4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Gambar 1.1 Pulau Obi, Maluku Utara

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

I-1 BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

Pelabuhan Ciwandan Banten

Perencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA.

: Jl. Blinyu No.1 Boom-Baru, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

Pelabuhan Cirebon. Main facilities : Cirebon, West Java Coordinates : 6 42` 55.6" S, ` 13.9" E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

3 Jasa Pemanduan a Tarif Tetap 40, per kapal per gerakan b Tarif Variabel per GT kapal per gerakan

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

Pesawat Polonia

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B A B I V P E N G U M P U L A N D A T A

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

KAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH

5 PERMASALAHAN UTAMA PELABUHAN TANJUNG PRIOK

MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

Oleh: Yulia Islamia

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VII ANALISA BIAYA

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Triatmodjo (1996) pelabuhan (port) adalah daerah perairan

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:

BAB V EVALUASI KINERJA PELABUHAN

Perancangan Dermaga Pelabuhan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian.

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

Sinergi pengembangan kawasan industri dan pergudangan dengan pelabuhan peti kemas di kawasan khusus Madura

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

menambatkan kapal untuk melakukan bongkar-muat bahan baku, batu bara, pupuk impact, dan pupuk curah. Selain untuk kegiatan impor bahan baku, dermaga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN. barang dari satu tempat ketempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi

OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE

BAB II STUDI PUSTAKA

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti

Bab 3 Desain Layout Dermaga BAB 3 DESAIN LAYOUT DERMAGA Pengertian Dermaga dan Pelabuhan

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN SORONG

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR SIMBOL / NOTASI

NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PELABUHAN INDONESIA III

struktur dinding diafragma adalah dengan menjaga agar jangan sampai

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SORONG DI KOTA SORONG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Abstrak Pengusaha Tiongkok mempunyai rencana mengembangkan kawasan Gunung Kijang di pulau Bintan menjadi kawasan industri. Pelabuhan peti kemas

Transkripsi:

BAB 4. FASILITAS PELABUHAN 4.1. DEFINISI DASAR Secara umum yang dimaksud sebagai fasilitas dasar atau infrastruktur pelabuhan adalah struktur konstruksi bangunan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang berupa fasilitas bangunan konstruksi permanen yang berada di perairan dan daratan. Biasa disebut fasilitas utama pelabuhan. Sebutan fasilitas dasar (infrastruktur dasar) adalah sarana yang harus selalu ada dari kegiatan kepelabuhan, terdiri dari : alur pelayaran, kolam pelabuhan, penahan gelombang (breakwater), pelampung tambat (mooring buoy). Sedangkan fasilitas penunjang atau disebut dengan suprastruktur adalah struktur konstruksi peralatan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang berada di perairan dan atau daratan terdiri dari : dermaga, gudang, lapangan penumpukan dan jalan. Juga dapat berupa alat utama (untuk aplikasi darat dan apung). Alat-alat utama darat dapat berupa Container Crane (CC), Rubber Trade Gantry (RTG), Top loader, Head Truck dan Chasis. Sedangkan alat apung terdiri dari : kapal tunda dan kapal pandu 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN A. ALUR PELAYARAN Secara definisi adalah area lintasan kapal yang akan masuk dan keluar kolam pelabuhan. Besaran Kedalaman alur pelayaran biasanya ditentukan berdasarkan formula: 1,1 draft kapal penuh + 1 m; sedang untuk lebarnya dapat diestimasi bila satu jalur minimal 4,8 lebar kapal sedangkan bila dua jalur minimal 7,6 lebar kapal. B. KOLAM PELAYARAN Merupakan tempat dimana kapal dapat labuh dengan aman untuk B/M barang dengan kedalaman aman sekitar 1,1 draft kapal penuh, dengan luas kolam dengan pengaturan: tambatan tunggal : lingkaran dengan jari-jari (panjang kapal, LOA) + 25 m) tambatan ganda : segiempat dengan panjang (LOA + 50 m) x lebar (LOA/2) C. PENAHAN GELOMBANG Dikatakan penahan gelombang karena merupakan bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan dari gangguan gelombang. Umumnya bertipe miring, tegak (kaison) dan campuran D. MOORING BUOY Secara definisi merupakan suatu fasilitas untuk mengikat kapal waktu labuh agar tak terjadi pergeseran yang disebabkan gelombang, arus dan angin; tidak terjadi 55

pergeseran posisi di dalam kolam pelabuhan atau tengah laut dan sebagai alat bantu untuk berputarnya kapal. Komponen utamanya adalah pelampung penambat, beton pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan pelampung Gambar 9. Sistem Mooring Buoy Untuk Sandaran Kapal dan Objek Bergerak Lain FASILITAS PELABUHAN DARATAN A. DERMAGA Pengertian dasarnya adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan B/M barang dan naik turunnya penumpang. Tipe umumnya yaitu wharfa dengan bentuknya yang pararel dengan pantai (type terdiri dari : on pile, kaison, turap) serta jetty yang bentuknya menjorok ke laut (type jari, miring, kompleks dan atau ditambah dengan mooring dolphin) Ada 3 macam wharf/dermaga : 1. Dermaga On Pile Balok Memanjang 70/130 Plat Lantai Dermaga tebal 33 cm Balok Jalur Crane Balok Jalur Crane 140/190 140/190 5000 5000 Poer 100/100/100 Balok Memanjang 700/100 Plat Lantai Trestle Tebal 30 cm 56

2. Dermaga caisson BOLDER BOLDER ASPHALT CONCRETE PAVING BLOCK CTB CONCRETE + 3.70 m LWS FENDER + 3.70 m LWS FENDER 1.175 + 0.00 m LWS ± 0.00 m LWS 0.15 0.15 DINDING CAISSON BETON BERTULANG DINDING CAISSON BETON BERTULANG PASIR SEA BED - 8.70 m LWS SEA BED - 6,50m sampai -8,5m LWS 0.25-10.60 m LWS 3. Dermaga Turap 0.25-12.40 3. Tipe Turap BOULDER CATWALK b. PIER ATAU JETTY 200 CATWALK BOULDER DOLPHIN 1. TIPE JARI DERMAGA TRESTLE TRESTLE TURAP 120 120 CORUGATED CONCRETE SHEET PILE (CCSP) 57

Sedangkan dermaga memiliki tiga tipe yaitu tipe jari, tipe miring, tipe kompleks, dan pier dengan bentuk dasar T ataupun L. 1. TIPE JARI 3. TIPE MIRING 4. TIPE KOMPLEKS 58

4. PIER BENTUK T ATAU L C. GUDANG Adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk fasilitas penumpukan dan penyimpanan dengan kondisi tertutup dengan lokasi jauh ke sisi darat. Pengertian yang lebih detail menjelaskan bahwa gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat kekapal. Gudang didalam pelabuhan dapat dibedakan atau dibagi berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Delain itu gudang juga dapat didibedakan berdasrkan jenis barang yang disimpan Penggunaan : Gudang transit barang umum (general cargo) Gudang pendingin (cold strorage) Gudang barang berbahaya Gudang untuk biji-bijian Gudang bijih tambang 59

Dilihar dari fungsinya gudang yang ada di pelabuhan terutama gudang lini I mempunyai fungsi untuk: a. Menjaga keseimbangan antara jumlah baramng /muatan b. Memungkinkan terlaksananya formalitas administrasi c. Mencegah kerusakan muatan yang diakbatkan oleh cuaca dan penyebab lain d. Mengumpulkan muatan e. Mencagah adanya idle time Pergudangan diperlukan untuk mencegah resiko delay kapal yang disebabkan hal-hal yang tak terduga sebelumnya jika terjadi delay produktivitas bongkat muat menurun,sehingga kapal berlabuh lebih lama dan menyebabkan antrian kapal diluar pelabuhan. Jadi secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Tempat menunggu penyelesaian dokumen b. Tempat mengumpulkan barang-barang yang akan dimuat ke kapal, sehimgga diharapkan kapal tidak menunggu muatan c. Tempat kondolidasi, seperti sorting (mengumpulakn dan memilih), marking(pemberian tanda), packing(pembungkusan), weighing(penimbangan) JENIS GUDANG Jenis gudang dibedakan berdasarkan segi pabean/lokasi dan penggunaanya 1 Jenis Gudang menurut Pabean a. Gudang Lini I Gudang Lini I dapat juga disebut sebagai daerah pabean(custom area atau douane gebied). Barang barang yang ada dilapangan masih didalam pengawasan bea cukai, artinya barang-barang tersebut masih belum diselesaikan bea masuk atau kewajiban lainya b. Gudang Lini II Gudang Lini II masih terletak dalam daerah pelabuhan tetapi brada dibelakang Gudang Lini I. Barang-barang yang ditimbun didaerah ini sudah dibayar bea masuk dan persayaratan lain, tinggal menunggu pengeluarannya dari pelabuhan c. Verlengstruk Gudang verlengdstuk adalah bangunan yang berada di daerah di Lni II tetap statusnya sebagai unit I d. Enterport Gudang enterport adalah bangunan yang berada di luar pelabuhan tetapi statusnya sebagai gudang lini I. Gudang ini masih dalam pengawasan bea cukai dan digunakan untuk menyimpan barang-barang milik satu perusahaan tertentu. 2. Jenis Gudang Menurut Penggunaannya a. Gudang Umum Gudang umum adalah bangunan yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis muatan kapal 60

b. Gudang Khusus Gudang khusus adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan jenis barang khusus. Barang-barang berbahaya, barang yang mudah terbakar dan barang yang harus berada dalam suhu tertentu adalah termasuk barang dengan jenis khusus c. Gudang CFS Gudang CFS adalah bangunan yang digunakan yang digunakan untuk melaksanakan proses striping dan staping dari barang-barang yang berasal dari petikemas LAPANGAN PENUMPUKAN Lapangan penumpukan adalah suatu bangunan atau tempat yang luas dan terletak didekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar dari kapal atau untuk fasilitas penumpukan dan penyimpanan dengan kondisi terbuka dengan lokasi jauh ke sisi darat.. Lapangan penumpukan harus sehingga dapat menerima beban yang berat dari barng yang ditampungnya Lapangan penumpukan berfungsi untuk menyimpan barang-barang berat dan besar serta mempunyai ketahanan terhadap panas matahari dan hujan. Barang-barang yang disimpan dilapangan penulpukan berupa kendaraan berat dan barang-barang yang terbuat dari baja seperti : tiang listrik, plat baja, baja profil, baja beton dan sebaginya. pelabuhan yang digunakan. Konstruksi dari lapangan penumpukannya umumnya mengaplikasikan konstruksi beton (Rigid pavement), konstruksi lentur (Flexiable pavement), konstruksi semi kaku (Semi rigid pavement CTB) Penggunaannya secara untuk barang-barang tipe: transit barang umum (general cargo) petikemas Gambar 10. Potongan Melintang fasilitas pelabuhan 61

TERMINAL Terminal adalah suatu tempat untuk menampung kegiatan yang berhubungan dengan transportsi. Di dalam Terminal terdapat kegiatan turun naik dan bongkat muat bauk baramg, penumpang atau petikemas yang selanjutnya akan dipindah ketempat tujuan. Secara teknis, gabungan dari dermaga yang melayani trafik yang serupa (kontainer saja, atau curah cair, curah kering, dan lainnya) disebut dengan terminal. Sementara beberapa jenis terminal yang kemudian menjadikan sebuah fasilitas pelabuhan. Secara fungsional, terminal mempemudah pelayanan, pengaturan dam pengawasan kegiatan bongkar muat dan turun naik barang, penumpang, maupun petikemas. Proses tersebut menyebabkan adanya pemusatan kegiatan transportasi di dalam terminal. JALAN Adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain. Jalan ini harus disusun dengan konstruksi tertentu sehingga dapat menahan beban dan kecepatan kendaraan yang direncanakan. Untuk melancarkan kegiatan perpindahan kendaraan yang pada akhirnya akan melancarkan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan. 4.3. ALAT UTAMA PELABUHAN a. ALAT DARAT Definisi : peralatan pelabuhan untuk melayani kegiatan B/M barang dari/ke kapal, di lapangan penumpukan dan masuk/keluar area pelabuhan. Jenis alat Untuk multipurpose : mobile crane, forklift, truck, dsb. Untuk petikemas :Container Crane (CC), Rubber Trade Gantry (RTG), Top loader, Head Truck, chasis dsb Untuk curah kering : conveyor, dump truk, hopper dsb Gambar 11. Container Crane (CC) Gambar 12. Yard Crane (CC) 62

ALAT APUNG Peralatan pelabuhan untuk melayani kapal yang berlabuh / bersandar dan sebaliknya. Jenis alat Kapal Tunda : memberikan pelayanan kapal yang mempunyai panjang lebih dari 70 meter Kapal Pandu : sarana transportasi laut bagi petugas pandu untuk naik/turun ke/dari kapal yang dipandu dalam berolah gerak di perairan wajib pandu Gambar 13. Kapal Pandu Gambar 14. Kapal Tunda 63

Gambar 15. Head Truck & Chasis 64