Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(6): , Desember 2014 ISSN

Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

Keragaan perikanan tuna hand line 5-10 GT yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Kajian aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Pelaksanaan monitoring, controlling, surveillance kapal pengangkut ikan di atas 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku

Komposisi tangkapan tuna hand line di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN:

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN MANADO SULAWESI UTARA 1)

PRODUKTIVITAS ARMADA PENANGKAPAN DAN POTENSI PRODUKSI PERIKANAN UDANG DI LAUT ARAFURA

APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM INFORMATION IN THE GULF OF BONE

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

SELAMAT DATANG. Peserta Training

Implementation of Legal Fishing Operational Letter (LFOL) in 5 GT-tuna handline fishing boat in Bitung, Indonesia

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

KAJIAN PERIKANAN TANGKAP Mene maculata Di TELUK BUYAT Fisheries Studies of Mene maculata In Buyat Bay

TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI

Studi tentang pengaruh perbedaan daya mesin terhadap kecepatan dan konsumsi bahan bakar minyak pada perahu pakura

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

PENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1

Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Jurnal IPTEKS PSP, Vol. 1 (2) Oktober 2014: ISSN: X

(TCT) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KWANDANG - GORONTALO ARTIKEL RUSTAM ABDULLAH NPM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA

PERIKANAN TUNA YANG BERBASIS DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA

Status Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Ketaatan Kapal Penangkap Jaring Insang di Laut Arafura yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

KAJIAN UNIT PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN (Catching Unit Studies of Purse Seine in Ocean Fishing Port of Belawan)

PENGARUH UMPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT OLEH

INDUSTRI PERIKANAN DI BITUNG

3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR RIA Seri: PERMENKP NO. 57 Tahun 2014 BALITBANG-KP, KKP

Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku

Fluctuation of catch per unit efforts and catch seasons of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) in Prigi waters, East Java Province

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BY CATCH) TUNA LONG LINE DI PERAIRAN LAUT BANDA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN HUBUNGAN HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG

J. Sains & Teknologi, April 2014, Vol.14 No.1 : ISSN

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

KONDISI PERUSAHAAN PERIKANAN DI KOTA BITUNG PASCA MORATORIUM

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

ESTIMASI PRODUKSI PERIKANAN DAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

PENDUGAAN STOK IKAN TONGKOL DI SELAT MAKASSAR SULAWESI SELATAN

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

STRUKTUR UKURAN DAN UKURAN LAYAK TANGKAP IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE

DESIGN OF PURSE SEINER IN THE SIBOLGA ARCIPELAGO FISHING PORT PROVINCE NORTH SUMATERA. Abstrak

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

Pendugaan Stok Ikan dengan Metode Surplus Production

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

TELAAH MEN GENAl PANJANG CAGAK IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) YANG TERTANGKAP DI INDONESIA PADA TAHUN Sofri Bahar*) dan Priyanto Rahardjo*)

DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

2 Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3647); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lemb

ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3

TEKNOLOGI ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING ULUR (HANDLINE) TUNA DI PERAIRAN LAUT SULAWESI BERBASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PERIKANAN PANCING ULUR TUNA DI KEDONGANAN, BALI

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

Hubungan Upwelling dengan Jumlah Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan

Kajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS SABAR JAYA TELAUMBANUA

2 PERSEPSI USAHA PENANGKAPAN TUNA DI PPN TERNATE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

TEKNOLOGI PENANGKAPAN PILIHAN UNTUK IKAN CAKALANG DI PERAIRAN SELAYAR PROPINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi:

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 194-199, Juni 2017 ISSN 2337-4306 Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Monitoring trend and productivity of pole and liner catch that based in Bitung Oceanic Fishing Port RESYA I. FIRMANSYAH*, EMIL REPPIE dan VIVANDA O.J. MODASO Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRACT Skipjack (Katsuwonus pelamis) belongs to a large pelagic fish, which is one of the leading commodity in North Sulawesi fishery sector. The fishing gear which is specifically intended for catching skipjack is pole and line; that has been used by fishermen of North Sulawesi before the second world war. But it does not have high competitiveness compared to other Asean countries, because the production process is not fully efficient yet. Therefore, this study aims to monitor the trend and productivity of pole and liner based in Bitung Oceanic Fishing Port (OFP) with used descriptive method; Secondary data was collected by recording information at Bitung OFP and related institutions, in the form of catch data, statistical reports and annual reports, as well as relevant literature review. Trend of pole and liner catch were analyzed by linear trend method through least square approach; While the productivity of the vessel is analyzed by comparing the catch and tonnage of the vessel. The main target of pole and liner is skipjack, but caught also yellowfin tuna and other species; with total catches ranging from 3,730.46 tons to 14,253.98 tons per year; and there are increasing trend. Estimated production of skipjack that will be landed at Bitung OFP in 2017 is amounted to 6,988.49 tons and yellowfin tuna 2,188.76 tons. While skipjack in 2018 amounted to 8,475.89 tons and yellowfin tuna of 2861.58 tons.pole and liner are considered productive on average per year by 62% while the unproductive at 38%. Keywords: Pole and liner, Monitoring Trend and Productivity, skipjack, yellowfin tuna ABSTRAK Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) tergolong ikan pelagis besar, yang merupakan salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan Sulawesi Utara. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang adalah huhate; telah digunakan oleh nelayan Sulawesi Utara sebelum perang dunia kedua. Namun belum memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya, karena proses produksi belum sepenuhnya efisien. Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring trend dan produktivitas kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung dengan menggunakan metode deskriptif; data sekunder dikumpulkan dengan cara mencatat informasi di PPS Bitung dan instansi terkait, berupa data hasil tangkapan, laporan statistik dan laporan tahunan, serta telaah pustaka yang relevan. Tren tangkapan kapal huhate dianalisis dengan metode tren linier melalui pendekatan least square; sedangkan produktivitas kapal dianalisis dengan membandingkan hasil tangkapan dan tonase kapal Target utama kapal huhate adalah ikan cakalang, tetapi tertangkap juga madidihang dan jenis lain; dengan jumlah tangkapan berkisar antara 3.730,46 ton - 14.253,98 ton per tahun; dan kecenderungan meningkat. Perkiraan produksi cakalang yang akan didaratkan di PPS Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 6.988,49 ton dan madidihang 2.188,76 ton. Sedangkan cakalang untuk 2018 sebesar 8.475,89 ton dan madidihang sebesar 2.861,58 ton.kapal huhate yang dinilai produktif, ratarata per tahun sebesar 62% sedangkan yang tidak produktif sebesar 38%. Kata kunci: Kapal huhate, Monitoring Tren dan Produktivitas, Cakalang, Madidihang * * Penulis untuk penyuratan; email: resya.kkp@gmail.com 194

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 194-199, Juni 2017 ISSN 2337-4306 PENDAHULUAN Kawasan laut Sulawesi Utara memiliki sumberdaya perikanan yang potensial; sehingga di Sulawesi Utara khususnya Kota Bitung dijadikan pusat penelitian tentang tuna, cakalang dan tongkol (TCT). Kota Bitung juga mempunyai pelabuhan perikanan klasifikasi kelas A yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung; dimana volume produksi ikan pada tahun 2015 adalah 45.208,52 ton. Unit Pelayanan Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan akan dipacu menjadi pelabuhan bertaraf internasional, sehingga dapat bersaing dengan General Santos di Filipina (Anonimous, 2015a). Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) tergolong ikan pelagis besar, yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi unggulan di sektor perikanan Sulawesi Utara. Alat tangkap yang ditujukan khusus untuk menangkap ikan cakalang adalah huhate (pole and line); telah digunakan oleh nelayan Sulawesi Utara sebelum perang dunia kedua; yang diperkenalkan oleh nelayan Okinawa Jepang, kemudian menyebar ke perairan daerah lain di bagian timur Indonesia; dan sampai sekarang masih tetap digunakan nelayan dengan beberapa modifikasi. Perikanan huhate dianggap cukup produktif bila dibandingkan dengan perikanan pancing lainnya, karena dalam operasionalnya dapat menghasilkan produksi dalam jumlah yang besar. Selain itu, huhate merupakan salah satu alat tangkap yang ramah lingkungan. Sampai tahun 2015 kapal dengan alat tangkap huhate (pole and line) yang terdata di Syahbandar Perikanan sesuai dengan izin penangkapan adalah 29 unit (Anonimous, 2015b). Huhate sebagai alat tangkap ikan cakalang memiliki desain atau konstruksi yang sangat sederhana yang terdiri dari joran, tali pancing dan mata pancing. Tetapi dalam pengoperasiannya sangat kompleks, karena memerlukan umpan hidup untuk merangsang kebiasaan menyambar mangsa pada ikan (Sudirman dan Mallawa, 2004). Namun demikian, perikanan huhate belum memiliki daya saing yang tinggi, dibandingkan dengan negara Asean lainnya, karena proses produksi belum sepenuhnya efisien. Industrialisasi perikanan tangkap tidak hanya dipahami untuk mendukung pengembangan industri hilir saja, tetapi merupakan upaya dari seluruh stakeholder untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing dengan membangun dan mengembangkan sistem produksi yang modern dan terintegrasi di tingkat hulu untuk memasok kebutuhan ikan domestik sekaligus memasok bahan baku produk olahan perikanan untuk dipasarkan di pasar domestik dan internasional (Mahyuddin, 2012) Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memonitoring tren hasil tangkapan ikan pada alat tangkap huhate yang didaratkan di PPS Bitung. 2. Mempelajari produktivitas kapal huhate selama kurun waktu 2009-2016 yang didaratkan di PPS Bitung METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrptif dengan pendekatan studi kasus, yang menurut Arikunto (1997), bahwa metode deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Pada umumnya penelitian ini merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesa. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang akan digunakan dalam penelitian adalah: Kapal pole and line, Alat Tulis Menulis, kamera, laptop dan printer Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data sekunder, dengan cara mencatat informasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung dan instansi terkait, 195

R. I. Firmansyah dkk. yaitu data hasil tangkapan, laporan statistik dan laporan tahunan, serta telaah pustaka yang relevan. Metode Analisa Data Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dengan membuat rekapitulasi data kapal dan hasil tangkapan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir berdasarkan alat tangkap huhate. Selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode tren linier dengan pendekatan least square. Untuk mencari persamaan tren pada metode kuadrat terkecil (least square method) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : Ŷ = a + b ( x ) Dimana : Ŷ = Nilai tren (prediksi) a = Nilai konstanta b = Koefisien kecondongan garis tren x = Variabel waktu (tahun) Untuk mencari nilai a dan b dari persamaan diatas, digunakan persamaan berikut: a = b = Untuk menghitung produktivitas kapal, dapat digunakan persamaan sesuai dengan KEPMEN KP No. 60 Tahun 2010 dan KEPMEN KP No. 61 Tahun 2014, yaitu : HASIL DAN PEMBAHASAN Armada kapal Huhate di PPS Bitung Tahun dari tahun-ketahun terus berkurang. Tahun 2009 tercatat 40 kapal, tahun 2010 tercatat 38 kapal, tahun 2011 tercatat 40 kapal, tahun 2012 tercatat 38 kapal, tahun 2013 tercatat 32 kapal, tahun 2014 tercatat 30 kapal, tahun 2015 tercatat 29 kapal dan tahun 2016 tercatat 22 kapal. Produksi (hasil tangkapan) huhate yang didaratkan di PPS Bitung selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 mengalami fluktuasi. Total hasil tangkapan huhate, tertinggi pada tahun 2013 sebanyak 14.253,98 ton. Hasil tangkapan ikan cakalang tertinggi pada tahun 2013 yang mencapai angka 10.773,74 ton, sedangkan untuk ikan madidihang produksi tertinggi tercatat pada tahun 2014 sebesar 3.775,73 ton. Perkembangan produksi rata-rata per trip per tahun disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Jumlah hasil tangkapan kapal huhate di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Tahun Ket. Produksi (ton) Jumlah Produksi per trip (ton) cakalang madidihang jenis lain (ton) cakalang madidihang 2009 Jumlah 3.541,16 812,13 29,93 4.383,21 266,16 58,80 Rata 2 88,53 20,30 0,75 109,58 6,65 1,47 2010 Jumlah 3.073,34 639,36 17,76 3.730,46 246,11 54,64 Rata 2 80,88 16,83 0,47 98,17 6,48 1,44 2011 Jumlah 3.560,09 978,35 30,08 4.568,51 255,51 59,13 Rata 2 89,00 24,46 0,75 114,21 6,39 1,48 2012 Jumlah 8.094,70 1.549,07 28,25 9.672,02 393,18 79,40 Rata 2 213,02 40,77 0,74 254,53 10,35 2,09 2013 Jumlah 10.773,74 3.359,41 120,83 14.253,98 438,68 138,59 Rata 2 336,68 104,98 3,78 445,44 13,71 4,33 2014 Jumlah 8.425,75 3.775,73 50,45 12.251,93 437,24 177,68 Rata 2 280,86 125,86 1,68 408,40 14,57 5,92 2015 Jumlah 6.147,43 2.794,33 60,62 9.002,38 398,15 146,84 Rata 2 211,98 96,36 2,09 310,43 13,73 5,06 2016 Jumlah 3.605,68 1.392,19 76,60 5.074,47 332,53 133,14 Rata 2 163,89 63,28 3,48 230,66 15,12 6,05 Keterangan: Rata-rata adalah tangkapan total dibagi jumlah kapal. Sumber: Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran PPS Bitung 196 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 194-199, Juni 2017

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 194-199, Juni 2017 ISSN 2337-4306 Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah produksi kapal huhate dari tahun 2015 mengalami penurunan. Hal ini diduga disebabkan oleh pemberlakuan PERMEN KP Nomor 56 Tahun 2014 tentang penghentian sementara (moratorium) perizinan usaha perikanan tangkap. Tren Hasil Tangkapan Huhate di PPS Bitung Berdasarkan Gambar 1 3, analisis tren dengan menggunakan regresi linier sederhana tidak dapat dilakukan untuk keseluruhan data yang dikumpulkan. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan hasil tangkapan pada tahun sesudah 2014 saat diterapkannya PERMEN KP 56 Tahun 2014. Pada persamaan regresi yang kedua, nilai X pada tahun 2014 sebagai awal persamaan sama dengan X tahun 2009 yakni X = -5. Hal ini dilakukan dengan menganggap bahwa persamaan regresi yang diperoleh sebelum pemberlakuan PERMEN KP Nomor 56 Tahun 2014 ditafsirkan pada periode sesudah pemberlakuan PERMEN KP tersebut. Jika dalam prediksi, pada tahun 2017 menggunakan X = 1 dan tahun 2018 menggunakan X = 3. Maka dengan menggunakan persamaan garis linier untuk tren hasil tangkapan cakalang adalah Y = 6.244,80 + 743,70 X. Jadi jika X = 1 untuk memprediksi hasil tangkapan cakalang tahun 2017, maka Y = 6.244,80 + 743,70 (1) = 6.988,49. Selanjutnya X = 3 untuk memprediksi hasiltangkapan tahun 2018, maka Y = 6.244,80 + 743,70 (3) = 8.475,89. Sehingga perkiraan produksi cakalang yang didaratkan di PPS Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 6.988,49 ton sedangkan untuk tahun 2018 sebesar 8.475,89 ton (Gambar 4). Gambar 1. Hasil tangkapan cakalang Gambar 4. Garis tren dan prediksi ikan cakalang. Gambar 2. Hasil tangkapan madidihang. Gambar 3. Jumlah total hasil tangkapan huhate. Persamaan garis linier untuk tren hasil tangkapan madidihang adalah Y = 1.852,34 + 336,41 X. Jadi jika X = 1 untuk memprediksi hasil tangkapan madidihang tahun 2017, maka Y = 1.852,34 + 336,41 (1) = 2.188,76. Selanjutnya X = 3 untuk memprediksi hasil tangkapan tahun 2018, maka Y = 1.852,34 + 336,41 (3) = 2.861,58. Sehingga perkiraan produksi madidihang yang didaratkan di PPS Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 2.188,76 ton dan untuk tahun 2018 sebesar 2.861,58 ton (Gambar 5). Oleh sebab itu analisis regresi hanya dilakukan pada data tahun 2009 2014 yang mempunyai kecenderungan linier. Persamaan regresi yang didapatkan ini kemudian ditafsirkan pada periode sesudah 2014 dimana pada tahun 2017 telah menunjukkan kecenderungan naik. Gambar 5. Garis tren dan prediksi ikan madidihang. 197

R. I. Firmansyah dkk. Dengan demikian persamaan garis linier untuk tren jumlah hasil tangkapan huhate adalah Y = 8.143,35 + 1.085,97 X. Jadi jika X = 1 untuk memprediksi hasil tangkapan cakalang tahun 2017, maka Y = 8.143,35 + 1.085,97(1) = 9.229,32. Selanjutnya X = 3 untuk memprediksi hasil tangkapan tahun 2018, maka Y = 8.143,35 + 1.085,97(3) = 11.401,25. Sehingga perkiraan produksi hasil tangkapan huhate yang didaratkan di PPS Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 9.229,32 ton, sedangkan untuk tahun 2018 sebesar 11.401,25 ton (Gambar 6). Gambar 6. Garis tren dan prediksi jumlah total hasil tangkapan huhate. Produktivitas Kapal Huhate di PPS Bitung Berdasarkan KEPMEN KP No. 60 Tahun 2010, maka kapal yang dianggap standar produktif adalah 1.28 ton/gt per tahun dan berdasarkan KEPMEN KP No. 61 Tahun 2014 dengan standar kapal yang dianggap produktif adalah 1.8 ton/gt per tahun, maka ada sejumlah kapal yang produktif dan tidak produktif. Maka kapal huhate dari tahun 2009 2013 menggunakan KEPMEN KP No. 60 Tahun 2010 dan dari tahun 2014 2016 menggunakan KEPMEN KP No. 61 Tahun 2014 sebagai dasar mengambil nilai produktivitas. Berdasarkan KEPMEN KP di atas, maka Produktivitas kapal huhate di PPS Bitung dapat dilihat pada Tabel 2. Sedangkan nilai rata-rata produktivitas dari data hasil tangkapan kapal huhate dari tahun 2009 sampai tahun 2016 masih dalam kategori produktif, karena nilai produktivitasnya masih diatas standar yang diatur dalam dua PERMEN KP diatas. Tabel 2. Produktivitas kapal huhate di PPS Bitung. Tahun Produktif Tidak produktif Jumlah 2009 21 19 40 2010 19 19 38 2011 13 27 40 2012 26 12 38 2013 26 6 32 2014 25 5 30 2015 19 10 29 2016 18 4 22 Jumlah 167 102 269 Prosentasi 62% 38% Tabel 3. Nilai produktivitas rata-rata setiap kapal per tahun. Produksi (ton)/gt = (Nilai Produktivitas)* 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1,79 1,75 1,74 3,76 6,82 5,94 4,50 3,13 Keterangan : * adalah nilai produksi per tahun dibagi jumlah kapal KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Jumlah tangkapan kapal huhate di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung selama 8 tahun terakhir mengalami fluktuasi yaitu berkisar antara 3.730,46 ton 14.253,98 ton per tahun dengan kecenderungan meningkat. Perkiraan produksi cakalang yang akan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 6.988,49 ton dan madidihang 2.188,76 ton. Sedangkan cakalang untuk 2018 sebesar 8.475,89 ton dan madidihang sebesar 2.861,58 ton. Kapal huhate yang dinilai 198 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 194-199, Juni 2017

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate produktif, rata-rata per tahun sebesar 62% sedangkan yang tidak produktif sebesar 38%. Saran Perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi hasil tangkapan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tren prediksi kapal huhate di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Untuk menjaga produktivitas kapal huhate maka perlu dibuat kajian tentang regulasi penangkapan sehingga kedepannya kapal huhate tetap berada pada kategori produktif dan indikator yang dipakai untuk menentukan nilai produktivitas tidak hanya berdasarkan GT (gross tonnage) saja. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2013. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara untuk Mendukung Industrialisasi KP.Pusat Data Statistik dan Informasi.Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Anonimous. 2015a. Laporan Statistik Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Arikunto, S. 1997, Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta Mahyuddin, B. 2012. Kebutuhan Teknologi untuk Pengembangan Penangkapan Ikan. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan berbasis IPTEKS untuk Kemakmuran Bangsa. Universitas Hang Tuah. Surabaya. Sudirman dan A. Mallawa 2004. Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(1): 1-5, Juni 2012 199