Habib Muhammad bin Muchtar Al-Habsyi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP Kesimpulan

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMAAH MAJELIS AL-MUQORROBIN KENDAL TERHADAP PENGGUNAAN PARABAHASA DAN GERAKAN TANGAN DALAM DAKWAH HABIB MUHAMMAD FIRDAUS

BAB V PEMBAHASAN. A. Program Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Pada Sekolah Menengah Atas

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Hajar Aswad Hajar Aswad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PANDUAN SOLAT SUNAT DO A DAN WIRID

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

Renungan Pergantian Tahun

BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Konferensi Iblis, Syaitan, dan Jin

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

LAPORAN DAUROH RAMADHAN RAMADHAN 1435 H

Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam. Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil. Pendiri Muzakki Salim

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

Agenda Kerja Pimpinan Tahun Bulan Januari s.d. Juli 2016

SPIRITUAL SUPPLEMENT

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

Hari & Tanggal Hari ke-1 Selasa 26/01/

MANAGEMENT MASJID AL-FURQAAN 2014 / 1435 H. PT UNITED TRACTORS Tbk

KUESIONER Kepada Yth. Alumni Mahasantri/wati Program Pembinaan UPT. Ma had Al-Jami ah IAIN Antasari Banjarmasin di Tempat.

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

[ Indonesia Indonesian

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

HARGA (DOLLAR AMERIKA) QUAD TRIPLE DOUBLE 1 Rabu, 31 Desember HARI BINTANG 5 MI-SQ AL FAYRUS/****4 GRAND ZAM2*****5 $ 2,524 $ 2,602 $

BAB V PENUTUP. Dari uraian bab I hingga bab IV mengenai komunikasi antarbudaya aparatur

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN

Sambutan Presiden RI pd Pelepasan Tim Nusantara Sehat Angkatan I, Jakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Mendidik Anak dengan Tauhid

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

Itinerary Perjalanan Umroh Tanggal 16 Desember 2015 Bersama Medina Wisata Travel Hari & Tanggal Hari ke-1 Rabu 16/12/15

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI LOW BUDGET DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER KONTROVERSI MAJELIS GABUNGAN DALAM SYIAR ISLAM KOTA METROPOLITAN

BAB IV. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA SAFARI RAMADHAN 1437 H/2016 M DI KECAMATAN RUPAT BATU PANJANG, 17 JUNI 2016

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

KALENDER KEGIATAN DIKLAT UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

41 KELEBIHAN WANITA 1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

Mula Kata, Bismillah

Berpikir kritis dan Bersikap Demokratis

بسم هللا الرحمه الرحيم

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berada di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Singingi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja?

BAB IV GAMBARAN UMUM RADIO BASS FM

ABSTRAK. Key word: Yayasan al-islam, dakwah, majlis ta lim

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENGAJARAN BAHASA ARAB MASJID AGUNG SUNAN AMPEL SURABAYA

MAJELIS MUSYAWARAH RW 05

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

Khutbah Jum'at. Taubat. Bersama Dakwah 1

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

ITTINERARY UMROH 24 FEBRUARI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Data tentang Emotional Qoutient (EQ) Guru Pendidikan Agama. Islam (PAI) SMP Baitussalam dapat diambil dari angket yang

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Syafrida, SH. Aktivis Muslimah HTI Sumsel

Transkripsi:

Habib Muhammad bin Muchtar Al-Habsyi 52 ALKISAH NO. 05/25 FEB. - 9 MAR. 2008 52

Prioritas Dakwahnya di Luar Jawa Habib Muhammad bin Muchtar Al-Habsyi tinggal di Jakarta, tetapi garapan dakwahnya terfokus di Indonesia Timur. Daerah yang masih terpinggirkan dalam peta dakwah di Indonesia. Dia tinggal di Jakarta, tetapi tiga perempat waktunya dihabiskan di luar kota. Saya banyak bertabligh ke luar Jawa, kata Habib Muhammad bin Muchtar Al-Habsyi (51), mengawali percakapannya dengan alkisah. Dengan banyaknya aktivitas dakwah di luar Jakarta, bukan berarti dia tidak sibuk di dalam kota. Di rumahnya yang sederhana di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, ia menyelenggarakan pengajian yang diberi nama Majelis Dzikir/Mudzakarah Bait Al-Muchtar, empat kali dalam seminggu. Ahad malam dan Kamis malam, lalu hari Senin siang dan Rabu siang khusus untuk kaum wanita dengan pengajar Ustadzah Syarifah Laila Al-Habsyi, membahas kitab fiqih dan tasawuf. Selain itu, dia juga menggelar kegiatan akbar pada hari-hari besar Islam. Seperti Maulid Nabi, Isra Mi raj, 10 Muharram, Safari Ramadhan, sekaligus pemberian santunan kepada fakir miskin, dhu afa, dan anak-anak yatim piatu. Sedang kegiatan lain masih dalam konteks tasyakuran atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-nya. Kesibukannya yang padat di luar Jawa dilatari pengalamannya sebagai salesman di beberapa perusahaan berskala nasional yang pernah digelutinya semasa muda di Jakarta. Waktu itu, tahun 1980-an, ia sering dikirim ke luar Jawa. Di samping melaksanakan tugasnya, ia juga kerap memperhatikan pengajian dan majelis ta lim di kota-kota yang dikunjunginya. Kok sepertinya kurang semarak. Bagaimana kalau ditingkatkan, sehingga bisa menarik jamaah lebih banyak lagi, pikirnya saat itu. Demi Nama Al-Habsyi Habib Muhammad bin Muchtar Al- Habsyi lahir di Ternate, Maluku Utara, DENGAN KELUARGA. Mendukung secara moril ALKISAH NO. 05/25 FEB. - 9 MAR. 2008 53 53

BERSAMA PARA HABIB. Berdoa ke makam Condet pada 27 Juli 1955, dari pasangan Habib Muchtar Agil Al-Habsyi asal Gorontalo dan Deetje Djalaludin, asli Ternate. Kakek buyutnya, Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi, berasal dari Hadhramaut, Yaman Selatan. Ia memperoleh pendidikan agama dari Madrasah Al-Khaerat di kota kelahirannya sambil sekolah di SMA. Tahun 1975 ia merantau ke Jawa, mulai dari Semarang, Surabaya, sampai Jakarta. Selama itulah, 1975-1992, dia bergerak khusus di bidang pemasaran pada beberapa perusahaan swasta dan asing, yang membawanya keliling Indonesia Bagian Timur. Selama itu pula, dia tidak pernah surut untuk memperdalam ilmu agama dari pengajian satu ke pengajian lain yang banyak bermunculan, terutama di ibu kota. Seperti berguru pada Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaff (Bukit Duri), Habib Ali bin Abdurrahman Assegaff (Tebet), Habib Umar bin Abdurrahman Assegaff, Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi (Kwitang). Bahkan ketika di Surabaya, selain menjadi manajer pemasaran sebuah perusahaan swasta, ia juga memberanikan diri memberikan taushiyah pada suatu majelis ta lim yang digelar di sebuah hotel berbintang. Agaknya kebahagiaan sebagai tenaga pemasaran tidak melenakan dirinya. Terbukti, pada suatu hari ia merasa terdorong untuk berkiprah dalam kegiatan dakwah. Berbekal ilmu agama dan semangat ziarah kepada para wali dan habaib di Jawa, seluruh aktivitas pemasaran dia tinggalkan. Kemudian ia membuka majelis dzikir dan memfokuskan diri pada daerah-daerah yang terletak jauh di berbagai pulau. Pada 1997, Habib Muhammad, yang saat itu lebih dikenal dengan nama Rahman Al-Habsyi, memutuskan untuk terjun dalam bidang dakwah, dengan mengibarkan bendera Majelis Dzikir/Mudzakarah Bait Al-Muchtar. Khususnya dakwah ke berbagai daerah yang kurang mendapat perhatian para dai atau muballigh dari Jakarta. Untuk itu dia sengaja mengundurkan diri dari kegiatannya sebagai tenaga salesman di sebuah perusahaan asing yang telah memberinya kebahagiaan dan kenyamanan hidup. Suatu langkah yang berani. Rupanya, dia terpanggil oleh nama Al-Habsyi yang disandangnya. Bukankah Al-Habsyi adalah nama habib yang sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW? katanya dalam hati. Mengapa saya tidak terpanggil untuk ikut membesarkan nama tersebut? Maka, dengan niat suci dan membaca basmalah, dilayangkannya surat 54 ALKISAH NO. 05/25 FEB. - 9 MAR. 2008 54

pengunduran dirinya kepada pemimpin perusahaan tempatnya bekerja. Ternyata niat suci itu tidak berjalan mulus. Saya diuji Tuhan selama empat tahun, kenangnya. Kepada istrinya, diutarakannya niat tersebut. Sang istri tidak memberi komentar, selain mendukung secara moril. Masalahnya, saat itu dia telah memiliki empat orang anak yang masih kecil-kecil. Urusan ekonomi rumah tangga jelas tetap menjadi tanggung jawabnya, baik sebagai suami maupun sebagai kepala rumah tangga. Apalagi rumah pun masih ngontrak. Begitu lepas dari perusahaan itu, dia memang tidak punya penghasilan lagi. Fasilitas kendaraan yang selama itu dia dapatkan, lepas semuanya. Dengan bismillah, ia kemudian berjualan minyak wangi, peralatan shalat, dan kitab-kitab agama, dari masjid ke masjid atau di majelis ta lim yang bertebaran di Jakarta. Hal itu dia lakukan dengan berjalan kaki, sesuatu yang sudah menjadi tekadnya. Namun, kegiatan tersebut tidak bisa menunjang hidupnya bersama keluarga. Untuk mengatasi hal itu, istrinya terpaksa membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Kerja seperti itu dilaluinya selama empat tahun lebih. Menyerahkah Habib Muhammad? Ternyata tidak. Dia lebih menganggap hal itu merupakan godaan. Memang tidak mudah untuk mecapai tujuan mulia. Nabi Muhammad saja harus menghadapi ujian, apalagi kita manusia biasa, katanya. Rejeki Nomplok Pada suatu pagi yang cerah, ia berdiri di depan makam Condet, di depan Masjid Al-Hawi, untuk mengirim doa kepada para ahli kubur di makam itu, yang terdiri dari para habib. Tanpa sepengetahuannya, di sana telah menunggu seseorang yang ingin menyerahkan bingkisan. Orang itu sengaja menunggu orang pertama yang datang ke makam tersebut untuk diberi bingkisan. Kebetulan ana orang pertama yang dilihatnya di makam itu. Maka ana-lah yang kebagian rizqi itu. Namanya juga rejeki nomplok, datangnya tidak disangka-sangka, ujarnya. BERSAMA SBY. Berkiprah dalam bidang dakwah ALKISAH NO. 05/25 FEB. - 9 MAR. 2008 55 55

DENGAN USTADZ ARIFIN ILHAM. Menggarap daerah terpencil BERSAMA MUHIBBIN. Dari satu pulau ke pulau lain Rupanya orang itu menunaikan nazarnya dengan sejumlah uang tertentu. Uang itu akan diserahkan kepada orang pertama yang ditemuinya di makam Condet. Ketika bingkisan tersebut dibuka di depan istrinya, ternyata isinya berupa uang tunai yang jumlahnya cukup besar untuk keperluannya kala itu. Sub-hanallah! Alhamdulillah! katanya. Mereka berdua pun saling bertangisan karena bahagia. Allah telah menunjukkan keleluasaan-nya kepada kita. Dengan orang itu, dia masih memelihara hubungan karib, hingga kini. Habib Muhammad pun memulai lembaran baru hidupnya dengan uang itu, yaitu dengan menjalankan kegiatan dakwah di rumahnya dan beberapa tempat di seputar Jakarta hingga dikenal masyarakat. Kemudian dia mulai merealisasikan gagasannya berdakwah ke luar Jawa. Ia sengaja memilih daerah-daerah terpencil, kalau perlu dengan menggunakan kendaraan darat, laut, dan udara. Maka kota-kota seperti Manado, Tondano, Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Ternate, Tidore (Maluku Utara), Makassar, Gowa, Maros, Selayar, Jeneponto, Pangkep (Sulawesi Selatan), Provinsi Gorontalo, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, menjadi perhatian utamanya. Ternyata usahanya tidak sia-sia. Selain menyiapkan SDM seperti muballigh, pembaca qashidah, pemain hadrah dan marawis, dia juga banyak mendapat undangan dan pernyataan perasaan simpati dari daerah-daerah tersebut. Sehingga, seperti diakuinya sendiri, dia lebih banyak berada di luar Jawa, dan kurang dikenal di Jakarta. Daerah yang kini tengah digarapnya adalah Provinsi Sulawesi Barat, yang beribu kota Mamuju. Ia telah mendatangi provinsi baru ini dua-tiga kali dan mendapat respons yang cukup bagus. Setiap kali datang ke sana, ia menghabiskan waktu dua-tiga minggu. Maklum, kondisi medannya masih serba baru, dan di sana-sini keadaannya belum tertata dengan baik... Bill*AM 56 ALKISAH NO. 05/25 FEB. - 9 MAR. 2008 56