BAB I PENDAHULUAN. Menurut jurnal Lefeuvre (1980) Wisata religius adalah salah satu jenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sektor ekonomi yang mampu untuk terus berekspansi juga melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan jamaah ibadah umrah dan haji dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis pelayanan jasa yang terus

Strategi Pemasaran Islam di PT. Amanah Mulia Wisata (AMWa Tours) dalam Merekrut Jamaah Umrah Tahun

Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat (Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia)

3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan dan Pengambilan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. hayati yang tinggi yaitu berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Biaya. Ibadah Haji Khusus. Pembayaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam agama islam. Dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

Berhaji & Berumrah Sesuai Sunnah Rasulullah Saw

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. muslim yang memenuhi syarat isti tha ah sekali seumur hidupnya. Rukun Islam kelima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Mideast Express

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin cepat, perusahaan-perusahaan baik

UMRAH DAN CITY TOUR ISTANBUL (9 HARI) BERANGKAT TANGGAL 9 APRIL 2018 (JARAK HOTEL KE MASJIDIL HARAM ±100 M DAN MASJID NABAWI ±150 M)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SANKSI EDUKASI: UU Nomor 13 Tahun 2008 Pepres Nomor 3 Tahun Pilgrim Ordonasi 1922 UU 34 Tahun Kepres Nomor 122 Tahun 1964

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5061);

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim yang mampu, dan apabila ia melaksanakan haji kembali itu sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

Haji. Itinerary UMROH PLUS TURKEY

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tergambar bentuk-bentuk produk pelayanan jasa, dan barang untuk

Berhaji & Berumrah Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa

UMROH INCENTIVE ARBA SILVER 9 HARI 20 MARET, 11 APRIL DAN 01 MEI 2017

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL

QUAD TRIPLE DOUBLE. Rp Rp Rp HARGA PAKET PERJAMAAH HARGA PAKET TIDAK TERMASUK HARGA PAKET SUDAH TERMASUK

BAB III DATA PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang. semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor penunjang dibuatnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG

PENYELENGGARAAN IBADAH UMRAH: AKAR MASALAH DAN PENANGANANNYA 13

BAB I PENDAHULUAN. Keharusan untuk melangsungkan kehidupan bersama merupakan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pada saat ini. Keberhasilan perusahaan dalam persaingan sangat

Company Profile. Gemilang Tours & Travel Jl. Gubeng Kertajaya VIB/03, Surabaya Jawa timur

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Seminar Perencanaan Ibadah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

COMPANY PROFILE PT MAKARIM GERHANA UTAMA ASTUTI TOUR & TRAVEL

BAB 1 PENDAHULUAN. Data dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2008) menunjukkan jumlah

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dan

No melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntutan syariah dan pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Meskipun penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Amstrong, 2004). Dalam hal ini perusahaan pelayanan jasa travel dan tour yang

BAB I PENDAHULUAN. haji pada saat Indonesia justru sedang dilanda krisis ekonomi pada tahun 1998.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut.

PROGRAM UMROH HEMAT 2017

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

PELUANG BISNIS AGEN TRANSPORTASI DAN PERJALANAN WISATA. Muhammad Muthahhari STMIK AMIKOM Yogyakarta. Abstrak

A. AKOMODASI PAKET. Hotel Madinah : Al Haram / Setaraf Hotel Makkah : Al Sofwa / Setaraf Tipe Kamar : Quard (Sekamar 4 Orang) : Saudia / Setaraf

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa ditemukan di daerah tujuan. (Ismayanti, 2011: 3) Semuanya memiliki peran masing-masing untuk menjadikan industri

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

BAB II HASIL SURVEY. haji plus dan umroh yang siap melayani dan membantu jamaah dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

Haji. Itinerary UMROH PLUS AQSHO

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya mendapat pahala. Sedangkan makna haji bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. internet merupakan salah satu media informasi yang terbesar. Internet dapat

Umroh Plus Turkey. 29 NOV 10 Des Hari 10 Malem. Min. 25 Orang PPIU : 850 PIHK : 421

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEFINISI- DEFINISI A-1

Haji Umrah&Plus Itinerary UMROH PLUS DUBAI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut jurnal Lefeuvre (1980) Wisata religius adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang mencakup berbagai tempat suci (holy place) dan situs ziarah (pilgrimage sites) yang bertujuan untuk melakukan suatu perjalanan dalam memenuhi keinginan spritual seseorang untuk lebih dekat dengan penciptanya. Situs ziarah diyakini sebagai tempat di mana keajaiban pernah terjadi, masih terjadi dan mungkin terjadi lagi. Wisata ziarah atau pilgrimage tour tersebut memiliki tujuan yang berkaitan dengan agama tertentu dari para peserta. Bentuk perjalanan tersebut merupakan perjalanan yang mempunyai motivasi yang tinggi. Spesifikasi dari tur tersebut adalah kepasrahan dari peserta selama mengikuti perjalanan bila perlu fasilitas tidak menjadi masalah karena tujuan pokoknya adalah mencapai sesuatu menurut keyakinan agama atau kepercayaan peserta tur. Salah satu bentuk wisata ziarah dalam agama Islam adalah haji dan umrah. Haji dan umrah disebut sebagai bentuk wisata ziarah, karena merupakan suatu bentuk kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan beribadah, ataupun rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara, hal tersebut sesuai dengan pengertian wisata dalam Pasal 1 Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan. Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat 1

2 dan puasa. Pelaksanaan perjalanan ibadah haji oleh umat muslim sedunia dianjurkan bagi yang mampu (secara material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Saudi Arabia pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji pada bulan Dzulhijjah. Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. Saudi Arabia sebagai negara tujuan haji dan umrah, terus meningkatkan infrastruktur yang ada di negaranya tersebut, salah satunya dengan melakukan pemugaran hotel-hotel di sekitar kawasan Masjidil Haram untuk memberikan keleluasaan bagi jemaah yang akan melaksanakan umrah maupun haji, yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, seiring meningkatnya jumlah umat muslim di dunia. Pada tahun 2008 dan tahun 2009, tercatat sekitar tiga juta orang yang melakukan perjalanan ibadah haji dan sekitar delapan hingga sepuluh juta orang melakukan ibadah umrah dari seluruh dunia setiap tahunnya. Jumlah tersebut diprediksi akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2020, yaitu sekitar sepuluh hingga dua puluh juta orang akan melakukan ibadah haji serta lebih dari dua puluh juta orang akan melakukan ibadah umrah setiap tahunnya. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, menanggapi positif permintaan perjalanan berupa umrah dan haji ke Saudi Arabia tersebut sebagai suatu peluang dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan untuk melakukan perjalanan ibadah umrah dan haji dari masyarakat Indonesia, maka akan menjadikan suatu peluang dalam memperluas lapangan pekerjaan baru, seperti bertambahnya biro perjalanan penyelenggara umrah dan haji (travel umrah dan haji) yang akan menyerap tenaga kerja di

3 Indonesia. Sedangkan keuntungan yang diperoleh oleh pihak pemerintah Indonesia dari adanya perjalanan ibadah umrah dan haji adalah meningkatnya sumber pendapatan dari devisa berupa fiskal. Jemaah haji dari Indonesia pada tahun 2008 dan tahun 2009, tercatat sekitar 220.000, hal ini berdasarkan keputusan jawatan pengelola haji di Jeddah, Saudi Arabia, yang mengasumsikan satu orang jemaah haji per seribu penduduk muslim di negara tersebut, hal tersebut bertujuan untuk pemberian kuota haji, agar sesuai dengan daya tampung yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji. Departemen Agama Republik Indonesia, membagi kuota haji tersebut ke dalam dua bagian, yaitu haji reguler sebanyak 207.000 orang dan haji khusus sebanyak 16.000 orang. Sedangkan berdasarkan putusan Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jawa Barat menetapkan kuota haji Kabupaten/Kota pada 1430 H/2009M melalui SK Gubernur Jawa Barat No.451.14/Kep.696.Yansos/2009 menegaskan bahwa seluruh pembagian kuota jemaah haji Kabupaten/Kota pada musim haji Nopember 2009 tergantung dan disesuaikan jumlah penduduk (Islam) daerah setempat dengan skala perbandingan 1:1.000. Pada tahun 2009, Provinsi Jawa Barat mendapatkan kuota haji reguler sebanyak 37.366 orang. Kuota haji tersebut dibagi untuk 26 Kabupaten/Kota, dan terdapat tiga daerah terbanyak yang mendapatkan jatah kuota haji 2009, berikut Tabel 1.1 mengenai tiga daerah dengan kuota haji reguler terbanyak tahun 2009 :

4 TABEL 1.1 TIGA DAERAH KUOTA HAJI REGULER TERBANYAK TAHUN 2009 Kabupaten/ Kota Jumlah Kuota Kab. Bekasi 3.825 Kota Bogor 3.140 Kota Bandung 2.915 Sumber : AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah RI) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa Bekasi merupakan daerah dengan kuota terbesar untuk haji reguler. Sedangkan untuk pembagian haji khusus atau dikenal dengan istilah ONH Plus (Ongkos Naik Haji Plus), kuota yang berjumlah 16.000 tersebut disebar di seluruh Indonesia melalui pihak-pihak swasta, yaitu travel-travel atau biro perjalanan penyelenggara umrah dan haji khusus yang ada di seluruh Indonesia. Di mana penyerahan melalui pihak travel atau biro perjalanan tersebut didasarkan bahwa umrah dan haji merupakan suatu bentuk kegiatan berwisata, sehingga perlu dikelola oleh pihak-pihak yang merupakan bagian dari usaha jasa perjalanan wisata yaitu usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Di mana usaha biro perjalanan wisata tersebut biasanya meliputi usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/ atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan, hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Pasal 14 ayat 1 huruf d mengenai usaha jasa perjalanan wisata. Travel umrah dan haji khusus di Indonesia selain bekerjasama dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pariwisata, seperti hotel di Saudi Arabia dan maskapai penerbangan dari berbagai negara, juga melakukan kerjasama

5 dengan organisasi perjalanan seperti ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) dan AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia). Kerjasama berupa menjadi anggota asosiasi, memberikan jaminan kepada travel umrah dan haji khusus, bahwa mereka telah memiliki ijin resmi dari pemerintah sebagai travel umrah dan haji khusus yang sah. Sehingga jemaah tidak perlu takut untuk menggunakan jasa biro perjalanan penyelenggara umrah dan haji khusus tersebut. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) adalah organisasi yang menyeleksi travel haji khusus mana saja yang berhak menyelenggarakan ibadah haji terutama untuk haji khusus. Berdasarkan data AMPHURI pada bulan Mei 2008, yang berhak menyelenggarakan ibadah haji khusus tahun 2008, dan telah mendapatkan ijin dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Departemen Agama Republik Indonesia dengan surat putusan No. Dj.VII.I/4/Hj.08/1332/2008 terdapat 192 PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus). Namun berdasarkan putusan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Departemen Agama Republik Indonesia dengan surat putusan No.Dt.VII.I/4/Hj.09/8322/2009, pada tahun 2009 terjadi penurunan travel penyelenggara ibadah haji sebesar 38,5% menjadi 118 PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus). Hal ini terjadi karena adanya penyeleksian ijin untuk penyelenggaraan ibadah haji khusus, sehingga travel yang ijinnya telah berakhir tidak diperbolehkan menjadi penyelenggara ibadah haji khusus tahun 2009. Berikut Gambar 1.1 mengenai jumlah travel penyelenggara ibadah haji khusus dari tahun 2007-2009:

6 Sumber: Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Departemen Agama RI GAMBAR 1.1 JUMLAH TRAVEL PENYELENGGARA IBADAH HAJI KHUSUS TAHUN 2007-2009 Berdasarkan Gambar 1.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah travel haji khusus Indonesia terbanyak terdapat pada tahun 2007, dan terus mengalami penurunan pada tahun 2008 dan tahun 2009. Selain itu, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama Republik Indonesia, untuk Provinsi Jawa Barat terdapat sekitar 15-20 travel penyelenggara haji khusus, dan sekitar tujuh travel penyelenggara umrah dan haji khusus terdapat di Kota Bandung. Dan hampir setengahnya bertempat di sekitar kawasan Mesjid Istiqomah Bandung dan daerah sekitar Jalan Cimandiri dan Jalan Taman Cibeunying. Berikut adalah Tabel 1.2 mengenai travel haji khusus di Kota Bandung antara lain sebagai berikut: TABEL 1.2 TRAVEL HAJI KHUSUS DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008-2009 Jumlah Jemaah No. Travel Haji Khusus PIN Tahun 2008 Tahun 2009 1. PT. Amanah Mulia Wisata 3013 93 80

7 Lanjutan Tabel 1.2 No. Travel Haji Khusus PIN Jumlah Jemaah Tahun 2008 Tahun 2008 2. PT. Armada Safari Suci 3026 205 208 3. PT. Goenawan Erawista 3080 83 81 4. PT. Kharisma Muzdalifah 3101 90 118 5. PT. Khidmah Fajar Bandung 3103 85 91 6. PT. Megacitra Intina Mandiri 3123 135 137 7. PT. Pesona Muda Prima Tours 3162 65 69 Sumber: Data PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours), Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) dengan nomor PIN PIHK 3013, adalah travel umrah dan haji khusus yang telah terdaftar resmi di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Departemen Agama Republik Indonesia dan AMPHURI dengan nomor ijin PPU No. D/96 Tahun 2002 untuk ijin umrah dan PPH No. D/369 Tahun 2002 untuk ijin haji khusus. Serta dapat diketahui bahwa AMWA Tours mengalami penurunan jemaah sebesar 13,98% dibanding perusahaan travel lainnya yang mengalami kenaikan. Penurunan jemaah haji khusus AMWA Tours tersebut, dikarenakan AMWA Tours belum dapat menambah dan mempertahankan jemaah haji khususnya seperti perusahaan lainnya. AMWA Tours beserta semua travel umrah dan haji khusus menempatkan jemaah sebagai fokus dalam mengembangkan bisnisnya. Persaingan bisnis travel umrah dan haji khusus yang semakin ketat di Kota Bandung membuat AMWA Tours sulit mempertahankan jemaahnya, sedangkan mempertahankan jemaah atau pelanggan menurut Jurnal Mikael Hyykoski (2008:6) merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan bisnis, karena dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan yang baru. Menurut data yang

8 diperoleh dari AMWA Tours, fenomena tersebut berdampak terhadap jumlah jemaah yang menggunakan jasa AMWA Tours yang mengalami penurunan pada tahun 2009, seperti yang terlihat pada Tabel 1.3 mengenai data jumlah jemaah umrah dan haji khusus AMWA Tours dari tahun 2001-2009 : TABEL 1.3 JUMLAH JEMAAH UMRAH DAN HAJI KHUSUS AMWA TOURS TAHUN 2001-2009 No. Tahun Jumlah Jemaah Jumlah Jemaah Umrah Haji 1. 2001 40-2. 2002 66 28 3. 2003 74 108 4. 2004 176 95 5. 2005 370 92 6. 2006 574 130 7. 2007 610 92 8. 2008 628 93 9. 2009 328 80 Total 2.866 718 Sumber: Data PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) Tabel 1.3 mengenai jumlah jemaah umrah dan haji khusus tahun 2001 hingga tahun 2009 di atas menunjukkan bahwa kenaikan pertumbuhan jemaah masih bersifat fluktuatif (naik turun), pada tahun 2009 terjadi penurunan jemaah umrah sebesar 47,8% dan jemaah haji khusus sebesar 13,98%. Penurunan tersebut terjadi, karena banyak jemaah yang menggunakan paket AMWA Tours pada tahun 2008, khususnya yang menggunakan paket umrah AMWA Tours tidak melakukan pembelian kembali (retensi) pada paket yang ditawarkan AMWA Tours pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009, serta tidak pula merekomendasikan kepada kerabat, teman ataupun rekannya untuk menggunakan paket umrah maupun haji khusus AMWA Tours. Sehingga memberikan dampak

9 penurunan yang sangat besar terhadap jemaah umrah dan haji khusus AMWA Tours pada tahun 2009. Sedangkan menurut Zeithaml, et.al (2009:549), salah satu manfaat dari adanya retensi pelanggan atau pembelian kembali oleh pelanggan adalah terciptanya pelanggan baru yang tercipta dari word-of-mouth (promosi dari mulut ke mulut) yang dilakukan pelanggan tersebut baik terhadap keluarga, teman, maupun rekannya, sehingga dapat menarik mereka untuk menggunakan produk perusahaan tersebut. Tidak terjadinya pembelian kembali (retensi) pada paket AMWA Tours pada tahun 2009, dikarenakan banyak jemaah yang menggunakan paket AMWA Tours pada tahun 2008, merasa kurang nyaman dengan beberapa fasilitas yang disediakan dalam paket tersebut, sehingga berdampak negatif terhadap paket secara keseluruhan. Meskipun fasilitas yang ditawarkan lainnya memuaskan, namun jemaah tidak menganggap paket tersebut baik bagi mereka, jemaah hanya merasakan bahwa suatu paket wisata haruslah memiliki fasilitas dan program yang memuaskan secara keseluruhan, sehingga jemaah akan merasa bahwa paket tersebut layak untuk digunakan kembali oleh mereka (terjadinya retensi pelanggan) serta layak untuk direkomendasikan pada kerabat, teman maupun rekan mereka. Berikut Tabel 1.4 mengenai paket perjalanan umrah dan haji khusus AMWA Tours pada tahun 2008.

10 Jenis Paket Umrah Haji TABEL 1.4 PAKET PERJALANAN UMRAH DAN HAJI KHUSUS AMWA TOURS TAHUN 2008 Fasilitas Program Reguler 9 Hari City Tour Brunei 11 Hari City Tour Istanbul 13 Hari Arbain 25 Hari Arbain 27 Hari Maskapai Garuda Indonesia Royal Brunei Turkish Airlines Garuda Indonesia Garuda Indonesia Hotel Makkah Madinah Jeddah Nisma Mawadah *3 Nisma Mawadah *3 Dar Al Salam Hotel *4 Ajyad Makkah Makarim *5 Ajyad Makkah Makarim *5 Sumber: Data PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) Al-Fayrous *4 Al Karam *4 Al Haram Hotel * 5 Mawadah International *4 Mawadah International *4 Golden Tulip Hotel *4 - Holiday Inn Hotel *5 The Trident Hotel *4 The Trident Hotel *4 Brunei/ Istanbul Harga - $ 1.295 Traders Inn *3 Eresin Taxim Hotel *4 Berdasarkan paket perjalanan tahun 2008 pada Tabel 1.4 di atas, dapat diketahui bahwa paket umrah dan haji khusus merupakan suatu bentuk paket wisata yang dikemas sebagai satu kesatuan (bundling) yang tidak dapat dipisahkan serta ditawarkan dengan harga tunggal. Paket tersebut dibentuk dari gabungan beberapa fasilitas wisata, antara lain maskapai, hotel, transportasi darat serta terdapat program paket perjalanan di dalamnya untuk memberikan kepuasan bagi jemaah dengan hanya membayar satu harga, di mana dengan harga tersebut jemaah dapat memperoleh semua fasilitas yang terdapat dalam paket dengan harga yang murah, jika dibandingkan membeli dengan terpisah, dalam jurnal Stefan Stremersch dan Gerard J. Tellis (2002:2). Pada Tabel 1.4 terdapat beberapa program perjalanan umrah dan haji khusus. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tahun 2010 dengan jemaah yang telah menggunakan paket umrah dan haji khusus AMWA Tours, $ 1.325 $ 2.425 - $ 5.700 - $ 5.700

11 program umrah yang merupakan program dengan peminat paling banyak adalah program umrah City Tour Brunei 11 hari dan kedua adalah program umrah reguler 9 hari, sedangkan untuk program haji khusus yang merupakan program paling banyak peminat adalah program Arbain 27 hari, karena pemberangkatan pada kloter akhir haji yaitu satu minggu sebelum Idul Adha (wukuf), sehingga pada program ini jemaah akan dirasa lebih fit (segar) untuk melakukan ibadah haji dibandingkan dengan program lain yang dilakukan pada pemberangkatan awal (kloter haji awal). Berdasarkan hasil wawancara pada tahun 2010, terhadap jemaah yang telah menggunakan paket umrah AMWA Tours, dapat diketahui bahwa program umrah City Tour Brunei 11 hari merupakan program terbanyak yang diminati, hal ini dikarenakan program umrah tersebut memiliki harga yang relatif murah dan berbeda tipis dengan program umrah reguler 9 hari, tetapi jemaah mendapatkan manfaat lain dari paket tersebut yaitu adanya penawaran berkeliling negara Brunei Darussalam dalam dua hari. Beberapa program perjalanan umrah dan haji khusus AMWA Tours menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan untuk program umrah City Tour Brunei menggunakan maskapai penerbangan Royal Brunei. Untuk fasilitas hotel, AMWA Tours menawarkan hotel Mawadah Nisma atau Mawadah Al-Qomar yang bertaraf hotel bintang tiga di Kota Mekkah untuk program umrah. Untuk program haji khusus menggunakan fasilitas hotel Ajyad Makkah Makarim bintang lima di Kota Mekkah dan hotel Mawadah Internasional bintang empat di Kota Madinah.

12 Berdasarkan hasil kuesioner evaluasi penggunaan paket terhadap jemaah yang menggunakan paket pada tahun 2008 yang dilakukan oleh AMWA Tours, dapat diketahui bahwa penurunan jemaah yang terjadi, disebabkan banyaknya jemaah pengguna paket AMWA Tours kurang nyaman terhadap beberapa fasilitas paket yang disediakan dalam paket AMWA Tours, sehingga kecil kemungkinan jemaah tersebut akan menggunakan kembali paket AMWA Tours dan merekomendasikannya pada orang lain. Fasilitas paket yang kurang baik menurut jemaah AMWA Tours pada tahun 2008 adalah fasilitas hotel. Hotel yang dipilih AMWA Tours memiliki fasilitas yang kurang memadai untuk ukuran bintang hotelnya, terutama hotel yang digunakan dalam paket perjalanan umrah, serta untuk hotel di Kota Mekkah dirasa terlalu jauh jaraknya dari Masjidil Haram. Hal tersebutlah yang menyebabkan penilaian negatif terhadap paket AMWA Tours, sehingga jemaah yang menggunakan paket AMWA Tours pada tahun 2008, tidak akan mengulangi kembali pembelian (retensi) paket pada tahun berikutnya, serta akan menceritakan hal tersebut kepada orang lain dan berdampak negatif terhadap paket AMWA Tours secara keseluruhan, sehingga berdampak pula terhadap penurunan jemaah pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009. Jemaah AMWA Tours bersifat bertahan terhadap paket yang ditawarkan, sehingga jika paket dirasa baik, maka jemaah akan melakukan pembelian kembali, tapi jika dirasa tidak baik maka jemaah akan berusaha mencari perusahaan travel lain yang memiliki paket perjalanan umrah dan haji khusus yang lebih baik. Ketidaknyamanan terhadap fasilitas paket perjalanan yang ditawarkan tersebutlah yang membuat jemaah tidak kembali menggunakan jasa AMWA

13 Tours, sehingga banyak jemaah umrah dan haji khusus AMWA Tours yang beralih kepada perusahaan pesaing, di mana mereka menawarkan paket yang lebih menarik dengan fasilitas yang baik dan harga yang sesuai dengan paket yang ditawarkan, sesuai dengan Carrol, et.al (2006) bahwa pembelian kembali oleh pelanggan pada suatu paket, dipengaruhi oleh kenyamanan pelanggan dalam menggunakan paket sebelumnya. Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan tersebut dipilih untuk diteliti, yaitu mengenai PENGARUH KINERJA PAKET WISATA UMRAH DAN HAJI KHUSUS TERHADAP RETENSI PELANGGAN PT. AMANAH MULIA WISATA (AMWA TOURS) SEBAGAI TRAVEL PENYELENGGARA UMRAH DAN HAJI KHUSUS DI KOTA BANDUNG. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja paket wisata umrah dan haji khusus PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. 2. Bagaimana retensi pelanggan PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung.

14 3. Bagaimana pengaruh kinerja paket wisata umrah dan haji khusus terhadap retensi pelanggan PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh temuan mengenai kinerja paket wisata umrah dan haji khusus terhadap retensi pelanggan PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui kinerja paket wisata umrah dan haji khusus PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. 2. Mengetahui retensi pelanggan PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja paket wisata umrah dan haji khusus terhadap retensi pelanggan PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai travel penyelenggara umrah dan haji khusus di Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian diharapkan memberikan manfaat secara:

15 1. Teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu pemasaran, khususnya mengenai kajian kinerja paket wisata umrah dan haji khusus serta mengenai retensi pelanggan, serta dapat memberikan gambaran dan pengetahuan yang lebih luas bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan penelitian lebih jauh mengenai masalah-masalah yang sama. 2. Praktis, terutama bagi PT. Amanah Mulia Wisata (AMWA Tours) sebagai biro perjalanan penyelenggara ibadah umrah dan haji khusus dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu, kinerja serta keuntungan bagi perusahaannya, serta dapat dijadikan sebagai acuan informasi dalam meningkatkan kinerja paket wisata umrah dan haji khusus yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi terhadap retensi pelanggan.