HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN Gatot Pranoto 1, Annika Maizeli 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Pranoto.gtt@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the low learning outcomes of biology students of grade X SMAN 6 Bintan, Kabupaten Bintan. The low learning outcome is influenced by several factors, one of which is the external factors that come from the parents, such as the low level of parent education and income level of the parents. Based on the background, research has been conducted that aims to find out the correlation between parent's education level and parent's income level on the biology learning outcomes of grade X of SMAN 6 Bintan academic year 2016/2017. This research is a descriptive (correlational) research. The sample in this research is all students of class X SMAN 6 Bintan which amounted to 98 students registered in odd semester of academic year 2016/2017. The instrument used is a 6 point questionnaire for parental education and an 18 point statement for parental income levels. Data analysis was done by comparing the value of r count > r table at the 0.05 significance level, t-test with criteria t count > t table with significant level of 0.05. The result of research for parent education level to student learning result got value r count = 0,577 while r table = 0,197 it shows r count > r table means there is relation, and t count = 6,91 while t table = 1,66 this show t count > t table mean significant. The results of research for the level of income parents to student learning outcomes obtained value r count = 0.903 while r table = 0.197 it shows r count > r table means there is a relationship and t count = 20.57 while t table = 1.66, This shows t count > t table means significant. From the results of the study it can be concluded that there is a significant and significant relationship between the level of parent education and the level of income of parents to the results of biology students of class X in the odd semester of the academic year 2016/2017 at SMAN 6 Bintan, Kabupaten Bintan. Key Word: Parents Education Level, Parents Income Level, Learning Result Study PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru biologi SMAN 6 Bintan pada bulan Agustus 2016 dengan Bapak Agus Pardi, S.Pd didapat informasi bahwa nilai rata-rata ujian semester siswa kelas X tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran biologi masih berada dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ujian semester ganjil dan semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Pada semester ganjil rata-rata nilai ujian semester adalah X.A=66,45, X.B=64,19, dan X.C=58,91 sedangkan pada semester genap rata-rata nilai ujian semester adalah X.A=66,91, X.B=65,75, dan X.C=61,89. Berdasarkan pendidikan orang tua siswa kelas X yang penulis peroleh dari 1
Tata Usaha SMAN 6 Bintan diperoleh informasi bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa beragam antara lain, SD/sederajat (47,44%), SMP/sederajat (30,61%), SMA/sederajat (15,30%) dan Perguruan Tinggi (6,63%). Sikap yang terbentuk pada masing-masing individu pada setiap jenjang pendidikan akan berbeda-beda antara sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Hal inilah yang menjadi tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anaknya dalam hal pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin tinggi prestasi belajar anak (Munandar, 2009). Pendapatan orang tua siswa yang penulis peroleh dari Tata Usaha SMAN 6 Bintan, bahwa pendapatan orang tua siswa kelas X dikatakan beragam, bisa dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa seperti nelayan, petani, wiraswasta, buruh dan PNS/TNI/Polri. Tingkat pendapatan orang tua berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar anak, dimana orang tua bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anaknya. Orang tua yang pendapatannya rendah tidak bisa memenuhi kebutuhan akan fasilitas pendidikan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh anaknya. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika orang tua mempunyai pendapatan yang tinggi. Menurut Slameto (2013) keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan hasil belajar siswa. Siswa yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lainlain, juga membutuhkan fasilitas belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bintan Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMAN 6 Bintan Kabupaten Bintan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif (korelasional ), menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan april semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang dilakukan di SMA Negeri 2
6 Bintan, yaitu salah satu SMA yang ada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Bintan Kabupaten Bintan semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dimana seluruh anggota populasi menjadi sampel yang berjumlah 98 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan dokumentasi. kuesioner (angket) digunakan untuk mendapatkan data mengenai tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua, sedangkan dokumentasi menggunakan nilai ujian semester pada mata pelajaran biologi kelas X SMA N 6 Bintan tahun pelajaran 2016/2017. Prosedur penelitian dibagi menjadi sembilan langkah yaitu Melakukan observasi, menemukan masalah penelitian, menyusun proposal penelitian, membuat angket, menvalidasi angket, mempersiapkan surat penelitian, menyebar angket kepada responden, menganalisis data penelitian, dan menyusun laporan penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu metode kuesioner (angket) dan metode dokumentasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini ada tiga langkah (1) analisis deskriptif, (2) prasyarat analisis, dan (3) uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Bintan, Kabupaten Bintan. Data hasil penelitian diperoleh dari angket (kuesioner) yang diberikan kepada siswa kelas X yang berjumlah 98 responden. Penelitian ini menggunakan angket yaitu angket untuk variabel tingkat pendidikan orang tua (X 1 ) yang terdiri dari 6 item pernyataan dan angket tingkat pendapatan orang tua (X 2 ) yang terdiri dari 18 item pernyataan. Data hasil belajar siswa (Y) diperoleh dari dokumentasi nilai ujian semester ganjil SMA Negeri 6 Bintan tahun pelajaran 2016/2017. Uji Hipotesis Hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah mengenai terdapat tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji Hipotesis Pertama (X 1 -Y) Uji hipotesis pertama (X 1 -Y) adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai r hitung > r tabel maka terjadi hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar dan sebaliknya, jika r hitung < r tabel 3
maka tidak ada hubungan antar tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Korelasi Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar r hitung r tabel (5%) t hitung Perhitungan dengan program komputer SPSS 16, menunjukkan bahwa korelasi antara variabel tingkat pendidikan orang tua (X 1 ) terhadap hasil belajar (Y) besarnya adalah 0,577. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis pertama (X 1 -Y) menyatakan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa, dan telah teruji kebenarannya dimana r hitung > r tabel (0,577 > 0,197). Interpretasi untuk uji hipotesis pertama (X 1 -Y) bernilai 0,577 berada pada rentangan 0,40 0,599 dengan kriteria Cukup Kuat, dan nilai t hitung > t tabel (10,04 > 1,66) menunjukan signifikan, dan nilai koefiesien diterminan (KP) bernilai 39,18% berarti tingkat pendidikan orang tua berhubungan terhadap hasil belajar, sedangkan 60,82% berhubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. t tabel (0,05) 0,577 0,197 10,04 1,66 Kesimpulan Terdapat Hubungan Signifikan Uji Hipotesis Kedua (X 2 -Y) Uji hipotesis kedua (X 2 -Y) adalah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai r hitung > r tabel maka terjadi hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa dan sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Korelasi Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar r hitung r tabel t t tabel (5%) hitung (0,05) Kesimpulan Terdapat 0,903 0,197 8,40 1,66 Hubungan Signifikan Perhitungan dengan program komputer SPSS 16, menunjukkan bahwa korelasi antara variabel tingkat pendapatan orang tua (X 2 ) dengan hasil belajar (Y) besarnya adalah 0,903. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis kedua (X 2 -Y) yang menyatakan terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa diterima, dan telah teruji kebenarannya dimana r hitung > r tabel (0,903 > 0,197). Interpretasi untuk uji hipotesis kedua (X 2 -Y) bernilai 0,903 berada pada rentangan 0,80 1,000 dengan kriteria 4
Sangat Kuat, dan nilai t hitung > t tabel (8,40 > 1,66) menunjukan signifikan, dan nilai koefiesien diterminan (KP) bernilai 33,06% berarti bahwa tingkat pendapatan orang tua berhubungan terhadap hasil belajar, sedangkan 66,94% berhubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa Berdasakan data penelitian yang diolah maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi data tingkat pendidikan orang tua pada Tabel 3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%) Tidak/Putus Sekolah 12 12,24% SD/Sederajat 32 32,65% SMP/Sederajat 26 26,53% SMA/Sederajat 18 18,36% Perguruan Tinggi 10 10,20% Jumlah 98 100% Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua untuk kriteria tidak/putus sekolah sebanyak 12 siswa dengan persentase 12,24%, SD/Sederajat sebanyak 32 dengan persentase 32,65%, SMP/Sederajat sebanyak 26 dengan persentase 26,53%, SMA/Sederajat sebanyak 18 dengan persentase 18,36%, Perguruan Tinggi sebanyak 10 dengan persentase 10,20%. Berdasarkan hasil olahan regresi linier sederhana didapatkan hasil pada Gambar 1. Hasil Belajar Siswa 70 60 50 40 30 20 10 0 Y = a + b (X) Y = 50,10 + 0,147X r = 0,577 0 50 100 150 Tingkat Pendidikan Orang Tua Gambar 1. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Gambar 1. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa terus meningkat dilihat dari nilai rata-rata siswa (51,57), (53,04), (54,51), (55,98), (57,45), (58,92), (60,39), (61,86), (63,33), dan (64,80) dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa berhubungan positif, semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Bintan tahun pelajaran 2016/2017 sebesar 0,577 dengan kategori cukup kuat. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran angket yang dilakukan yaitu Tidak/Putus Sekolah sebanyak 12 5
responden (12,24%) dengan nilai rata-rata siswa 47,41, SD/sederajat sebanyak 32 responden ( 32,65%) dengan nilai rata-rata siswa 48,11, SMP/Sederajat sebanyak 26 responden (2 6,53%) dengan nilai rata-rata siswa 48,91, SMA/Sederajat sebanyak 18 responden (18,36%) dengan nilai rata-rata siswa 49,20, dan Perguruan Tinggi sebanyak 10 responden (10,20 %) dengan nilai rata-rata siswa 55,38. Tingkat pendidikan orang tua memiliki faktor yang positif terhadap hasil belajar biologi siswa. Hal ini dikarenakan orang tua yang pendidikannya rendah dalam mendidik anak memiliki keterbatasan ilmu pengetahuan jika dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2005) menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua dikatakan mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai siswa. Tingkat pendidikan orang tua yang tinggi akan dapat melakukan peranannya dengan baik, mampu mendidik, membimbing, mengarahkan, anaknya sehingga orang tua akan menyediakan fasilitas belajar. Hal ini yang menyebabkan tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan hasil belajar siswa dan Tingkat pendidikan orang tua memiliki kontribusi dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa. Hal ini sependapat dengan Ahmadi (2004: 289) orang tua yang berpendidikan tinggi akan memberikan perhatian yang lebih pada anak terutama dalam bidang pendidikan dengan harapan dimasa mendatang kualitas kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dasmo, dkk (2012) bahwa bahwa tingkat orang tua yang tinggi akan diikuti oleh prestasi belajar anak yang tinggi terbukti. Orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan anaknya sehingga memungkinkan mereka untuk terlibat lebih jauh dalam pendidikan anak. Semakin tinggi pendidikan orang tua akan memberi dampak positif kepada siswa (anak) karena setiap orang tua pasti berusaha untuk menjadikan anaknya lebih baik dari berbagai segi yang positif terutama dalam pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Subini (2012: 95) Anak cenderung melihat pada keluarga, jika ayah dan ibu memiliki pendidikan tinggi seorang anak akan mengikuti paling tidak menjadikan patokan bahwa harus lebih banyak belajar. 6
Hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa Berdasakan data penelitian yang diolah maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi data tingkat pendapatan orang tua pada Tabel 4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Tingkat pendapatan Orang Tua Tingkat pendapatan Frekuensi (F) Persentase (%) <Rp.1.000.000 7 7,14% Rp.1.000.000 Rp.1.999.000 31 31,63% Rp.2.000.000 Rp.3.000.000 30 30,61% >Rp.3.000.000 30 30,61% Jumlah 98 100% Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua untuk kriteria <Rp.1.000.000 sebanyak 7 siswa (7,14%), Rp.1.000.000 Rp.1.999.000 sebanyak 31 siswa (31,63%), Rp.2.000.000 Rp.3.000.000 sebanyak 30 siswa (30,61%), >Rp.3.000.000 sebanyak 30 siswa (30,61%). Berdasarkan hasil olahan regresi linier sederhana didapatkan hasil pada Gambar 2. Hasil Belajar Siswa 70 60 50 40 30 20 10 0 Y = a + b (X) Y = 45,56 + 0,143X r = 0,903 0 50 100 150 Tingkat Pendapatan Orang Tua Gambar 2. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa 7 Berdasarkan Gambar 2. menunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa terus meningkat dilihat dari nilai rata-rata siswa (46,99), (48,42), (49,85), (51,28), (52,71), (54,14), (55,57), (57,00), (58,43), dan (59,86) sehingga dapat diartikan bahwa tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa berhubungan positif, semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Bintan tahun pelajaran 2016/2017 sebesar 0,903 dengan kategori sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran angket yang dilakukan yaitu untuk pendapatan orang tua yang < Rp.1.000.000 dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 40,42, Rp.1.000.000 - Rp.1.999.000 dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 56,35, Rp.2.000.000 - Rp.3.000.000 dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 60,53, dan >Rp.3.000.000 dengan nilai rata-rata hasil belajar 61,56. Semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi pula. Semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua maka semakin terpenuhi akan fasilitas sarana dan prasarana belajar siswa. Hasil analisis
tersebut diperkuat dengan teori ahli mengenai pendapatan orang tua sebagai salah satu faktor pendukung yang berpengaruh pada pendidikan seorang siswa. Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Slameto (2013: 57), tingkat pendapatan orang tua merupakan salah satu faktor dari luar diri siswa (ekstern) yang mempengaruhi hasil belajar, dimana kondisi ekonomi orang tua dalam mendukung kebutuhan selama proses belajar akan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlailia (2014) menyatakan bahwa orang tua berperan penting dalam mendukung prestasi belajar anaknya. Hal ini tidak terlepas dari keadaan ekonomi orang tua. Dalam hal ini pendapatan orang tua berperan penting terhadap ekonomi keluarga. Anak-anak yang memiliki orang tua berpendapatan tinggi akan banyak mendapat fasilitas, sarana, dan perhatian dalam belajarnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di SMA Negeri 6 Bintan Kabupaten Bintan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Rachmawati, E. T. 2005. Hubungan Tingkat Pendidikan Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 2 Kota Probolinggo. Vol: 12 No 1. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Subini, Nini. 2012. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka. Dasmo, dkk. 2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar IPA. Vol: 2 No 2 (132-139). Nurlailia, Siti. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Rata-Rata Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Banyuwangi Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol: 8 No 2 8