TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG
|
|
- Johan Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG Dewi Anggraini 1), Wiku Widyo Baskoro 2), Bayu Mahendra 3) 1, ) STKIP PGRI Tulungagung 2) STKIP PGRI Tulungagung 3) STKIP PGRI Tulungagung anggreini_004@yahoo.com 1), widyo_wb@gmail.com 2), bayu_cakep90@gmail.com 3), ABSTRAK ASI adalah makanan terbaik baik bagi bayi yang mengandung gizi paling lengkap dibandingkan dengan makanan bayi lainnya. Kandungan didalam ASI terdapat asam lemak, laktosa, air dan asam amino dalam kandungan yang tepat dan sesuai untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI ekslusif akan lebih terhindar dari pneunomia, botulisme, bronkitis, infeksi stafilokokus, influenza, infeksi telinga, campak jerman, dan ancaman diare. Hal itu terjadi karena Saluran cerna bayi yang mendapatkan ASI kaya akan bakteri baik yang akan melawan bakteri jahat di usus bayi tersebut.rendahnya perkembangan ibu yang memberikan ASI eksklusif dan lebih memilih untuk memberikan susu formula serta MP- ASI disebabkan karena tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan yang masih sangat rendah, faktor budaya yang memberikan MP-ASI ketika bayi menangis, tuntutan kerja yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk memberikan ASI secara eksklusif, serta banyaknya iklan susu formula di media masa maupun media elektronik. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif adalah dengan diadakannya tutorial. Tutorial ASI eksklusif sebagai upaya penyadaran masyarakat akan dampak susu formula dan makanan pendamping ASI bagi bayi sebelum usia 6 bulan perlu dilakukan di Kecamatan Bandung khususnya di RT 01 RW 05 karena berdasarkan data dari profil kesehatan Kabupaten Tulungagung tahun 2016 diketahui bahwa jumlah ASI eksklusif di Kabupaten Tulungagung adalah sebesar 34,53 %. Kemudian dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung. Kelurahan merupakan kecamatan dengan cakupan ASI eksklusif rendah, yaitu dari 377 bayi usia 0-6 bulan hanya 12 bayi (3,0 %) yang mendapat ASI eksklusif. Dari hasil Pendampingan di Posyandu 5 diketahui bahwa ibunda yang memberikan ASI Ekslusif sebesar 62 % atau sebanyak 25 ibunda dari total sampling 40 ibunda. Kata Kunci: Kandungan ASI, Rendahnya pemberian ASI, Tutorial ASI eksklusif, Upaya penyadaran masyarakat. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indikator kesehatan bayi diukur dengan Angka Kematian Bayi (AKB), yaitu jumlah kematian penduduk berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan Negara Asean lainnya. Salah satu penyebab tingginya AKB adalah pemberian susu formula dan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Hal itu terjadi karena system immune dan system pencernaan bayi belum tumbuh secara sempurna. Dari tindakan tersebut maka menimbulkankan bayi terkena diare, sembelit, timbul alergi, obesitas dikemudian hari, terserang infeksi karena terdapat berbagai jenis kuman masuk kedalam tubuh bayi bersamaan dengan masuknya susu formula dan MP-ASI. Oleh sebab itu maka sebenarnya penyebab tingginya AKB dapat dicegah dengan pemberian ASI secara eksklusif. Beberapa penelitian membuktikan bahwa menyusui secara eksklusif dapat mencegah timbulnya beberapa penyakit. Penelitian di Amerika Latin melaporkan bahwa 55% kematian bayi dikarenakan diare dan infeksi saluran pernapasan atas dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif diantara bayi umur 0-3 bulan. Penelitian lain di Scandinavia menemukan hasil bahwa ada hubungan antara lamanya ibu menyusui dengan perkembangan mental anak, sehingga dalam kesimpulannya dinyatakan bahwa menyusui lebih lama bermanfaat bagi perkembangan kognitif anak (Indrawati 2008). 58
2 Melihat besarnya manfaat ASI tersebut, progam peningkatan penggunaan ASI merupakan salah satu progam utama bidang kesehatan ibu dan anak. Progam ini berkaitan dengan kesepakatan global antara lain: Declarasi Innocenti (Italia) tahun 1990 tentang perlindungan, promosi dan dukungan terhadap pengguna ASI. Deklarasi tersebut menghimbau agar semua negara di dunia mengambil kebijakan serta menentukan target terhadap ASI eksklusif (Roesli 2003, halaman 3). ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sampai usia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016). ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin mungkin merupakan satusatunya, dalam keaadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF 2012). Oleh sebab itu, pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai usia 6 bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 tahun sesuai dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan N0 450/Menkes/SK/IV/2004. Berdasarkan data dari profil kesehatan Kabupaten Tulungagung tahun 2016 diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif masih lebih rendah dari cakupan provinsi maupun nasional, yaitu sebesar 34,53% pada tahun Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung, Kecamatan Bandung merupakan kecamatan dengan cakupan ASI eksklusif terendah. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan data bahwa dari 377 bayi usia 0-6 bulan hanya 12 bayi (3,0%) yang mendapat ASI eksklusif. Rendahnya perkembangan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia disebabkan oleh penyebarluasan informasi diantara petugas kesehatan dan masyarakat yang tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60% masyarakat tahu informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40% tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui. Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Bandung diketahui bahwa jumlah bayi pada bulan Januari sampai Desember 2016 adalah sebanyak 69 bayi, kemudian dari jumlah tersebut yang mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan adalah sebanyak 25 bayi atau 36%. Berdasarkan hasil survey langsung di Kecamatan Bandung didapatkan hasil bahwa mayoritas ibu yang menyusui masih menganut budaya yang menyatakan bahwa ketika bayi menangis menandakan ia lapar dan harus segera diberikan MP-ASI atau susu formula. Dari potensial tersebut, maka diperlukan pembentukan kader ASI eksklusif untuk meluruskan budaya tersebut Perumusan Masalah Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul sebagai berikut: 1. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tulungagung khususnya Kecamatan Bandung tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi, dan kecerdasan bayi pasca pemberian ASI eksklusif. 2. Kurangnya motivasi dalam diri masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bulan tanpa memberikan MP-ASI ataupun susu formula Tujuan Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan kegiatan pengabdian ini sebagai berikut: 1. Meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tulungagung tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta kecerdasan bagi bayi pasca pemberian ASI Eksklusif. 2. Meningkatnya motivasi masyarakat Kecamatan Bandung untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bulan tanpa menambahkan MP-ASI ataupun susu formula Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari pengabdian ini adalah : 1. Terlaksananya program yaitu Tutorial ASI Eksklusif sebagai Upaya Penyadaran Masyarakat akan Dampak Susu Formula dan Makanan Pendamping ASI bagi Bayi Sebelum Usia 6 Bulan. 2. Terciptanya modul program berupa Tutorial untuk Meningkatkan Kesediaan Masyarakat dalam Memberikan ASI eksklusif pada Bayi Usia 0-6 bulan di Kabupaten Tulungagung yang dapat digunakan oleh bidan, kader, maupun Petugas Posyandu dalam memberdayakan masyarakat untuk turut serta men- 59
3 dukung program ASI eksklusif pemerintah agar angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menurun. 3. Terjalinnya kerjasama antara pelaksana PKM-M dengan judul Tutorial Asi Eksklusif sebagai Upaya Penyadaran Masyarakat akan Dampak Susu Formula dan Makanan Pendamping ASI bagi Bayi Sebelum Usia 6 Bulan dengan bidan di Kecamatan Bandung 4. Terbentuknya kader ASI eksklusif wilayah kerja Puskesmas Tulungagung khususnya di Kecamatan Bandung untuk membantu melancarkan program pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat di Kecamatan Bandung Kegunaan Kegunaan dari diadakannya kegiatan pengabdian ini adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tulungagung tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan dampak dari pemberian susu formula dan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. 2. Meningkatkan motivasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif tanpa menambahkan susu formula atau MP-ASI kepada bayi yang berusia 0-6 bulan. 3. Menciptakan kerjasama antara bidan dan kader ASI eksklusif dalam upaya penyadaran masyarakat akan pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan. BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Kecamatan Bandung merupakan Daerah dengan luas wilayah 231 Ha. Secara keseluruhan penduduk Kecamatan Bandung berjumlah jiwa dengan perbandingan laki- laki dan perempuan hampir 1:1 yaitu jumlah laki- laki sebesar orang dan jumlah perempuan sebesar orang. Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa mayoritas masyarakat Kecamatan Bandung berpendidikan SMA dan 70% bermata pencaharian sebagai buruh industri, baik itu industri kecil, sedang, maupun besar. Dari mata pencaharian itulah upaya peningkatan kesehatan masyarakat Kecamatan Bandung relatif maju. Hal itu dapat dibuktikan dengan terlaksananya program Posyandu di Kecamatan Kota khususanya di Kecamatan Bandung secara rutin yaitu setiap tanggal minggu pertama setiap bulannya. Meskipun program Posyandu di Kecamatan Bandung telah berjalan secara aktif, namun dalam pemanfaatan promosi program ASI eksklusif masih sangatlah kurang. Di kegiatan Posyandu tersebut mereka lebih banyak membahas masalah- masalah yang lebih kompleks dan jarang sekali untuk fokus membahas mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif. Selain faktor yang telah disebutkan diatas, ditambah dengan faktor budaya yang memberikan MP-ASI ketika bayi menangis, tuntutan kerja yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk memberikan ASI secara eksklusif, serta banyaknya iklan susu formula di media masa maupun media elektronik yang manfaatnya sangat menggiurkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi mereka, hal ini tentu menjadi kendala yang sangat serius untuk terlaksanya program ASI eksklusif dari usia 0-6 bulan tanpa tambahan susu formula maupun MP-ASI. Dari fenomena tersebut maka sangatlah penting untuk dibentuknya kader ASI eksklusif yang bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI. eksklusif dan dampak dari pemberian susu formula serta MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. BAB III. METODE PELAKSANAAN Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul dalam rumusan masalah, maka kami menawarkan solusi permasalahan melalui serangkaian kegiatan dengan melibatkan partisipatori aktif dari Puskesmas Tulungagung sebagai berikut: 1. Pembuatan modul tutorial untuk meningkatkan kesediaan masyarakat dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Bandung sehingga terbentuk kemandirian, kepatuhan, dan kesadaran diri masyarakat dalam memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. 2. Menjalin kerjasama dengan bidan wilayah kerja Puskesmas Tulungagung untuk mengadakan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat di Kecamatan Bandung 3. Pembentukan kader ASI eksklusif wilayah kerja Kecamatan Bandung untuk membantu melancarkan program pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat di Kecamatan Bandung 60
4 4. Pelatihan dan penyuluhan kepada pasangan usia produktif, remaja dan keluarga tentang pentingnya ASI eksklusif serta dampak dari pemberian susu formula dan makanan pendamping ASI, dengan melibatkan kader ASI eksklusif yang sudah dibentuk Adapun bagan dari metode pelaksanaan PKM-M tersebut adalah sebagai berikut:. Gambar 3.1. Bagan Alur Pelaksanaan Pengabdian BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Jumat tanggal 08 Mei 2017, di Posyandu 5 Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, mulai dari pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Gambar 4.1. Kegiatan pengabdian 4.2 Peserta Posyandu Adapun untuk peserta posyandu di POS 5 diikuti oleh 40 Ibu dan anak dimana jumlah anak laki-laki sebanyak 21 anak dan jumlah anak wanita sebanyak 19 anak. Berdasarkan dari beberapa faktor dilapangan dapat dijelaskan lebih terinci dengan data sebagai berikut : 61
5 4.3. Umpan Balik terhadap Pelaksanaan Kegiatan 1. Sebelum Pelaksanaan Kegiatan a. Pengetahuan ibunda anak tentang manfaat ASI bagi kesehatan dan imunitas bayi masih sangat rendah, dimana hampir rata-rata setiap bayi hanya diberikan ASI Ekslusif selama 1-3 bulan setelah itu langsung diberikan makanan pendamping ASI. Disamping kesadaran akan pentingnya ASI, rata-rata ibunda yang melakukan imunisasi campak, polio dan TBG masih sangat sedikit. Pentingnya imunisasi bagi si bayi masih belum semua ibunda melaksanakannya, sesuai dengen ketentuan dan anjuran waktu yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Dari hasil wawancara yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut : Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa ibunda bayi masih ada yang belum faham dan mengerti arti tentang pemberian ASI Ekslusif bagi bayi, adapun ibunda yang sudah mengerti akan pentingnya asi sebanyak 25 orang atau 62%, sedangkan yang belum mengetahui tentang manfaat dan pentingnya ASI Ekslusif & Imunisasi adalah sebanyak 15 orang atau sebesar 38%. b. Pemahaman ibunda bayi dalam memahami mitos-mitos Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan seputar tentang Balita. Sebelum dilaksanakan kegiatan pendampingan dan penyuluhan, pemahaman akan informasi berkenaan dengan Mitos-Mitos yang ada di masyarakat sudah sangat melekat di pemikiran ibunda bayi, adapun datanya sbb: Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa ibunda bayi sebagian besar sudah bisa membedakan mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat. Adapun ibunda bayi yang sudah mengetahui sebanyak 29 orang atau sebesar 72%, sedangkan yang belum mengetahui adalah sebanyak 11 orang atau sebesar 28%. Gambar 4.3. Kegiatan Pengabdian 2. Setelah Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan & Penyuluhan a. Manfaat Pelaksanaan Kegiatan Setelah dilaksanakan kegiatan pendampingan dan penyuluhan, semua ibunda yang ikut serta dalam kegiatan diwawancarai satu persatu secara bergiliran sehingga bisa lebih tepat dan pasti mengetahui seberapa jauh informasi yang diserap dalam pendampingan dan penyuluhan yang diberikan. Dari hasil wawancara yang dilakukan setelah penyuluhan, diperoleh data sebagai berikut: 62
6 Dari wawancara yang dilakukan menunjukan bahwa peserta kegiatan yang mendapatkan manfaat pelaksanaan pendampingan dan penyuluhan adalah 40 orang atau 100%, sedangkan yang tidak mendapatkan manfaat dari pendampingan dan penyuluhan tersebut adalah 0 orang atau 0% BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu tugas bagi Dosen dalam rangka memenuhi tututan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Darma yang ketiga. 2. Pendampingan dan penyuluhan Tutorial ASI Ekslusif serta Imunisasi adalah sebagai wujud pemberian informasi yang wajib diketahui bagi setiap ibunda yang memiliki bayi. 3. Peningkatan kualitas ibunda bayi dalam pemberian ASI Ekslusif serta dalam merawat bayi sejak dini 4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literatur dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bahasan Pemberian ASI Ekslusif bagi Ibunda bayi Saran 1. Sebaiknya di Kecamatan Bandung pada khususnya dan di Kabupaten Tulungagung pada umumnya diadakan kegiatan pendampingan dan penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya ASI Eksklusif serta pemberian Imunisasi Vaksin yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melakui Dinas Kesehatan setempat. Dimana nantinya akan sangat besar pengaruhnya terhadap tumbuh kembang sibayi yang akan melahirkan kader kader pemimpin dikemudian hari yaitu anak yang cerdas serta memiliki kekebalan tubuh yang bagus. 2. Para Ibunda harus lebih memahami akan pentingnya ASI dibandingkan dengan Susu Formula, dengan pemberian ASI banyak sekali manfaat dan keuntungan yang didapat yaitu bayi lebih sehat, lebih higienis lebih hemat dan pastinya secara emosional bayi akan lebih peka dan dekat dengan si Ibu DAFTAR PUSTAKA Dinkes 2016, Pedoman Umum Pemberian MP-ASI Lokal 2016 Dinkes Provinsi Jawa Timur, profil kesehatan Provinsi Jawa Timur Hikmawati, Isna, 2008, Faktor Resiko Kegagalan Pemberian ASI selama 2 Bulan, Tesis, Undip, Semarang Perinasia, 2003, Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatalogi Indonesia Jakarta Prasetyono, D.S Buku Pintar ASI Eksklusif 63
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016 PEMBERDAYAAN POTENSI DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENCAPAI DERAJAT KESEHATAN BAYI DENGAN MENGGALAKKAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi yang berkualitas. Modal dasar pembentukan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan hidup suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas dari generasi penerusnya. Pembangunan sumber daya manusia berguna untuk menghasilkan generasi yang
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai pada anak-anak maupun orang dewasa di negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pneumonia merupakan salah satu dari infeksi saluran napas yang sering dijumpai pada anak-anak maupun orang dewasa di negara berkembang. Pneumonia adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi dan menurunnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan di Indonesia (Hidayat, 2008). Masalah kesehatan anak ditandai dengan tingginya angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bayi. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi badannya. Pendek atau yang dikenal dengan istilah stunting masih menjadi masalah gizi yang prevalensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan degan segala kelebihannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air susu ibu (ASI) terutama yang eksklusif tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).
39 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mempersiapkan generasi yang tangguh dan cerdas di masa depan adalah tanggung jawab bersama semua pihak. Selain sebagai pewaris keluarga, nilai khusus anak bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). AKB tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat dibutuhkan untuk kesehatan bayi dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Bayi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Masalah pemberian ASI kepada bayi patut menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat, mengingat bahwa ASI sangat penting bagi bayi. Pemberian ASI berarti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ASI dapat diartikan sebagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga bayi tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan ASI di antaranya adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, mengurangi
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI
PENELITIAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI Soraya Rika Sari*, Anita Puri**, El Rahmayati** Manajemen laktasi diperlukan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan menyusui. Kegagalan proses
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3
Lebih terperinciARIS SETYADI J
HUBUNGAN PERSEPSI IBU-IBU TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi alamiah yang terbaik bagi bayi. Hal ini dikarenakan ASI mengandung energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai sedini mungkin sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
Lebih terperinciPERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN
PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Desilestia Dwi Salmarini¹, Elvine Ivana Kabuhung², Reni Ovilla Yulianti 1 1 Akademi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu, pemberian ASI perlu mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas anak di dunia. Kematian bayi dengan diare di negara berkembang sekitar 18% yang artinya lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Air Susu Ibu (ASI) ialah makanan pilihan utama untuk bayi (Bobak, et al., 2004, p.468). ASI merupakan salah satu makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi yang paling lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI sangat dianjurkan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun karena ASI akan memberikan sejumlah zatzat gizi yang berguna untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi merupakan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ASI adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein, laktosa dan garamgaram anorganik yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) untuk penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diakibatkan oleh berbagai masalah obstetri di Indonesia adalah sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perempuan mendapat anugerah Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan,dan menyusui. Kodrat yang diberikan kepada perempuan ini ditandai oleh perangkat reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perwujudan kualitas sumber daya manusia merupakan proses jangka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perwujudan kualitas sumber daya manusia merupakan proses jangka panjang yang harus dimulai sejak janin dalam kandungan hingga berusia lanjut, sehingga diperoleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2013 belum dapat memenuhi target Millenium Depelopment Goals (MDGs) 2015. Dimana angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia masih rendah. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2012 hanya 39% bayi
Lebih terperinciLEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan
LEMBAR PERTANYAAN PENGARUH TERPAAN INFORMASI TERHADAP HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA TAHUN 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden :
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman 2004). Seperti halnya ketika bayi didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN
HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN Nur aini Rahmawati 1, Aris Budhi Arti 2 Abstak : Permasalahan yang utama adalah faktor sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan (IDAI, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mendapatkan ASI merupakan salah satu hak azazi bayi yang harus dipenuhi. Mengingat pentingnya ASI bagi bayi maka ibu wajib untuk menyusui bayinya. Bayi harus
Lebih terperinciDiterbitkan melalui:
NURTISI BAYI DAN BALITA Oleh: (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Copyright 2011 by (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Penerbit (Nama Penerbit) (www.hartoko.wordpress.com) (surosoekohartoko@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi dan penerus untuk mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan sejak dini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kebutuhan gizi secara kuantitatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting terhadap bayi. Ketidakseimbangan gizi pada bayi menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kebutuhan gizi secara kuantitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciJangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di http://kti-skripsi.com/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian Air Susu
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL
PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan pilihan asupan nutrisi yang sangat baik bagi bayi. Namun masih banyak ibu yang salah mengartikan pengertian dari ASI Eksklusif,
Lebih terperinciMOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG. Natalia Desty Kartika Sari
MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG Natalia Desty Kartika Sari ABSTRAK Keunggulan ASI adalah adanya kolostrum yang akan memberikan antibodi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua dan tenaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2005). Manfaat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi sumber daya bangsa dimasa mendatang, untuk itu perlu mendapatkan perhatian yang khusus agar terjamin kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun
Lebih terperinciFUNGSI MANAJEMEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS JEURAM KABUPATEN NAGAN RAYA
FUNGSI MANAJEMEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS JEURAM KABUPATEN NAGAN RAYA Fitriani Fakultas kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Aceh Barat Indonesia E-mail: picisan.mail99@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk. meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan ini, pemerintah turut dalam Deklarasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Keuntungan ASI akan lebih optimal jika bayi diberi
Lebih terperinciKata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif
HUBUNGAN SIKAP IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS M. THAHA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Harlen Yunita Akademi Kebidanan Manna Abstrak: ASI eksklusif merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah cara yang paling efektif dan murah untuk menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di bawah enam bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi dan ditentukan dari tingkat kesehatan masyarakatnya di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut ditentukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2015 adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Makanan utama bayi adalah air susu ibu (ASI) sehingga perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Makanan utama bayi adalah air susu ibu (ASI) sehingga perlu dipersiapkan sebelum bayi lahir. ASI hendaknya sudah dipersiapkan sejak janin masih dalam kandungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang balita. Balita pendek memiliki dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu mendapat proiritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN
PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN Endah Purwaningsih 1), Ana Puji Lestari 2) Abstrak : Menurut Survei Demografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1-4 BULAN SKRIPSI
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1-4 BULAN SKRIPSI Diajukan Oleh : Devi Pediatri J500040023 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui merupakan hak setiap ibu termasuk ibu bekerja. Dalam Konvensi Organisasi Pekerja International tercantum bahwa cuti melahirkan selama 14 minggu dan penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI ( Air Susu Ibu) eksklusif adalah bayi hanya diberi saja selama enam bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Millennium Develepment Goals (MDG s) Indonesia menargetkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia berusia enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk
Lebih terperinciKarya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 6 24 BULAN DI KELURAHAN PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut
BAB 1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi dan ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakat di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut ditentukan oleh status
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN POLA PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU MENUR IV KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menyusui adalah suatu proses yang alamiah dan merupakan suatu seni yang harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data yang diperoleh dari World Health Statistik 2011 menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB) diantara negara-negara anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)
0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian serius yaitu mendapat nutrisi yang baik (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia
Lebih terperinci