Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA. I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

ANTARIKSA BUDILEKSMANA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

PENGARUH THE MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM JII DI BURSA EFEK INDONESIA. Nur Azlina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat pada awalnya hanya membagi pengeluaran mereka

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pula minat masyarakat untuk berinvestasi, pasar modal menjadi salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

PENGARUH MONDAY, WEEK-FOUR,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bulan Januari yang dikenal dengan istilah January effect. January effect merupakan anomali yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan alternatif bagi investor untuk menanamkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini berisi tentang pengertian investasi, saham, return, pasar modal, anomali pasar,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hanafi (2008), pasar modal adalah pasar keuangan di mana

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB III METODE PENELITIAN. atau terdaftar di Bursa Efek Indoensia. Data-data perusahaan yang akan diteliti

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

Kondisi Pasar yang Efisien

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 236

ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 STUDI LITERATUR

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

ANALISIS JANUARY EFFECT PADA PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN A R T I K E L I L M I A H

EFEK ANOMALI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM (Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013)

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis market overreaction..., Indra Prakoso, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

ANALISIS MONDAY EFFECT DAN WEEKEND EFFECT PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Transkripsi:

Daniel, Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham... ISSN 2356-85 Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode - Daniel ), Abriandi 2) Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulomas Kav 22, Jakarta Timur, Indonesia, 320 ) Email: daniel_20893@yahoo.com 2) Email: abriandi@kalbis.ac.id Abstract: Capital market is the place where long term financial instrument is traded. Monday effect is a condition of stock return on Monday is the lowest return than others day return. The purpose of this research is to investigate the impact of phenomenon of Monday effect on LQ 45 index in Indonesian stock exchange and correlation between Friday and Monday return for period -. The sample are closing stock price of LQ 45 index for two semester in -. Classical assumption test in this research are normality test and homogenity test. Analysis technique of this research are ANOVA and Correlation test. The research results: Monday effect exists in LQ 45 index for - period and have a impact on stock return. The result for correlation test is negative weak correlation exist in and positive weak correlation exist in -. Keywords: anomaly market, eficiency market, monday effect, capital market Abstrak: Pasar modal adalah tempat instrumen keuangan jangka panjang diperjualbelikan. Monday Effect adalah kondisi dimana return saham terendah selama seminggu terjadi pada hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari terjadinya fenomena Monday effect dan hubungan return saham hari jumat dengan hari senin pada saham LQ 45 di bursa efek indonesia periode -. Sampel yang digunakan berupa harga penutupan saham perusahaan yang bertahan selama dua semester di dalam indeks LQ 45 periode -. i asumsi klasik yang digunakan: dan. Teknik analisis yang digunakan ANOVA dan korelasi. Hasil dari penelitian menunjukkan fenomena Monday Effect terjadi di bursa efek indonesia periode - dan berdampak pada return saham perusahaan. Hasil dari korelasi menunujukkan korelasi lemah negatif terjadi pada tahun, sedangkan korelasi lemah positif terjadi pada tahun dan. Kata kunci: anomali pasar, pasar modal efisien, monday effect, pasar modal I. PENDAHULUAN Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh swasta maupun pemerintah. Instrumen yang diperdagangkan antara lain saham, obligasi, waran, right dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti right, waran, obligasi konvertibel, saham dividen, saham bonus. Pasar modal juga sebagai wadah bertemunya pihak yang membutuhkan dana (emiten) dan pihak yang kelebihan dana (investor). Menurut Bujang (2007: 5) beberapa keuntungan pasar modal, yaitu: menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal, alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan diversifikasi investasi, menciptakan lapangan kerja. Investor dalam melakukan investasi di pasar modal tentu mengharapkan keuntungan dalam bentuk deviden maupun abnormal return namun kenyataannya terkadang investor juga mengalami kerugian dalam berinvestasi di pasar modal. Keuntungan dan kerugian investor dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya oleh kemampuan analisis investor sebelum memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan dan menganalisis naik turunnya harga saham dimasa depan. Harga saham dapat dipengaruhi oleh informasi yang beredar di pasar modal, penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar modal dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Informasi yang beredar akan tercermin

Kalbisocio,Volume 4 No. Februari 207 pada harga saham sehingga menciptakan pasar modal yang efisien. Pasar modal efisien adalah kondisi saat harga saham mencerminkan informasi yang beredar sehingga sangat tidak mungkin bagi investor untuk memperkirakan akan memperoleh keuntungan di atas normal secara berkelanjutan. Pasar modal Indonesia masuk ke dalam pasar modal efisien namun masih dalam bentuk lemah, yaitu harga saham di Bursa Efek Indonesia mencerminakn data historis atau masa lalu seperti laporan keuangan. Kondisi dalam pasar modal yang efisien, return saham selama lima hari perdagangan cenderung sama, meskipun dalam praktiknya teori ini bertentangan dengan kondisi pasar di lapangan karena pada kenyataannya terdapat anomali pasar Anomali pasar merupakan kondisi menyimpang dari suatu model atau pola yang terdapat di pasar modal dan merupakan kejadian yang tidak dapat diantisipasi dan menyebabkan investor berpeluang untuk mendapatkan abnormal return. Anomali pasar dapat berdampak buruk karena kondisi pasar tidak lagi mencerminkan keadaan yang sebenarnya terjadi. Beberapa bentuk dari anomali pasar, yaitu anomali perusahaan (firm anomaly), anomali musiman (seasonal anomaly), anomali peristiwa (event anomaly) dan anomali akuntansi (accounting anomaly). Anomali musiman dibagi ke dalam beberapa kategori: the day of week effect, Monday effect, week four week effect, january effect, turn of the month effect, roglaski effect dan holiday effect. Monday effect adalah kondisi dimana return saham menjadi negatif pada hari, sehingga menimbulkan anggapan bahwa return pada hari dapat diprediksi sehingga terjadi abnormal return dalam pasar modal. Sedangkan dalam pasar efisien seharusnya tidak terjadi return saham yang dapat diprediksi oleh investor sehingga dapat dimanfaatkan oleh investor untuk memperoleh keuntungan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Monday effect terjadi adalah investor pada hari cenderung lebih suka untuk menjual sahamnya daripada membeli saham sehingga terjadi penawaran yang berlebihan yang menyebabkan harga saham menjadi turun sehingga return saham menjadi negatif pada hari. Selain itu kebiasaan emiten yang cenderung mengeluarkan informasi negatif pada hari akan direspon oleh pasar pada hari, hal ini juga menyebabkan return pada hari tertekan. Faktor psikologis investor mempunyai pengaruh karena hari merupakan hari pertama setelah hari libur dan jauh dari hari libur, hal ini mempengaruhi psikologis investor yang menyebabkan investor menjadi pesimis di hari. Penelitian mengenai Monday effect pertama kali dilakukan oleh Fields pada tahun 93 dan dilanjutkan oleh French tahun 980. Penelitian yang dilakukan oleh French menunjukkan adanya suatu pola imbal hasil di pasar modal dalam suatu periode tertentu, hal ini ditandai dengan adanya ratarata imbal hasil negatif pada hari senin yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan hari-hari lain dalam minggu yang sama. Setelah penelitian yang dilakukan oleh French, banyak peneliti lain yang tertarik untuk membahas mengenai fenomena Monday effect yang antara lain dilakukan oleh Gibbons dan Hans (98), Jaffe, Westerfield dan Ma (989), Lakonishik dan Maberly (990), Abraham dan Ikenberry (994), Kamara (997), Wang, Li dan Ericksen (997), Mehdian dan Perry (200) serta Sun dan Tong (2002) yang membuktikan bahwa return pada hari negatif bila dibandingkan dengan hari-hari lain. Lebih lanjut, Abraham dan Ikenberry (994) mengemukakan adanya hubungan antara hari dengan hari, hal ini dibuktikan dengan penilitian yang menunjukan jika return hari negatif maka 80% return pada hari akan negatif dan bila return hari positif maka 50% return pada hari senin akan positif. Penelitian mengenai anomali pasar di pasar modal Indonesia dilakukan Cahyaningdyah (2005) yang membuktikan terjadinya day of week effect pada Bursa Efek Jakarta periode 200-2003, dimana return tertinggi terjadi pada hari (weekend effect) dan return terendah terjadi pada hari (Monday effect). Penelitian mengenai Monday effect hingga saat ini masih menjadi bahan penelitian yang menarik untuk diteliti karena tidak setiap tahun terjadi fenomena Monday effect. Menurut studi yang dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005: 49) menyatakan bahwa dengan periode pengamatan pada return pasar tahun 999-2004, pengan membuktikan bahwa terdapat return yang negatif secara signifikan pada hari dan return hari lain adalah positif, atau dengan kata lain terdapat gejala Monday effect di Bursa Efek Jakarta. Return pada hari berkorelasi secara positif terhadap return hari jumat pada minggu sebelumnya. Menurut Saputro dan Sukirno () dalam jurnalnya yang berjudul Day of The Week effect dan Month of The Year Effect Terhadap Return Indeks Pasar menunjukkan bahwa return saham pada hari merupakan return terendah dibandingkan dengan return saham pada hari lain. 2

Daniel, Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham... Return pada hari tidaklah terjadi secara random dan dapat diprediksi secara sistematis berdasarkan kondisi pasar pada hari minggu sebelumnya. Studi ini juga menyatakan bahwa munculnya gejala Monday effect tidak stabil dan bervariasi dari tahun ke tahun sepanjang periode pengamatan 999-2004. Perumusan Masalah: () Apakah fenomena Monday effect terjadi pada Bursa Efek Indonesia periode -?; (2) Apakah fenomena Monday effect terjadi karena ada hubungannya dengan return pada hari?; dan (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return hari dengan return hari? Tujuan Penelitian: () Untuk mengetahui apakah fenomena Monday effect terjadi pada Bursa Efek Indonesia periode -; (2) Untuk mengetahui apakah fenomena Monday effect terjadi karena ada hubungannya dengan return pada hari ; dan (3) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return hari dengan return hari. II. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa metode, berikut akan dijelaskan mengenai metode analisis data, variabel operasional dan objek penelitian.. Variabel Operasional Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah Monday effect terjadi atau tidak di Bursa Efek Indonesia. Untuk membuktikannya digunakan variabel-variabel: (a) Monday effect, Fenomena Monday effect menyatakan bahwa return saham di hari adalah negatif. Dimana return saham pada hari cenderung mempengaruhi return saham di hari ; (b) Return saham, Return merupakan total keuntungan atau kerugian dari suatu investasi. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah return aktual yaitu realisasi return yang diperoleh dari selisih penutupan harga saham hari ini dengan hari sebelumnya; (c) Dependent variabel, Dependent variabel adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini, dependet variabel yang digunakan adalah return saham di hari yang dipengaruhi oleh return saham di hari ; dan (d) Independent variabel, Independent variabel adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini, independent variabel yang diguanakan adalah return saham di hari yang mempengaruhi return saham di hari. 2. Populasi Populasi menurut Sugiyono (202: 7) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang masuk ke dalam indeks LQ45 semester pertama dan semester kedua pada tahun -. Jumlah saham perusahaan yang masuk ke dalam indeks LQ45 pada tahun adalah 48 emiten, sedangkan sebanyak 50 emiten terdaftar dalam indeks LQ45 pada tahun. sebanyak 47 emiten terdaftar dalam indeks LQ45. 3. Sampel Menurut Sugiyono (202: 8) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah purposive sampling technique yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan syarat yang sesuai untuk dijadikan sampel. Syarat yang ditetapkan untuk pemilihan sampel dalam penelitian adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 selama dua semester pada tahun -. Syarat tersebut ditetapkan karena saham yang bertahan selama dua semester di indeks LQ45 adalah saham yang menggambarkan indeks LQ45 selama satu tahun. Jumlah perusahaan yang ditetapkan sebagai sampel pada tahun adalah emiten. Sebanyak emiten diambil sebagai sampel pada tahun. terdapat emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian. 4. Standar Pengan Penelitian ini menggunakan beberapa standar pengan, adapun pengan yang dilakukan adalah dan : (a) i Normalitas, i digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode parametrik, sehingga data yang ada harus lulus normalistas. Hasil perhitungan harus lebih besar dari 0,05; dan (b) i Homogenitas, i digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. i dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Analisis of Varian (ANOVA) dan korelasi. Kriteria yang diguanakan adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih, adalah sama. 3

Kalbisocio,Volume 4 No. Februari 207 5. Cara Pengan Pengan dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara dan adapun cara pengan yang dilakukan adalah actual return saham, Analysis of Variance (ANOVA), Paired Sample T-test dan korelasi. a. Actual Return Saham Analisis pengan data-data yang diperoleh, menggunakan rumus return saham untuk hari dan hari-hari lainnya. Rumus yang digunakan adalah 4 pricet price Re turn = Dimana : pricet Dimana: t price t : harga saham pada periode t, yaitu harga penutupan saham pada hari yang dihitung price t- : harga saham pada periode t-, yaitu harga saham penutupan pada hari sebelum hari yang dihitung Rumus tersebut digunakan untuk menghitung return saham pada hari hingga. Untuk mendapatkan rata-rata return harian saham, return saham masing-masing hari dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah hari pada tahun tertentu dan dibagi dengan jumlah saham perusahaan. b. ANOVA i ANOVA merupakan suatu metode analisis statistik untuk meng kesamaan lebih dari dua ratarata sampel atau dapat digunakan untuk perbedaan variabel dependent dengan variabel independent yang digunakan lebih dari dua. Pengan menggunakan distribusi F. Untuk penelitian apakah terjadi Monday effect pada periode -, dilakukan dengan cara hipotesis : H 0 : µ sn = µ sl = µ rb = µ km = µ jm : µ sn µ sl µ rb µ km µ jm Dengan α yang digunakan sebesar 5%, apabila hasilnya F hitung F 0,05,df,df2 atau prob > α artinya H 0 diterima yang artinya tidak terjadi fenomena Monday effect pada periode yang dihitung pada saham-saham yang berada di LQ 45 yang artinya tidak ada perbedaan return saham pada hari dengan hari lainnya. Sedangkan apabila hasilnya F hitung > F 0,05,df,df2 atau prob < α artinya diterima yang berarti fenomena Monday effect terjadi yang artinya terdapat perbedaan retun pada hari dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya. c. i i korelasi merupakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel. Terdapat dua aspek dalam korelasi, yaitu apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel. Yang kedua, seberapa kuat hubungan kedua variable bila terdapat hubungan antara kedua variabel. d. Paired Sample T-test i beda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan. Masksudnya adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Syarat dalam beda ini adalah apabila nilai sig > 0,05 dan T tabel > T hitung maka H 0 diterima dan ditolak. diterima dan H 0 diterima nilai sig < 0,05 dan T tabel < T hitung dimana lambang negatif pada hasil T hitung diabaikan karena hanya menggambarkan keberadaan hasil apakah di sisi kiri atau kanan e. Hipotesis Penelitian Hipotesis untuk mengetahui Monday Effect terjadi di Bursa Efek Indonesia adalah: H 0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return hari dengan hari-hari lainnya yang artinya tidak terjadi Monday effect di LQ45 : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return hari dengan hari-hari lainnya yang artinya Monday effect terjadi di LQ 45 untuk meng terdapat perbedaan return yang signifikan menggunaka Paired Sample T-Test, diajukan hipotesis : H 0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return hari dengan hari-hari lainnya yang artinya tidak terjadi Monday effect di LQ45 : terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata return hari dengan hari-hari lainnya yang artinya Monday effect terjadi di LQ 45 sedangkan untuk meng apakah terdapat hubungan antara return hari dengan return hari, diajuka hipotesis : H 0 : tidak terdapat hubungan antara return hari dengan return hari : terdapat hubungan antara return hari dengan return hari.

Daniel, Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham... B. Landasan Teoritis Penelitian ini berlandaskan pada dua teori besar yaitu teori pasar modal efisien dan anomali pasar.. Pasar Modal Efisien Menurut Bujang (2007: 70) pasar disebut efisien jika terdapat informasi yang merata dan dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan membeli dan atau menjual efek, sedangkan Manurung (202: 50-5) mendefinisikan pasar efisien adalah pasar yang mempunyai transaksi likuid untuk saham-saham dan biaya yang berlaku sangat murah. Ciri-ciri pasar yang efisien: Nilai investasi atau harga saham adalah present value dari future value atau prospek bisnis sang emiten; Imbal balik dari investasi adalah laba yang normal (normal rate of return); Setiap analisis atau informasi terbaru akan tercermin secara cepat dalam nilai investasi atau harga pasar saham; Dampak dari perubahan tersebut dapat bernada negatif atau positif; dan Perubahan harga yang terjadi bersifat acak (random walk) Menurut Bodie (: 235) pasar modal yang efisien dibedakan ke dalam tiga jenis: Pasar efisien bentuk lemah (weak-form EMH): hipotesis yang menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang berasal dari historis perdagangan sebelumnya. Karena harga saham mencerminkan informasi masa lalu, sehingga para investor tidak dapat memperoleh keuntungan lebih besar jika menggunakan data harga saham masa lalu untuk memprediksi harga saham di masa akan datang. Analisis harga saham dengan menggunakan data pasar historis dikenal dengan analisis teknikal (technical analysis); Pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong-form EMH): harga saham telaj mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Artinya merupakan cerminan harga saham historis, harga yang tercipta juga terjadi karena infromasi yang tersedia di pasar, termasuk informasi yang berasal dari laporan keuangan dan infromasi lainnya sebagaimana diwajibkan oleh peraturan. Oleh karena itu, investor yang akan melakukan tindakan setelah suatu informasi baru dipublikasikan tidak dapat mengharapkan keuntungan di atas rata-rata karena harga telah mencerminkan pengaruh dari infromasi tersebut. Investor yang melakukan analisis dengan menggunakan informasi yang berasal dari laporan keuangan atau sumber lainnya untuk mengidentifikasi harga saham disebut analisis fundamental (fundamental analysis); dan Pasar efisien bentuk kuat (strong-form EMH): harga saham telah mencerminkan seluruh infromasi yang relevan, baik informasi yang dipublikasikan (public information) maupun informasi yang tidak dipublikasikan (private information), artinya harga saham telah mencerminkan semua informasi yang relevan, termasuk informasi yang tersedia hanya untuk pihak internal perusahaan ataupun kelompok tertentu. 2. Anomali Pasar Anomali menurut Jones (2009: 329) didefinisikan sebagai suatu penyimpangan dari suatu aturan atau model. Anomali pasar ini berlawanan dengan apa yang diharapkan di dalam sutau pasar yang efisien dan mendasari pengecualian dari efisiensi efisiensi pasar. Jenis-jenis anomali menurut Hartono (: ): (a) Anomali Size Effect, Adalah kecenderungan saham-saham perusahaan kecil mempunyai return lebih tinggi dibandingkan dengan saham-saham perusahaan besar. Perbedaan ukuran perusahaan menyebabkan perbedaan pada pubikasi laporan keuangan. Adanya perbedaan publikasi laporan keuangan menjadi salah satu pemicu terjadinya market overreaction, sehingga antisipasi pasar belum tentu sama untuk berbagai ukuran perusahaan; dan (b) Anomali Kalender, Adalah anomali yang terjadi karena efek hari dan pergantian bulan tertentu yang berpengaruh terhadap perdagangan pasar modal. Secara umum, anomali kalender terdiri dari: () Anomali bulan Januari (January Effect), Adalah sebuah anomali dimana return di bulan Januari lebih besar daripada bulan-bulan lainnya, dan ini biasanya terjadi pada saham- saham yang nilainya kecil (small stock). Hal ini terjadi dikarenakan investor akan cenderung mencari saham yang harganya telah jatuh pada akhir Desember tahun sebelumnya. Kejatuhan harga-harga saham di akhir tahun terjadi karena para investor menjual saham untuk membukukan kerugian dan mengurangi kewajiban pajak; (2) Anomali pada peralihan bulan (Turn off the Month Effect), Adalah sebuah anomali dimana kenaikan rata-rata harga saham sekitar peralihan bulan libur lebih tinggi daripada kenaikan rata-rata harga saham sebelum sebulan penuh (tidak termasuk peralihan bulan). Menurut Barone (989) seperti dikutip dalam Bahadur (2005), salah satu hipotesis yang dapat menjelaskan adanya anomali ini adalah liquidity trading yaitu permintaan terhadap sekuritas di pasar oleh investor individual yang mengalami kenaikan pada akhir bulan dikarenakan investor memperoleh pembayaran gaji yang kemudian diinvestasikan dengan membeli sekuritas di pasar; dan (3) Anomali pada akhir 5

Kalbisocio,Volume 4 No. Februari 207 Desember, Adalah sebuah anomali dimana rata-rata return saham pada setengah bulan kedua (tanggal 5-3) dari bulan Desember cenderung tinggi. Anomali pada akhir Desember menggambarkan adanya peningkatan volume perdagangan dan harga saham pada akhir bulan Desember dan pada dua minggu pertama di bulan Januari. Fenomena ini diteliti oleh Keim (983) yang menunjukkan adanya imbal hasil abnormal pada saham perusahaan kecil pada dua minggu pertama di bulan Januari. 3. Monday Effect Menurut Jones (2009: 320) Monday effect merupakan salah satu fenomena dalam pasar modal internasional yang terdapat perbedaan return pada hari dibanding dengan hari-hari lainnya. Sedangkan menurut Reilly dan Brown (20: 58), analisis tentang Monday effect menyatakan bahwa return pada hari senin secara signifikan negatif dibandingkan dengan rata-rata return hari lain. Menurut Damodaran (202: 4-) Monday effect adalah fenomena return yang bertahan dalam periode yang lama dan terjadi dalam beberapa pasar internasional. Monday effect menunjukkan perdeaan antara return hari dengan hari-hari lainnya. Monday effect juga berpengaruh lebih buruk bagi perusahaan kecil dibandingan efeknya pada perusahaan besar. Menurut Hartono (: ) Monday effect merupakan salah satu bagian dari anomali kalender. Anomali kalender adalah anomali yang terjadi karena efek hari dan pergantian bulan tertenatu yang berpengaruh terhadap pasar modal. Beberapa alasan yang mengakibatkan terjadinya fenomena Monday effect. Pertama, fenomena ini disebabkan adanya aksi profit taking yang dilakukan oleh investor pada hari jumat minggu sebelumnya. Alasan lainnya adalah pada umumnya perusahaan yang ingin menyampaikan berita buruk akan menunggu waktu yang tepat, yakni pada akhir pekan. Tujuan perusahaan menyampaikan berita buruk di akhir pekan adalah agar investor dapat mengevaluasi berita tersebut selama hari libur bursa (Sabtu dan Minggu) dan perusahaan berharap investor tidak panik terhadap penyampaian berita tersebut. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai hasil perhitungan yang dilakukan.. Rata-Rata Return harian Pertama-tama dilakukan perhitungan rata-rata return harian perusahaan pada tahun - 6 untuk mengetahui hari terjadinya return terendah pada tahun - Rata-rata return harian Selasa Rabu Kamis Mean -.230 -.052.222 -.06 -.063 Selasa Rabu Kamis Mean.028.062.394.039.094 Selasa Rabu Kamis Mean -.592.0 -.006.204.033 Hasil perhitungan rata-rata return per hari ditunjukkan Rata-rata Rata-rata oleh return return harian harian bahwa hari adalah hari terjadinya return terendah pada tahun -. Selasa Selasa Rabu Rabu Kamis Kamis Pada Mean Mean tahun -.230 -.230 -.052 -.052 rata-rata.222.222 return -.06 -.06 hari -.063 -.063 adalah -.230 yang merupakan Selasa Selasa return Rabu Rabu terendah Kamis Kamis dibanding hari lainnya. Mean Mean.028.028.062.062 return.394.394 terendah.039.039 terjadi.094.094 pada hari dengan nilai Selasa Selasa.028. Rabu Rabu Kamis Kamis rata-rata return terendah Mean Mean -.592 -.592 juga terjadi.0.0 pada -.006 -.006 hari.204.204 dengan.033.033 nilai -0.592. 2. i Normalitas 2 2 i,06,06,090,090,06,078,078,090,078 3 3 i,096,096 4,69,69,04,04 4 4 i,83,83,0,0,08,08 Hasil data yang akan dilakukan untuk ANOVA, korelasi dan beda menunjukkan 5 hasil sig lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi df df normal df2 df2 dan dapat digunakan terlihat pada 2, 3 dan 4. 26 26 6 6,305,305 3. i Homogenitas 6 Setelah lolos, data dilanjutkan dengan df df. df2 df2 Hasil data yang akan dilakukan untuk ANOVA,,35,35 korelasi dan 7 df df df2 df2 26 7,55 8 A D 4 9 A D 4 0 0 D 4 2 2 3 3 6 6 U 4 i i - - Sen Se 5 5 - - Sen Se - - Se

-.063.094.033 -.063.094.033 *) *) *) Mean 4 -.592.0 -.006.204.033 F F tabel 3 i 2,96 2,582,045 2 Daniel, Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham...,83,036 0 ANOVA beda menunjukkan,0 hasil sig lebih besar dari 0,05 0 i ANOVA,036 8 ANOVA yang berarti data,08 lolos Homogenitas Rata-rata return harian dan dapat F F digunakan dalam penelitian seperti pada 5, 6, 4 i Beda tabel,06 F 2,635 F2,28 tabel,048 dan 7.,090 Selasa Rabu Kamis 2,474 2,0,035 Mean 5 -.230 0 menunjukkan t df Hasil perhitungan (2-tailed),078 -.052.222 -.06 -.063 5 -Selain i Selasa Rabu Kamis 8 ANOVA ANOVA tahun -2,03 menunjukkan 4 hasil F hitung,049 lebih Mean df df Rata-rata.028 return.062 df2 df2 harian.394.039.094 besar dari 9 F tabel, yaitu 2,635 >2,28 dan sig lebih kecil Selasa Rabu Kamis ANOVA F F tabel 26 263 6 6,305,305 dari nilai 0,05 yang menandakan diterima, -,294 Mean -.592.0 Selasa -.006 Rabu.204 Kamis.033 yaitu 5 i Beda 2,474 2,0,035 Mean -.230 -.052.222 -.06 -.063 terjadi F Monday Effect -,294 F pada Bursa tabel Efek Indonesia 6 Selasa Rabu Kamis 2,96 2,582,045 6 tahun. Mean.028 t df (2-tailed).062.394.039.094 8 ANOVA 2 -Selain 9 ANOVA df Rata-rata,096 return Selasa df2 harian Rabu 4 Kamis 5. i 2 i 39,024-2,3 Mean -.592.0 -.006,35.204.033,69 0 ANOVA F F tabel Selasa Rabu Kamis i korelasi dilakukan untuk tabel 2,474 2,0 mengetahui,035 apakah Mean -.230,04 -.052.222 -.06 -.063 7 terdapat 6 korelasi i Beda 2,96 antara 2,582,045 return hari dengan 7 F F tabel,363,06 Selasa Rabu Kamis 2 return hari. Hasil 2,635,363 perhitungannya 2,28,048 pada Mean 4.028 df,090.062.394 df2.039 t df (2-tailed).094 adalah: 9 ANOVA Selasa Rabu Kamis -Selain 0 3 i ANOVA 26,078 7,55 i -9,8 Mean,044 -.592.0 -.006.204.033 i F F tabel F F tabel,06 2,96 2,582,045,83 2,635 2,28,036,048 4. i ANOVA 3 2,090 -,294,0,036 α yang digunakan,078 sebesar 5%, apabila -,294,08 hasilnya 0 i ANOVA F hitung F 0,05,df,df2 atau prob > α artinya H 0 diterima Hasil 4 i Beda korelasi menunjukkan hasil korelasi yang artinya tidak terjadi fenomena Monday effect,096 4-0,294 yang 2 i berarti F korelasi antara F tabel return hari 3,06 pada periode 5 yang dihitung pada saham-saham yang t df -,294 (2-tailed) dengan,69 return hari 2,635 adalah 2,28 negatif.,048 Hal ini juga,090 berada di LQ 45 yang artinya tidak ada perbedaan menunjukkan -Selain bahwa jika -,294 return hari -2,03 4 meningkat,049,04 df,078 df2 return saham pada hari dengan hari lainnya. maka return i pada hari,363 akan menurun. Sedangkan 26 apabila hasilnya 6 F hitung,305 > F 0,05,df,df2 atau,363 4,096 4 2 2 5 i i i Beda prob < α artinya diterima yang berarti fenomena 3,69 3 i Monday effect 6 terjadi yang artinya terdapat perbedaan -,294,04 t df (2-tailed) retun yang signifikan pada hari dibandingkan -,294 -Selain,363 df df2 39,024 dengan hari-hari lainnya.,83-2,3,363,036 4,35,0 8 i 8 ANOVA 2 menunjukkan,036 hasil korelasi,096 4 2 i 3 i antara,08 6 i Beda 7,69 return hari dengan return hari dengan 4 i Beda F F tabel angka 0,363 yang berarti terdapat korelasi,04 positif t df (2-tailed) df,832,474 df2 2,0,035 yang lemah -Selain antara return t hari df,036,363 dengan (2-tailed) return 5 26,07,55 hari jumat. -Selain -9,8,036,363 4,044 8 ANOVA 8 menunjukkan,08 ANOVA -2,03 4,049 df df2 menunjukkan 9 ANOVA hasil F hitung lebih besar dari F tabel, yaitu 3 3 i 4 i Beda F F 2,474>2,0 dan sig lebih tabel 26 6 kecil,305 dari 0,05 yang menandakan 2,474 diterima, F 2,0 yaitu F,035 tabel terjadi Monday 5 i Beda 5 Effect t df (2-tailed),83,036 pada Bursa 6 Efek Indonesia 2,96 tahun 2,582,045 -Selain,0-2,03,036 t df 4 (2-tailed),049 df df2 9 9 df ANOVA,08 -Selain df2 3 menunjukkan -2,3 Hasil 39 perhitungan,024 26 6,305 4 i Beda yang 0 ANOVA,35 5 i Beda F F tabel dilakukan menunjukkan hasil 0,036. Hal ini berarti 6 2,96 2,582,045 return hari memiliki hubungan yang positif F F tabel 6 i Beda t df (2-tailed) 5 7 -Selain t df (2-tailed) yang lemah terhadap return hari yaitu pada 2,635 2,28,048 -Selain 9 menunjukkan Hasil -2,03 4,049 df df2 perhitungan df df2 tahun. t df 39 (2-tailed),024-2,3 ANOVA 0 tahun ANOVA menunjukkan,35 hasil F hitung lebih -Selain 26 i 7 6,55,305 besar dari F tabel, yaitu 2,96 >2,582 dan sig lebih kecil 6. i Beda -9,8,044 5 i Beda 6 i Beda dari nilai 70,05 yang F menandakan F tabel 6 diterima, yaitu i Beda (Paired Sample T-Test) dilakukan terjadi Monday Effect 2,635 pada 2,28,048 t df (2-tailed) Bursa Efek -,294 Indonesia untuk mengetahui apakah terjadi df perbedaan (2-tailed) signifikan df df2 -Selain tahun df df2. -,294 antara return -Selain hari dengan 39 return hari lain.,024 26 i 7,55-9,8-2,3,044,35 2 i 6 i Beda 7 7 -,294 t df (2-tailed) df df2 -,294,363 -Selain 26 7,55-9,8,044

Kalbisocio,Volume 4 No. Februari 207 i 4 i Beda t df -,294 (2-tailed) -Selain -,294-2,03 4,049 2 i 4 menunjukkan T hitung yang didapat dari hasil tes adalah 2,03 dimana T tabel dengan df 4 dan tingkat kepercayaan 95% adalah 2,020.,363 Hasil tersebut menandakan bahwa hipotesis,363 yang diterima adalah yaitu terdapat perbedaan signifikan antara return 3 i hari dengan return hari. Syarat diterima adalah T hitung > T tabel dan sig < α. 4.8 menunjukkan 2,03 > 2,020 dan 0,049,036 < 0,05. Hal ini menandakan bahwa Monday,036 Effect terjadi di Bursa Efek Indonesia tahun 4 i Beda 5 i Beda 5 menunjukkan T hitung yang didapat dari 56 i i Beda Beda hasil tes adalah 2,3 dimana T tabel dengan df 39 dan tingkat kepercayaan 95% t adalah df 2,023. Hasil (2-tailed) tersebut t df (2-tailed) menandakan -Selain -Selain bahwa hipotesis yang diterima adalah yaitu terdapat -9,8 39,024,044 perbedaan -2,3 signifikan antara return hari dengan return hari. 6 i Beda 6 i Beda 6 menunjukkan T hitung yang didapat dari hasil tes adalah 9,8 dimana T tabel dengan df 39 dan tingkat kepercayaan 95% adalah 2,08. Hasil tersebut menandakan bahwa hipotesis yang diterima adalah yaitu terdapat perbedaan signifikan antara return hari dengan return hari. Syarat diterima adalah T hitung > T tabel dan sig < α. 4.8 menunjukkan 9,8 > 2,08 dan 0,044 < 0,05. Hal ini menandakan bahwa Monday Effect terjadi di Bursa Efek Indonesia tahun 7. Analisis Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa return terendah dalam satu minggu biasanya terjadi pada hari. Sedangkan return tertinggi terjadi pada hari lain. Namun tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang sama. Menurut Saputro dan Sukirno () yang melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia pada tahun 200-202 menunjukkan hasil return terendah dalam satu minggu terjadi pada hari. Penelitian 8 F F tabel 2,635 2,28,048 t t df (2-tailed) -Selain 39,024-2,03-2,3 4,049 t df (2-tailed) -Selain -9,8,044 ini juga mengatakan bahwa terdapat hubungan antara return hari dengan return hari. Terdapat beberapa alasan mengenai fenomena Monday Effect, salah satu penyebab terjadinya Monday Effect disebabkan aksi jual yang dilakukan oleh investor sehingga terdapat kelebihan penawaran yang menyebabkan harga saham menurun dan juga faktor psikologis dari investor. Fenomena Monday effect tetaplah menjadi suatu anomali pasar yang terjadi di pasar modal. Fenomena ini perku diperhatikan oleh investor dalam berinvestasi. a. Pembahasan Monday Effect pada Indeks LQ45 -. Melalui penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa return terendah dalam satu minggu selama periode - terjadi pada hari. Rata-rata return hari tahun adalah -0,2307 dan pada tahun, return hari adalah 0,278 yang merupakan return terendah dalam satu minggu, sedangkan pada tahun, return hari adalah -0,5926 yang juga adalah return terendah dibandingkan dengan return hari lainnya. Pengan ANOVA juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan siginifikan antara return hari dengan return hari. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro dan Sukirno () yang menyebutkan terjadinya fenomena Monday Effect di Bursa Efek Indonesia pada periode 200-202. Hasil dari Paired Sample T-Test menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan antara return hari dengan return hari lainnya yang menandakan terjadinya Monday effect. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chi Ming Ho yang melakukan penelitian pada pasar modal Taiwan. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Satoto (20) yang melakukan pengan day of week di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa return hari bukanlah return terendah dibandingkan hari lainnya. b. Pembahasan Hubungan Return Hari dengan. Melalui korelasi yang dilakukan untuk mengetahui hubungan return hari dengan hari, didapattkanlah hasil bahwa pada tahun dan terdapat hubungan positif, sedangkan pada tahun terdapat hubungan yang negatif.

Daniel, Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham..., return hari dan memiliki nilai korelasi negatif sebesar -0,294. Hal ini berarti tidak terdapat korelasi antara return hari dengan return hari. Tidak terjadinya korelasi dapat disebabkan karena perusahaan pada tahun perusahaan banyak mengeluarkan berita buruk pada hari yang menyebabkan terjadinya korelasi negatif pada hasil korelasi. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani () yang menyebutkan terdapat hubungan antara return hari ini dengan return hari lainnya. antara return hari dengan hari terjadi pada tahun dan., return hari dan hari memiliki hubungan yang positif sebesar 0,363 dan pada tahun, terdapat hubungan sebesar 0,036. Hal ini sesuai denga penelitian Saputro dan Sukirno pada tahun 200-202 IV. SIMPULAN Hasil penelitian yang telah dilakukan memunculkan simpulan sebagai berikut: () Monday effect terjadi pada Burs aefek Indonesia periode -. Hasil yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan ANOVA menunjukkan bahwa pada tahun terdapat perbedaan yang paling signifikan antara return hari dengan hari lainnya dibandingkan dengan tahun dan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ratarata return saham pada hari merupakan ratarata return terendah dibandingkan dengan rata-rata return hari pada periode -. Hal tersebut menunjukkaan bahwa Monday effect terjadi pada tahun,, dan ; (2) Monday effect terjadi karena ada hubungannya dengan return pada hari. i korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan return saham hari dengan return saham hari. Hasil korelasi menunjukkan adanya hubungan positif return saham hari dengan return saham hari pada tahun dan, namun hubungan yang terjadi tidaklah kuat. Hubungan return saham hari dengan return saham hari tidak terjadi pada tahun, yang hasil pengannya menunjukkan hasil negatif; dan (3) Terdapat perbedaan signifikan antara return hari dengan return hari. Paired Sample T-Test dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata return hari dengan rata-rata return hari. Hasil Paired Sample T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara return hari dengan return hasil. V. DAFTAR RUJUKAN Bodie, Z. K. (). Investment (0th edition). Boston: McGraw-Hill. Budileksmana, A. (2005, September 5-6). Fenomena The Monday Effect di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII. Bujang. (2007). Manajemen Investasi Jilid I. jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Cahyaningdyah. (2005). Analisa Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap retrun Saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 20, No. 2, 75-86. Damodaran, A. (202). Investment Valuation Tools and Techniques for Determination the Value of Any Asset. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Hartono, J. (). Teori Portofoilio dan Analisis Investasi (edisi kesepuluh). Yogyakarta: BPFE. Jones, C. P. (2009). Investment: Analysis and Management. John Wiley & Sons. Reilly, F. K. (20). Investment Analysis and Portofolio Management (0th edition). The Dryden Press Harcourt College Publishers. Manurung, A. H. (202). Reksa Dana Investasiku. Jakarta: Penerbit Buku Kompas (PBK). Saputro, A. P. & Sukirno. (). Day of The Week Effect dan Month of The Year Effect Terhadap Return Indeks Pasar. Day of The Week Effect dan Month of The Year Effect Terhadap Return Indeks Pasar. Satoto, S. H. (20). Analisis Fenomena Day of The Week Effect: Pengan Monday Effect, Week-Four Week Effect dan Rogalski Effect. Sugiyono. (202). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 9