PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG SAPI UNTUK BAHAN GIGI PENGGANTI

dokumen-dokumen yang mirip
PENAMBAHAN SERBUK TULANG SAPI TERHADAP KEKUATAN DAN STRUKTUR MIKRO GIGI PENGGANTI

STUDI PENGUJIAN SEM DAN EDX HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN 0

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan

WULAN NOVIANA ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Ikan alu-alu (Sphyraena barracuda) (

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

I. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Sintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

STUDI XRD PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DENGAN CARA HIDROTERMAL STOIKIOMETRI DAN SINTERING 1400 C

BAB I PENDAHULUAN. Batu bara + O pembakaran. CO 2 + complex combustion product (corrosive gas + molten deposit

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan

Biokeramik pada Dental Implant

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

BAB III PERCOBAAN III.1. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN. 17 Ibnu Maulana Yusuf

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen.

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Hariadi Aziz E.K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Proses Sintesa dan Pengujian XRD. dengan Proses Terbuka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Eksperimental Kekuatan Bending Material Gigi Tiruan Dari Resin Akrilik Berpenguat Fiber Glass Dengan Variasi Susunan Serat Penguat

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Efek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT.

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut dengan asupan nutrisi (Iacopino, 2008). Diet yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

PEMBUATAN ALUMINIUM BUSA MELALUI PROSES SINTER DAN PELARUTAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitasi. cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. Dokter gigi sering mengalami kesulitan dalam merestorasi gigi pasca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

Keywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.

Bab III Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

I. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metodologi Penelitian

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB III PROSEDUR DAN HASIL PERCOBAAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hampir 100 perusahaan atau pabrik kelapa sawit baik milik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

STUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

I. PENDAHULUAN. pencapaian sekitar 54 juta ton per tahun yang mencerminkan bahwa negara kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT DENGAN VARIASI KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT, TITANIUM, DAN RESIN AKRILIK SEBAGAI PENGGANTI TULANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

PENGARUH SUBSTITUSI DAGING SAPI DENGAN KULIT CAKAR AYAM TERHADAP DAYA IKAT AIR (DIA), RENDEMEN DAN KADAR ABU BAKSO SKRIPSI. Oleh:

Transkripsi:

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG SAPI UNTUK BAHAN GIGI PENGGANTI Zulkarnain, Gunawarman, Jon Affi. zulraz63@yahoo.co.id ABSTRAK Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi mengolah makanan. Kehilangan gigi mengakibatkan fungsi organ mulut terganggu, akibatnya seseorang bisa kehilangan rasa percaya diri. Untuk mengembalikan fungsi gigi yang hilang atau rusak bagi orang dewasa hanya bisa diganti dengan gigi tiruan. Pemasalahan utama dalam pembuatan gigi tiruan adalah harga bahan baku yang relatif mahal karena semua bahan adalah hasil impor. Akibatnya, pasien lebih cendrung untuk tidak menggunakan gigi tiruan yang mahal ini. Pada penelitian ini, telah dicoba untuk membuat gigi tiruan dari bahan lokal. Bahan gigi lokal dibuat dengan melakukan proses pengolahan serbuk tulang sapi untuk mendapatkan serbuk halus tulang berkadar hidroxiapatit (HA) yang tinggi. Sebagai tahap awal, serbuk halus ini HA dari tulang sapi ini telah dicampurkan dengan bahan gigi tiruan komersil karena serbuk tulang sapi mempunyai karakteristik menyamai karateristik gigi asli. Tulang sapi lokal telah diproses dengan serangkaian proses mekanik menjadi serbuk tulang. Tulang sapi dipotong-potong sepanjang 3-5 cm, kemudian dicuci/dibersihkan, dikeringkan, direbus ke dalam fresto selama 3-4 jam yang gunanya untuk menghilangkan lemak, sisa protein dan sumsum. Proses selanjutnya dijemur atau dikeringkan untuk dihancurkan dengan menggunakan martil/palu dan dilanjutkan dengan blender. Hasil pengolahan dengan blender telah disaring/diayak dengan menggunakan saringan teh. Untuk mendapatkan serbuk tulang yang lebih halus, hasil saringan/ayakan telah digiling lagi dengan menggunakan mesin Ball Mill. Proses terakhir di kalsinasi atau dibakar dalam tanur listrik/furnace pada suhu 720 hingga 800 o C selama ± 150 menit sebanyak 4 kali pembakaran dengan tujuan menghilangkan senyawa organik dan diayak. Serbuk ini selanjutnya di karakterisasi menggunakan SEM dan EDX. Hasil karakterisasi menunjukkan peningkatan jumlah kuantitas calcium dan pospor untuk setiap proses. Hal ini di ikuti dengan penurunan jumlah kuantitas oksigen. Keywords: Tulang, Karakterisasi, Bahan, Gigi, Pengganti. PENDAHULUAN Semakin bertambahnya usia, tidak semua orang mampu mempertahankan organ tubuhnya. Salah satu organ tubuh yang sering rusak adalah gigi. Gigi kadangkala sering mengalami kerusakan lebih awal terutama bila pemeliharaannya kurang baik. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, kehilangan gigi ditemukan pada kelompok umur 45-54 tahun sebesar 1,8%, 55-64 tahun sebesar 5,9%, dan pada kelompok umur 65 tahun ke atas, kehilangan gigi mencapai 17,6%. [1]. Bagi panderi kehilangan gigi atau mengalami kerusakan gigi hanya bisa diganti dengan gigi tiruan. Gigi tiruan adalah untuk memperbaiki atau mengembalikan fungsi efisiensi pengunyahan, meningkatkan pengucapan dan memperbaiki estetika. Gigi tiruan yang baik adalah dapat bertahan ditempatnya selama mungkin dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Secara umum gigi tiruan dapat dibedakan atas gigi tiruan cekat (fixed denture) dan gigi tiruan lepasan (removable denture) [2] Penderita pada umumnya lebih nyaman menggunakan gigi tiruan cekat dibandingkan gigi tiruan lepasan karena proses adaptasinya yang lebih mudah dan lebih cepat [3] Sekarang ini, sudah tersedia berbagai bahan gigi palsu/gigi pengganti seperti serat kaca, keramik dan lain-lain. Tetapi harga bahan tersebut relatif lebih mahal karena diimpor dari luar negeri. Harga yang relatif mahal merupakan kendala sendiri bagi banyak pasien di Indonesia untuk mengganti gigi. Sebagai contoh, harga bahan untuk 1 buah gigi tiruan mencapai Rp. 285.000,-. Harga ini belum termasuk ISSN 1693-2617 LPPM UMSB E-ISSN 2528-7613 153

Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 MENARA Ilmu ongkos pemasangan dan jasa dokter gigi. Harga bahan baku gigi sebenarnya bisa diturunkan jika di olah dari limbah local. Salah satu llimbah local yang tersedia melimpah adalah tulang sapi. Hal ini dimungkinkan karena tulang mengandung Hydroxyte Apatite (HA) yang cukup tinggi, yakni pada kisaran 30-65%, Sementara gigi manusia tersusun dari HA dengan jumlah mencapai 97% [4]. HA adalah senyawa calsium phosphate yang mengandung hydroxide dengan formula kimia Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2. Bahan ini mulai banyak digunakan sebagai unsur pembentuk gigi tiruan dan aplikasi biomedik lainnya. HA yang diolah dari bahan alam akan lebih ramah lingkungan, persediaan banyak, dan biaya pengolahan lebih rendah. Sebagai gambaran, produksi daging sapi di Sumatera Barat adalah ± 23.543 ton/tahun, dari jumlah daging sapi tersebut jika diperkirakan untuk tulang-tulang sapi 1/3 dari daging sapi maka jumlah produksi tulang sapi yang ada di Propinsi Sumatera Barat adalah ± 7200 ton/tahun. [5] Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan HA dari tulang sapi dengan serangkaian proses mekanik dan mengkalsinasi serta mengkaraktrisasi hasil menggunakan SEM dan EDX. Serbuk hasil olahan ini akan digunakan sebagai pencampur dan bahan pengganti material import dalam pembuatan gigi tiruan. METODA EKSPERIMEN & FASILITAS YANG DIGUNAKAN Untuk membuat sample gigi pengganti dari serbuk tulang sapi ada beberapa tahap proses antara lain: Proses pembuatan serbuk tulang sapi, Proses pembakaran atau proses kalsinasi, Proses pengamatan struktur mikro dan proses pengamatan komposisi kimia, Proses pencetakan. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Tulang sapi Martil Blender Furnace Mesin Ball Mill Saringan Serbuk tulang sapi Mesin SEM Cetakan (Hydroksiapatit) Gambar 1. Prosedur pembuatan gigi pengganti Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa prosedur pembuatan sampel gigi pengganti diawali dari ketersedian bahan baku (tulang sapi) dan melalui beberapa tahap proses, Tulang sapi lokal telah diproses dengan serangkaian proses mekanik menjadi serbuk tulang. Tulang sapi dipotong-potong sepanjang 3-5 cm, kemudian dicuci/dibersihkan dan dikeringkan selanjutnya direbus ke dalam fresto selama 3-4 jam yang gunanya untuk menghilangkan lemak, sisa protein dan sumsum. Proses selanjutnya dijemur atau dikeringkan untuk dihancurkan dengan menggunakan martil/palu dan selanjutnya di blender. Hasil pengolahan dengan blender telah disaring/diayak dengan menggunakan saringan teh. Untuk mendapatkan serbuk tulang yang 154 LPPM UMSB ISSN 1693-2617 EISSN 2528-7613

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 lebih halus, hasil saringan/ayakan digiling lagi dengan menggunakan mesin Ball Mill. Proses terakhir di kalsinasi atau dibakar dalam tanur listrik/furnace pada suhu 720 hingga 800 o C selama ± 150 menit sebanyak 4 kali pembakaran dengan tujuan menghilangkan senyawa organik dan menghasilkan hidroxiapatit (HA) yang tinggi. Serbuk ini selanjutnya di karakterisasi menggunakan SEM dan EDX. Hasil karakterisasi menunjukkan peningkatan jumlah kuantitas calcium dan pospor untuk setiap proses. Hal ini di ikuti dengan penurunan jumlah kuantitas oksigen. Setelah itu dilakukan proses terakhir yaitu proses pencetakan sampel gigi pengganti. Pada proses ini serbuk tulang sapi ditambah dengan bahan-bahan serbuk impor yaitu : Self curing acrylic powder dan Self curing acrylic liquid, ketiga bahan tersebut diaduk hingga merata kemudian dicetak berbentuk tablet yang berdiameter 10 mm dan tebal 10 mm pada cetakan yang terbuat dari aluminium. Gambar 2. Serbuk tulang sapi (Hydroksiapatit) Serbuk tulang sapi yang sudah dikalsinasi atau proses pembakaran/pemanasan dalam tanur listrik/furnace pada suhu 700 o C - 800 o C selama ± 150 menit yang gunanya untuk menghilangkan senyawa organik yang mempunyai ikatan kimia dengan mineralnya. Hal ini karena tulang mengandung Hydroxyte Apatite (HA) yang cukup tinggi, yakni pada kisaran 30-65%. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil kalsinasi serbuk tulang sapi tersebut kemudian dilakukan pengamatan alat uji SEM, dari hasil pengamatan alat uji SEM maka didapat struktur mikronya, seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3: Hasil pengamatan alat uji SEM struktur mikro serbuk tulang sapi. Dari hasil gambar diatas maka dapat dilihat bahwa butiran serbuk tulang sapi sudah menunjukkan hasil yang sudah halus dan merata dan sudah dapat digunakan untuk membuat gigi pengganti. Untuk mengetahui kualitas HA (Hydrosiapatit) berkadar kalsium tinggi dan struktur mikro dilakukan pengamatan dengan menggunakan EDX (Energy Distersive X- ray) dan SEM (Scanning Electron Microscope) dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini : ISSN 1693-2617 LPPM UMSB E-ISSN 2528-7613 155

Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 MENARA Ilmu Gambar 4 : Hasil pengamatan EDXS. Gambar 4. Hasil pengamatan grafik komposisi kimia dari HA dengan menggunakan alat uji EDX. Untuk mengetahui grafik komposisi kimia dari HA serbuk tulang sapi, dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini : Gambar 5 : Hasil pengamatan grafik komposisi kimia dari HA dengan menggunakan alat uji EDX. Dari gambar 5 diatas maka dapat diketahui hasil komposisi kimia dari HA seperti pada gambar dibawah ini: Elemen t Weight % Atomic % O K 41.35 60.82 Na K 0.53 0.54 Mg K 0.89 0.86 Al K 3.12 2.72 P K 19.04 14.47 Ca K 35.07 20.59 Totals 100.00 Gambar 6 : Tabel hasil pengamatan komposisi kimia dari HA dengan menggunakan alat uji EDXS. Dari gambar 7 (tabel hasil pengamatan komposisi kimia dari HA maka dapat dilihat perbandingan grafiknya seperti pada gambar dibawah ini : 156 LPPM UMSB ISSN 1693-2617 EISSN 2528-7613

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 = Serbuk 1. = Serbuk 2, = Serbuk 3. = Serbuk 4. Gambar 7 : Grafik komposisi kimia dari HA dengan menggunakan alat uji EDX dan SEM. Hasil Proses pencetakan serbuk tulang sapi untuk gigi pengganti. Sebagai bahan pencetakan serbuk tulang sapi digunakan material aluminium dengan ukuran diameter 60 mm, tebal 10 mm, sementara untuk mencetak sample serbuk tulang sapi dibuat lubang berukuran 10 mm x 10 mm, seperti gambar dibawah ini : 60 mm 60 mm Gambar 8 : Sketsa cetakan Pada penelitian ini pembuatan/pencetakan serbuk tulang sapi menerapkan tulang sapi lokal yang telah diproses dengan serangkaian proses mekanik menjadi serbuk tulang kemudian ditambahkan ke dalam bahan gigi tiruan (bahan gigi impor) yang sudah umum dipasaran untuk menghasilkan prototype gigi tiruan, Model gigi tiruan hanya dibuat berbentuk tablet sebagai sample. Sebelum melakukan pencetakan sample gigi pengganti terlebih dahulu dipersiapkan bahan-bahan tambah yang digunakan untuk pencetakan sample antara lain : serbuk impor (Self curing acrylic powder dan Self curing acrylic liquid), setelah itu dilakukan proses pencetakan sample serbuk tulang sapi, SIMPULAN Untuk mendapatkan hasil serbuk tulang sapi yang berkualitas baik terlebih dahulu melalui beberapa tahap proses awal diantaranya tulang sapi dipotong-potong sepanjang 3-5cm, dicuci/dibersihkan, direbus, dijemur/dikeringkan, dihancurkan dengan menggunakan martil, di blender, disaring/diayak, serbuk tulang hasil saringan/diayak tersebut digiling dengan menggunakan mesin Ball Mill kemudian dilakukan kalsinasi atau ISSN 1693-2617 LPPM UMSB E-ISSN 2528-7613 157

Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 MENARA Ilmu proses pembakaran dalam tanur listrik/furnace pada suhu 800 o C selama ± 150 menit yang gunanya untuk menghilangkan kandungan air, karbon dioksida atau gas lain yang mempunyai ikatan kimia dengan material. Proses selanjutnya serbuk tulang sapi yang telah melalui proses awal kemudian untuk mendapatkan komposisi kimia pada HA dilakukan pengamatan dengan menggunakan mesin SEM dan EDXS, pada proses akhir serbuk tulang sapi dengan bahan tambah lainnya seperti serbuk impor (Self curing acrylic powder dan Self curing acrylic liquid) dicetak pada sebuah cetakan yang terbuah dari aluminium. REFERENSI http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2083http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesi s/unud226-74384706-tesis %20ekstrak, %20biji, %20buah, %20 pinang.pdf, diakses pada Rabu, tanggal 18 Desember 2013. http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/nak/pdf- Sumber dari Direktorat Jenderal Peternakan, Beef Meat Production by Province, 2009-2013. Diakses pada Senin, 26 Mei 2014. www.audydental.com/berbagai-jenis-gigi-palsu, diakses pada hari Rabu, tanggal 22 Januari 2014. Hidroksiapatit,http://miranda_biomaterialfst08.web.unair.ac.id/artikel_detail-34980- biomaterial-hidroksiapatit.html (Diakses tgl. 26 Maret 2014, Jam 22.48 WIB). Teknologi pembuatan Hidroksiapatit, http://kisahbangsa.wordpress.com/tag/hidroksiapatit (diakses tgl.14 Februari 2014, Jam 23.22 WIB) Aida Rachmania, Preparasi Hidroksiapatit Dari Tulang Sapi Dengan Metode Kombinasi Ultra sonik dan Spray Drying, Aida Rachmania, Tesis, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2010. Intan Nirwana, Bagian Ilmu Material dan Teknologi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, 2003 Universitas Airlangga, Surabaya-Indonesia. 158 LPPM UMSB ISSN 1693-2617 EISSN 2528-7613