KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM

NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM

Term of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

KERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN SUB-RECIPIENT Klinik Ramah LSL

KERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN INSTITUSI PENELITIAN SKRINING HIV BERBASIS KOMUNITAS

Call for Proposal SUB-RECIPIENT (SR) NASIONAL COMMUNITY SYSTEM STRENGTHENING (CSS) DAN REMOVING LEGAL BARIER (RLB)

Call for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS)

Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG

PENGUMUMAN Call for Proposals Untuk Sub Recipient (SR) NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM Yayasan Spiritia

TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH

Call for Proposal SUB RECIPIENT (SR) NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS

Call for Proposal IMPLEMENTATION UNIT (IU) PROGRAM PENJANGKAUAN WPS DAN PELANGGANNYA REGION IV (PAPUA, PAPUA BARAT, MALUKU, MALUKU UTARA)

Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

Call for Proposal SR NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS

Revisi Pedoman Pelaporan dan Pencatatan. Pemutakhiran pedoman pencatatan Monev

KNCV bekerja sama dengan Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis (NTP) yang didukung dan dibiayai oleh Global Fund memerlukan konsultan untuk

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kabar Menara Topas 9

Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia

Satiti Retno Pudjiati. Departemen Dermatologi dan Venereologi. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TAMU DINAS DI KABUPATEN MAGELANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

Pelibatan Komunitas GWL dalam Pembuatan Kebijakan Penanggulangan HIV bagi GWL

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SITUASI PENDANAAN PROGRAM HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta 2013

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Maret Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

A D E N D U M D O KUMEN KUA L IFIKASI. Pengadaan Jasa Konsultan Perencana untuk Rehabilitasi Rumah Dinas Bea dan Cukai di Juwangen

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Keuangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

PANDUAN REKRUTMEN DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN AKREDITASI PROVINSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL SAMBUTAN KETUA

Penilaian Kapasitas Organisasi

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

S U R A B A Y A 60175

MEMUTUSKAN MENETAPKAN: UNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

Pengumuman Seleksi Lembaga Pelaksana Penjaminan Resi Gudang

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PPID

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

Penguatan Fasilitator Gender. Mendorong perencaan dan penganggaran yang responsif gender

Proposal Pengajuan Dana Hibah (Subgrant)

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 43 Tahun 2012 TENTANG

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA

DR. BAMBANG HARTONO, MSc MTAF Project Coordinator

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

komisi penanggulangan aids nasional

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity

PANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK)

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Tor Konsultan Untuk Mapping CSO

PROFIL Kelompok Penggagas Kasih Plus Jaringan Orang Dengan HIV dan AIDS Kediri - Jawa Timur

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Januari Kabar Menara Topas 9

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 16 Januari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country Coordinating Mechanism Global Fund for AIDS, TB and Malaria (CCM GF-ATM) mengajukan permintaan bantuan hibah kepada GF-ATM melalui mekanisme pendanaan New Funding Model for TB-HIV. Permintaan tersebut telah mendapatkan persetujuan GF-ATM dan akan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2016 selama periode 2 tahun. Jaringan GWL-INA adalah salah satu dari enam Sub-Recipient dibawah koordinasi Yayasan Spiritia Principle Recipient (PR) pendanaan program penanggulangan TB-HIV dari GF-ATM New Funding Model tahun 2016-2017 untuk komponen HIV dan AIDS. Jaringan GWL-INA bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan intervensi untuk modul pencegahan pada LSL, Waria, serta Penasun dan pasangannya untuk wilayah koordinasi yang meliputi wilayah: 1. DKI Jakarta 2. Kota Bogor 3. Kabupaten Bogor 4. Kota Depok 5. Kota Bekasi 6. Kabupaten Bekasi 7. Kota Tangerang 8. Kota Tangerang Selatan 9. Kabupaten Tangerang 10. Kab Serang dan 11. Kota Cilegon Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan program sebagaimana disebutkan di atas, Jaringan GWL-INA di tahun kedua pelaksanaan program, Jaringan GWL-INA kembali mengundang Organisasi Berbasis Komunitas (OBK)/Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk berkesempatan mengajukan Letter Of Interest (LOI)/Surat Pernyataan Minat, nota konsep dan mengikuti proses seleksi untuk menjadi Sub Sub Recipient (SSR) di wilayah intervensi: DKI Jakarta, untuk penjangkauan komunitas Gay dan LSL Lainnya, OBK/OMS yang memenuhi syarat dan lolos seleksi, akan terlibat menjadi mitra pelaksana Jaringan GWL-INA sebagai SSR dalam program GF-ATM NFM 2016-2017 pada tataran implementasi program.

Indikator dan Target Indikator dan target yang menjadi tanggung jawab Yayasan Spiritia, berserta Sub-Recipient dan SubSub-Recipient dengan pendanaan hibah GF-ATM melalui NFM TB-HIV meliputi: SR 4 (Jakarta Plus) *target Semester 3 Tahun 2017 TARGET Prov/Kota TARGET HCT MSM TG PWID MSM TG PWID OST Kota Depok 3.375 238 363 2.363 143 218 18 BOGOR 2.622 348 345 1.835 209 207 17 Kota Bogor 4.000 250 200 2.800 150 120 10 Kota Bekasi 2.504 279 950 1.753 167 570 48 BEKASI 1.596 190 50 1.117 114 30 3 DKI 6.145 1.431 2.661 4.301 859 1597 133 Banten 8.389 1.381 390 5.872 829 234 20 28.631 4.117 4.959 20.041 2.470 2.975 248 Tujuan Tujuan kerangka acuan ini adalah sebagai pedoman proses rekruitmen/pemilihan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang akan ditugaskan sebagai Sub Sub-Recipient dalam pelaksanaan program NFM TB-HIV di bawah SR Jaringan GWL-INA. Hasil yang diharapkan dari proses rekruitmen ini secara umum terpilihnya satu Sub Sub- Recipient (SSR) dan tujuan secara khusus berorientasi agar Jaringan GWL-INA memperoleh 1 SSR yang dapat menjalankan peran dan fungsinya serta memiliki kemampuan terbaik

dalam hal memiliki pengalaman, pemahaman, dan kapasitas untuk mentransformasikan nilai dan prinsip yang menjadi dasar pelaksanaan program hibah NFM TB-HIV dari GF-ATM dalam menanggulangi HIV-AIDS di Indonesia. Ketentuan Pelaksanaan Dengan mengacu pada kebijakan Jaringan GWL-INA maka dapat dijabarkan lebih lanjut beberapa ketentuan yang menjadi dasar pelaksanaan, yang dapat dilihat pada alur proses rekrutmen SSR berikut ini: NO TAHAP TENGGAT WAKTU 1 Call for SSR 16 s.d 20 Januari 2017 2 Batas akhir mengirimkan LoI dan dokumen pendukung 20 Januari 2017 3 Review Dokumen 16 s.d 20 Januari 2017 4 Pengumuman lolos proses wawancara 21 Januari 2017 5 Proses wawancara dan assessment organisasi 23 s.d 24 Januari 2016 6 Pengajuan rekomendasi ke PR Yayasan Spiritia 26 Januari 2017 7 Pengumuman SSR terpilih 27 Januari 2017 Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jaringan GWL-INA membentuk tim seleksi yang terdiri dari 5 orang terdiri dari 4 orang perwakilan dari GWL-INA dan 1 orang perwakilan dari lembaga mitra lainnya yang akan disepakati selanjutnya. GWL-INA menentukan kriteria yang dibutuhkan dari perwakilan mitra lainnya. 2. Call for Sub Sub-Recipient (SSR): Jaringan GWL-INA melakukan sosialisasi terbuka melalui berbagai media sosial termasuk website Jaringan GWL-INA terhadap rencana rekrutmen SSR, termasuk kriteria dan persyaratan administrasi dan lainnya. Proses rekrutmen SSR dilaksanakan secara terbuka dengan mengumumkan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti website, facebook, mailing list, dan media sosial lainnya dan diupayakan dapat menjangkau secara luas. Dilaksanakan 5 hari sebelum tanggal berakhirnya penerimaan proposal, beberapa ketentuan pengumuman melalui media sosial dapat dilihat pada lampiran. 3. Batas waktu pemasukan Surat Pernyataan Minat (LOI): LOI disampaikan oleh calon SSR kepada Jaringan GWL-INA baik softcopy melalui email seknas@gwl-ina.or.id dengan subyek Aplikasi Calon SSR maupun hardcopy melalui pos/kurir ke alamat: Sekretariat Nasinal Jaringan GWL-INA Up. Tim Seleksi SSR Jalan Tebet Barat Dalam 8C No.4, Tebet Jakarta Selatan, 12810

Semua dokumen wajib diterima oleh Jaringan GWL-INA tidak lebih dari tenggat waktu yang tercantum dalam pengumuman resmi yang dilakukan melalui media sosial dan situs resmi Jaringan GWL-INA (selambat-lambatnya tanggal 20 Januari 2017 pukul 16.30 WIB). 4. Jaringan GWL-INA akan memeriksa kelengkapan administrasi dan kualifikasi dari LOI yang masuk, bagi para pendaftar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi (tidak lengkap) dan tidak memenuhi kualifikasi, secara langsung dinyatakan gugur dan tidak diikutkan pada tahap berikutnya. 5. Bagi para calon/pendaftar yang memenuhi persyaratan administrasi/kualifikasi, diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah tanggal penutupan pemasukan LOI, dan diinformasikan untuk mengikuti tahap verifikasi dan wawancara/diskusi terfokus. 6. Wawancara calon SSR: Tahap Wawancara dilakukan tim seleksi pada waktu dan tempat yang akan diatur kemudian. Wawancara merupakan proses diskusi antara calon SSR dan tim seleksi atas penjelasan detail rencana strategi dan kegiatan yang diajukan oleh calon SSR. Interaksi, relasi dan hasil akhir dari rencana strategi dan kegiatan yang diajukan oleh kandidat SSR akan dijadikan acuan dalam memberikan penilaian oleh tim seleksi. Calon dengan penilaian terbaik akan dilanjutkan untuk mengikuti tahap verifikasi sebagai seleksi tahap ketiga. 7. Pengumuman hasil wawancara: Tim seleksi akan merekomendasikan calon SSR dengan penilaian terbaik kepada Jaringan GWL-INA untuk selanjutnya dilakukan asessment dan verifikasi. 8. Kunjungan lapangan untuk verifikasi calon SSR dari hasil wawancara: Tahap verifikasi dilakukan melalui kunjungan tim seleksi ke kantor organisasi untuk melakukan asessment dan verifikasi fisik kantor, dokumen asli serta observasi pelaksanaan SOP organisasi. Secara paralel tim akan melakukan verifikasi kepada mitra terkait rekomendasi yang telah diberikan termasuk relasi kerja, kinerja, kekuatan dan kekurangan dari kandidat SSR. Penilaian tahap verifikasi akan menggunakan Capacity Asessment Tools dari Global Fund yang akan disesuaikan untuk kebutuhan SSR. 9. Laporan seleksi SSR pada komite seleksi dimintakan permintaan persetujuan tertulis dari PR Spiritia dan finalisasi seleksi calon SSR: seluruh dari laporan seleksi akan disampaikan kepada PR Yayasan Spiritia dengan menyertakan berita acara hasil seleksi dan penilaian calon SSR untuk kemudian akan mendapatkan persetujuan secara tertulis dari PR Yayasan Spiritia. 10. Pengumuman SSR terpilih: Pengumuman SR terpilih diharapkan selambat-lambatnya 3 hari setelah proses verifikasi dilaksanakan.

TUGAS DAN KRITERIA SUB SUB-RECIPIENT 1. Tugas utama Sub Sub-Recipient adalah: a. Melakukan rekrutmen pelaksana program penjangkauan (Petugas Lapangan) secara transparan dan akuntabel sesuai dengan kerangka acuan kegiatan yang disediakan PR Spiritia. b. Bertanggung jawab untuk perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan di tingkat SSR serta memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan isi perjanjian dan rencana kerja serta dilaksanakan tepat waktu. c. Memastikan bahwa mekanisme pengelolaan keuangan di SSR dilaksanakan secara akuntabel dan transparan sesuai dengan PIP PR Spiritia. d. Memastikan kualitas implementasi program, khususnya dalam pencapaian target indikator dan penyerapan dana. e. Menjaga dan mencegah terjadinya konflik kepentingan dengan mengikuti prosedur yang dipaparkan dalam PIP PR Spiritia sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya. f. Membantu dan mengkoordinasi Unit Pelaksana dalam menentukan kegiatan prioritas, kebijakan operasional dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target; g. Melakukan koordinasi pelaksanaan dan monitoring program diwilayah kerjanya dengan pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten/Kota h. Melakukan monitoring dan pelaporan pelaksanaan kegiatan serta analisis antara capaian dengan target yang tertuang dalam Kerangka Berbasis Kinerja dilakukan dan disampaikan tepat waktu 2. Kriteria Sub Sub-Recipient: a. Terdaftar sebagai entitas legal (akta notaris/terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM/Kementerian Dalam Negeri/Kementerian Sosial/Dinas Sosial) b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Organisasi; c. Memiliki Kantor dan Alamat yang dapat diverifikasi termasuk SDM, peralatan kantor dan lain-lain; d. Memiliki Profil dan Riwayat Organisasi dalam manajemen upaya pencegahan penularan HIV pada kelompok paling berisiko, khususnya komunitas LSL, Waria dan Penasun; e. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman pengelola program pencegahan HIV pada populasi paling terdampak di kabupaten/kota; f. Memiliki kapasitas dan pengalaman mengelola keuangan yang cukup besar dan dibuktikan dengan SOP serta hasil audit; g. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman monitoring dan evaluasi program pencegahan HIV di kabupaten/kota; h. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman berkoordinasi dan berjejaring dengan pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan di kabupaten/kota.

Calon SSR mengirimkan Letter Of Interest (LOI), dengan melampirkan parameter dokumen organisasi berikut: 1. Dokumen administrasi badan hukum, antara lain: Akte Notaris, Akte Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Dalam Negeri; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dengan alamat yang dapat diverifikasi. 2. Profil organisasi yang meliputi: Nama organisasi, nama pemimpin organisasi, alamat surat elektronik, nomor telepon, struktur organisasi dan status hukum organisasi. 3. Mencantumkan area kerja sesuai yang dipilih berdasarkan wilayah yang ditentukan dalam proposal. 4. Surat referensi dari mitra antara lain: perwakilan pemerintah (misalnya: Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS Kota/Kab./Provinsi). 5. Perangkat Organisasi meliputi: a. Peraturan organisasi b. Standard Operating Procedure/SOP c. Pedoman Pengadaan dan Distribusi Barang dan Jasa d. Pedoman Pemantauan dan Evaluasi, dan e. Pedoman Keuangan 6. Memiliki sistem manajemen keuangan yang memadai dengan staf yang memiliki pengalaman minimal mengelola anggaran dalam 2 tahun terakhir (2015-2016). Penutup Kerangka Acuan Kegiatan Rekrutmen/pemilihan SSR untuk pelaksanaan pelaksanaan program NFM TB-HIV dibawah SR Jaringan GWL-INA disusun dalam rangka memberikan petunjuk dan arahan proses rekruitmen SSR kepada pemangku kepentingan terkait agar lebih efektif dan effisien dalam proses pelaksanaannya serta untuk kepentingan pelaksanaan program dengan terpilihnya SSR yang memiliki kemampuan, pengalaman, pemahaman dan ketrampilan teknis agar mampu melakukan tugas-tugasnya dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS sesuai dengan tujuan program NFM TB-HIV.