PESTISIDA : HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
|
|
- Yandi Ade Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida PESTISIDA : HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
2 Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Sekilas Pemalsuan Pestisida CropLife Indonesia Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
3 Representing the Plant Science Industry INDONESIA CropLife International Representing the Plant Science Industry
4 Representing the Plant Science Industry INDONESIA A Regional Network Representing the Plant Science Industry
5 Representing the Plant Science Industry INDONESIA Anggota CropLife Indonesia
6 Representing the Plant Science Industry INDONESIA Stewardship Aktifitas CropLife Indonesia Komitmen Anggota CropLife kepada Code of Conduct FAO/WHO Stewardship adalah : suatu tanggung jawab etika dalam pengelolaan pestisida dari saat ditemukan, digunakan sampai pemusnahan. pengelolaan secara efektif suatu pestisida untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan resiko dalam penggunaan.
7 Peranan CropLife Indonesia Yang Harus Diperhatikan : Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Saat Membeli dan Membawa Pestisida Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
8 Saat Pembelian dan Pengangkutan Pembelian, pastikan mengetahui hama apa yang menyerang tanaman Belilah pestisida yang telah terdaftar di Komisi Pestisida Kementrian Pertanian (KOMPES) dan di toko yang telah dipercaya dan resmi Beli pestisida yang asli dan jangan menerima kemasan yang rusak MINTALAH SELALU BON PEMBELIAN! Pengangkutan pestisida harus terpisah dari makanan/minuman Pestisida yang dibeli harus dibungkus rapi dan rapat, agar baunya tidak keluar Leher botol diikat dengan tali dan dimasukkan ke dalam kantong plastik terikat
9 Pedoman Penyimpanan Pestida.. Jangan dicampur dengan bahan makanan dan makanan ternak. Pisahkan Herbisida dari pestisida lain. Produk cair harus dibawah produk padat. Dikelompokkan menurut potensi bahayanya. Lakukan pemeriksaan secara berkala. FIFO (first in first out) Terhindar dari jangkauan anak-anak & binatang ternak.
10 Peranan CropLife Indonesia Yang Harus Diperhatikan : Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Sebelum Menggunakan Pestisida Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
11 Representing the Plant Science Industry INDONESIA Sebelum Menggunakan Pestisida Kenalilah jenis-jenis wadah kemasan pestisida
12 Representing the Plant Science Industry INDONESIA Sebelum Menggunakan Pestisida Selalu membaca petunjuk pada kemasan, mintalah petunjuk PPL setempat
13 Representing the Plant Science Industry INDONESIA Sebelum Menggunakan Pestisida Perhatikan dengan cermat simbol tanda bahaya, piktogram dan warna pada label
14 Peranan CropLife Indonesia Yang Harus Diperhatikan : Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Persiapan Aplikasi Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
15 Persiapan Aplikasi.. A. Alat Pelindung Diri (APD): Masker, Kacamata, Sarung Tangan, Sepatu Boot (disesuaikan dengan kondisi setempat), Baju lengan panjang, Celemek (apron) dan Sabun B. Alat Penakar dan Pembantu Kerja: Gelas Ukur, Sendok Penakar, Ember, Pengaduk dan Corong, Bangku semprot C. Alat Aplikasi: Tangki sprayer, nozzle (spuyer)
16 Lindungi Tangan, Gunakan Sarung Tangan... Menghindari paparan pestisida murni pada tangan Menghindari resiko pada saat membuka kemasan Menghindari resiko pada saat menakar dan mencampur Menghindari resiko pada saat mengaduk 90-95% pestisida masuk melalui tangan
17 Menakar dan Mencampur Gunakan pakaian pelindung diri saat mempersiapkan larutan pestisida Urutan pencampuran yang benar: 1.) WG/WDG 2.) WP 3.) SC 4.) EC 5.) Perekat 6.) Pupuk Pelengkap Cair/Pupuk Daun Apabila pestisida dicampur, buatlah larutan induk terlebih dahulu. Masukkan sedikit air ke dalam ember,urutkan pencampuran pestisida mulai dari yang berformulasi tepung dahulu, kemudian masukkan pestisida yang berformulasi cair, dilarutkan dengan ditambah air dan aduk sampai rata (gunakan pengaduk)
18 Pestisida dan Sprayer.. Gunakan nosel kerucut untuk penyemprotan insektisida dan fungisida Gunakan nosel polijet atau teejet (kipas) untuk penyemprotan herbisida Gunakan pestisida sesuai dosis anjuran. Jumlah pestisida KURANG akan menyebabkan pengendalian hama tidak memuaskan, bahkan bisa menyebabkan resistensi hama. Jumlah pestisida BERLEBIHAN, akan menyebabkan Pemborosan Fitotoksik Pencemaran lingkungan Residu
19 Pakaian Pelindung Peralatan Pelindung Mata dan Wajah
20 Peralatan Pelindung Wajah Kacamata Pelindung Mata
21 Masker Masker wajah untuk perlindungan debu dan bau
22 Pakaian yang dianjurkan Apron memberikan perlindungan ekstra ketika mengaduk dan mengisi pestisida
23 Pakaian yang dianjurkan Model 2 potong pakaian yang memberikan perlindungan ekstra
24 Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Terima Kasih Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
Penyimpanan dan. Transportasi Pestisida,
Peranan CropLife Indonesia Penyimpanan dan Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Transportasi Pestisida, CROPLIFE INDONESIA Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012 Peranan CropLife
Lebih terperinciEnam Tepat Penggunaan Pestisida & Teknik Penyemprotan Pestisida
Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Enam Tepat Penggunaan Pestisida & Teknik Penyemprotan Pestisida Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012 Peranan
Lebih terperinciPaparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja
Paparan Pestisida Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Dan Keselamatan Kerja CROPLIFE INDONESIA - vegimpact Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012
Lebih terperinciPertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida
INDONESIA Peranan CropLife Indonesia Pertolongan Pertama Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida pada Keracunan Pestisida CROPLIFE INDONESIA - vegimpact Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia
Lebih terperinciLAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011
LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011 SPESIFIKASI WADAH PESTISIDA a. Volume Volume wadah dinyatakan dengan satuan yang jelas seperti ml (mililiter),
Lebih terperinciTEKNIK PENYEMPROTAN PESTISIDA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
TEKNIK PENYEMPROTAN PESTISIDA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BAGAIMANA MENGGUNAKAN PESTISIDA BERDASARKAN KONSEPSI PHT Tepat 1.Tepat sasaran Yang dimaksud dengan tepat sasaran ialah pestisida
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYEMPROTAN RACUN DISUSUN OLEH: KLK AGRISERVINDO 12/02/2016 KLK AGRISERVINDO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYEMPROTAN RACUN DISUSUN OLEH: KLK AGRISERVINDO 1 TUJUAN 2 Setelah pelatihan ini peserta diharapkan: Mengetahui dan mampu melakukan penyemprotan sesuai dengan standar
Lebih terperinciPAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA
PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah
Lebih terperinciPERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR
62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.
Lebih terperinciPenanganan Pestisida. Tidak Layak Pakai
Peranan CropLife Indonesia Penanganan Pestisida Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Tidak Layak Pakai Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012 Peranan CropLife Indonesia Dalam
Lebih terperinciMEMAHAMI LABEL DAN SIMBOL PESTISIDA DENGAN BENAR
MEMAHAMI LABEL DAN SIMBOL PESTISIDA DENGAN BENAR Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Penggunaan pestisida merupakan pilihan terakhir dari komponen PHT yang harus diterapkan secara bijaksana. Penggunaan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN POLA DAN PERILAKU PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PETANI JERUK DI DESA BERASTEPU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO TAHUN 2011 A. Data Umum 1. Nomor
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Profil petani merupakan gambaran singkat mengenai karakteristik petani
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani Profil petani merupakan gambaran singkat mengenai karakteristik petani padi di Desa Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Profil petani meliputi adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil
Lebih terperinciPESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan
PESTISIDA 1. Pengertian Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973, tentang Pengawasan atas Peredaran dan Penggunaan Pestisida yang dimaksud dengan Pestisida adalah sebagai berikut: Semua zat kimia
Lebih terperinciPenanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji) ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciMENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT
MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT Pada budidaya tanaman untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman umumnya digunakan pestisida berbentuk cair dan tepung. Untuk mengaplikasikannya pestisida
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan Separate Sample Pretest-Postest (Notoatmodjo, 2005). Pretest Intervensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pestisida telah digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di Indonesia sejak sebelum Perang Dunia ke II (PD II). Berbagai uji
Lebih terperinciTEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi
TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Benih cabai hibrida sebenarnya dapat saja disemaikan dengan
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN 1 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth: Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETANI PENYEMPROT PADA PENGGUNAAN PESTISIDA DI DESA SUGIHEN KECAMATAN DOLAT RAYAT TAHUN 2013
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETANI PENYEMPROT PADA PENGGUNAAN PESTISIDA DI DESA SUGIHEN KECAMATAN DOLAT RAYAT TAHUN 203 Florentina Flisia SB, Lina Tarigan 2, Umi Salmah 3 Program Sarjana
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PERCOBAAN
LAPORAN HASIL PERCOBAAN PENGUJIAN LAPANGAN EFIKASI FUNGISIDA RIZOLEX 50 WP (metil tolklofos 50%) (385/PPI/8/2008) TERHADAP PENYAKIT BUSUK DAUN Phytophthora infestans PADA TANAMAN KENTANG Pelaksana : H.
Lebih terperinciPengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut
Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut Penyusun E. Sutisna Noor Penyunting Arif Musaddad Ilustrasi T. Nizam Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyamuk dalam kehidupan sehari hari keberadaan nyamuk sangat dekat dengan manusia. Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar lingkungan hidup manusia, dekat penampungan
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis RUST PREVENTIVE OIL 05 Januari 2015 1. Pengantar RUST PREVENTIVE OIL adalah bahan kimia yang diformulasikan khusus sebagai anti karat yang bersifat mudah
Lebih terperinciPercobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah
Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis NEUTRALIZER 25 05 Januari 2015 1. Pengantar NEUTRALIZER 25 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi
A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi dosis pestisida
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Fipronil 50 g/l : Ken-Pronil 50 SC : 5-amino-1-(2, 6-dichloro-4-(trifluoromethyl)phenyl)-4-
Lebih terperincib. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.
Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Alpha-Cypermethrin 100 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Ken-Fas 100 EC Nama Kimia : (S)-α-cyano-3-phenoxy
Lebih terperinciSudarmo, S Pestisida. Kanisius. Daerah Istimewa Yogyakarta.
110. 2015. Pendaftaran Pestisida. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Available at Perundangan.pertanian. go.id/admin/file/permentan%2039-2015%20pestisida.pdf(online). Diakses 27 Mei 2016 Prayitno,
Lebih terperinciMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 258/MENKES/PER/III/1992 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN PENGELOLAAN PESTISIDA MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa dengan tersedianya pestisida yang sangat diperlukan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA
PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA Oleh : DWI ASTUTI BP3K NGLEGOK Petunjuk Penggunaan Pestisida a. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual frmulasi pestisida yang satu sama lain dapat berbeda nama dagangnya,
Lebih terperinciBAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.
BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan
Lebih terperinciVI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP MODUL-06 Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic
Lebih terperinciPENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan
Pekalongan PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman STANDAR Adalah proses penanganan linen yang telah dipergunakan oleh pasien, yang tidak terkontaminasi
Lebih terperinciCARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)
CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2) Lektor Kepala/Pembina TK.I. Dosen STPP Yogyakarta. I. PENDAHULUAN Penurunan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2016-Februari
Lebih terperinciErgonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)
Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 42 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN PESTISIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas
Lebih terperinciPenggunaan Pestisida Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
ISBN : 978-602-19092-1-8 Penggunaan Pestisida Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Oleh : Tonny K. Moekasan Laksminiwati Prabaningrum Penerbit YAYASAN BINA TANI SEJAHTERA LEMBANG - BANDUNG
Lebih terperinci: PT DuPont Agricultural Products Indonesia Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain. 1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciMETODELOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
III. METODELOGI PERCOBAAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI
BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green house Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PERKEBUNAN Pengenalan Knapsack Sprayer
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PERKEBUNAN Pengenalan Knapsack Sprayer Disusun oleh : Sofyan Asiddiq 12-05-0111 BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN D IV POLITEKNIK PERKEBUNAN LPP YOGYAKARTA 2014 BAB
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012
1. Identifikasi produk dan perusahaan Nama Produk: Maxforce Forte Gel0,05 Alamat Perusahaan: Environmental Science Division Mid Plaza I lt. 14 Jl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta 10220 P.O. Box 2507
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PRECOAT 5 Juni 2015 1. Pengantar PRECOAT adalah bahan kimia hexavalent yang tidak mengandung chromate diformulasikan khusus untuk permukaan alumunium,
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara berkembang dan Negara Agraris yang sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Petani merupakan kelompok kerja
Lebih terperinciPENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM
ISSN 1979-2409 Penanganan Llmbah Radioaktif Padat Aktivitas Rendah Pasca Penggantian Hepa Filter Di IRM (Susanto, Sunardi, Bening Farawan) PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis DERUSTER 250 N 05 Januari 2015 1. Pengantar DERUSTER 250 N adalah pembersih metal dan penghilang karat bersifat asam yang mengandung phosphoric acid-solvent-detergent
Lebih terperinciPercobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda
Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciIII.TATA CARA PENELITIAN
III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C
TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.880, 2016 BPOM. Industri Kosmetika Gol. B. Higiene Sanitasi. Dokumen. Penerapan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
Lebih terperinci: FERTERRA 0.4 GR Insektisida
Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain. 1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciMengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas
Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas RAMBASAN 400 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air dan dapat ditranslokasikan
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl
Lebih terperinciKepada Yth. MENTERI PERTANIAN u.p.direktorat JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Jl. HARSONO R.M. No. 3 JAKARTA
LAMPIRAN X PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011 FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN BAHAN TEKNIS PESTISIDA Kepada Yth. MENTERI PERTANIAN u.p.direktorat JENDERAL
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman padi sawah di Desa Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pestisida merupakan substansi kimia yang mempunyai daya bunuh yang tinggi, penggunaannya mudah, dan hasilnya cepat diketahui untuk membunuh atau mengendalikan berbagai
Lebih terperinciDisampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014
Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014 PENDAHULUAN KEWASPADAAN ISOLASI PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS PETUNJUK PPI UNTUK
Lebih terperinciOleh : Yahumri BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU
Oleh : Yahumri BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU PENGERTIAN, KANDUNGAN, DAN FUNGSI MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat.
Lebih terperinciPERALATAN PERLINDUNGAN DIRI
PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 1
LEMBAR KERJA SISWA 1 PENCEMARAN LINGKUNGAN (Rancangan Percobaan) Nama Kelompok :.. :. Kelas : X.1 Petunjuk: - Kerjakan LKS secara berkelompok dan bekerjasama - Kerjakan secara berurutan - Jika ada hal
Lebih terperinciSetiawan Sudarno CEO dicucilaundry
E-BOOK SOP LAUNDRY Chapter 2 Ditulis oleh : Setiawan Sudarno CEO dicucilaundry www.dicucilaundry.com 082255583971 SOP LAUNDRY SOFA #Laundry sofa full kain maupun sebagian kayu Langkah ke-1 - Persiapan
Lebih terperinciCreated By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY
Created By www.penyuluhthl.wordpress.com Pesan bibit cabe kopay. Hub. 081274664892 SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY I. PENGOLAHAN LAHAN Pengolahan lahan Pengolahan lahan yang sempurna merupakan
Lebih terperinci: Prevathon 50 SC Insektisida
Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain. 1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.
Lebih terperinciLampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR
Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR Lampiran 2 PENYEMAIAN BIJI TANAMAN BAYAM DAN PERSIAPAN MEDIA TANAM Lampiran 3 PENGUKURAN TINGGI TANAMAN DAN JUMLAH DAUN Pengamatan Minggu Ke 2 Pengamatan Minggu
Lebih terperinciPEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP Pendahuluan Indonesia terkenal kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk jenis tumbuhan
Lebih terperinciLembaran Data Keselamatan Bahan
Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Hydropalat WE 3320 Penggunaan: Bahan kimia digunakan di sintesa dan atau formulasi di industri Perusahaan: PT BASF Indonesia
Lebih terperinciSUMMARY NURLAILA GAIB NIM :
SUMMARY HUBUNGAN MASA KERJA DAN LAMA PENYEMPROTAN TERHADAP KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI SAWAH (Studi Penelitian di Kelurahan Tumbihe Kecamatan Kabila) NURLAILA GAIB NIM : 811409149 Program
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)
Lebih terperinciRayap Sebagai Serangga Perusak Bangunan & Pengendaliannya (Implementasi SNI 2404:2015 dan SNI 2405: 2015)
Rayap Sebagai Serangga Perusak Bangunan & Pengendaliannya (Implementasi SNI 2404:2015 dan SNI 2405: 2015) Titik Kartika Pusat Penelitian Biomaterial RUANG LINGKUP Memberikan pengertian 1. Tentang rayap
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI
Bagian 1. Informasi Umum Nama : Nama Kebun : Jenis Tanaman : Alamat : Kota : Propinsi : Kode Pos : Negara : Tanggal : Telepon : Fax : Email : Ruang lingkup tanaman yang akan disertifikasi Jumlah petani
Lebih terperinciPemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.
PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan
Lebih terperinci: PT DuPont Agricultural Products Indonesia Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain. 1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.
III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari
Lebih terperinciPenanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciSetiawan Sudarno CEO dicucilaundry
E-BOOK SOP LAUNDRY Chapter 2 Ditulis oleh : Setiawan Sudarno CEO dicucilaundry www.dicucilaundry.com 082255583971 SOP LAUNDRY SOFA #Laundry sofa full kain maupun sebagian kayu Langkah ke-1 - Persiapan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSolfac 10 WP
Tanggal revisi : 27 April 2006 Hal 1/5 1. Identifikasi produk dan perusahaan Solfac 10 WP 00299413 PT. Bayer Indonesia, Environmental Science Mid Plaza I lt. 11, Jl. Jend. Sudirman kav. 10 11, Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah simplisia CAF yang berasal dari daerah Cihanjuang Kota Cimahi dan simplisia
Lebih terperinciSPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN. No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Direktur Utama RS Trimitra STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Dr.
SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Tanggal Terbit : Perencanaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan,
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan pemberian insektisida golongan IGR dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan pemberian insektisida golongan IGR dengan jenis
Lebih terperinciTeknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit
Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit 1 / 5 Tanaman Acacia spp. termasuk tanaman yang peka terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang disebabkan oleh jenis jamur dan bakteri. Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciBALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN. Penggunaan Pestisida. pada budidaya bawang merah dan cabai merah
BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Penggunaan Pestisida pada budidaya bawang merah dan cabai merah RESISTENSI HAMA DAN PENYAKIT Tahun 2010 Tahun 2013 Resistensi = Ketahanan 2 Penyebab terjadinya hama dan
Lebih terperinci