BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. balita yang berusia 6-24 bulan sebanyak 48 orang. a. Penimbangan dan pencatatan berat badan balita

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA LEMBAR CONTENT VALIDITY INDEX

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB III METODE PENELITIAN. MP-ASI pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di wilayah Kota Surakarta.

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. tentang pemberian MP-ASI pada bayi dan balita usia 6-24 bulan.

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kasihan II Bantul sekitar km 2, yang meliputi Desa Ngestiharjo

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Nisa khoiriah INTISARI

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENNT) MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

KUESIONER PENELITIAN

Kisi-kisi Instrumen. No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Indikator Keterangan

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

KUESIONER UNTUK KADER

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

DAFTAR TERJEMAH. 1 1 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku.( surah Adz Dzariyaat ayat 56)

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS


BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas yang terletak di jalan jayeng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. makhluk Allah SWT. Perkawinan adalah cara yang dipilih oleh. sebagaimana tercantum didalam Al-Qur an surat An-nur ayat 32 :

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF BIDAN TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA0-6

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat. Dengan Hormat,

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali macam-macam shalat yang diperintakan oleh Allah SWT melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan (Anonim, 2008). Sementara masalah gizi di Indonesia mengakibatkan

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Konsep Batita atau Tooddler

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Posyandu Dusun Modinan berada di wilayah Kelurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Posyandu Dusun Modinan memilki wilayah kerja sebanyak 14 RT. Terdiri dari RT 01 sampai 14 dengan jumlah balita 100 orang. Sedangkan jumlah balita yang berusia 6-24 bulan sebanyak 48 orang. Posyandu didadakan setiap satu bulan sekali, yaitu setiap tanggal 20. Jumlah kader di posyandu Dusun Modinan sebanyak 30 orang. Kegiatan yang ada di posyandu yang dilakukan oleh kader yaitu : a. Penimbangan dan pencatatan berat badan balita b. Pengukuran dan pencatatan tinggi badan balita c. Pembagian makanan seperti telur atau bubur kacang hijau kepada balita d. Penyuluhan mengenai kesehatan, terutama mengenai kondisi gizi anak. Kegiatan di posyandu seperti penyuluhan kesehatan dilaksanakan setiap sebulan sekali, sedangkan pemberian vitamin A dan imunisasi setiap satu tahun sekali oleh petugas kesehatan. Keberhasilan program posyandu belum berhasil karena masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya posyandu, dimana masih ada beberapa 35

36 masyarakat yang tidak rutin datang ke posyandu balita untuk melakukan cek kesehatan balita mereka. Program posyandu mengacu pada pemantauan tumbuh kembang balita, pelayanan ibu dan anak dan imunisasi untuk pencegahan penyakit. 2. Karakteristik Demografi Responden Karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) 1 Usia < 20 Tahun 3 7,1 20-35 Tahun 30 71,4 36-45 Tahun 8 19,0 >45 Tahun 1 2,4 2 Pendidikan Terakhir SD 5 11,9 SMP 6 14,3 SMA 28 66,7 Sarjana/ Diploma 3 7,1 3 Pekerjann Ibu rumah Tangga (IRT) 33 78,6 Karyawan Swasta 7 16,7 Wiraswasta 1 2,4 Pegawai Negeri Sipil 1 2,4 (PNS) 4 Agama Islam 35 83,3 Kristen 7 16,7 5 Jumlah Anak 1 Anak 21 50 2 Anak 12 28,6 3 Anak 7 16,7 >3 Anak 2 4,8 6 Usia Anak 6-12 Bulan 22 52 13-18 Bulan 12 23,8 19-24 Bulan 7 16,7 Total 42 100 Sumber : Data Primer, 2016

37 Berdasarkan tabel 4.1, usia rata rata responden adalah 20-35 (71,4%), pendidikan terakhir SMA (66,7%), sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (78,6%), mayoritas responden beragama islam (83,3%), responden mayoritaa memiliki anak 1 (50%), dan responden memilki anak usia 6-12 bulan (52%). 3. Crostabb Gambaran Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Responden a. Crosstab Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia Usia Pengetahuan Baik Sedang rendah <20 0 2 1 20-35 17 10 3 36-45 7 1 0 >45 1 0 0 Sumber : Data Primer,2016 Berdasarkan tabel 4.2 pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden berusia <20 tahun yang mempunyai pengetahuan baik 0 atau tidak ada, pengetahuan sedang sebanyak 2 orang, dan sebanyak 1 orang yang memiliki pengetahuan rendah. Responden berusia 20-35 tahun yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 orang, pengetahuan sedang sebanyak 10 orang, dan pengetahuan rendah sebanyak 3 orang. Responden berusia 36-45 tahun yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang, pengetahuan sedang 1 orang, dan pengerahuan rendah 0 atau tidak ada. Responden yang

38 berusia >45 tahun yang memilki pengetahuan baik 1 orang, dan yang memiliki pengetahuan sedang dan rendah 0 atau tidak ada. Jadi dilihat dari hasil penelitian diatas mayoritas responden yang berusia 20-35 tahun memiliki pengetahuan baik. b. Crosstab Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Pengetahuan Baik Sedang Rendah SD 2 2 1 SMP 3 3 0 SMA 18 7 3 Sarjana/ Diploma 2 1 0 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang, pengetahuan sedang sebanyak 2 orang, pengetahuan rendah sebanyak 1 orang. Responden yang mempunyai pendidikan terakhir SMP yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 orang, pengetahuan sedang sebanyak 3 orang dan pengetahuan rendah 0 atau tidak ada. Responden dengan pendidikan terakhir SMA yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang, pengetahuan sedang 7 orang,dan yang mempunyai pengetahuan rendah sebanyak 3 orang. Responden dengan pendidikan terakhir Sarjana/Diploma dengan pengetahuan baik sebanyak 2 orang, pengerahuan sedang 1 orang, dan pengetahuan rendah 0 atau tidak ada. Jadi dilihat dari hasil penelitian mayoritas responden dengan pendidikan terakhir SMA memilki pengetahuan yang baik.

39 c. Crosstab Pengetahuan Respoden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Pengetahuan Baik Sedang Rendah IRT 21 9 3 Karyawan 3 4 0 swasta Wiraswasta 0 0 1 PNS 1 0 0 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan hasil penelitian bahwa responden yang bekerja sebagai IRT dengan pengethuan baik sebanyak 21 orang, pengetahuan sedang 9 orang, dan pengetahuan rendah 3 orang. Responden yang bekerja sebagai karyawan swasta dengan pengetahuan baik sebanyak 3 orang, pengatahuan sedang 4 orang, dan pengetahuan rendah 0 atau tidak ada. Responden yang bekerja sebagai wiraswasta dengan pengetahun baik dan sedang 0 atau tidak ada, dan pengetahuan rendah 1 orang. Responden yang bekerja sebagai PNS dengan pengetahuan baik sebanyak 1 orang, dan pengetahuan sedang dan rendah 0 atau tidak ada. Jadi dilihat dari hasil penelitian mayoitas responden yang bekerja sebagai IRT memilki pengetahuan baik.

40 d. Crosstab Pengetahuan Responden Berdasarkan Agama Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Agama Agama Pengetahuan Baik Sedang Rendah Islam 19 2 4 kristen 6 1 0 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil penelitian bahwa responden yang beragama islam dengan pengetahuan baik sebanyak 19 orang, pengetahuan sedang 2 orang, dan pengetahuan rendah 4 orang. Responden yang beragama kristen dengan pengetahuan baik sebanyak 6 orang,sedang 1 orang, dan rendah 0 atau tidak ada. Jadi dilihat dari hasil penelitian mayoritas responden yang beragama islam memiliki pengetahuan baik. e. Crosstab Pengetahuan Responden Berdasarkan Jumlah Anak Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Anak Jumlah Pengetahuan anak Baik Sedang Rendah 1 anak 14 6 1 2 anak 6 4 2 3 anak 3 3 1 >3 anak 2 0 0 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan hasil penelitian bahwa responden yang memiliki jumlah anak 1 dengan pengetahuan baik sebanyak 14 orang, sedang 6 orang, dan rendah 1 orang. Responden yang memiliki jumlah anak 2 dengan pengetahuan baik sebanyak 6 orang,sedang 4 orang, dan rendah 2 orang. Responden yang memiliki jumlah anak 3 dengan pengetahuan baik sebanyak 3

41 orang, sedang 3 orang, dan rendah 1 orang. Responden yang memiliki jumlah anak <3 dengan pengetahuan baik sebanyak 2 orang, dan pengetahuan sedang dan rendah 0 atau tidak ada. Jadi dilihat dari hasil penelitian diatas responden yang memiliki jumlah anak 1 mempunyai pengetahuan baik. f. Crosstab Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia Anak Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Usia Anak Usia anak Pengetahuan Baik Sedang Rendah 6-12 Bulan 12 7 3 13-18 Bulan 5 4 1 19-24 Bulan 8 2 1 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil penelitian bahwa responden yang memilki anak usia 6-12 bulan dengan pengetahuan baik sebanyak 12 orang, sedang 7 orang, dan rendah 3 orang. Responden yang memiliki anak usia 13-18 bulan dengan pengetahuan baik sebanyak 5 orang, sedang 4 orang, dan rendah 1 orang. Responden yang memiliki anak usia 19-24 bulan dengan pengetahuan baik sebanyak 8 orang, sedang 2 orang, dan rendah 1 orang. Jadi dilihat dari hasil penelitian responden yang memiliki anak usia 6-12 bulan mempunyai pengetahuan baik.

42 4. Gambaran Pengetahuan Secara Umum Tentang MP-ASI Di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta B. Pembahasan Tabel 4.8 Gambaran Secara Umum Pengetahuan MP-ASI No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 25 59,5 2 Sedang 13 31,0 3 Rendah 4 9,5 Total 42 100 Sumber : Data Primer, 2016 Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu Dusun Modinan didapatkan hasil bahwa responden yang memilki pengetahuan baik sebanyak 25 orang (59,5%), responden yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 13 orang, dan responden yang memilki pengetahuan rendah sebanyak 4 orang (9,5%). Jadi mayoritas pengetahuan responden di Posyandu Dusun Modinan pada kategori baik yaitu sebanyak 25 orang (59,5%). 1. Gambaran Pengetahuan Responden Tentang MP-ASI Berdasarkan Usia Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan di Posyandu Dusun Modinan mayoritas responden berusia 20-35 tahun dengan tingkat pengetahuan pada kategori baik. Menurut Wahid Iqbal (2007) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Dimana pada usia tersebut terbentuk usia dewasa, apabila umur bertambah maka akan lebih banyak informasi yang

43 didapatkan serta pengalaman yang didapat juga lebih banyak. Usia responden menunjukkan bahwa pada usia tersebut merupakan usia yang matang dan dewasa. Usia 20-35 tahun orang akan mencapai puncak kekuatan motorik dan merupakan masa penyesuaian diri terhadap kehidupan dan harapan sosial baru yang berperan sebagai orang tua. Dengan usia responden yang matang diharapkan kemampuan tentang pengetahuan MP-ASI anak akan baik (Kususmasari, 2012). Secara tidak langsung, Alquran dan hadist mengakui bahwa kedewasaan sangat penting dalam perkawinan. Usia dewasa dalam fiqh ditentukan dengan tanda-tanda yang bersifat jasmani. Bahkan satu surat di dalam Al-Qur an mengatur batas umur seseorang yang sudah baligh atau dewasa yakni surat (QS. An Nuur : 32). Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-nya) lagi Maha Mengetahui.

44 2. Gambaran Pengetahuan Responden Tentang MP-ASI Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta didapatkan hasil bahwa mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik memilki pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 18 orang. Pendidikan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan pleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2007). Dari pendapat tersebut bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden diharapakan semakin mudah pula responden menerima pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya jika pengetahuan kurang mak akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai baru yang diperkenalkan. Pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi juga diperoleh melalui non formal, seperti pengalaman pribadi, media, lingkungan dan penyuluhan kesehatan, sehingga bisa juga seseorang dengan pendidikan tinggi dapat juga terpapar penyakit dan begitu juga sebaliknya (Notoadmojo, 2010). Selain itu pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena pendidikan mempunyai peranan penting dalm pembentukan kecerdasan seseorang maupun perubahan tingkah lakunya (Mubarak & Chayatin, 2009). Dalam sebuah Hadist dikatakan

45 bahwa pentingnya seorang wanita mencari imu. Seperti yang dijelaskan di Hadist Riwayat Bukhari Muslim. Dari Amirul mu minin Abi Hapsin, Umar bin Khatab RA ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda: Sesungguhnya syah atau tidaknya suatu amal (perbuatan taat) tergantung pada niat, dan bagi tiap orang punya niat, maka barang siapa yang niatnya hijrah menuju Allah dan Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah dan Rasulnya, dan bagi yang niatnya hijrah menuju dunia, akan sampai pada dunia, atau pada wanita maka ia akan menikahinya, alhasil hijrahnya seseorang tergantung apa yang di tujunya 3. Gambaran Pengetahuan Responden Tentang MP-ASI Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu Dusun Modinan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) memilki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 21 responden. Pekerjaan adalah mata pencaharian sehari-hari dari seseorang untuk mencari uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan berperan besar terhadap seseorang melakukan tindakan pemerian makanan tambahan pendamping ASI (MP-ASI). Menurut Lestari (2013), status pekerjaan ibu merupakan faktor yang bersifat memproteksi artinya ibu yang tidak bekerja akan lebih medukung dalam pemberian MP-ASI dibandingkan ibu yang bekerja.

46 Hal ini dikarenakan ibu yang tidak melakukan pekerjaan diluar rumah (IRT) akan memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan MP-ASI kepada anaknya. Dalam islam dijelaskan bahwa terdapat perintah Allah kepada wanita muslimah untuk tetap tinggal dan menetap dirumah untuk mengurus rumah tangga serta mendidikdan membimbing anak-anak nya. Seperti yang dijelaskan di dalam Al- Qur an (QS. Al Ahzab:33) Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah berhias dan bertingkah seperti orang-orang jahiliyah yag dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya 4. Gambaran Umum Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Pengetahuan responden diukur dengan 24 pernyataan yang ada meliputi definisi, tujuan dan manfaat, jenis, Pola pemberian, waktu, dampak pemberian terkait MP-ASI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta didapatkan bahwa pengetahuan tentang MP-ASI masuk dalam kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 25 responden (59,5%).

47 Menurut Notoadmojo (2010) pengetahuan hasil penginderaan manusia atau hasil tau seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilkinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber misalnya media massa, media elektronik, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat,dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut (Notoadmojo, 2010). Pengetahuan tentang makanan pendamping ASI penting diketahuai oleh ibu, karena jika anak tidak dapat MP-ASI dengan tepat makan akan berkonsekuesi terhadap status gizi nya. Masalah gizi yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi kurang dan lebih. Masalah gizi kurang disebabkan karena kemiskinan, kurangnya ketersediaan pangan, sanitasi lingkungan dan kesehatan, sedangkan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ( Waryana, 2010). Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai dengan berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendmaping ASI, ASI harus tetap diberikan kepada bayi paling tidak sampai usia 24 bulan. Peranan MP-ASI sama sekali buka untuk menggantikan ASI melainkan hanya melengkapi ASI

48 (Lituhayu, 2010). Menurut Purwitasari (2009) tujuan pemberian MP- ASI adalah untuk melengkapi nutrisi yang kurang terdapat pada ASI/PASI, mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan berbagai tekstur danrasa, mengembangkan kemmapuan bayi untuk mengunyah dan menelan, dan melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi tinggi. Syarat pemberian MP-ASIdiantaranya harus mempunyai sifat yang baik yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisannya, makanan tambahan pada bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengolahan singkat (Krisnatuti,2008). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI di Wilayah Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta paling Banyak dalam kategori baik. Hal tersebut kemungkinan dipegaruhi oleh faktor usia yang mayoritas berusia 20-35 tahun, faktor pendidikan yang mayoritas berpendidikan SMA, dan perkejaan mayoritas sebagai ibu rumah tangga.

49 C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian a. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan realibilitas agar dapat digunakan. 2. Kelemahan Peneltian a. Responden tidak hadir saat posyandu sehingga peneliti harus melakukan pengambilan data secara door to door untuk membagikan kuesioner. b. Peneliti tidak dibantu oleh asisten peneliti sehingga saat pengambilan data. c. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan