BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya, identitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6

BAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan tempat ibadah untuk umat kristiani sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan memerlukan sebuah branding. Branding ibarat tampilan fisik

BAB I PENDAHULUAN. identitas suatu perusahaan atau badan usaha lain yang sejenis. Corporate identity

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Data terakhir Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berupa logo sebagai pembeda antara perusahaan yang dikelolanya dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KONSEP PERANCANGAN. tersebut, sehingga nantinya tidak keluar dari tujuan perancangan.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hobi memelihara hewan memberikan manfaat melatih diri menjadi sosok yang

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS SEPATU SAT.UR.DAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Memuat Latar Belakang Pemilihan Studi Judul Perancangan BRANDING TOKO FASHION CASUAL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. makna atau pesan atau yang disebut juga Komunikasi Visual. 2 Salah satu


BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN SPANDUK PECEL LELE

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan secara fisik dan non fisik terhadap perusahaan lainnya. Situs

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, Sarinah adalah brand department store pertama yang dibangun

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding. Corporate Identity merupakan identitas brand sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dari museum ini telah dilengkapi dengan fasilitas planetarium. Tujuan awal

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bukti nyata yang diciptakan oleh organisasi tersebut dan. dikomunikasikan kepada beragam konstituen. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yaitu PT. Layindo Swarna Dwipa dan PT. Layindo Surya Gemilang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Januari tahun 2010 ini, sudah memasuki Permberlakuan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual. Semester 8 tahun 2006/2007

WILLA SEBAGAI PRODUK UKULELE BERKUALITAS

Perancangan Redesain Corporate Identity PT Yasa Industri Nusantara. Dityo Wahyu Primandono

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

HEMA berdiri sejak tahun 2000, awalnya HEMA berdiri di dekat Sekolah Marsudirini, di daerah Kemang Pratama, Bekasi. Hingga saat ini HEMA sudah mempuny

BAB I PENDAHULUAN. Bank BNI, Pertamina, Telkom, dan lainnya. Dimulai dari 2004, terdapat 3 perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan sebagai aplikasi dari Corporate Identity adalah Stationery Set.

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk,

BAB I PENDAHULUAN. 2013), bisnis salon kecantikan terus menunjukkan daya tariknya. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. identitas, informasi yang akhirnya digunakan sebagai alat pemasaran

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk membedakan secara fisik maupun non fisik dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan brand image yang mencerminkan produk mereka masing-masing, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Contoh sederhananya adalah gerai-gerai McDonald s yang selalu dipadati

ABSTRAK PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA Oleh Seanzha Kemal Rachman

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

REBRANDING CV. PRAWARA DWI PERSADA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN BRAND AWARENESS

9 Juni 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2006/2007

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL FESYEN BRAND DUA CANTING TUGAS AKHIR. Oleh. Henny Maurien Kelas 08PAU

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I. Pendahuluan. pengenalan kembali kepada masyarakat tentang karakteristik/identitas

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK

REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang

BAB II KAJIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Burgerman adalah salah satu kafe burger di Surabaya yang bermaksud

BAB 4 KONSEP DESAIN. adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan membutuhkan strategi bisnis lain. kerja sama dengan perusahaan farmasi lain di Indonesia.

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

Perancangan Identitas Visual Kebun Binatang Surabaya Dengan Konsep Uniquely Playful

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya, identitas perusahaan merupakan pembeda satu perusahaan dengan yang lainnya, walaupun beberapa perusahaan menawarkan hal yang sama. Identitas sebuah perusahaan juga menjadi ciri khas perusahaan tersebut, terutama identitas visualnya. Menurut Landa (2011) identitas visual (visual identity) merupakan hubungan hal yang bersifat visual dan verbal pada sebuah brand, termasuk segala aplikasi yang berhubungan dengan desain, seperti logo, kartu nama, dan aplikasi lainnya, yang sering pula disebut sebagai brand identity, branding, dan corporate identity (Hal. 240). Logo sebagai salah satu bentuk identitas visual merupakan kata atau lambang yang merepresentasikan sebuah perusahaan atau produk, baik material maupun imaterial. Logo adalah simbol unik yang mengidentifikasikan sesuatu, serta merupakan perwujudan segala sesuatu yang ingin ditampilkan oleh sebuah brand, kelompok, maupun individu. Brewphobia Coffee merupakan sebuah kafe yang didirikan oleh tiga orang entrepreneur, yakni Mirza Luqman Effendy, Pinardi Setiawan, serta Stefanus Rusli. Kafe ini diberi nama Brewphobia Coffee karena menurut pendapat pendirinya, banyak orang yang masih takut membuat kesaahan saat menyeduh 1

kopi. Pemilik kafe ini menginginkan masyarakat luas dari semua kalangan dapat merasakan kopi yang baik. Brewphobia Coffee kini memiliki dua store yang terletak di Bluegreen Office Kembangan dan di Lotte Mart Kuningan City. Brewphobia Coffee masih akan membuka beberapa cabang lagi. Brewphobia Coffee memiliki visi menjadikan bisnis kopi specialty menjadi bisnis yang dikenal lebih luas ke semua lapisan masyarakat melalui program edukasi kopi dan produk sejenisnya kepada para konsumen Brewphobia Coffee. Citra yang ditampilkan oleh Brewphobia Coffee sekarang adalah bahwa Brewphobia Coffee merupakan kafe yang menyajikan kopi yang berkualitas baik bagi semua kalangan. Ke depannya, Brewphobia Coffee ingin menunjukkan citra baru, bahwa kafe ini ingin menyajikan kopi yang berkualitas baik, khususnya kopi dari Indonesia. Menurut pemilik, kopi Indonesia memiliki kualitas yang baik, namun masih belum diketahui oleh masyarakat Indonesia sendiri. Pemilik juga ingin menyempitkan target pasarnya menjadi pekerja kantoran, dan dengan status ekonomi menengah ke atas. Mengacu pada penjelasan di atas, yakni perubahan citra dan target yang ingin dilakukan pemilik inilah, yang kemudian mendasari penulis melakukan penelitian perancangan identitas visual Brewphobia Coffee. 2

1.2. Rumusan Masalah Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1. Bagaimana merancang logo yang dapat mencerminkan citra Brewphobia Coffee? 1.2.2. Bagaimana merancang graphic standard manual (GSM) yang mengatur konsistensi identitas visual Brewphobia Coffee? 1.3. Batasan Masalah Agar tetap terfokus, permasalahan yang dibahas dibatasi hanya pada pembuatan identitas visual Brewphobia Coffee, berupa logo dan pembuatan GSM, yang mencitrakan Brewphobia Coffee sebagai kafe dengan spesialisasi kopi Indonesia. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1. Merancang logo yang dapat mencerminkan citra Brewphobia Coffee. 1.4.2. Merancang graphic standard manual (GSM) yang mengatur konsistensi identitas visual Brewphobia Coffee. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah membuat logo yang konsisten dan dapat mencerminkan citra Brewphobia Coffee, serta aplikasi logo tersebut yang diatur dalam GSM. 1.6. Metode Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan penulis membutuhkan data yang bersifat kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2010:4), metode kualitatif 3

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari orang dan perilaku yang diamati. Metode pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1.6.1. Wawancara, dilakukan untuk mengetahui latar belakang, konsep, target pasar, serta informasi lainnya mengenai Brewphobia Coffee. 1.6.2. Studi literatur, dilakukan untuk memelajari mengenai identitas visual, serta bagaimana membuat identitas visual yang ideal. 1.6.3. Observasi, dilakukan untuk mengetahui masalah yang ada pada logo Brewphobia Coffee, sesuai dengan landasan teori. 1.7. Metode Perancangan Berikut ini merupakan tahapan proses perancangan identitas visual bagi perusahaan Brewphobia Coffee: 1.7.1. Tahap awal Penulis melakukan wawancara dengan pihak Brewphobia Coffee. Tujuan dilakukan wawancara ini adalah untuk memeroleh data mengenai perusahaan, seperti latar belakang perusahaan, visi dan misi, sejarah, serta informasi lainnya yang diperlukan. 1.7.2. Tahap penelitian Pada tahap ini, penulis awalnya melakukan studi literatur untuk mengetahui informasi mengenai identitas visual. Dari hasil studi literatur tersebut, penulis mengimplementasikan hasil wawancara dengan pihak Brewphobia Coffee ke dalamnya. 4

1.7.3. Tahap perancangan Setelah memeroleh hasil penelitian, penulis melanjutkan ke tahap perancangan. Penulis kemudian masuk ke tahap sketsa logo. Setelah pembuatan sketsa, penulis masuk ke tahap digitalisasi logo. Berikutnya penulis membuat ketetapan penggunaan logo dalam sebuah GSM. Tahap berikutnya adalah pengaplikasian logo, yaitu dengan membuat identitas visual lainnya bagi perusahaan ini, seperti kartu nama dan kop surat. 5

1.8. Skematika Perancangan 6