1 PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Ilmawati 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja, 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Ilmawati1495@gmail.com ABSTRACT This research is based the existence of learners who have learning difficultes and lack of attention parents. The purpose of this research is to reveal: 1) Profile of parents attention to learners who have difficulty in learning viewed from self control aspect, 2) Profile of parents attention to learners who have difficulty in learning seen from aspect of planting values,3) The profile of parents attention to learners who havedifficulty in learning is seen from the aspect of giving sosial roles. The type of this research is quantitative descriptive that try to describe about state as it is the population of this study is the students of class X IPS 4 SMA Negeri 1 Kinali with the number of 32 people this study using total sampling technique. The number of samples in this study were 32 people. Instrumen used is a questionnaire. And the data analysis used is the technique of preentase. The results of this study reveal that: 1) Profile of paren attention to learners who have difficulty in learning viewed from self control aspects are in the category of attention, 2) Profile of parents attention to learners who have difficulty in learning seen from aspects of planting value-values are in the category of attention, 3) The profile of parents attention to learners who have difficulty in learning seen from the aspects of giving social roles in the category of attention.this research is rescommended that parents seriously give attention to learners and can support the succses of learners in learning. Keyword: Parents Have, Difficulty Learning PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu proses yang terus berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menuntut masyarakat untuk lebih mengetahui dan menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal 1 tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan formal maupun non formal. Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus merupakan lembaga pendidikan
2 formal, tetapi pendidikan juga dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan: Pendidikan adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki daya kekuatan spritual keberagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Menurut Somantri (2007:193) kesulitan belajar dalam berbagai literatur psikologi istilah anak berkesulitan belajar lebih sering disebut dengan kelompok learning disabilities. Kesulitan belajar lebih didefenisikan lagi yaitu sebagai gangguan preseptual, konseptual, memori, maupun ekspresif di dalam proses belajar. Gangguan ini bisa terjadi di dalam berbagai tingkat kecerdasan, namun kesulitan belajar lebih terkait dengan tingkat kecerdasan normal atau bahkan di atas normal. Anakanak yang berkesulitan belajar memiliki ketidak teraturan dalam proses fungsi mental dan fisik yang bisa menghambat alur belajar yang normal, menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan perseptualmotorik tertentu atau kemampuan berbahasa. Umumnya masalah ini tampak ketika anak mulai mempelajari mata pelajaran dasar seperti menulis, membaca, berhitung dan mengeja. Menurut Jamaris (2014:4) kesulitan belajar merupakan suatu kelainan yang membuat peserta didik yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar dapat diketahui mempengaruhi kemampuan otak dalam memproses dan menerima informasi dan kemampuan dalam belajar bidangbidang studi tertentu. Abu Ahmadi (2007:173) menjelaskan bahwa perhatian orang tua terhadap anak tidak terlepas dari tujuan sosialisasi orang tua kepada anak yang meliputi penguasaan diri, penanaman nilai-nilai dan pemberian peran-peran sosial yang dijelaskan sebagai berikut:
3 1. Aspek penguasaan diri Keluarga merupakan suatu sistem jaringan interaksi antara pribadi keluarga berperan menciptakan persahabatan, kecintaan rasa aman hubungan pribadi yang bersifat kontiniu. Semua ini merupakan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian anak. 2. Aspek penanaman nilai-nilai Keluarga memberikan kesempatan yang unik kepada anggotanya untuk menyadari dan memperkuat nilai kepribadianya. Dalam keluarga individu memperoleh kebebasan yang luas untuk menampakan kepribadianya kesempatan ini sangat penting bagi anak, karena dengan cara demikian dapat membangun diri anak. 3. Aspek pemberian peran-peranan sosial Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotaanggotanya berinteraksi face to face secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tua. Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua tergolong dari tiga aspek yaitu aspek penguasaan diri, aspek penanaman nilai-nilai dan yang terakhir aspek pemberian perananperanan sosial dimana keluarga adalah tempat berinteraksi dan untuk mengembangkan kepribadian seseorang melalui interaksi dengan keluarga sesuai dengan perkembangan anak jadi perkembangan seorang anak diikuti oleh orang tua dimana orang tua sangat berperan sekali dalam sebuah keluarga dan dalam sebuah perkembangan kepribadian seorang anak. Dimana orang tua sebagai model yang baik untuk anak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada peserta didik kels X di SMA Negeri 1 Kinali pada tanggal 05 Desember 2016, bahwa adanya orang tua yang kurang perhatian kepada kegiatan belajar peserta didik di rumah maupun di sekolah, adanya orang tua yang kurang memperhatikan sarana dan
4 prasarana belajar peserta didik, adanya orang tua yang kurang memperhatikan pola makan anak, adanya orang tua yang kurang memberikan kasih sayang terhadap anak nya, adanya orang tua yang suka menyalahkan anaknya ketika anak melakukan kesalahan adanya orang tua yang kurang mendukung pendidikan anaknya. Adanya nya orang tua yang suka mengekang kegiatan atau pergaulan anaknya, adanya orang tua yang tidak peduli terhadap pergaulan anak nya. Hasil wawancara dengan Guru Matematika kelas X SMA Negeri 1 Kinali yang dilakukan pada tanggal 6 Desember 2016 diperoleh informasi bahwa peserta didik kurang aktif sewaktu mengikuti proses pembelajaran peserta didik tidak berani bertanya atau mengeluarkan pendapat, adanya peserta didik yang keluar masuk saat proses pembelajaran berlangsung, adanya peserta didik yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran ketika guru meminta peserta didik menanggapi tentang materi yang diajarkan peserta didik yang menjawab selalu yang aktif saja yang lain hanya diam dan menerima apa yang guru sampaikan adanya peserta didik yang tidak berani bertanya pada guru dan malu untuk mengemukakan pendapat. Hasil wawancara dengan beberapa orang peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kinali pada tanggal 8 Desember 2016 diperoleh informasi bahwa keinginan peserta didik untuk bertanya pada guru ada namun malu untuk bertanya karena dengan alasan takut dengan guru dan tidak berani mengeluarkan pendapat. Hal ini memperlihatkan bahwa peserta didik kurang memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga mengalami kesulitan dalam belajar. Permasalahan di atas berpengaruh terhadap peserta didik pada mata pelajaran matematika. Pemahaman konsep matematika yang rendah mengakibatkan hasil belajar peserta didik juga rendah. Hal ini terlihat pada nilai ujian semester 1 Peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kinali. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: Profil
5 Perhatian Orang Tua kepada Peserta Didik yang Mempunyai Kesulitan Belajar di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan, batasan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Maksudnya penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat, kemudian ditentukan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Sugiyono (2010:8) menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian deskriptif kuantitatif penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail, Lehman (Yusuf, 2013:61), penelitian ini mendeskripsikan tentang profil perhatian orang tua terhadap pserta didik yang mempunyai kesulitan belajar di SMA Negeri 1 Kinali. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang lengkap dan tepat, maka sumber informasi yang juga ditentukan oleh alat pengumpulan data. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Menurut Sugiyono (2013:142) menyatakan kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kemudian menurut Yusuf (2005:252) bahwa angket adalah suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data.
6 Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi Profil perhatian orang tua kepada peserta didik mempunyai kesulitan belajar dilihat dari aspek penguasaan diri. Menurut Riduwan (2010:54) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi hanya peserta didik di kelas X IPS 4 SMA Negeri 1 Kinali saja. Tabel 1. Populasi No Kelas Jumlah Peserta Didik 1 X IPS 4 32 orang Jumlah 32 Orang Sumber Guru BK SMA Negeri 1. Kinali Tahun Pelajaran 2016/2017 HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan variabel yang ada pada penelitian ini, dalam deskripsi data ini akan dijelaskan tentang profil perhatian orang tua kepada peserta didik yang di SMA Negeri 1 Kinali. Abu Ahmadi (2007:173) menjelaskan bahwa perhatian orang Abu Ahmadi (2007:173) menjelaskan perhatian orang tua terhadap anak tidak terlepas dari tujuan sosialisasi orang tua kepada anak yang meliputi penguasaan diri, penanaman nilai-nilai dan pemberian peran-peran sosial yang dijelaskan sebagai berikut: Aspek penguasaan diri Keluarga merupakan suatu sistem jaringan interaksi antara pribadi keluarga berperan menciptakan persahabatan, kecintaan rasa aman hubungan pribadi yang bersifat kontiniu. Semua ini merupakan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian anak. 1. Perhatian Orang Tua kepada Peserta Didik yang Mempunyai Kesulitan Belajar Dilihat dari Aspek Penguasaan Diri Pada Tabel 7terlihat bahwa di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 3 orang peserta didik dengan 9,37% dan 29 orang
7 peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 90,63%, sementara itu untuk kategori Cukup Perhatian, Kurang Perhatian dansangat Kurang Perhatian tidak terdapat samas ekali. yang di SMA Negeri 1 Kinali tergolong a. Persahabatan Pada Tabel 8 terlihat bahwa terkait indikator persahabatan di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 1 orang peserta didik dengan 3,13%, 28 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 87,50% dan terdapat 3 orang peserta didik terkategori Cukup Perhatian dengan 9,37%, sementara itu untuk kategori Kurang Perhatian dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali. yang terkait indikator persahabatan di SMA Negeri 1 Kinali tergolong b. Kecintaan Pada Tabel 9 terlihat bahwa terkait indikator kecintaan di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 4 orang peserta didik dengan 12,50%, 27 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 84,37% dan terdapat 1 orang peserta didik terkategori Cukup Perhatian dengan 3,13%, sementara itu untuk kategori Kurang Perhatian dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali. orang tua kepada peserta didik yang
8 terkait indikator kecintaan di SMA Negeri 1 Kinali tergolong c. Rasa Aman Hubungan Pribadi Pada Tabel 10 terlihat bahwa terkait indikator kecintaan di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 5 orang peserta didik dengan 15,62%, 26 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 81,25% dan terdapat 1 orang peserta didik terkategori Cukup Perhatian dengan persentase 3,13%, sementara itu untuk kategori Kurang Perhatian dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali. yang terkait indikator rasa aman hubungan pribadi di SMA Negeri 1 Kinali tergolong Aspek penanaman Nilai-nilai keluarga memberikan kesempatan yang unik kepada anggotanya untuk menyadari dan memperkuat nilai kepribadianya. Dalam keluarga individu memperoleh kebebasan yang luas untuk menampakan kepribadianya kesempatan ini sangat penting bagi anak, karena dengan cara demikian dapat membangun diri anak. 2. Perhatian Orang Tua kepada Peserta Didik yang Mempunai Kesulitan Belajar Dilihat dari Aspek Penanaman Nilai-nilai Pada Tabel 11 terlihat bahwa keadaan perhatian orang tua nilai-nilai di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 6 orang peserta didik dengan 18,75% dan 24 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 75,00%, 1 orang peserta didik yang berada pada kategori Cukup Perhatiandengan 3,13%, sementara itu untuk kategori
9 Kurang Perhatiantidak terdapat sama sekali, namun di samping itu pada kategori Sangat Kurang Perhatian terdapat 1 orang peserta didik dengan 3,12% yang nilai-nilai di SMA Negeri 1 Kinali tergolong a. Memperkuat Nilai Kepribadian Pada Tabel 12 terlihat bahwa nilai-nilaiterkait indikator memperkuat nilai kepribadian di SMA Negeri 1 Kinali yang berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 9 orang peserta didik dengan 28,12% dan 22 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 68,75% dan untuk kategori Cukup Perhatianterdapat 1 orang peserta didik dengan 3,13%, sementara itu untuk kategori Kurang Perhatian dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali. yang nilai-nilai terkait indikator memperkuat nilai kepribadian di SMA Negeri 1 Kinali tergolong b. Membangun Diri Anak Pada Tabel 13 terlihat bahwa nilai-nilai terkait indikator membangun diri anak di SMA Negeri 1 Kinali yang berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 1 orang peserta didik dengan 3,13% dan 28 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 87,50% dan untuk kategori Cukup Perhatianterdapat 3 orang peserta didik dengan 9,37%, sementara itu untuk kategorikurang Perhatian dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali.
10 yang nilai-nilai terkait indikator membangun diri anak di SMA Negeri 1 Kinali tergolong Aspek pemberian peranan sosial keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotaanggotanya berinteraksi face to face secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tua. 3. Perhatian Orang Tua kepada Peserta Didik yang Mempunyai Kesulitan Belajar Dilihat dari Aspek Pemberian Peranan Sosial Sekaligus Tentang Indikator Berinteraksi Face To Face. Pada Tabel 14 terlihat bahwa dilihat dari aspek pemberian peranan sosial di SMA Negeri 1 Kinali berada pada kategori Sangat Perhatian yaitu berjumlah 12 orang peserta didik dengan 37,50% dan 20 orang peserta didik berada pada kategori Perhatian dengan 62,50%, sementara itu untuk kategori Cukup Perhatian, Kurang Perhatian, dan Sangat Kurang Perhatian tidak terdapat sama sekali. Jadi artinya bahwa perhatian yang dilihat dari aspek pemberian peranan sosial sekaigus indikator berinteraksi face to face di SMA Negeri 1 Kinali tergolong KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulka nbahwa Profil Perhatian Orang Tua kepada Peserta Didik yang Mempunyai Kesulitan Belajar di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali, Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut: 1. Profil perhatian orang tua kepada peserta didik yang mempunyai kesulitan belajar dilihat dari aspek penguasaan diri di kelas X tergolong perhatian karena
11 sebagian besar peserta didik berada pada kategori 2. profil perhatian orang tua kepada peserta didik yang mempunyai kesulitan belajar dilihat dari aspek penanaman nilai-nilai di kelas X tergolong perhatian karena sebagian besar peserta didik berada pada kategori 3. Profil perhatian orang tua kepada peserta didik pemberian perananperanan sosial di kelas X tergolong perhatian karena sebagian besar peserta didik berada pada kategori Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdikbud: Jakarta. Yusuf, A.Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf. A. M. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Padang: UNP Press. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar. Ghalia Indonesia Riduwan.2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya. Somantri Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.