulkan data dinamis intervensi (plan-action-reflection) dan kemajuan dalam seri waktu 2 bulan intervensi melalui kaji tindak partisipatif. Baik data statik dan data dinamik tersebut merupakan input yang akan dipakai sebagai laporan akhir.