2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN...

TUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER

DAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv

BAB II KAJIAN LITERATUR

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

TUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR LAMBANG... DAFTAR GAMBAR...

BIJI PLASTIK PADA PT. MEGA ANDALAN PLASTIK INDUSTRI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

EVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMASOK UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELIAN KAYU LAPIS DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PADA CV. GARUDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER.. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ABSTRAKSI.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR PENENTUAN KRITERIA EVALUASI DAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRACT...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh: WILLY WIJAYA NIM.

2.2 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Prinsip Analytic Hierarchy Process (AHP) Konsep Dasar Analytic Hierarchy Process (

LAMPIRAN 1 FORMULIR SUPPLIER ASSESSMENT PT GARUDA INDONESIA

DAFTAR ISI. Halaman judul... Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.. Halaman Motto. Kata Pengantar..

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA MINAT PENUMPANG ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

DARTAR ISI Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI BEASISWA PPA-BBM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Ade Kusnady

BAB V PENUTUP. hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan mencakup hasil

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.2.4 Menyusun Job Description Kompetensi Pengertian Kompetensi Kompetensi Sebagai Karakteristik Individu Yang

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO... v. INTISARI...

ABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK HUNIAN UNTUK PASANGAN MUDA DI KOTA SURABAYA

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Seleksi Surat Lamaran Kerja, Analytical Hierarchy Process, Kriteria. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

APLIKASI METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP. Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN SEKTOR-SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional

BAB II LANDASAN TEORI

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ANALISIS METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DENGAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY TESIS MEIDA SITANGGANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI SWASTA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP SKRIPSI

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PEMASOK GALON DENGAN MENGGUNAKANMETODE FUZZY AHP (STUDI KASUS DI PT. BYN SAMARINDA)

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN MODEL FUZZY PADA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS SKRIPSI HAPPY DAHLIA MANALU

PENERAPAN METODE FUZZY AHP DALAM PENENTUAN SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI

PENENTUAN PRIORITAS SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER BAHAN BAKU KULIT KAMBING PT. ADI SATRIA ABADI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xiv DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii. BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ABSTRAK UD Bandung Textile adalah merupakan unit dagang untuk penjualan kain yang menjual kain di kota Bandung. UD Bandung Textile didirikan pada tahun 1995 dengan menjual beberapa jenis kain yaitu bahan batik, bahan katun IMA/ katun print, bahan tille/ lace, bahan celana, bahan polosan. Saat ini UD Bandung Textile bekerja sama dengan beberapa pemasok untuk jenis kain katun dan bahan celana yang dijual. Namun pemasok tersebut belum dapat melukukan kerja sama yang baik dengan pihak perusahaan seperti kedatangan pengiriman yang terkadang telat lalu terdapat pemasok yang memiliki jumlah cacat yang kurang baik, selain itu pemasok yang sudah ada juga belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan ingin mengetahui pemasok yang sudah ada sekarang, yang mana pemasok yang bisa dijadikan pemasok yang diunggulkan untuk kedepannya karena perusahaan belum pernah melakukan penilaian tersebut. Dari permasalahan diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan dua metode, yang pertama adalah Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan yang kedua adalah Analytic Hierarchy Process. Kedua metode tersebut memiliki kesamaan yaitu melakukan penilaian dengan memberikan bobot pada masing-masing kriteria dan pemasok, namun yang membedakan kedua metode tersebut adalah Analytic Hierarchy Process tidak dapat menampung karagu-raguan perusahaan karena perusahaan belum pernah melakukan penilaian sama sekali. Dalam pengolahan data dengan Analytic Hierarchy Process hal yang dilakukan adalah melakukan pembobotan pada tiap kriteria, sub kriteria dan pemasok yang bekerja sama lalu menghitung eigen vektor, consistency ratio, lalu dinormalisasi maka didapatkanlah bobot prioritas yang dapat dijadikan perhitungan untuk menentukan pemasok mana yang terbaik, yang berbeda pada Fuzzy Analytic Hierarchy Process adalah pembobotan yang awal dilakukan, diubah terlebih dahulu kedalam nilai triangular fuzzy number. Bilangan inilah yang menampung kragu-raguan dari pihak perusahaan, lalu menghitung sintesis fuzzy, nilai vektor dan defuzzyvikasi, lalu dilakukan normalisasi dan didapatkan bobot yang akhirnya dijadikan perhitungan prioritas pemasok. Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan hasil yang berbeda antara Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan Analytic Hierarchy Process. Seperti terlihat pada pemasok utama kain katun, menurut Fuzzy Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok D sedangkan dengan metode Analytic Hierarchy Process pemasok kain katun terbaik adalah pemasok A, sama halnya dengan bahan celana, menurut Fuzzy Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok 3 sedangkan menurut Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok 7. Dalam menentukan mana yang terbaik tidak dapat dilakukan dengan teori namun tolak ukur yang dilakukan adalah dengan wawancara terhadap perusahaan, dari hasil wawancara maka didapatkan hasil bahwa metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process lebih mendekati dengan apa yang dirasakan oleh pihak perusahaan karena sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh pihak perusahaan tersebut. viii

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 1-2 1.4 Perumusan Masalah... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supply Chain Management (SCM)... 2-1 2.1.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)... 2-1 2.1.2 Ruang Lingkup Supply Chain Management (SCM)... 2-1 2.1.3 Fungsi Supply Chain Management (SCM)... 2-2 2.2 Pemasok... 2-2 2.2.1 Definisi Pemasok... 2-2 2.2.2 Tujuan Pemasok... 2-2 2.2.3 Fungsi Pemasok... 2-2 2.2.4 Penilaian Kinerja Pemasok... 2-3 2.2.5 Teknik Pemilihan Pemasok... 2-4 2.2.6 Kriteria Pemilihan Pemasok... 2-4 2.3 Pengambilan Keputusan... 2-5 ix

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan... 2-6 2.3.2 Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok... 2-7 2.4 Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-8 2.4.1 Definisi Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-8 2.4.2 Manfaat Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-10 2.4.3 Aksioma-aksioma Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-10 2.4.4 Prinsip-Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-12 2.4.5 Penyusunan Prioritas... 2-14 2.5 Logika Fuzzy... 2-17 2.5.1 Logika Dasar Fuzzy... 2-17 2.5.2 Alasan Digunakan Logika Fuzzy... 2-17 2.5.3 Himpunan Fuzzy... 2-18 2.5.4 Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP)... 2-22 2.5.5 Langkah Kerja F-AHP... 2-23 2.5.6 Perbandingan Fuzzy dan AHP... 2-25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Penelitian... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian... 3-4 3.2.1 Penelitian Pendahuluan... 3-4 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 3-4 3.2.3 Perumusan Masalah... 3-4 3.2.4 Penentuan Tujuan Penelitian... 3-4 3.2.5 Tinjauan Pustaka... 3-4 3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah... 3-4 3.2.7 Pengumpulan Data... 3-5 3.2.8 Pengolahan Data dan Analisis... 3-5 3.2.9 Kesimpulan dan Saran... 3-7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan... 4-1 4.2 Struktur Organisasi... 4-1 4.3 Data Pemasok... 4-1 x

4.4 Pembagian Kriteria dan Sub Kriteria... 4-2 4.4.1 Kriteria dan Sub Kriteria Yang Digunakan... 4-2 4.4.2 Definisi Kriteria dan Sub Kriteria... 4-3 4.5 Pembagian Bobot Kriteria san Sub Kriteria... 4-3 4.6 Pembagian Bobot Kriteria dan Sub Kriteria (F-AHP)... 4-7 4.7 Pembagian Bobot pemasok 4-8 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 5.1 Perhitungan AHP... 5-1 5.1.1 Penggabungan Bobot Kriteria Dari 3 Responden... 5-1 5.1.2 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Dari 3 Responden... 5-2 5.1.3 Perhitungan Bobot Prioritas Kriteria Utama Hingga Konsistensi Rasio... 5-3 5.1.4 Perhitungan Eigen Vektor Sub Kriteria... 5-6 5.1.5 Perhitungan Eigen Value Pemasok... 5-9 5.1.6 Peringkat Pemasok... 5-12 5.2 Perhitungan FAHP (Fuzzy Analythical Hierarchy Process)... 5-13 5.2.1 Perhitungan Bobot Kriteria... 5-13 5.2.2 Perhitungan Bobot Sub Kriteria... 5-15 5.2.3 Perhitungan Bobot Pemasok... 5-20 5.2.4 Perhitungan Peringkat... 5-34 5.3 Analisis Penentuan Kriteria dan Sub Kriteria... 5-35 5.4 Analisis Dalam Penentuan Prioritas Pemasok... 5-36 5.5 Analisis Mengenai Perbedaan Hasil Mengenai Dua Metode... 5-36 5.6 Analisis Mengenai Hubungan Dengan Pemasok. 5-37 5.7 Usulan Mengenai Penanganan Pemilihan Pemasok Untuk. 5-34 5.8 Usulan Mengenai Hubunga Dengan Pemasok.. 5-38 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 6-1 6.2 Saran... 6-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 2.1 Kriteria Penilaian Dalam Pemilihan Pemasok 2-5 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan 2-15 2.3 Skala Saaty 2-16 2.4 Skala Nilai Fuzzy Segitiga (Chang, 1996) 2-23 4.1 Data Pemasok 4-2 4.2 Kriteria dan Sub Kriteria 4-2 4.3 Definisi Kriteria dan Sub Kriteria 4-3 4.4 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 1 4-4 4.5 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 1 4-4 4.6 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 1 4-4 4.7 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 1 4-4 4.8 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 1 4-4 4.9 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 1 4-5 4.10 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 2 4-5 4.11 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 2 4-5 4.12 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 2 4-5 4.13 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 2 4-5 4.14 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 2 4-5 4.15 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 2 4-6 4.16 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 3 4-6 4.17 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 3 4-6 4.18 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 3 4-6 4.19 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 3 4-6 4.20 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 3 4-7 4.21 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 3 4-7 4-22 Pembagian Bobot Kriteria Utama (F-AHP) 4-7 4-23 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas (F-AHP) 4-7 4-24 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman 4-7 xii

Tabel Judul Halaman 4-25 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang (F-AHP) 4-8 4-26 Pembagian Bobot Sub Kriteria Servis (F-AHP) 4-8 4-27 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga (F-AHP) 4-8 4.28 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Cacat Kain Katun 4-7 4.29 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Cacat Bahan Celana 4-7 4.30 Pembobotan Sub Kriteria Jaminan Perbaikan Barang Kain 4-7 4.31 Pembobotan Sub Kriteria Jaminan Perbaikan Barang Bahan Celana 4-8 4.32 Pembobotan Sub Kriteria Garansi Barang Kain Katun 4-8 4.33 Pembobotan Sub Kriteria Garansi Barang Bahan Celana 4-8 4.34 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Jadwal Sampai Kain Katun 4-8 4.35 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Jadwal Sampai Bahan Celana 4-9 4.36 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Pesanan Kain Katun 4-9 4.37 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Pesanan Bahan Celana 4-9 4.38 Pembobotan Sub Kriteria Pencegahan Kerusakan Kain Katun 4-9 4.39 Pembobotan Sub Kriteria Pencegahan Kerusakan Bahan Celana 4-10 4.40 Pembobotan Sub Kriteria Keterbukaan Kain Katun 4-10 4.41 Pembobotan Sub Kriteria Keterbukaan Bahan Celana 4-10 4.42 Pembobotan Sub Kriteria Reputasi Kain Katun 4-10 4.43 Pembobotan Sub Kriteria Reputasi Bahan Celana 4-11 4.44 Pembobotan Sub Kriteria Respon Terhadap Komplain Kain Katun 4-11 4.45 Pembobotan Sub Kriteria Respon Terhadap Komplain Bahan Celana 4-11 4.46 Pembobotan Sub Kriteria Ketersediaan Stok Kain Katun 4-11 4.47 Pembobotan Sub Kriteria Ketersediaan Stok Bahan Celana 4-12 4.48 Pembobotan Sub Kriteria Memberikan Pengetahuan Diluar 4-12 xiii

Tabel Judul Halaman 4.49 Pembobotan Sub Kriteria Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak Bahan Celana 4-12 4.50 Pembobotan Sub Kriteria Kompetitif Kain Katun 4-12 4.51 Pembobotan Sub Kriteria Kompetitif Bahan Celana 4-13 4.52 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Menurunkan Harga Kain Katun 4-13 4.53 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Menurunkan Harga Bahan Celana 4-13 4.54 Pembobotan Sub Kriteria Sistem Pembayaran Kain Katun 4-13 4.55 Pembobotan Sub Kriteria Sistem Pembayaran Bahan Celana 4-14 5.1 Penggabungan Bobot Kriteria 5-1 5.2 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Jumlah Cacat 5-2 5.3 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Pengiriman 5-2 5.4 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang 5-2 5.5 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Servis 5-2 5.6 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Harga 5-2 5.7 Hasil Penjumlahan Bobot Kriteria 5-4 5.8 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Kriteria 5-4 5.9 Random Consistency Index 5-5 5.10 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Jumlah Cacat 5-6 5.11 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria 5-6 5.12 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Pengiriman 5-6 5.13 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria Pengiriman 5-6 5.14 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang 5-6 5.15 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang 5-7 5.16 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Servis 5-7 xiv

Tabel Judul Halaman 5.17 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria Servis 5-7 5.18 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Harga 5-7 5.19 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria Harga 5-7 5.20 Kesimpulan Bobot Prioritas Kriteria Utama 5-8 5.21 Kesimpulan Bobot Prioritas Sub Kriteria 5-8 5.22 Hasil Normalisasi Sub Kriteria Terhadap Kriteria Utama 5-9 5.23 Bobot Prioritas Pemasok Kain Cotton IMA 5-10 5.24 Bobot Prioritas Pemasok Bahan Celana 5-11 5.25 Peningkat Pemasok 5-12 5.26 Perbandingan Matriks Berpasangan Kriteria 5-13 5.27 Perhitungan Jumlah Kelas 5-13 5.28 Hasil Nilai Sintesis Fuzzy 5-14 5.29 Hasil Nilai Vektor 5-14 5.30 Hasil Normalisasi 5-15 5.31 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Kualitas 5-15 5.32 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Pengiriman 5-16 5.33 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Jaminan Barang 5-16 5.34 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Servis 5-16 5.35 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Harga 5-16 5.36 Sintesis Fuzzy Kualitas 5-16 5.37 Sintesis Fuzzy Pengiriman 5-17 5.38 Sintesis Fuzzy Jaminan Barang 5-17 5.39 Sintesis Fuzzy Servis 5-17 5.40 Sintesis Fuzzy Harga 5-17 5.41 Nilai Vektor Kualitas 5-17 5.42 Nilai Vektor Pengirman 5-18 5.43 Nilai Vektor Jaminan Barang 5-18 xv

Tabel Judul Halaman 5.44 Nilai Vektor Servis 5-18 5.45 Nilai Vektor Harga 5-18 5.46 Normalisasi Kualitas 5-18 5.47 Normalisasi Pengiriman 5-19 5.48 Normalisasi Jaminan Barang 5-19 5.49 Normalisasi Servis 5-19 5.50 Normalisasi Harga 5-19 5.51 Presentase Kriteria Utama 5-19 5.52 Normalisasi Sub Kriteria Terhadap Kriteria 5-20 5.53 Hasil Bobot Sub Kriteria 5-20 5.54 Sintesis Fuzzy Pemasok (Jumlah Cacat) 5-21 5.55 Sintesis Fuzzy Pemasok (Jaminan Perbaikan Barang) 5-21 5.56 Sintesis Fuzzy Pemasok (Garansi Barang) 5-21 5.57 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketepatan Jadwal Sampai) 5-22 5.58 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketepatan Pesanan) 5-22 5.59 Sintesis Fuzzy Pemasok (Pencegahan Kerusakan) 5-22 5.60 Sintesis Fuzzy Pemasok (Keterbukaan) 5-23 5.61 Sintesis Fuzzy Pemasok (Reputasi) 5-23 5.62 Sintesis Fuzzy Pemasok (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) 5-23 5.63 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketersediaan Stok) 5-24 5.64 Sintesis Fuzzy Pemasok (Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak) 5-24 5.65 Sintesis Fuzzy Pemasok (Kompetitif) 5-24 5.66 Sintesis Fuzzy Pemasok (Menurunkan Harga) 5-25 5.67 Sintesis Fuzzy Pemasok (Sistem Pembayaran) 5-25 5.68 Bobot Vektor (Jumlah Cacat) 5-25 5.69 Bobot Vektor (Jaminan Perbaikan Barang) 5-26 5.70 Bobot Vektor (Garansi Barang) 5-26 5.71 Bobot Vektor (Ketepatan Jadwal Sampai) 5-26 xvi

Tabel Judul Halaman 5.72 Bobot Vektor (Ketepatan Pesanan) 5-27 5.73 Bobot Vektor (Pencegahan Kerusakan) 5-27 5.74 Bobot Vektor (Keterbukaa) 5-27 5.75 Bobot Vektor (Reputasi) 5-28 5.76 Bobot Vektor (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) 5-28 5.77 Bobot Vektor (Ketersedaan Stok) 5-28 5.78 Bobot Vektor (Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak) 5-29 5.79 Bobot Vektor (Kompetitif) 5-29 5.80 Bobot Vektor (Menurunkan Harga) 5-29 5.81 Bobot Vektor (Sistem Pembayaran) 5-30 5.82 Normalisasi (Jumlah Cacat) 5-30 5.83 Normalisasi (Jaminan Perbaikan Barang) 5-30 5.84 Normalisasi (Garansi Barang) 5-31 5.85 Normalisasi (Ketepatan Jadwal Sampai) 5-31 5.86 Normalisasi (Ketepatan Pesanan) 5-31 5.87 Normalisasi (Pencegahan Kerusakan) 5-32 5.88 Normalisasi (Keterbukaan) 5-32 5.89 Normalisasi (Reputasi) 5-32 5.90 Normalisasi (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) 5-30 5.91 Normalisasi (Ketersediaan Stok) 5-33 5.92 Normalisasi (Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak) 5-33 5.93 Normalisasi (Kompetitif) 5-33 5.94 Normalisasi (Menurunkan Harga) 5-34 5.95 Normalisasi (Sistem Pembayaran) 5-34 5.96 Peringkat dengan F-AHP 5-35 5.97 Hasil Peringkat AHP dan F-AHP 5-35 5.98 Klasifikasi Pemasok 5-37 6.1 Kriteria dan Sub Kriteria 6-1 6.2 Hasil Akhir AHP dan F-AHP 6-2 xvii

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 2.1 Proses Pengambilan Keputusan 2-6 2.2 Struktur Hirarki Complete 2-13 2.3 Struktur Hirarki Incomplete 2-13 2.4 Himpunan: MUDA, PAROBAYA, dan TUA 2-17 2.5 Himpunan Fuzzy Untuk Variabel Umur 2-18 2.6 Fungsi Keanggotaan Segitiga (Chang.1996) 2-21 3.1 Metodologi Penelitian 3-1 3.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-2 3.3 Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-3 3.4 Langkah Pekerjaan Fuzzy 3-5 3.5 Langkah Pengerjaan AHP 3-6 xviii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman L.11 Kuesioner Perusahaan L-1 xix