BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi, pola berkelanjutan (sustainable) dan menyeluruh. Gambar 53. Diagram Green Arsitektur Sumber : LEED & Greenmark BCA Singapore Beberapa ciri ringkas tentang arsitektur hijau antara lain : a. Tanggap terhadap kondisi lingkungan dan iklim setempat. b. Menerapkan efisiensi penggunaan energi pada bangunan yang dirancang. c. Menggunakan material yang ramah lingkungan d. Kualitas lingkungan luar dan dalam yang nyaman e. Peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dimasa yang akan datang Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 89
5.2. Konsep Perancangan Tapak 5.2.1 Konsep Zoning Sesuai dengan konsep yang ada dimana kesatuan lingkungan dan tapak (unity) menjadi prioritas maka kebutuhan yang ada ditempatkan pada area dan posisi yang semestinya difungsikan dengan baik. Gambar 54. Konsep Zoning Massa Tapak Gambar 55. Penerapan Fungsi Massa pada Zoning Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 90
5.2.2 Konsep Massa Konsep massa yang ada mengikuti garis aksis kearah Gunung Merapi, dengan pola massa menyebar ke kanan dan kiri garis aksis tersebut Gambar 56. Konsep Aksis Massa Gambar 57. Penerapan Konsep Aksis pada Site Plan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 91
Bentukan massa hotel berbentuk persegi mengikuti aksis yang ditentukan Sehingga terbentuklah pola-pola masa yang membentuk satu kesatuan dengan lingkungan sekitarnya Gambar 58. Perspektif bentukan Massa 5.2.3 Konsep View Pada Massa bangunan Berikut arah view terbaik yang ada pada tapak, sehingga telah dijelaskan sejak awal bahwa pengolahan pola massa memang sudah dipikirkan secara baik bagaimana fungsi dan kebutuhan view diselaraskan dengan potensi tapak. Gambar 59. Potensi View Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 92
Gambar 60. Arah View Presiden Suite dan Junior Suite Gambar 61. Arah View Standar Room Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 93
Gambar 62. Potongan Skematik Antara Unit Standar dan Unit Junior suite Terlihat pada potongan antara massa bangunan Type Junior Suite dan Type standar di atas. Kamar unit standar di lt. 3 bagian ujung masih bisa mendapatkan view ke Candi Prambanan. 5.2.4 Konsep Atap Konsep atap pada Hotel dan Konvensi ini mengadopsi bentuk atap bangunan jawa, yang antara lain menggunakan bentuk atap joglo, atap limasan, dan atap tajug. Gambar 63. Pemakaian Atap Bangunan Jawa Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 94
5.3 Konsep Bangunan 5.3.1 Konsep Ruang Luar a. Entrance Gambar 64. Entrance Utama Konsep Entrance pada Hotel dan Konvensi ini mengadopsi pada prinsip arsitektur jawa yang terbuka di sertai dengan ornamen penyambut yang mencerminkan aspek arsitektur lokal. b. Lobby Utama hotel / Drop Off Gambar 65. Lobby Utama hotel/ Drop Off Digunakan Pendopo Eksisting yang dipindahkan sebagai lobby Utama hotel. Perletakkannya dibuat proporsional dengan area entrance sebagai aksis utama sehingga pendopo nampak sebagai focal point. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 95
c. Area Pesta Taman Gambar 66. Taman Untuk Acara Pesta Outdoor Dibuat area taman outdoor untuk keperluan pengunjung yang ingin mengadakan pesta dalam suasana ruang luar. Dilengkapi ampiteater dan wedding chapel yang mengarah langsung ke Candi Prambanan d. Area Taman Tengah Gambar 67. Taman Tengah antara dua blok massa Dibuat area taman tengah berbentuk melingkar agar berkesan dinamis diantara dua blok massa kamar hotel type standar dengan sistem berundak. Untuk beberapa lokasi dibuat juga pendopo privat bagi pengunjung yang ingin makan dalam suasana taman terbuka. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 96
5.3.2 Konsep Ruang Dalam a. Kamar Hotel Gambar 68. Perspektif Kamar Hotel Type standar Merapi View Kamar hotel memiliki bukaan yang besar ke arah view-view utama. Dinding kamar di finish texture semi kasar agar nampak natural. Lantai menggunakan parquete dengan warna senada dengan dinding dan kusen. Gambar 69 Aksonometri Ruang dalam Kamar Standar Kamar mandi di lengkapi bukaan dengan kaca buram. Agar cahaya masih dapat masuk ke dalam kamar mandi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 97
b. Koridor Penghubung Gambar 70. Koridor Penghubung unit kamar type standar dengan skylight Akses koridor di lt atas unit hotel type standar menggunakan skylight dan disertai bukaan void ke bawah. Di harapkan dapat menghemat penggunaan lampu. Disamping itu koridor ini juga terbuka sehingga sirkulasi udara bisa melaluinya. Dinding difinish texture natural, Railing kayu warna senada dan lantai floor acian semen kasar. 5.3.3 Konsep Detail Penerapan Arsitektur Hijau a. Penggunaan kanopi pad Fasad Gambar 71. Kanopi Pada Fasad Bermanfaat untuk menghalangi panas cahaya matahari langsung terutama untuk bukaan yang mengahadap timur dab barat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 98
b. Penggunaan skylight di atas koridor blok unit standar Gambar 72. Penggunaan Skylight di koridor Penghubung kamar standar Akses koridor di lt atas unit hotel type standar menggunakan skylight dan disertai bukaan void ke bawah. Di harapkan dapat menghemat penggunaan lampu. Disamping itu koridor ini juga terbuka sehingga sirkulasi udara bisa melaluinya. Dinding difinish texture natural, Railing c. Penggunaan Grass Block diarea parkir mobil Gambar 73. Penggunaan Grass Block untuk resapan air Penggunaan Grassblock bermanfaat untuk penyerapan air hujan ke dalam tanah serta menambah kesan lingkungan yang alami Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 99
d. Koridor Utama Gambar 74. Koridor Utama Koridor utama hotel sebagai penghubung utama antar ruang ruang pada hotel. Didesain menggunakan gaya arsitektur jawa yang berkesan terbuka dan terlindingi dengan kanopi beratap sirap e. Pendopo Privat Gambar 75. Pendopo Privat Pendopo privat dengan langgam arsitektur jawa pada atap, tiang dan railingnya. Di kelilingi kolam kecil sehingga pendopo nampak melayang di atas air. Disiapkan untuk pengunjung yang ingin bersantai atau makan di suasana outdoor. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 100