ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KONSTRUKSI DAN PERENCANAAN MULTIPLE FIXTURE. Richy Dwi Very Sandy, Sampurno

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

ALAT BANTU PEGANG FLEKSIBEL UNTUK PROSES PENGGERINDAAN INTISARI

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

III. METODE PENELITIAN

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Sumber :

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. baseplate berdasarkan metode AISC- LRFD dan simulasi program ANSYS. Adapun

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

Presentasi Tugas Akhir

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

METODOLOGI PENELITIAN

Penjepit Pisau Dan Benda Kerja

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Bab II STUDI PUSTAKA

Pengujian Ketelitian Pada Flexible Fixture Tanpa Beban Pemesinan

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Studi Geser pada Balok Beton Bertulang

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PERANCANGAN ANGLE GRINDING JIG UNTUK MEMBANTU PROSES PERBAIKAN WEDGEBLOCK MOLD DI MESIN SURFACE GRINDING

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT MIRING DAN SUDUT PUTAR TERHADAP KETELITIAN SUDUT PADA FLEXIBLE FIXTURE

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

DESIGN JIG UNTUK PENGELASAN KOMPONEN ATAP (ROOF) KENDARAAN RODA EMPAT

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Jl. Banyumas Wonosobo

Jurnal Teknika Atw 1

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

Dosen Pembimbing Ir. SAMPURNO, MT. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN ALAT PENEPAT UNTUK PROSES PENGEBORAN PADA RUMAH ENGKOL RANJANG RUMAH SAKIT TIPE SM 9014 BP LAPORAN AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU PEGANG (FIXTURE) UNTUK PROSES PENGELASAN SAMBUNGAN-T

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

viii DAFTAR GAMBAR viii

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS


Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

Transkripsi:

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE Richy Dwi Very Sandy 2106.100.085 Dosen Pembimbing: Ir. Sampurno, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Januari 2012

Perencanaan Sistem kontrol berbasis PLC Tugas Akhir Analisa Konstruksi & Perncanaan Proses Pemesinan & AnalisaTeknik Biaya Alat pencekam Multiple fixture

Latar Belakang Tugas Akhir Industri Manufaktur Indonesia yang kurang bergairah kurangnya ketelitian & kepresisian tinggi pada permesinan Produk yang dihasilkan terbatas,tidak mampu bersaing di pasaran Analisa konstruksi dan perencanaan alat pencekam Multiple Fixture

Perumusan Masalah Tugas Akhir Perumusan masalah yang digunakan untuk tugas akhir nini adalah Bagaimana agar proses permesinan pada mesin milling mampu mengerjakan benda round dan square yang. berdimensi kecil dan dengan variasi sudut pengerjaan pada benda kerja

Tujuan Tugas Akhir Mendesain fixture yang dapat mencekam benda kerja round dan square yang mempunyai dimensi kecil atau benda kerja yang tidak mempunyai bagian untuk dicekam. Menganalisa konstruksi fixture pada mesin milling yang dapat mencekam dengan baik untuk menghasilkan produk berkualitas

Manfaat penelitian Tugas Akhir Mempermudah dan mempercepat Setting benda kerja pada meja mesin. Mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin dengan kemampuan fixture yang mampu mencekam benda kerja lebih dari satu. Memberikan kesempatan bagi industri kecil untuk lebih berkembang dengan adanya multiple fixture ini.

Batasan masalah Tugas Akhir Benda kerja round & square berdimensi kecil.(round= 15-70mm & square=100mm ) Berat benda kerja maksimal 5 kg Untuk Proses permesinan milling. Pemilihan material lebih di prioritaskan pada material yang umum dan tersedia di pasaran. Proses pengelasan tidak terlalu signifikan. Material untuk multiple fixture bersifat homogen. Temperatur didalam ruangan diasumsikan konstan.

Tinjauan Pustaka Tugas Akhir Tinjauan pustaka yang dipergunakan untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah : 1. Mario Agung, St, yang berjudul perancangan fixture untuk mesin EDM wire cutting berdasarkan pemilihan dari berbagai konsep fixture. 2. http//www.milling fixture_tea Shafiyyah.htm 3. Imade ananta kesuma negara, Perancangan jig & fixture fork side clutch pada traktor tangan tipe yst,

Multiple fixture Keterangan bagian: 1. Base Plate 2. Center Plate 3. Stabilizer 4. Poros atas 5. Top Plate 6. Kubus Berulir 7. Top Fixture 8. Handle 9. Poros bawah

Komponen komponen pendukungnya: Tugas Akhir Baut kepala tanam Baut V block klem Balok klem

Prinsip Kerja Multiple fixture Tugas Akhir

Screw klem Benda kerja Screw klem Lubang baut U block Sliding slot

V block Benda kerja Screw klem Lubang baut Sliding slot

Metodologi Penelitian Tugas Akhir Diagram alir penelitian

Diagram Analisa dengan ANSYS start Masuk menu ANSYS Tugas Akhir Data-data analisa Melakukan proses equivqlent stress Melakukan proses deformasi Melakukan analisa grafik Apakah multy fixture mampu menahan beban dengan aman? Tidak Ya Dapat dilanjutkan Selesai

Perencanaan Multiple Fixture. Pemilihan Material Bahan baku yang dipilih dalam merencanakan alat ini berupa gray cast iron (ASTM A48) yang pada umumnya digunakan untuk membuat engine cylinder blocks, flywheels, gears, machine-tool bases Sifat fisis dari material jenis gray cast iron ASTM A48: - Kekuatan ultimate tarik : 53 ksi - Kekuatan luluh : 35 ksi - Modulus elastisitas : 25. 10 6 psi - Endurance limit : 31 ksi

. Base Plate. Poros bawah Komponen Poros Komponen Base Plate

. Center Plate. Poros Atas Komponen Center Plate Komponen Poros atas

. Top Plate. Kubus Berulir Komponen Top Plate Komponen Kubus Berulir

ANALISA KOMPONEN MULTIPLE FIXTURE Gaya cekam fixture pada benda kerja Keterangan : Fp = 2.µs.P (ada 2 bidang kontak) Fa = µs.p (ada 1 bidang kontak) W = 2.µs.P + µs.p = 3.µs.P Keterangan : Fp = 2.µs.P (ada 2 bidang kontak) Fa = 2.µs.P (ada 2 bidang kontak) W = 2.µs.P + 2.µs.P = 4.µs.P Maka P = = = 66,05 N Maka P = = = 55,30 N

Analisa Center Plate dengan variasi sudut Pada posisi kemiringan 30 o F Sin 30 o F 30 o Pada posisi kemiringan 45 o Pada posisi kemiringan 60 o F Sin 45 45 o F Sin 60 60 o 60 o 45 o 30 o F v = W. cos 60 o = 2. 9,81. Cos 60 o = 9,81 N Fv = F Sin 30 + W Cos 60 o = 980 N. Sin 30 o + (2. 9,81). Cos 60 o = (490 + 9,81) = 499,81 N F v = W.cos 45 o = 2. 9,81. Cos 45 o = 13,87 N Fv = F Sin 45 o + W Cos 45 o = 980. Sin 45 o + (2. 9,81). Cos 45 o = (692,96 + 13,87) = 712,83 N F v = W.cos 30 o = 2. 9,81. Cos 30 o = 16,99 N Fv = F Sin 60 o + W Cos 30 o = 980. Sin 60 o + (2. 9,81). Cos 30 o = (848,70+ 16,99) = 865,69 N FF.SSSSSS 30 σ = AA = 980 N.Sin 30. 0,25. 0,19 = 1031,57 N FF.SSSSSS 45 σ = AA 980 N.Sin 45 = 0,25. 0,19 = 14588,73 N. FF.SSSSSS 60 σ = AA 980 N.Sin 60 = 0,25. 0,19 = 17867,47 N. Keterangan : - Fv = Gaya Vertikal - Fv = Total Gaya Vertikal - W = Berata alat (diasumsikan 2 kg)

Analisa Top Plate dengan variasi sudut Pada posisi kemiringan 30 o Pada posisi kemiringan 45 o F Sin F Sin 30 o F 45 o Pada posisi kemiringan 60 o F Sin F 60 o w 60 o w 45 o w 30 o F v = W.cos 60 o = 2,5. 9,81. Cos 60 o = 12,26 N Fv = F Sin 30 + W.Cos 60 o = 980. Sin 30 o + (2,5. 9,81). Cos 60 o = (490 + 12,26) = 502,6 N FF.SSSSSS 30 σ = AA 980 N.Sin 30 = 0,24. 0,19 = 10745,61 N. F v = W.cos 45 o = 2,5. 9,81. Cos 45 o = 17,34 N Fv = F Sin 45 o + W Cos 45 o = 980. Sin 45 o + (2,5. 9,81). Cos 45 o = (692,96+ 17,34) = 710,3 N FF.SSSSSS 45 σ = AA 980 N.Sin 45 = 0,24. 0,19 = 15196,59 N. F v = W.cos 30 o = 2,5. 9,81. Cos 30 o = 21,23 N Fv = F Sin 60 o + W Cos 30 o = 980. Sin 60 o + (2,5. 9,81). Cos 30 o = (848,70 + 21,23) = 869,93 N FF.SSSSSS 60 σ = AA 980 N.Sin 60 = 0,24. 0,19 = 18611,95 N. Keterangan : - Fv = Gaya Vertikal - Fv = Total Gaya Vertikal - W = Berata alat (diasumsikan 2,5 kg)

Analisa Tumpuan Poros Pada Komponen Base Plate σ = σ = σ = F A F D. L F 2 D.L = F 2D.L σ = F A = 980 2 X (5X10) = 980 100 = 9,8 MPa Keterangan : σ = Tegangan normal yang terjadi F = Gaya yang bekerja ( di asumsikan 980 N) A = Luas bidang proyeksi D = Diameter lingkaran (10 mm) L = Tebal plat (5 mm)

Analisa Komponen poros bawah Ʈ = F A Ʈ Ʈ= = FF 2 1 πd 2 4 πdd 4. Ʈ = F A = 980 N 2X(10X10)x3,14/4 = 980 157 = 6,242038 MPa Keterangan : Ʈ = Tegangan geser yang terjadi F = Gaya yang bekerja A = Luas bidang proyeksi

. Analisa Base Plate dengan Ansys Dari gambar tersebut dapat di ketahui bahwa gaya tekan yang terjadi sebesar 10,743MPa yang di tampilkan dengan indikator warna biru dan gaya tarik yang terjadi adalah sebesar 6,5047 MPa yang ditampilkan dengan indikator warna merah.

Dari hasil perhitungan secara komputasi dengan memberi gaya maksimum sebesar 980 N pada bagian top Top fixture maka didapatkan tegangan maksimum yang bekerja pada rangka tersebut yaitu 0,30745 MPa yang terletak pada bagian tumpuan poros, sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka yaitu 0,28003 MPa terletak pada bagian Base plate. Tugas Akhir

Dari gambar tersebut dapat di ketahui bahwa gaya tekan yang terjadi sebesar 1,29848Mpa-13 MPa yang di tampilkan dengan indikator warna biru dan gaya tarik yang terjadi adalah sebesar 9,7653 MPa yang ditampilkan dengan indikator warna merah. Tugas Akhir

Analisa Komponen Poros bawah dengan Ansys Dari gambar tersebut dapat di ketahui bahwa tegangan geser maksimum yang terjadi sebesar 6,896 MPa dan tegangan geser minimum yang terjadi adalah - 6,0195 MPa yang di tampilkan dengan indikator warna biru

Dari hasil perhitungan komputasi dengan memberi gaya maksimum sebesar 980 N pada bagian top fixture,maka didapatkan tegangan maksimum yang bekerja pada poros tersebut yaitu 12,849 MPa yang terletak pada bagian ujung dari poros yang berada dalam tumpuan, sedangkan tegangan minimum yang bekerja yaitu 12,762 MPa terletak pada bagian tumpuan poros Tugas Akhir

Dari gambar tersebut dapat di ketahui bahwa gaya tarik yang terjadi sebesar 16,834 MPa yang di tampilkan dengan indikator warna merah dan gaya tekan yang terjadi adalah sebesar 0,023342 MPa yang ditampilkan dengan indikator warna biru.

Evaluasi hasil analisa komponen secara manual dan soft ware Perhitungan Manual Software ANSYS Tegangan Minimum 9,8 MPa Tegangan Miniimum 10,743MPa

Material Properties Kekuatan luluh material Software ANSYS 35 ksi Equivalent Stress Maksimum yang terjadi 9,7653 MPa

Perhitungan Manual Software ANSYS Tegangan Maksimum 6,242038 MPa Tegangan Maksimum 6,896 MPa

Material Properties Kekuatan luluh material Software ANSYS 35 ksi Equivalent Stress Maksimum yang terjadi 16,834 MPa

Dari hasil perhitungan dan pengujian yang telah di tabelkan dapat diketahui hasil tegangan yang terjadi dengan perhitungan manual dan hasil dari simulasi pengujian menggunakan software Ansys, tampak perbedaan nilai yang didapat antara keduanya. Hal ini di sebabkan karena perbedaan metode dalam perhitungan. yaitu pada perhitungan manual menggunakan luasan bidang proyeksi sedangkan dalam perhitungan software Ansys menggunakan metode finite element atau elemen hingga.

KESIMPULAN Dari hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hasil yang sudah didapat sebagaimana berikut : Gaya cekam minimal untuk dapat mencekam benda kerja berdimensi : - Square adalah sebesar 55,30 N. - Silindris adalah adalah sebesar 66,05 N Baut pencekam dipilih menggunakan M8 dengan bahan SS 304 Dari analisa variasi kemiringan sudut yang dilakukan pada komponen Center Plate bahwa tegangan terendah terjadi adalah semakin besar nilai sudut maka tegangan yang terjadi semakin besar pula, hal ini di buktikan pada kemiringan berturut-turut sudut 30 = 10745,61 N, sudut 45 = 15196,59 N dan sudut 60 =18611,95 N

- Angka Keamanan Material Properties Software ANSYS Evaluasi hasil analisa komponen secara manual dan dengan menggunakan soft ware menunjukkan hasil sebagai berikut : Kekuatan luluh material 35 ksi Equivalent Stress Maksimum yang terjadi 9,7653 MPa Base Plate - Perbandingan Normal Stress Perhitungan Manual Software ANSYS Tegangan Minimum 9,8 MPa Tegangan Miniimum 10,743MPa

Poros Bawah - Perbandingan Shear Stress Perhitungan Manual Software ANSYS Tegangan Maksimum 6,242038 MPa Tegangan Maksimum 6,896 MPa - Angka Keamanan Material Properties Software ANSYS Kekuatan luluh material 35 ksi Equivalent Stress Maksimum yang terjadi 16,834 MPa

Saran - Untuk analisa Assembly penggunaan software ansys dinilai kurang tepat karena keterbatasan kemampuan mensimulasikan kontak surves yang menggambarkan kondisi sebenarnya. sebaiknya digunakan software catia - Software ansys sebaiknya digunakan untuk analisa tiap part / komponen, karena keterbatasan kemampuannya mensimulasikan kontak surves yang menggambarkan kondisi sebenarnya. - Jika ingin proses run yang cepat tapi dengan hasil yang presisi maka sebaiknya dilakukan refine meshing pada bagian yang kritis yang akan di analisa.

Terima Kasih