PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pestisida berasal dari bahasa Latin yaitu pestis dan caedo yang bila

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN ATAS PEREDARAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN PESTISIDA.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

BAB 1 PENDAHULUAN. yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan produksi sayuran meningkat setiap tahunnya.

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian OPT. Status Pengendalian

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 Tentang : Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan Dan Penggunaan Pestisida

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.

I. PENDAHULUAN. Tanggamus merupakan salah satu daerah penghasil sayuran di Provinsi Lampung.

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.

PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN SECARA TERPADU

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki wilayah perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

A W A S! Pestisida Berbahaya Bagi Kesehatan. Yayasan Duta Awam Pesticide Action Network Asia and the Pacific

KERACUNAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH BAHAN PENGAWET KAYU

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan. Tumbuhan yang digunakan meliputi untuk bahan pangan,

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkat tinggi setelah aplikasi pestisida. Penggunaan bahan-bahan beracun itu pada

HAMA DAN PENYAKIT PASCA PANEN

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang dan negara agraris yang

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

MEMAHAMI LABEL DAN SIMBOL PESTISIDA DENGAN BENAR

Modul 1: Peranan, Jenis, dan Faktor Berperan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

LEMBAR DATA KESELAMATAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Food

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia seiring dengan

No.1274, 2014 KEMENTAN. Pestisida. Pengawasan. Pencabutan.

PENGARUH FREKWENSI PENCUCIAN TERHADAP RESIDU PESTISIDA (GOLONGAN ORGANOPOSPAT JENIS PROFENOFOS) PADA CABE MERAH (Capsium annum)

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang optimal yang setinggi-tingginya sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan hewan atau tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat, termasuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PESTISIDA : HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan


Mengapa disebut sebagai flu babi?

LEMBAR DATA KESELAMATAN

tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PAPARAN PESTISIDA PADA PEKERJA CHEMIS (PENYEMPROTAN)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETANI PENYEMPROT PADA PENGGUNAAN PESTISIDA DI DESA SUGIHEN KECAMATAN DOLAT RAYAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

GAMBARAN PERILAKU PENJUAL PESTISIDA DI DESA UJONG BAROH KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH RIKA ANDRIANI 09C

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan pertanian sebagai leading sector melalui suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pertanian saat ini masih merupakan aktivitas perekonomian

METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya (Parwiro,

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 Tentang : Perlindungan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Salah satunya

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

Regulasi sanitasi Industri Pangan

Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Pemanfaatan Limbah Dari Hasil Perternakan Kambing Sebagai Pestisida Cair

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

Transkripsi:

PESTISIDA 1. Pengertian Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973, tentang Pengawasan atas Peredaran dan Penggunaan Pestisida yang dimaksud dengan Pestisida adalah sebagai berikut: Semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan, mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air. Menurut The United States Environmental Pesticide Control Act, pestisida adalah: Semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkis gangguan serangga, binatang mengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama, kecuali virus, bakteri atau jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia dan binatang. 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Pestisida sebagai salah satu agen pencemar ke dalam lingkungan baik melalui udara, air maupun tanah dapat berakibat langsung terhadap komunitas hewan, tumbuhan, terlebih manusia. Permasalahan Sudah menjadi paradigma baru bagi para pengguna pestisida untuk keberhasilan usaha manusia, mengingat tingkat efektifitas dan efisensinya cara kerjanya dalam pengendalian hama maupun penyakit yang menjadikan pestisida sebagai dewa penyelamat produksi pertanian. Disisi lain dalam penggunaannya dilapangan telah menimbulkan berbagai macam

permasalahan meliputi resistensi dan resurgensi hama, matinya musuh alami, kesehatan petani dan konsumen serta menimbulkan problematika ekologi ; pencemaran tanah, air, udara dan tanaman. BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Produksi (Kualitas, Kuantitas) Penggunaan Pestisida Kesejahteraan Keluarga Petani Dampak Resurgensi, Resistensi dan Matinya musuh Alami Pencemaran Tanah, Air, udara Residu Pada Tanaman Kesehatan Manusia Gambar 1. Diagram alir peran pestisida dalam penigkatan produksi dan dampak negatif yang ditimbulkan

3. Bahaya Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia Apabila penggunaan pestisida tanpa diimbangi dengan perlindungan dan perawatan kesehatan, orang yang sering berhubungan dengan pestisida, secara lambat laun akan mempengaruhi kesehatannya. Pestisida meracuni manusia tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan, tetapi juga saat mempersiapkan, atau sesudah melakukan penyemprotan. Kecelakaan akibat pestisida pada manusia sering terjadi, terutama dialami oleh orang yang langsung melaksanakan penyemprotan. Mereka dapat mengalami pusing-pusing ketika sedang menyemprot maupun sesudahnya, atau muntah-muntah, mulas, mata berair, kulit terasa gatal-gatal dan menjadi luka, kejang-kejang, pingsan, dan tidak sedikit kasus berakhir dengan kematian. Kejadian tersebut umumnya disebabkan kurangnya perhatian atas keselamatan kerja dan kurangnya kesadaran bahwa pestisida adalah racun. Kadang-kadang para petani atau pekerja perkebunan, kurang menyadari daya racun pestisida, sehingga dalam melakukan penyimpanan dan penggunaannya tidak memperhatikan segi-segi keselamatan. Pestisida sering ditempatkan sembarangan, dan saat menyemprot sering tidak menggunakan pelindung, misalnya tanpa kaos tangan dari plastik, tanpa baju lengan panjang, dan tidak mengenakan masker penutup mulut dan hidung. Juga cara penyemprotannya sering tidak memperhatikan arah angin, sehingga cairan semprot mengenai tubuhnya. Bahkan kadang-kadang wadah tempat pestisida digunakan sebagai tempat minum, atau dibuang di sembarang tempat. Kecerobohan yang lain, penggunaan dosis aplikasi sering tidak sesuai anjuran. Dosis dan konsentrasi yang dipakai kadang-kadang ditingkatkan hingga melampaui batas yang disarankan, dengan alasan dosis yang rendah tidak mampu lagi mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Cara Pestisida Meracuni Manusia 1. Melalui kulit Hal ini dapat terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung pada kulit. Ketika petani memegang tanaman yang baru saja disemprot,

ketika pestisida terkena pada kulit atau pakaian, ketika petani mencampur pestisida tanpa sarung tangan, atau ketika anggota keluarga mencuci pakaian yang telah terkena pestisida. Untuk petani atau pekerja lapangan, cara keracunan yang paling sering terjadi adalah melalui kulit. 2. Melalui pernapasan Hal ini paling sering terjadi pada petani yang menyemprot pestisida atau pada orang-orang yang ada di dekat tempat penyemprotan. Perlu diingat bahwa beberapa pestisida yang beracun tidak berbau. 3. Melalui mulut Hal ini terjadi bila seseorang meminum pestisida secara sengaja ataupun tidak, ketika seseorang makan atau minum air yang telah tercemar, atau ketika makan dengan tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah berurusan dengan pestisida. Dampak Kesehatan Akut Pestisida Semua pestisida mempunyai bahaya potensial bagi kesehatan. Ada dua tipe keracunan, yaitu keracunan langsung dan jangka panjang. - Keracunan akut terjadi bila efek-efek keracunan pestisida dirasakan langsung pada saat itu. - Keracunan kronis terjadi bila efek-efek keracunan pada kesehatan membutuhkan waktu untuk muncul atau berkembang. Efek-efek jangka panjang ini dapat muncul setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah terkena pestisida. Beberapa gejala dari keracunan akut adalah: Sakit kepala Keringat berlebihan Pusing Kram Kudis Diare Sakit dada Sulit bernafas Mual Kematian Muntah-muntah Pandangan kabur Sakit Otot

4. Pestisida paling berbahaya Jenis pestisida yang paling beracun adalah yang mirip dengan gas syaraf, yaitu jenis Organofosfat dan Metilcarbamat. Pestisida jenis ini sangat berbahaya karena mereka menyerang cholinesterase, suatu bahan yang diperlukan oleh sistem syaraf kita agar dapat berfungsi dengan normal. Pestisida jenis ini menurunkan kadar cholinesterase dan hal inilah yang memunculkan gejala-gejala keracunan. Pestisida gas syaraf menyebabkan kematian yang paling banyak di seluruh dunia dibanding pestisida jenis lain. - Beberapa jenis pestisida gas syaraf yang paling berbahaya adalah : - Azinophosmethyl - Mevinphos - Demeton methyl - Phorate - Dichlorvos / DDVP - Sulfotepp - Disulfoton - Terbufos - Ethion - Aldicarb - Ethyl parathion / Parathion - Carbofuran - Fenamiphos - Fomentanate - Fensulfothion - Methomyl - Methamidophos - Oxamyl - Methidathion - Propoxur - Methyl parathion Tindakan yang harus dilakukan jika merasa seperti keracunan 1. Yang pertama dan paling penting berhenti bekerja dengan pestisida secepatnya. 2. Tinggalkan tempat kerja! 3. Jika Anda pikir bahwa anda keracunan karena terkena pestisida melalui kulit, ganti baju dan cucilah bahan-bahan kimia tersebut dengan sabun dan air. 4. Beritahu orang lain -anggota keluarga, rekan kerja atau supervisor- tentang gejala- gejala ini dan mintalah bantuan mereka untuk mencari perawatan kesehatan.

5. Jika Anda menderita keracunan akut, Anda membutuhkan perawatan kesehatan darurat. 6. Bahkan jika Anda tidak yakin tentang penyebab gejala-gejala tersebut, carilah cara aman dan keluar segera. 7. Bawalah wadah/ kemasan pestisida, agar petugas kesehatan dapat mengetahui kemungkinan penyebab gejala-gejala yang anda rasakan.