RINGKASAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi juga terpengaruh akan hal ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

IKHTISAR / RINGKASAN TUGAS AKHIR. yang dimiliki oleh perusahaan (Apriyono, 2006). Hampir setiap transaksi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Salah satu ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

PENDAHULUAN. terdapat berbagai fungsi yang saling terkoordinasi. Struktur organisasi tersebut

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

PSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS

BAB I PENDAHULUAN. B a b 1 P e n d a h u l u a n. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan informasi keuangan secara spesifik disebut informasi

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian intern merupakan salah satu fungsi kontrol dalam

BAB II DASAR TEORI. yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut organisasi nirlaba. Salah satunya adalah organisasi nirlaba yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi di jaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR TABEL. Variable Dependen dan Skala Pengukuran. yang memadai dalam akuntansi. dan pengetahuan yang memadai dalam akuntansi

RINGKASAN. keputusan operasional, baik itu informasi kuantitif maupun kualitatif yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan (Apriyono, 2006). Hampir setiap transaksi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. transaksi aliran kekayaan antar individu diukur dengan uang. Maka tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditargetkan terdapat empat pilar standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia,

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya berbagai macam industri yang hanya semata-mata menjawab

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB II BAHAN RUJUKAN

Mengenal dan Menaksir Resiko

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. penting, dikarenakan pada era globalisasi dan era informasi saat ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap perusahaan yang berbentuk perseroan terbuka, bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut Indonesia sebagai

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian internal. Pengendalian internal pada keuangan terutama kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan

Transkripsi:

RINGKASAN Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia bisnis. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi juga terpengaruh akan hal ini. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk lembaga yang tidak mempunyai sumber dana yang tetap, sedangkan perusahaan atau lembaga yang terus menerus mengikuti dan menerapkan perkembangan ekonomi yang baik akan mampu bertahan dan biasanya perusahaan atau lembaga itu, telah menerapkan suatu sistem akuntansi secara baik dan benar. Kita telah mengetahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi keinginan perusahaan itu sendiri. Menurut Mulyadi (2008:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan Hall (2001:14), informasi adalah data yang proses menjadi dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat dia lakukan atau tiak dilakukan. Mulyadi (2001:3) juga berpendapat bahwa, sistem akuntansi adalah formulir organisasi, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen, guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan para ahli, sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi untuk memproses suatu kejadian atau transaksi tertentu. Sama seperti yang dikemukakan Jogiyanto (2003:225), Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan. Setiap perusahaan atau organisasi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Menurut Baridwan (2003:85) kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Mengingat betapa pentingnya kas bagi kelangsungan operasional perusahaan atau organisasi, keputusankeputusan manajemen yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi haruslah didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang cermat. Untuk itu, tentunya diperlukan data berupa laporan dan analisis yang dapat diandalkan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen dalam sistem informasi akuntansi secara tepat diperlukan pengendalian intern terhadap pengelolaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang memadai. Agar kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi dapat dikelola dengan efektif, maka manajemen harus menciptakan pengendalian intern yang

memadai. Tentu hal ini tidak berhenti sampai disini saja. Setelah pengendalian intern yang dimaksud tercipta, pengendalian intern tersebut harus diterapkan pada perusahaan dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang didapat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemantauan atas penerapan pengendalian intern. Pemantaun ini diperlukan karena setiap pengendalian intern perlu perbaikan dan penyempurnaan agar perusahaan dapat senantiasa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan usaha. Menurut UU No. 16 Tahun 2001 dalam Bastian (2007: 1) pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang social, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan /atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Setiap yayasan berorientasi pada sumber pendanaan dalam pengembangan yayasan harus mempertimbangkan apakah sistem informasi akuntansi yang sudah diterapkan telah optimal dan efektif dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu sumber keuangan dari Yayasan adalah dana sumbangan dari para donatur yang visi misinya sejalan dengan visi misi organisasi. Donatur memberikan donasi dengan harapan organisasi yang diberi dana dapat menggunakan dana yang telah diterima, untuk menjalankan aktivitas sesuai visi dan misi yang dijanjikan. Setiap donatur eksplisit atau tidak, berharap organisasi yang mereka percaya adalah organisasi yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban

tersebut diwujudkan dengan penerbitan laporan keuangan untuk publik. Laporan keuangan yang dibuat tersebut harus sesuai dengan standar akuntansi yang telah dikeluarkan IAI, yaitu SAK ETAP dan PSAK 45. SAK ETAP dan PSAK 45 adalah standar akuntansi yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar akuntansi ini menjadi sebuah acuan, jika suatu perusahaan atau entitas hendak menyusun laporan keuangan untuk pihak eksternal. Jika donatur mensyaratkan laporan keuangan, maka mau tidak mau laporan keuangan tersebut mesti disusun dengan mengacu pada standarisasi akuntansi yang berlaku di Indonesia (SAK ETAP dan PSAK 45). Laporan keuangan yayasan terdiri dari laporan keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa, dikomunikasikan melalui Laporan posisi keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur yang disampaikan tersebut pertanggungjawaban pengelola yayasan atas hasil pengelolaan sumber daya yayasan akan disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Adapun karakteristik laporan keuangan yayasan. Menurut Bastian (2007:73) adalah sebagai berikut : 1). Sumber daya yayasan berasal dari para penyumbang yang tidak mengharap pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber dana yang diberikan. 2). Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan menumpuk laba, dan kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3). Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi, dalam arti bahwa

kepemilikan organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran. Ada beberapa alasan yang mendasari sebuah perancangan dan pengembangan sistem, adapun menurut Jogiyanto (2005:35) alasan itu disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1) Adanya permasalahan-permasalahan (problem) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa: a) Ketidakberesan dalam sistem yang lama tidak beroprasi sesuai dengan yang diaharapkan, baik itu karena banyak kecurangan yang terjadi, kesalahan-kesalahn yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjami, ataupun tidak efisiennya operasi, dan tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. b) Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengelolaan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. 2) Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunity), berupa peluangpeluang pasar, menarik konsumen dan peluang-peluang bisnis lainnya dari perkembangan teknologi. 3) Adanya intruksi-intruksi (directives) dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif sebab itu pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Maksudnya adalah dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2004:3). Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang akan dibahas tidak berkenaan dengan angka-angka tapi mendiskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang sistem informasi akuntansi pada Yayasan Al-Inayah. Lokasi penelitian adalah Yayasan Al-Inayah yang terletak di Jln. Masjid, Dusun Kemantren, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan 67162. Peneliti memilih Yayasan Al-inayah karena yayasan ini memiliki lingkup pendidikan yang luas karena menaungi dua (2) lembaga formal yaitu SMP dan SMK Al-Inayah. Pada proses analisis data dalam pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti menggunakan metode triangulasi, metode triangulasi meneurut Moloeng (2010:330) yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Survey Survey ini dilakukan terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Kantor Yayasan Al-Inayah Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Dengan melihat langsung kondisi dokumen yang digunakan dan jaringan

prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pada Yayasan Al- Inayah dari pencatatan, pelaporan dan pengendaliannya. 2. Analisis Menganalisis data yang sudah ada, kemudian diuji dengan sistem pengendalian yang baik dari teori yang sudah ada dengan pengendalian yang ada dilapangan, apakah masih terdapat kelemahan atau kekurangan dari sistem yang sudah ada pada yayasan Al-Inayah bidang mana yang memungkinkan terjadi penyalahgunaan atau kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Kemudian kekurangan atau kelemahan dari sistem tersebut akan ditambah atau diganti oleh sistem yang baru. Perancangan sistem yang baru atau penambahan sistem melalui beberapa proses atau langkah sesuai teori-teori, langkah-langkah penyusunan sistem informasi akuntansi terdiri dari tahapan, sebagai berikut: a) Jogiyanto (2002: 35-36), Analisis Sistem yang Ada Langkah ini dimaksud untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan Sistem yang berlaku. Analisis ini dilakukan dengan penelitian (survey) sistem yang berlaku. Data yang dikumpulkan dalam penelitian, adalah: 1) Analisis laporan keuangan yang digunakan saat ini. 2) Analisis transaksi. 3) Analisis catatan pertama. 4) Analisis catatan terakhir.

b) Mcleod (2001: 238), langkah-langkah tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan rancangan sistem yang terinci. 2) Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem. 3) Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi. 4) Memilih konfigurasi terbaik. 5) Menyiapkan usulan penerapan. 6) Menyetujui atau menolak penerapan sistem. c) Penarikan Kesimpulan dan rekomendasi rancangan sistem informasi akuntansi sistem informasi akuntansi yang efektif. Dalam tahap terakhir ini, berdasarkan penjabaran hasil data penelitian, dan analisis yang didukung dengan teori-teori dan temuan masalah, peneliti akan menarik kesimpulan sistem yang berjalan apakah sudah efektif atau belum serta memberikan rekomendasi rancangan sistem informasi akuntansi yang efektif. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Yayasan Al-Inayah masih menggunakan sistem manual. 2. Yayasan Al-Inayah masih menggunakan pencatatan yang sangat sederahana yaitu masih menggunakan pencatatan kas masuk dan keluar saja. 3. Belum adanya chart of account atau kode rekening.

4. Memiliki kelemahan pada pemisahan tugas antara pencatatan dan penyimpanan kas. 5. Penentuan tanggal mulai tugas (TMT) untuk membedakan Gaji Guru atau Karyawan lama dan baru. 6. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) sehingga dalam penerapan sistem yang sudah ditentukan tidak terlalu efisien sehingga ada celah untuk penyalahgunaan atau penyelewengan. 7. Kurangnya kecukupan dokumentasi di yayasan Al-Inayah. 8. Belum diterapkannya pelaporan keuangan yang lengkap seperti yang sudah ada dalam PSAK 45. Sistem informasi akuntansi dalam rangka perencanaan dan pengendalian keuangan pada Yayasan Al-Inayah ini dapat dikatakan belum berjalan dengan efektif, karena telah masih belum sesuai dan belum memenuhi unsur-unsur pokok suatu sistem informasi akuntansi dan prosedur-prosedur pengendalian internal.