USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

BAB I PENDAHULUAN an berkembang algoritma genetika (genetic algorithm) ketika I. Rochenberg dalam bukunya yang berjudul Evolution Strategies

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I LATAR BELAKANG

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang

Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM *

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

BAB II KAJIAN TEORI. berbeda di, melambangkan rusuk di G dan jika adalah. a. dan berikatan (adjacent) di. b. rusuk hadir (joining) simpul dan di

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan dalam penelitian ini yaitu graf, vehicle routing problem (VRP),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

BAB 2 LANDASAN TEORI

SAVING MATRIX UNTUK MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OBAT MENGGUNAKAN METODE SEQUENTIAL INSERTION DAN CLARKE & WRIGHT SAVINGS (Studi Kasus di PT X Bandung)*

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN PRODUK KARPET DENGAN MENGGUNAKAN METODE (1-0) INSERTION INTRA ROUTE *

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)

USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN MINUMAN TEH KEMASAN BOTOL MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH *

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENYELESAIAN MASALAH VEHICLE ROUTING DI PT.MIF

OPTIMASI JALUR TRANSPORTASI PRODUK HOUSING CLUTCH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

Usulan Perbaikan Rute Distribusi Menggunakan Metode Clarke Wright Savings Algorithm (Studi Kasus : PT Pikiran Rakyat Bandung) *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

Penentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

Penentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) *

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI TEH BOTOL MENGGUNAKAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)

Optimasi Penyusunan Paket Suku Cadang Pada PT. XYZ Menggunakan Metode Algoritma Genetik

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM (VRP) DI PT FRISIAN FLAG INDONESIA (FFI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN VARIASI CROSSOVER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI DAGING AYAM MENGGUNAKAN METODE CLARKE AND WRIGHT SAVINGS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA KNAPSACK PROBLEM UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN BUAH KEMASAN KOTAK

OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

MINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

Transkripsi:

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1, Luciana Andrawina 2, Meldi Rendra 3 Prodi Teknik Industri Universitas Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu, Bandung 40257 Email : mzuhdiaa@gmail.com ABSTRAK PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang terletak di daerah Bandung, Jawa Barat. Produk yang di hasilkan dari perusahaan ini antara lain adalah seragam sekolah meliputi kemeja, celana, rok hingga pesanan seragam khusus. Hingga rute awal PT. XYZ sudah memiliki 33 pelanggan tetap di daerah Bandung dan Cimahi. Selain daerah tersebut, PT. XYZ memiliki pelanggan tetap lainnya di daerah Purwakarta, Garut, Sumedang, Cirebon, Pamanukan, Batam dan Palembang. Penelitian ini membahas VRP dengan karakteristik time windows, heterogenous vehicle, multiple product, dan multiple trips dengan tujuan meminimasi biaya transportasi. Permasalahan VRP ini biasanya diselesaikan dengan menggunakan algoritma metaheuristik seperti genetika algoritma dengan populasi awal menggunakan algoritma heuristik seperti nearest neighbour seperti yang dilakukan pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat menghasilkan meminimalkan jumlah jarak pengiriman, pengoptimalan penggunaan kendaraan, meminimalkan biaya transportasi dan meningkatkan jumlah pemenuhan permintaan. Dari hasil penelitan ini menghasilkan penurunan total jarak tempuh sebesar 35%, penurunan total biaya transportasi sebesar 31%, dan peningkatan pemenuhan permintaan dari 82,39 % menjadi 94, 89%. Kata kunci : Transportasi, Algoritma Genetika, Nearest Neighbour, Time Windows, Multiple Trip 1. PENDAHULUAN Dalam dunia industri, pengiriman dan penjadwalan memiliki peranan yang penting dalam sebuah perusahaan. Salah satu keputusan yang penting dalam pendistribusian adalah menentukan jadwal serta rute pengiriman dari satu lokasi ke beberapa lokasi yang akan dituju (Pujawan, 2010). Dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai kontrol peran masing masing pihak yang biasa disebut supply chain management untuk mengoptimalkan peranan pihak internal dan eksternal (Jacobs dan Chase, 2011). PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang terletak di daerah Bandung, Jawa Barat. Produk yang di hasilkan dari perusahaan ini antara lain adalah seragam sekolah meliputi kemeja, celana, rok hingga pesanan seragam khusus. Hingga saat ini PT. XYZ sudah memiliki 33 pelanggan tetap di daerah Bandung dan Cimahi. Selain daerah tersebut, PT. XYZ memiliki pelanggan tetap lainnya di daerah Purwakarta, Garut, Sumedang, Cirebon, Pamanukan, Batam dan Palembang. PT. XYZ memiliki distribution center di daerah Bandung yang sama dengan lokasi pabrik untuk memenuhi seluruh permintaan. Lokasi produksi berada di dekat daerah distribution center dan PT. XYZ masih menggunakan jasa makloon untuk membantu memenuhi permintaan pelanggan, lokasi makloon berada di 4 lokasi yaitu Soreang, Antapani, Cijerah, dan Limbangan. PT. XYZ masih belum mampu memenuhi semua permintaan di setiap bulannya, salah satu penyebab permintaan yang belum terpenuhi adalah pendistribusian barang langsung dari distribution center kepada pelanggan, maka dari itu pengiriman barang harus dipertimbangan agar produk sampai pada pelanggan tepat pada waktunya. Tabel 1. Permintaan Kemeja dan Celana Setiap Bulan Pada Tahun 2016 KEMEJA CELANA BULAN PERMINTA PENJUAL PERMINTA PENJUAL JANUARI 17156 14323 13337 10806 FEBRUAR 16058 13129 11363 9404 MARET 14644 12103 11431 9115 APRIL 12578 9863 9962 8215 MEI 12054 9956 9583 8102 JUNI 14081 11326 13978 11448 JULI 20464 16565 15460 12556 AGUSTUS 12744 10124 11591 9686 SEPTEMB 14665 11692 10014 8477 OKTOBER 13142 10291 9386 7957 Tabel 2. Permintaan Rok Setiap Bulan Pada Tahun 2016 ROK BULAN PERMINTAAN PENJUALAN JANUARI 12187 10074 FEBRUARI 11218 9363 MARET 10385 8833 APRIL 9394 7911 MEI 10083 8407 JUNI 12566 10381 JULI 13184 10962 AGUSTUS 15046 12507 SEPTEMBER 10632 8954 OKTOBER 9536 7936 15

Dilihat pada Tabel 1 dan 2 menujukkan bahwa jenis produk yang dijual oleh PT. XYZ termasuk jenis produk yang musiman karena permintaan meningkat pada bulan bulan tertentu. Untuk pengiriman langsung, hanya pelanggan yang berada di Jawa Barat yang di penuhi langsung oleh PT. XYZ menggunakan kendaraan sendiri. Lokasi pelanggan yang dipenuhi adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cimahi, Purwakarta, Sumedang, Cirebon dan Pamanukan. Tabel 3. Keterlambatan Pengiriman Daerah Bandung Tahun 2016 waktu penerimaan barang dan juga pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pelanggan. Selanjutnya dilakukan perancangan rute distribusi, yang didukung oleh data history traffic lokasi yang akan di lalui oleh kendaraan pengiriman yang juga didukung oleh biaya pengiriman. Selanjutnya perancangan rute distribusi usulan mempertimbangkan data rute eksting untuk membandingkan rute terbaik dan peningkatan efektifitas dan minimasi biaya dalam perancangan pengaturan rute transportasi. Kemudian hasil usulan rute dan usulan biaya pengiriman menjadi output akhir dari model konseptual. BULAN JUMLAH PENGIRIMAN (Pengiriman) JUMLAH TERLAMBAT (Pengiriman) Januari 132 40 Februari 125 25 Maret 118 22 April 120 18 Mei 115 23 Juni 122 27 Juli 132 35 Agustus 130 38 September 105 20 Oktober 102 24 Pada tabel 3 jumlah pengiriman total pada bulan januari memiliki jumlah keterlambatan pengiriman terbanyak dibanding dengan bulan lainnya. Maka bulan januari dipilih sebagai data untuk dilakukannya penelitian. 2. METODE PENELITIAN Rute Awal 2.1 Pencarian Rute Awal 1. Langkah pertama, menentukan lokasi dan demand pelanggan berdasarkan jarak terdekat pelanggan dengan lokasi terakhir kendaraan. 2. Langkah kedua, memperbaharui ketersediaan kapasitas kendaraan, waktu perjalanan, waktu pelayanan, sisa time windows dan jarak tempuh kendaraan. 3. Langkah ketiga, menentukan kriteria pelanggan berdasarkan sisa kapasitas kendaraan dan time windows pelanggan. Demand pelanggan tidak boleh melebihi sisa kapasitas kendaraan. waktu keberangkatan kendaraan di pelanggan ditambah waktu tempuh kendaraan dari titik ke tidak lebih dari waktu kedatangan kendaraan di pelanggan. Data Permintaan Data Time Window Data Waktu Perjalanan Perancangan Rute Solusi Awal Perancangan Rute Solusi Usulan ( ) waktu kedatangan kendaraan harus pada rentang waktu time window pelanggan. Total Jarak Solusi Usulan Total Jarak Rute Awal Permintaan Pemenuhan Permintaan Awal Perbandingan Total Jarak Jika pelanggan terdekat tidak memenuhi kedua pembatas tersebut, maka pilih pelanggan terdekat kedua lalu dilakukan pengecekan ulang pembatas. Gap Pemenuhan Permintaan Awal Perbandingan Pemenuhan Permintaan Pemenuhan Permintaan Usulan Pemenuhan Permintaan Baru Gambar 1. Metode Penelitian Metode penelitian menjelaskan data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan usulan rute transportasi. Data kapasitas kendaraan dan data lokasi pelanggan menjadi langkah awal untuk menentukan perancangan jadwal pengiriman, selain itu di dukung juga oleh data ketersediaan kendaraan dan juga data time window setiap pelanggan tujuannya selain menentukan lokasi terdekat data time window juga diperhatikan agar 16 4. Langkah keempat, melakukan pengecekan ketersediaan pelanggan terdekat yang belum dilayani. Lakukan kembali langkah pertama hingga semua pelanggan terlayani dan semua kendaraan digunakan. Kendaraan yang digunakan harus kembali pada titik akhir yaitu distribution center. 2.2 Perhitungan Solusi Usulan Langkah 1, proses pengkodean adalah proses pengubahan data ke dalam bentuk individu menjadi sebuah kode. Pengkodean yang digunakan pada penelitian ini adalah pengkodean biner dengan nilai 0 dan 1.

Langkah 2, proses seleksi adalah proses menentukan individu yang akan dipilih untuk dilakukan proses rekombinasi. Langkah awal yang dilakukan dalam proses seleksi adalah pencarian nilai fitness. Proses seleksi pada penelitian ini menggunakan proses seleksi dengan rangking dengan cara menetapkan suatu nilai dan diurutkan berdasarkan ukuran fitness. = Kapasitas angkut kendaraan = Variabel keputusan setiap penggunaan jenis kendaraan = Jarak dari titik ke Langkah 3, proses rekombinasi adalah proses menyilangkan dua kromosom sehingga membentuk kromosom yang baru. Kromosom yang baru diharapkan menjadi lebih baik dari kromosom awal. Pada penelitian ini rekombinasi yang dilakukan menggunakan rekombinasi banyak titik untuk menghasilkan kromosom yang baru. Langkah 4, proses mutasi adalah proses penambahan nilai acak yang kecil dengan probabilitas rendah pada variabel keturunan.peluang mutasi mengendalikan banyaknya gen yang akan muncul lagi. Pada penelitian ini mutasi yang dilakukan adalah mutasi biner dengan cara mengganti satu atau beberapa nilai gen dari sebuah kromosom, semakin besar mutasi maka akan semakin banyak gen yang muncul. Langkah 5, Proses elitisme proses seleksi dilakukan secara random sehingga tidak ada jaminan bahwa suatu indvidu yang bernilai fitness tertinggi akan selalu terpilih. Walaupun individu bernilai fitness tertinggi terpilih, mungkin saja individu tersebut akan rusak (nilai fitnessnya menurun) karena proses pindah silang. Oleh karena itu, untuk menjaga agar individu bernilai fitness tertinggi tersebut tidak hilang selama evolusi, maka perlu dibuat satu atau beberapa kopinya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang terjadi pada kondisi saat ini dirumuskan menjadi model matematis dengan tujuan meminimasi biaya transportasi dengan cara meminimasi jarak pengiriman sehingga dapat meminimasi keterlambatan di PT. XYZ. Rumusan model matematis adalah sebagai berikut : adalah pelanggan atau Distribution Center yang memulai kegiatan distribusi, adalah pelanggan atau Distribution Center yang memulai kegiatan distribusi, adalah jenis kendaraan yang digunakan Parameter: = Biaya tetap setiap jenis kendaraan = Biaya dari titik ke = Biaya tentatif di lokasi tujuan = Demand = Waktu tempuh kendaraan dari titik ke = Waktu tempuh kendaraan dari titik ke = Batas awal time window di titik = Batas akhir time window di titik = Kedatangan kendaraan di pelanggan = Keberangkatan kendaraan di pelanggan = Bilangan riil yang bernilai sangat besar Variabel Keputusan : = 1, Jika rute ke menggunakan kendaraan = 0, lainnya = 1, Jika kendaraan digunakan untuk melakukan perjalanan = 0, lainnya Fungsi Tujuan : Fungsi tujuan menjelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimasi biaya transportasi yang disebabkan karena jarak tempuh pendistribusian barang sehingga terjadi keterlambatan karena pengiriman melebihi time window yang ditetapkan pelanggan. Dimana adalah biaya tetap kendaraan dan adalah variabel keputusan setiap penggunaan jenis kendaraan ditambah dengan biaya dari titik ke, biaya tentatif di lokasi tujuan dan adalah rute dari i ke j dengan menggunakan kendaraan k. 3.1 Hasil Penentuan Solusi Awal Hasil penentuan solusi awal menghasilkan rute sebagai berikut : Tabel 4. Hasil Rute Solusi Awal HASIL SOLUSI AWAL RUTE 1 1 4 3 6 22 1 RUTE 2 1 18 19 11 10 8 2 28 14 25 1 RUTE 3 1 15 29 30 34 7 31 24 21 5 1 RUTE 4 1 12 20 23 17 27 16 1 17

RUTE 5 1 13 26 9 32 33 1 Dari hasil tersebut total jarak yang dihasilkan solusi awal dengan menggunakan metode nearest neighbour terdapat pada tabel 5 : Tabel 5. Hasil Total Jarak Solusi Awal Hasil total jarak solusi usulan pada tabel 7 jika dibandingkan dengan total jarak rute solusi awal, pada rute 1 tidak mengalami perubahan, untuk rute 2 mengalami peningkatan menjadi 34,7 km, untuk rute 3 mengalami peningkatan menjadi 108,9 km, sedangkan untuk rute 4 mengalami penurunan menjadi 14,6 km dan untuk rute 5 juga mengalami penurunan menjadi 34,5 km dengan total jarak berubah dari 256,1 km menjadi 214, 5 km. RUTE JARAK 1 21,5 km 2 29,1 km 3 91,3 km 4 31 km 5 83,2 km TOTAL 256,1 km Hasil total jarak solusi awal terdapat pada tabel 5, menjelaskan bahwa rute 1 menjadi 21,5 km, rute 2 29,1 km, rute 3 91,3 km, rute 4 31 km, dan rute 5 83,2 km. Dengan total jarak pengiriman sebesar 256,1 km dilakukan optimasi menggunakan algoritma genetika menjadi rute solusi usulan. 3.2 Hasil Penentuan Rute Solusi Usulan Hasil proses perubahan rute menggunakan algoritma genetika setelah melalui tahapan tahapan dalam perancangan rute menggunakan algoritma genetika, rute solusi usulan menjadi alternatif rute yang bisa diterapkan oleh PT.XYZ untuk melakukan pengiriman barang. Hasil perbaikan rute dengan menggunakan algoritma genetika menghasilkan rute usulan terdapat pada tabel 6 : Tabel 6. Hasil Penentuan Rute Solusi Usulan RUTE 1 1 4 3 6 22 1 RUTE 2 RUTE 3 1 12 20 23 24 17 21 27 16 13 1 1 25 30 34 7 31 33 32 26 9 1 RUTE 4 1 18 19 11 10 8 2 1 RUTE 5 1 15 28 29 14 5 1 Total jarak rute solusi usulan dengan metode algoritma genetika terdapat pada tabel 7 : Tabel 7. Jarak Total Rute Solusi Usulan JARAK RUTE TOTAL 1 21,5 km 2 34,7 km 3 108,9 km 4 14,6 km 5 34,8 km TOTAL 214,5 km 4. ANALISIS DAN KESIMPULAN Hasil dari penelitian yang dilakukan di PT. XYZ untuk permasalahan meminimasi biaya transpotasi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil rute penelitian dengan menggunakan Algoritma Genetika adalah sebagai berikut : Rute 1 : 1-4-3-6-22-1 Rute 2 : 1-12-20-23-24-17-21-27-16-13-1 Rute 3 : 1-25-30-34-7-31-33-32-26-9-1 Rute 4 : 1-18-19-11-10-8-2-1 Rute 5 : 1-15-28-29-14-5-1 Rute yang dihasilkan menjadi solusi usulan adalah sebesar 214,5km. Jika dibandingkan dengan rute awal menghasilkan penurunan total jarak dari rute awal (sebesar 327,8 km) menghasilkan penurunan sebesar 35% jarak total distribusi. 2. Dengan adanya penurunan jarak total distribusi juga mengakibatkan meurunnya total keterlambatan untuk rute awal sebanyak 5-6 lokasi/minggu menjadi 0. Sedangkan untuk pemenuhan pelanggannya dapat meningkatkan pemenuhan pelanggannya sebesar 459,7 kg/minggu. Persentase total pemenuhan permintaan meningkat dari 82,39% menjadi 94,89% /Bulan. 3. Penurunan jarak total distribusi juga berpengaruh terhadap penurunan biaya transportasi yakni sebesar 31%, dari total rute awal sebesar Rp.219.294/minggu menjadi Rp.150.955/minggu. Adapun persentase biaya per rutenya adalah sebagai berikut : Rute 1 : Biaya menurun sebesar 60% Rute 2 : Biaya menurun sebesar 64% Rute 3 : Biaya meningkat sebesar 25% Rute 4 : Biaya menurun sebesar 60% Rute 5 : Biaya menurun sebesar 38% walaupun pada rute 3 terdapat peningkatan biaya sebesar 25%, namun secara total biaya transportasi tetap mengalami penurunan. 18

DAFTAR PUSTAKA Pujawan, I Nyoman. (2010). Supply Chain Management. Surabaya: Guna Wijaya Chase, Richard B & Jacobs, F.R. (2011). Operations and Supply Chain Management. New York : Mc Graw-Hill. Sri Nurhayanti, (2013). Perbandingan Metode Branch And Bound Dengan Metode Clarke And Wright Saving Untuk Penyelesaian Masalah Distribusi Aqua Galon Di PT. Tirta Investama Yogyakarta. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Michael Hugos (2003), Essential of Supply Chain Management. Sri Mulyono (2002), Riset Operasi Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Fesilia. (2008). Model Vehicle Routing Problem With Multiple Trips And Intermediate Facility Menggunakan Algoritma Sequential Insertion. Skripsi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nasution, H.M.N, (1996). Manajemen Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.. Suprayogi, (2002). Algoritma Sequential Insertion Untuk Memecahkan Vehicle Routing Problem With Multiple Trips and Time Windows. Jurnal Teknik dan Manajemen Teknik Industri, Laboratorium Perencanaan dan Optimasi Sistem Industri, Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Goldberg, D.E., (1989). Genetic Algorithms in Search, Optimization & Machine Learning, New York: Addison-Wesley. Kusumadewi, S., dan H., Purnomo, (2005). Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknik-teknik Heuristik, Yogyakarta : Graha Ilmu,. Dimyati, Tjutju Tarliah dan Dimyati, Ahmad, (2004). Operation Research ( model model pengambilan keputusan). Bandung : Sinar Baru Algesindo. Miranda dan Tunggal, (2001) : Manajemen Logistik & Supply Chain Management, Harvarindo. 19