BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan ditunjang dengan keberadaan teknologi pendukung membuat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. maka akan semakin kuat persaingan yang terjadi. Untuk mampu bersaing dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

Pengaruh Celebrity Endorser pada Faktor Afeksi, Faktor Kognitif, Tingkat Pendapatan, Tendensi Belanja, dan Nilai Produk dalam Pembelian Impulsif

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK PRODUK SHAMPO CLEAR DI WILAYAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ialah berkurangnya jumlah ion dan vitamin di dalam tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Terutama di era globalisasi seperti

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk lebih kreatif membuat suatu terobosan baru atau produk yang belum pernah dipikirkan oleh pesaing ataupun untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk mereka. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara melakukan bauran promosi yang memberikan informasi kepada konsumen yaitu iklan. Iklan merupakan salah satu alat bauran promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap konsumen. Agar penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media informasi di Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Media yang digunakan adalah televisi, radio, majalah atau surat kabar, dan lain lain. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), iklan masih dikuasai televisi sebagai media yang paling banyak dinikmati masyarakat Indonesia. 1

Tabel 1.1 Pengguna iklan dalam media di Indonesia Media Persentase Televisi 40% Internet 31% Surat Kabar 16% Radio 5,3% Majalah 4,2% Tabloid 1,3 % Outdoor 2,2% Sumber: http://www.p3i-pusat.com/index.php Namun dilihat dari jenis produknya, perusahaan-perusahaan yang memasang iklannya di televisi umumnya untuk produk-produk berskala nasional dengan sasaran pasar seluruh masyarakat diberbagai wilayah di Indonesia. Karena itu wajar bila mereka memanfaatkan media televisi untuk memasang iklan karena menjangkau pasar yang lebih luas. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia. Cara unik yang digunakan pemasar salah satunya adalah menggunakan endorser untuk menarik perhatian konsumen agar membeli produknya. Konsumen seringkali tergiur dengan tokoh yang digunakan dalam produk yang ditayangkan iklan, seperti sosok atlet, pejabat, sampai selebriti. Berbagai jenis pendekatan iklan televisi mulai berkembang seiring dengan banyaknya iklan yang muncul merebut perhatian dan kepercayaan konsumen. Salah satunya adalah iklan yang menggunakan celebrity endorser untuk mencitrakan produk yang diiklankan. Penggunaan selebriti sebagai endorser tidak bisa sembarangan dimana dalam pemilihan celebrity endorser tidak hanya mempertimbangkan kepopuleran seorang celebrity namun celebrity juga harus memiliki kecocokan dengan produk yang diiklankannya. 2

Penggunaan endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk dengan endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek didalam benak konsumen. Citra yang baik merupakan salah satu cara efektif di dalam menjaring konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas terhadap suatu merek produk tertentu. Penggunaan celebrity dalam iklan sebuah produk diharapkan dapat mempengaruhi pembelian produk. Proses keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012) terdiri dari lima tahapan: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan pasca pembelian. Penggunaan celebrity endorser ini tentunya tidak secara sembarangan, perusahaan tentunya memiliki spesifikasi yang jelas untuk endorser yang akan mengiklankan produknya. Seperti produk minyak angin, awalnya pasar produk minyak angin identik dengan orang tua dan membuat industri ini tidak berkembang. Padahal minyak angin dipercaya mampu menghilangkan berbagai gangguan kesehatan ringan, seperti flu, sakit kepala, mual, dan lainnya. 3

Namun sekarang ini, minyak angin dikemas menjadi produk dengan inovasi baru oleh PT. Ultra Sakti, pertengahan tahun 2010 secara resmi perusahaan ini meluncurkan produk minyak angin yang diberi merek Fresh Care. Gambar 1.1 Produk Fresh Care Sumber: http://www.freshcare.co.id/aboutus.php Untuk memperlancar penjualan produk Fresh Care, Diana Kristy selaku Sales & Marketing Director PT. Ultra Sakti menggunakan Agnes Monica sebagai endorser dari produknya. Hal tersebut dikarenakan Agnes Monica mewakili orang modern, memiliki pengikut yang banyak di media sosial (Twitter dan Facebook) yang kebanyakan adalah anak muda (www.marketing.co.id). 4

Gambar 1.2 Iklan Fresh Care dengan celebrity endorser Sumber: http://tokoone.com/freshcare-aromatherapy/ Mengutip yang dikatakan Rudi Haryanto sebagai product manager Fresh Care yang mengatakan bahwa pengaruh endorser sangat besar terhadap produknya, ketika beriklan di televisi, penggemar dari celebrity endorser akan mencari produk yang digunakan idola mereka (www.swa.co.id). Tabel 1.2 Jumlah follower selebriti di Indonesia Nama Twitter Follower (orang) Agnes Monica Agnezmo 3.034.586 Gita Gutawa Gitagut 1.326.445 Titi Sjuman Titisjuman 953.704 Sumber: Majalah Swa XXVIII (15-28 Maret 2012) Selain dari jumlah follower Agnes Monica yang banyak, Agnes Monica juga sudah terkenal sebagai artis Indonesia yang menapakkan karirnya ke kanca Internasional. Beberapa pertimbangan inilah yang membuat Agnes Monica diyakini memiliki kecocokan dalam menjadi endorser dari produk ini. Beberapa 5

penghargaan Agnes diraih mulai dari penghargaan Nasional sampai penghargaan Internasional. Gambar 1.3 Prestasi Agnes Monica Sumber: http://hiburan.plasa.msn.com/berita/article.aspx?cp-documentid=6076221 Agnes Monica tidak hanya membintangi satu produk, akan tetapi dia menjadi beberapa endorser dalam produk-produk yang berbeda. Produk-produk tersebut adalah provider simpati, LINE, Honda vario, helm GM, Vita zone, Tolak angin, kopi Kapal Api, shampoo Clear, mobile CSL blue berry, Olay natural white, Vitamin water, Madu TJ, dan lain-lain. Atas inovasi yang dilakukan, Fresh Care berhasil meraih beberapa penghargaan dari berbagai lembaga, seperti: 6

Tabel 1.3 Penghargaan Top Brand Award Penghargaan Persentase Tahun Kategori TOP Brand Award 38,7% 2012 TOP Brand Award 84,9% 2013 Brand Champion Award 79% 2013 Sumber: www.topbrand-award.com Minyak angin aroma terapi Jawaid (2013) telah menemukan model hubungan celebrity endorser dan beberapa dimensi yang dibutuhkan dalam diri celebrity endorser, seperti: kredibilitas (credibility), yang terdiri dari keahlian (expertise), kepercayaan (trustworthiness) dan daya tarik (attractiveness), yang terdiri dari kepopuleran (familiarity), disukai (likeability), dan kesamaan (similiarity). Sedangkan dimensi lain yang ditemukan oleh Magnini, et al (2008) diantaranya kecocokan antara citra dan nilai-nilai (match of image and value), dukungan tulus (genuine support), dan keistimewaan (exclusivity). Sesuai dengan penelitian Jawaid (2013), dimensi yang dimiliki oleh celebrity endorser berupa kredibilitas (keahlian dan kepercayaan) dan daya tarik (kepopuleran, disukai, dan kesamaan) menghasilkan bahwa 81,5% konsumen membeli produk yang dibintangi oleh idola mereka. Sedangkan pada penelitian Magnini, et al (2008) menghasilkan kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan adalah karakteristik penting yang wajib dimiliki celebrity endorser agar dapat menarik konsumen membeli produk mereka. Dari uraian tersebut, studi ini akan menggabungkan dimensi penelitian Jawaid (2013) dan Magnini, et al (2008). Oleh karena hal itu, diperlukan adanya penelitian dalam mengetahui dan mengujikan seberapa dalam pengaruh celebrity 7

endorser (Agnes Monica) pada pembelian impulsif yang akan dilakukan konsumen dalam membeli Fresh Care. 1.2. Rumusan Masalah Penggunaan celebrity endorsement pada strategi promosi perusahaan dapat mempengaruhi pembelian impulsif terhadap produk yang diwakili. Penggunaan Agnes Monica sebagai celebrity endorser yang memiliki banyak penggemar menjadi salah satu strategi dari produk Fresh Care dalam menaikkan penjualan produknya. Diharapkan dengan menggunakan Agnes Monica, konsumen akan membeli produk Fresh Care karena dibintangi idola mereka. Seiring adanya perubahan dalam dunia bisnis, adanya pengaruh positif antara penggunaan celebrity endorsement pada pembelian impulsif masih dipertanyakan, sehingga hal ini menarik untuk dikaji. Hal yang harus dikaji adalah: 1. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor afeksi? 2. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan mempengaruhi pembelian impulsif berupa tingkat pendapatan? 8

4. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan mempengaruhi pembelian impulsif berupa tendensi belanja? 5. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, dan keistimewaan mempengaruhi pembelian impulsif berupa nilai produk? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengujikan kedalaman beberapa faktor yang berpengaruh pada pemilihan celebrity endorser, yaitu: kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra dan nilainilai, dukungan tulus, dan keistimewaan pada faktor afeksi, faktor kognitif, tingkat pendapatan, tendensi belanja, dan nilai produk. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan celebrity endorser berpengaruh pada pembelian impulsif yang dilakukan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Bagi akademik, penelitian diharapkan dapat mengidentifikasi pengaruh yang dimiliki antara efektivitas penggunaan celebrity endorser dengan pembelian impulsif oleh kalangan mahasiswa. Penelitian yang dilakukan ini mencoba memodifikasi model penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jawaid (2013) 9

mengenai kredibilitas (keahlian dan kepercayaan) dan sumber daya tarik (kepopuleran, disukai, dan kesamaan) yang dimiliki seorang celebrity endorser dengan kontribusi dari penelitian Vincent P. Magnini, Earl D. Honeycutt and Ashey M. Cross (2008) berupa kepercayaan, keahlian, kecocokan antara citra dan nilai-nilai, dukungan tulus, referensi kelompok (reference group), dan keistimewaan. Kedua model penelitian ini dikombinasikan menjadi suatu model penelitian antara celebrity endorser pada pembelian impulsif. Bagi manajerial, penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi pemilik atau pengelola usaha bisnis Fresh Care yang sedang menghadapi pesatnya persaingan dalam mempelajari karakteristik responden yang berhubungan dengan perilaku pembelian impulsif dan cara mereka memilih celebrity endorser. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai berbagai klasifikasi karakteristik konsumen dalam melakukan pembelian impulsif dari segi demografis yang dirasakan oleh para responden. Oleh karena itu, penjabaran hasil penelitian akan membantu pengelola usaha Fresh Care dalam menetapkan dan melakukan eksekusi strategi pemasaran dalam perusahaan masing-masing perusahaan dengan tujuan untuk mengoptimalkan profit perusahaan sekaligus tidak menyebabkan perusahaan kehilangan konsumen dalam jangka panjang. 1.5. Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan susunan penelitian. 10

Bab II : Tinjauan Konseptual dan Pengembangan Bab ini berisi tentang teori yang mendukung penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori mengenai celebrity endorser dan pembelian impulsif. Pada bab ini juga menjelaskan mengenai pengembangan hipotesis penelitian. Bab III: Metode Penelitian Bab III berisi mengenai metoda yang digunakan dalam penelitian ini, yang terdiri dari: lingkup penelitian, metoda sampling dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, pengujian instrument penelitian, serta metoda analisis data yang digunakan. Bab IV: Tinjauan Umum Perusahaan Bab ini membahas mengenai Profil Perusahaan PT. Ultra Sakti dengan produknya Fresh Care. Bab V: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai analisis data berdasarkan data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner. Bab Vl: Kesimpulan dan Saran Meliputi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian untuk kepentingan penelitian dan non-penelitian di masa yang akan datang. 11