FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

FIsika TEORI KINETIK GAS

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

Panas dan Hukum Termodinamika I

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

Contoh soal dan pembahasan

BAB TERMODINAMIKA V(L)

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

Sulistyani, M.Si.

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

HUKUM I TERMODINAMIKA

Fisika Dasar I (FI-321)

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

Remedial UB-2 Genap Fisika Kelas XI Tahun Ajaran 2011 / 2012 P

HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA

Pilihlah jawaban yang paling benar!

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

Efisiensi Mesin Carnot

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

Hukum Termodinamika II

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Antiremed Kelas 11 Fisika

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

BAB TEORI KINETIK GAS

Soal Teori Kinetik Gas

Antiremed Kelas 11 Fisika

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc.

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

Bab VIII Teori Kinetik Gas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Antiremed Kelas 11 FISIKA

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL FISIKA TERMODINAMIKA PADA SISWA SMA NEGERI 1 MAGETAN

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

Catatan : Dalam menghitung Q dan W selama satu siklus, sebaiknya digunakan harga-harga mutlak

GAS. Sifat-sifat gas

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

Heat and the Second Law of Thermodynamics

I. GAS IDEAL. T=T 1 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) V V 1 V 2 V 3 V i n P P 1 P 2 P 3 P i PV P 1 V 1 P 2 V 2 P 3 V 3 P i V i. T=T 2 n mol H 2 (N 2,O 2, dll)

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

I. Hukum Kedua Termodinamika

213 BAB 9 TERMODINAMIKA

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

D. 0,87 A E. l A. Bila Y merupakan simpangan vertikal dari sebuah benda yang melakukan gerak harmonis sederhana dengan amplitudo A, maka :

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MEDIA ANIMASI DAN LKS MANDIRI PADA SISWA SMA

Fisika Statistik. Jumlah SKS : 3. Oleh : Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1989

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

BAB VIII. Kelompok ke-1 Usaha Isotermik

S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R

Termodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

KIMIA FISIKA I. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271)

BAB TEEORI KINETIK GAS

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

HUKUM TERMODINAMIKA I

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

Transkripsi:

KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TERMODINAMIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian termodinamika.. Memahami perbedaan sistem dan lingkungan. 3. Memahami pengertian energi dalam dan formulasinya. 4. Memahami usaha luar dan usaha pada proses termodinamika. 5. Memahami hukum I dan hukum II termodinamika. 6. Memahami cara kerja dan formulasi mesin Carnot serta mesin pendingin. A. Pengertian Termodinamika Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari proses perpindahan energi dalam bentuk kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor diartikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu. Sementara itu, usaha diartikan sebagai perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu. Proses perpindahan energi pada termodinamika didasarkan atas dua hal, yaitu sebagai berikut.. Memenuhi persyaratan hukum kekekalan energi (hukum I termodinamika).. Memerhatikan adanya batasan arah perpindahan kalor yang mungkin terjadi (hukum II termodinamika).

B. Sistem dan Lingkungan Sistem adalah benda atau objek yang akan diteliti dan menjadi pusat perhatian. Sistem dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.. Sistem Terisolasi Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak mengalami pertukaran materi dan energi (kalor dan usaha) dengan lingkungan. Contohnya, air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi.. Sistem Tertutup Sistem tertutup adalah sistem yang hanya mengalami pertukaran energi (kalor dan usaha) dengan lingkungan, tetapi tidak mengalami pertukaran materi. Contohnya, air yang disimpan dalam teko dari baja yang tertutup. Suatu sistem dapat mengalami pertukaran kalor atau usaha berdasarkan sifat pembatasnya, yaitu: a. Pembatas adiabatik, tidak memperbolehkan pertukaran kalor. b. Pembatas rigid, tidak memperbolehkan pertukaran usaha. 3. Sistem Terbuka Sistem terbuka adalah sistem yang dapat mengalami pertukaran materi dan energi (kalor dan usaha) dengan lingkungan. Sebuah pembatas yang memperbolehkan pertukaran materi dan energi ini disebut sebagai pembatas permeabel. Lingkungan adalah benda-benda yang tidak termasuk dalam sistem atau berada di luar sistem. Sistem bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta. Contoh dari sistem dan lingkungan dapat diamati pada sebuah tabung yang berisi gas. Sistem yang dimaksud adalah gas itu sendiri, sedangkan lingkungan adalah tabungnya. Interaksi antara sistem dan lingkungan inilah yang menjadi pokok perhatian dalam termodinamika. C. Energi Dalam Energi dalam (U) adalah jumlah total energi yang terkandung dalam sistem. Energi dalam juga dapat didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik, energi potensial, energi nuklir, dan bentuk energi lain yang dimiliki atom dan molekul sistem. Khusus untuk gas ideal, perlu diingat bahwa energi dalamnya hanya bergantung pada suhu dan terdiri atas energi kinetik saja. Secara matematis, perubahan energi dalam ( U) yang disebabkan oleh perubahan suhu ( T) dirumuskan sebagai berikut.

Gas monoatomik Gas diatomik U = 3 n R T U = 5 n R T D. Usaha Luar Perhatikan gambar berikut. gas Jika gas dalam tabung dipanaskan maka pengisap akan bergerak dan gas akan melakukan usaha luar (W) yang besarnya dapat ditentukan dengan rumus berikut. V W = P V = P(V V ) P = tekanan gas (N/m²); V = perubahan volume (m³); dan W = usaha luar (J). Selain menggunakan rumusan tersebut, usaha yang dilakukan oleh gas atau usaha luar juga dapat ditentukan berdasarkan grafik berikut. P Proses ke arah kanan V > V sehingga V > 0 (usaha positif) W = luas arsiran V V P Proses ke arah kiri V < V sehingga V < 0 (usaha negatif) W = luas arsiran V V 3

Contoh Soal Perhatikan grafik berikut. P (0 5 N/m²),5 A,5 B C 0 3 V (m 3 ) Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas pada proses ABC adalah. Pembahasan: Usaha pada proses AB adalah nol, karena tidak ada perubahan volume. Sementara itu, usaha pada proses BC adalah usaha yang dilakukan pada tekanan tetap, yaitu sebesar,5 0 5 N/m. Dengan demikian, diperoleh: W AC = W AB + W BC = 0 + (,5 0 5 )(3 ) = 3 0 5 = 300 kj Jadi, besarnya usaha yang dilakukan oleh gas pada proses ABC adalah +300 kj. E. Usaha pada Proses Termodinamika Usaha yang dilakukan oleh gas bergantung dari jenis proses yang berkaitan dengan perubahan suhu, volume, tekanan, dan energi dalam gas. Proses-proses tersebut meliputi proses isotermal, isobarik, isokorik, dan adiabatik.. Usaha pada Proses Isotermal Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu PV = C. 4

P V = P V V W = nrt ln V P W = nrt ln P P = tekanan gas pada keadaan (N/m ); P = tekanan gas pada keadaan (N/m²); V = volume gas pada keadaan (m³); V = volume gas pada keadaan (m³); R = tetapan gas (8,34 J/mol.K); n = jumlah mol gas (mol); T = suhu gas (K); W = usaha (J); dan ln = logaritma natural. Grafik usaha pada proses isotermal adalah sebagai berikut. P (N/m ) P P Isotermal 0 V V V (m 3 ). Usaha pada Proses Isobarik Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap. V V = T T W = P V = P(V V ) V = volume gas pada keadaan (m³); V = volume gas pada keadaan (m³); T = suhu gas pada keadaan (K); T = suhu gas pada keadaan (K); P = tekanan gas (N/m ); dan W = usaha (J). 5

Grafik usaha pada proses isobarik adalah sebagai berikut: P (N/m ) P = P 0 V V V (m 3 ) 3. Usaha pada Proses Isokorik Proses isokorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume tetap. P P = T T W = 0 P = tekanan gas pada keadaan (N/m ); P = tekanan gas pada keadaan (N/m ); T T W = suhu gas pada keadaan (K); = suhu gas pada keadaan (K); dan = usaha (J). Grafik usaha pada proses isokorik adalah sebagai berikut. P (N/m ) P P 0 V = V V (m 3 ) 4. Usaha pada Proses Adiabatik Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas yang berlangsung tanpa adanya kalor yang masuk atau keluar sistem gas (Q = 0). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor. 6

Proses adiabatik mengikuti persamaan Poisson berikut. γ ( ) ( ) P V = P V γ γ ( ) ( ) T V = T V γ = C p CV W = PV PV ( ) γ ( ) W = U = 3 nr T T γ P = tekanan gas pada keadaan (N/m²); P = tekanan gas pada keadaan (N/m²); T = suhu gas pada keadaan (K); T = suhu gas pada keadaan (K); V = volume gas pada keadaan (m³); V = volume gas pada keadaan (m³); C p = kapasitas kalor pada tekanan tetap (J/K); C V = kapasitas kalor pada volume tetap (J/K); γ = konstanta Laplace; W = usaha (J); n = jumlah mol gas (mol); dan R = tetapan gas 8,34 J/mol.K. Grafik usaha pada proses adiabatik hampir mirip dengan proses isotermal, hanya saja lebih tajam. P (N/m ) P P Isotermal Adiabatik 0 V V V (m 3 ) Contoh Soal Sebanyak 4 liter gas Ne pada suhu 00 K dan tekanan atm mengalami proses secara isobarik sehingga mencapai suhu akhir 600 K. Jika atm = 0 5 N/m², maka usaha yang dilakukan gas selama proses tersebut adalah. 7

Pembahasan: Diketahui: V = 4 liter T = 00 K T = 600 K P = atm = 0 5 N/m² Ditanya: W =...? Dijawab: Mula-mula, tentukan volume akhirnya (V ). Pada proses isobarik, berlaku: V V = T T 4 V 00 = 600 V =4 V = liter Kemudian, tentukan usaha yang dilakukan gas dengan rumus berikut. W = P ( V V ) = 0 5 ( 4) 0 3 = 6 0 =.600 J Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah.600 J. Contoh Soal 3 Suatu gas ( γ = 5 3 ) pada suhu 7 o C diekspansi secara adiabatik sehingga volume akhirnya menjadi seperdelapan volume awalnya. Berapakah suhu akhir gas di dalam proses tersebut? Pembahasan: Diketahui: γ = 5 γ = 3 3 T = 7 o C = 7 + 73 = 300 K 8

V = V 8 Ditanya: T =...? Dijawab: Pada proses adiabatik, berlaku: γ γ ( ) ( ) T V = T V T V = T V γ V 300 = 8 T V -3 300 = T 300 = T 4 T =.00 K 3 3 Jadi, suhu akhir gas di dalam proses tersebut adalah.00 K atau 97 o C. F. Hukum I Termodinamika Hukum I termodinamika menyatakan bahwa pada setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa hukum I termodinamika menyatakan adanya konsep kekekalan energi. Berdasarkan konsep kekekalan energi, energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Jika kalor diubah menjadi bentuk energi lain atau sebaliknya, maka energi sebelumnya selalu konstan. Dalam pengubahan bentuk energi ini, diperlukan konversi satuan yang mana nilai kalori = 4, joule. Secara matematis, hukum I termodinamika dirumuskan sebagai berikut. Q = W + U Q = kalor gas (J); W = usaha gas (J); dan U = perubahan energi dalam gas (J). 9

Perlu diperhatikan bahwa nilai Q dan W mengikuti tanda perjanjian berikut. Jika sistem melakukan kerja, maka nilai W bertanda positif (+). Jika sistem menerima kerja, maka nilai W bertanda negatif ( ). Jika sistem menerima kalor, maka nilai Q bertanda positif (+). Jika sistem melepas kalor, maka nilai Q bertanda negatif ( ). Contoh Soal 4 Suatu tangki berpengisap berisi liter gas pada suhu 7 o C. Gas kemudian diberi kalor kj secara isobarik pada tekanan 00.000 N/m² sehingga suhunya menjadi 7 C. Tentukanlah: a. perubahan volume gas; b. usaha yang dilakukan oleh gas; dan c. perubahan energi dalam gas. Pembahasan: Diketahui: V = liter = 0-3 m 3 T = 7 o C = 7 + 73 = 300 K T = 7 o C = 7 + 73 = 400 K Q = + kj = + 000 J P = 00.000 N/m Ditanya: a. V =? b. W =? c. U =? Dijawab: a. Pada proses isobarik, berlaku: V V = T T V 300 = 400 3 V = 48 V =6 liter 0

Dengan demikian, diperoleh: V = V V = 6 = 4 liter Jadi, perubahan volume gasnya adalah 4 liter. b. Oleh karena V = 4 liter, maka usaha yang dilakukan oleh gas dapat ditentukan sebagai berikut. W = P( V) = 00.000 (4 0 3 ) = 800 J Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas adalah +800 J atau +0,8 kj. c. Oleh karena Q = + kj dan W = +0,8 kj, maka perubahan energi dalam gas dapat ditentukan sebagai berikut. U = Q W = + kj (+0,8 kj) =, kj Jadi, perubahan energi dalam gasnya adalah, kj. G. Kapasitas Kalor Kapasitas kalor adalah banyaknya energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu gas sebesar o C. Kapasitas kalor untuk volume tetap dinyatakan dengan C V dan untuk tekanan tetap dinyatakan dengan C P. Kapasitas kalor untuk volume tetap (C V ) dapat ditentukan dengan rumus berikut. Untuk gas monotomik (misal He, Ne, Ar): C = 3 nr V Untuk gas diatomik (misal H, N, O ):. Pada suhu rendah (±300 K) : C nr V = 3. Pada suhu sedang (±500 K) : C nr V = 5 3. Pada suhu tinggi (±000 K) : C nr V = 7 Besarnya C P ditentukan dengan rumusan berikut. C P = C V + nr

H. Hukum II Termodinamika Berkaitan dengan aliran kalor, hukum II termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah sebaliknya. Sementara itu, berkaitan dengan mesin kalor, hukum II termodinamika menyatakan bahwa tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang dapat mengubah seluruh energi kalor yang diterimanya menjadi usaha. I. Siklus Carnot Hukum I termodinamika menyatakan bahwa kalor yang diserap oleh sistem dapat menyebabkan gas melakukan usaha/kerja. Berdasarkan hukum ini, dimungkinkan untuk merancang suatu mesin yang dapat mengubah kalor menjadi kerja atau yang disebut dengan mesin Carnot. Mesin Carnot adalah mesin yang bekerja dengan memindahkan kalor dari reservoir suhu tinggi ke reservoir suhu rendah. Mesin ini bekerja berdasarkan siklus Carnot, yaitu siklus ideal yang terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses adiabatik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram siklus Carnot berikut. P (N/m ) a Q b T W d c T 0 Q V (m 3 ) Proses a b dan proses c d adalah proses isotermal. Proses b c dan proses a d adalah proses adiabatik. Kerja yang dilakukan adalah W = Q Q. Salah satu besaran yang penting dalam mesin Carnot adalah efisiensi (η). Efisiensi (η) menggambarkan seberapa efesien usaha yang dihasilkan dari kalor yang diserap oleh sistem. Secara matematis, efisiensi dirumuskan sebagai berikut.

W T η = 00% atau η = 00% Q T η = efisiensi mesin Carnot (%); Q = kalor yang diserap mesin Carnot (J); Q = kalor yang dilepas mesin Carnot(J); W = usaha (J); T = suhu tinggi reservoir (K); dan T = suhu rendah reservoir (K). Contoh Soal 5 Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K mempunyai efisiensi 40%. Jika efisiensi mesin ingin dinaikkan menjadi 50%, maka reservoir suhu tinggi harus dinaikkan menjadi. Pembahasan: Diketahui: T = 800 K η = 40% = 0,4 η = 50% = 0,5 ' Ditanya: T =...? Dijawab: T = η T η = 0,4 800 0,5 = 0, 6 0,5 800 = 960 K Super "Solusi Quipper" Jadi, reservoir suhu tinggi harus dinaikkan menjadi 960 K. 3

J. Mesin Pendingin Prinsip kerja dari mesin pendingin merupakan kebalikan dari mesin Carnot. Mesin pendingin bekerja dengan memindahkan kalor dari reservoir dingin atau suhu rendah ke reservoir suhu tinggi. Berbeda dengan mesin Carnot yang dinilai berdasarkan efisiensinya, kinerja mesin pendingin dinilai berdasarkan nilai koefisien kinerjanya atau koefisien performansi (K p ). Koefisien performansi adalah perbandingan antara kalor yang diserap reservoir suhu rendah dan usaha yang dikerjakan. Semakin tinggi nilai K p, maka semakin baik mesin pendingin tersebut. Q K = T P W = T T K p = koefisien performansi; Q = kalor yang diserap mesin pendingin; W = kerja yang diterima mesin pendingin; T = suhu ruangan (K); dan T = suhu di dalam mesin pendingin (K). Contoh Soal 6 Sebuah mesin pendingin memiliki koefisien performansi 6,0. Jika suhu ruang di luar mesin adalah 8 o C, maka suhu di dalam mesin pendingin tersebut adalah... Pembahasan: Diketahui: K p = 6,0 T = 8 o C = 8 + 73 = 30 K Ditanya: T =? Dijawab: Dengan menggunakan rumus koefisien performansi, diperoleh: K P = T T T T 6= 30 T 806 6T = T 7T = 806 T = 58 K Jadi, suhu di dalam mesin pendingin tersebut adalah 58 K atau 5 o C. 4