BAB VII PENUTUP. ketertarikan terhadap isu ASEAN khususnya bidang sosial budaya. untuk mencapai tujuan bersama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Unit Usaha di Kota Bandung Tahun

BAB V PENUTUP. Akhir-akhir ini masalah yang menjadi keprihatinan umat manusia di seluruh dunia dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Forum ASEAN tentang Pekerja Migran (AFML) ke-9 Pertemuan Persiapan Tripartit Nasional

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA)

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

2015 PERAN PKK DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS KEWARGANEGARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGERTIAN PENYULUHAN

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja perusahaan tidak terkecuali bagi para pekerja di lingkungan UKM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan didirikannya Negara adalah untuk memberikan

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB 9 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.I Kesimpulan Hasil penelitian ini menjawab beberapa hal, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian tesis ini,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

LITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA. Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB I PENDAHULUAN. Association of South East Asian Nation (selanjutnya disebut ASEAN)

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. oleh karena itu keberadaan pemuda perlu dikelola secara efektif. Badan Pusat

BAB V KESIMPULAN. berbatasan langsung dengan Negara Laos, Kamboja, Vietnam adalah Negara yang

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dibentuk sebagai organisasi regional pada 8 Agustus 1967 di Bangkok

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG

KARANG TARUNA BINTIM

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

Tantangan Demokrasi bagi Perwujudan Komunitas ASEAN Oleh: Gita Karisma M.Si

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masuk kedalam dunia pekerjaan mahasiswa dituntut untuk selalu belajar meningkatkan

Menggenjot UMKM dan Pasar Domestik Sebagai Tantangan di MEA Oleh: Mauled Moelyono 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

VISI, MISI & PROGRAM KERJA

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

I. LATAR BELAKANG GRHA SINERGI PERADAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG ASEAN COMMUNITY: STUDI PADA PENGURUS HIMAHI DI KOTA MALANG

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DALAM PERSPEKTIF KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM KEMANDIRIAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RINGKASAN HASIL STUDI/KAJIAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNITAS

BAB V PENUTUP. pemerintah Indonesia telah melakukan ratifikasi Piagam ASEAN kedalam. hukum nasional Indonesia dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Hampir di setiap sudut kota Yogyakarta dapat dijumpai lukisan-lukisan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ASK Laporan Analisis Kebijakan

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa peran AYFN sebagai organisasi kepemudaan di Asia Tenggara adalah sebagai: a. AYFN berperan sebagai instrumen atau sarana pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap isu ASEAN khususnya bidang sosial budaya. Mereka terhimpun dan membentuk organisasi dan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan bersama. b. AYFN berperan sebagai forum pemuda Asia Tenggara untuk bertemu, berhimpun, dan saling mengenal satu sama lain. Dengan kata lain, AYFN dapat dikatakan sebagai fasilitator. Maksudnya adalah AYFN merupakan penghubung antar pemuda negara anggota ASEAN. AYFN menjadi jembatan hubungan people to people connection antara pemuda di Asia Tenggara melalui aktivitas utama organisasinya yaitu program program pertukaran di berbagai negara di Asia Tenggara. c. AYFN berperan sebagai aktor atau pelaku yang bersifat otonom dan bertindak dalam kapasitasnya sendiri sebagai organisasi dalam mengedukasi pemuda Asia Tenggara mengenai ASEAN khususnya pilar sosial - budaya. 114

Dengan menajalankan perannya tersebut, lebih khusus melalui pelaksanaan program pertukaran AYFN dapat meningkatkan kesadaran anggotanya terhadap ASEAN - Socio Cultural Community yang dilihat dari dimensi sense of community yang timbul dalam setiap individu informan melalui aktivitas aktitifas yang dilakasanakan dalam program. Dimensi sense of community yang tumbuh dan berkembang adalah kepercayaan, solidaritas, dan sense of belonging terhadap ASEAN - Socio Cultural Community. 7.2 Rekomendasi Rekomendasi untuk AYFN: a. Struktur organisasi AYFN didominasi oleh pemuda Indonesia. Pemuda dari negara ASEAN lainnya hanya menjadi volunteers dan anggota AYFN. Karenanya, AYFN dapat merangkul pemuda ASEAN dari negara lainnya untuk mengisi struktur AYFN agar terdapat kekayaan informasi dari berbagai perspektif. b. AYFN dapat meningkatkan jumlah anggota dan peserta dalam setiap program yang dilaksanakan sehingga bisa merangkul lebih banyak pemuda ASEAN. c. Aktivitas utama AYFN yaitu program pertukaran pemuda telah mengakomodasi pemuda ASEAN namun belum mencakup semua pemuda ASEAN misalnya Myanmar, Laos, dan Singapura. Karenanya, AYFN 115

dapat melaksanakan kegiatan atau program yang mewadahi pemuda Myanmar, Laos, dan Singapura. d. AYFN dapat memperkuat jaringan atau relasi dengan ASEAN Bodies agar mendapatkan rekognisi dari ASEAN dan menambah pendanaan untuk program yang akan dilaksanakan ke depannya. e. AYFN dapat membuat grup dalam berbagai media sosial untuk mewadahi pemuda ASEAN berinteraksi satu sama lain demi menjaga rasa kepercayaan yang telah terbangun melalui program pertukaran AYFN. Rekomendasi untuk ASEAN Bodies: a. Bentuk solidaritas yang telah dilakukan informan baru sebatas kepada teman ASEAN lainnya belum mencakup kepada semua kalangan warga ASEAN sehingga dibutuhkan sebuah program yang memfasilitasi pemuda ASEAN untuk menumbuhkan rasa solidaritas kepada semua warga ASEAN, misalnya kegiatan community service di berbagai daerah tertinggal di negara anggota ASEAN. ASEAN sebagai institusi diharapkan dapat melaksanakan kegiatan semacam ini. b. Dalam hal peleburan identitas menjadi identitas regional, tidak semua informan setuju sehingga dibutuhkan sosialisasi dari ASEAN mengenai one identity ASEAN untuk menciptakan kesepahaman bersama. 116

c. ASEAN dapat memberikan kesempatan AYFN untuk terlibat dalam ASEAN Youth Forum (AYF) dalam membuat program ataupun problem solving terkait ASEAN dan pemuda. d. ASEAN dapat memberikan rekognisi kepada AYFN dan memberikan bantuan baik materi maupun non materi secara rutin dalam pelaksanaan program AYFN dan ASEAN dapat menjadikan AYFN sebagai mitra untuk bekerja sama dalam pengorganisasian kegiatan sosialisasi mengenai ASEAN kepada pemuda di Asia Tenggara. Rekomendasi untuk lembaga pendidikan tinggi (universitas): a. Pihak universitas dapat membantu mahasiswa yang ingin mengikuti program AYFN melalui bantuan dana. b. Pihak universitas dapat mensosialisasikan program AYFN kepada mahasiswa demi peningkatan kapasitas mahasiswa mengenai ASEAN. Rekomendasi untuk pemerintah (Kemenpora, Kemendikbud, Kemenlu, dan Kementrian terkait ASEAN): a. Pemerintah dapat menjadikan AYFN sebagai mitra untuk bekerja sama dalam pengorganisasian kegiatan mengenai ASEAN dan pemuda di Indonesia. b. Pemerintah dapat mencontoh kegiatan yang dilaksanakan oleh AYFN untuk meningkatkan sense of community pemuda Indonesia terhadap ASEAN. 117

c. Pemerintah dapat membantu untuk mengoptimalkan pencapaian AYFN melalui pemberian dana bantuan untuk program AYFN. d. Pemerintah dapat mengoptimalkan kesempatan AYFN untuk terlibat dalam forum diskusi duduk bersama dalam membuat program ataupun problem solving terkait ASEAN dan pemuda di Indonesia. 118