BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan, dan

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

3 Metodologi Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN LUMPUR ENDAPAN UNTUK MENURUNKAN KEKERUHAN DENGAN SISTEM BATCH HALIFRIAN NURMANSAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan. Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

3. Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk keperluan analisis digunakan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen dan Laboratorium Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung. 3.2. Waktu Penelitian 2013. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November 3.3. Desain Penelitian Secara garis besar penelitian ini terbagi 3 tahapan. Pertama, dilakukan optimasi parameter kondisi pengolahan koagulasi-flokulasi dan irradiasi UV/H 2 O 2. Kedua, parameter kondisi pengolahan optimum hasil optimasi diterapkan pada tahap aplikasi. Terakhir, analisis terhadap parameter limbah sebelum dan setelah pengolahan. Diagram alir desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

18 Sampel Model Limbah Pulp dan Kertas Optimasi Parameter Kondisi Pengolahan meliputi Koagulan ph Flokulan Dosis Kecepatan pengadukan Dosis Kecepatan pengadukan Hasil koagulasi-flokulasi dengan Parameter Optimum Optimasi Parameter Irradiasi UV Irradiasi UV dengan bantuan hidrogen peroksida Dosis H 2 O 2 Waktu Irradiasi Analisis Uji : Absorbansi Turbiditas COD Gambar 3.1. Desain Penelitian

19 3.4. Alat dan Bahan 3.4.1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml merk Pyrex, gelas ukur 100 ml merk Pyrex, pipet ukur 10 ml merk Pyrex, corong Buchner, labu Erlenmeyer berpenghisap, Jar Test, magnetic stirrer, ph meter Lutron, Spatula, batang pengaduk, botol vial, Turbidimeter Lovibond, Kotak Irradiasi UV, Lampu UVC Sannyo Denki. 3.4.2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kitosan teknis, sampel model limbah pulp dan kertas, PAC 10000 ppm, larutan HCl 0,1 M, larutan HCl pekat 12 M, H 2 O 2 30% dan aquades. 3.5. Prosedur Pembuatan Larutan 3.5.1. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M Larutan HCl 0,1 M dibuat dengan melarutkan + 4,2 ml larutan HCl pekat 12 M dengan aquades hingga 500 ml. 3.5.2. Pembuatan Larutan PAC 10000 ppm Larutan PAC 10000 ppm dibuat dengan melarutkan + 5 gram padatan PAC berwarna putih dengan aquades hingga 500 ml. 3.5.3. Pembuatan Larutan Kitosan 2000 ppm Larutan kitosan 2000 ppm dibuat dengan melarutkan + 1 gram padatan kitosan berwarna putih kekuningan dengan larutan HCl 0,1 M hingga 500 ml. 3.5.4. Pembuatan Larutan Hidrogen Peroksida 10000 ppm Larutan hydrogen peroksida 10000 ppm dibuat dengan melarutkan + 6,7 ml larutan hydrogen peroksida 30% (300.000 ppm) dengan aquades hingga 200 ml.

20 3.6. Prosedur Pengukuran 3.6.1. Penggunaan Spektronic-20 Sebelum dilakukan pengukuran sampel, alat spectronic-20 harus dikalibarasi terhadap blanko. Panjang gelombang di atur terlebih dahulu kemudian kuvet yang berisi blanko dimasukkan ke dalam sample holder dan jarum pada spectronic-20 diatur hingga menunjukkan angka tepat 100. Setelah itu, masukkan kuvet yang telah berisi sampel ke dalam sample holder. Angka yang ditunjukkan oleh jarum pada spectronic-20 merupakan %T dari sampel yang sedang diukur. 3.6.2. Penggunaan ph meter Sebelum dilakukan pengukuran ph sampel, ph meter harus dikalibrasi terlebih dahulu. Elektroda kaca dicuci dengan aquades dan dikeringkan menggunakan tissue kering, kemudian dicelupkan ke dalam buffer ph. Jika angka pada ph meter tidak menunjukkan angka 7 maka angka digital pada ph meter harus diatur hingga angka digital tepat 7. Setelah itu, dengan menggunakan cara yang sama dilakukan kalibrasi dengan menggunakan ph buffer 4. Pegukuran ph sampel dilakukan dengan mencuci terlebih dahulu elektroda dengan aquades dan dikeringkan. Selanjutnya elektroda yang sudah kering dicelupkan ke dalam sampel yang akan diukur ph. Angka digital yang tertera pada ph meter merupakan ph dari sampel yang sedang diukur. 3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Optimasi ph Penentuan ph pengolahan sampel optimum dilakukan dengan memvariasikan ph pengolahan pada ph 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13. Parameter pengolahan yang lain dibuat tetap yaitu ; dosis koagulan (PAC) 500 ppm, kecepatan pengadukan koagulan120 rpm, waktu pengadukan koagulan 1 menit, dosis flokulan (kitosan) 50 ppm, kecepatan pengadukan flokulan 40 rpm, waktu

21 3.7.2. Optimasi Dosis Koagulan Penentuan konsentrasi koagulan optimum dilakukan dengan memvariasikan dosis koagulan sebesar 100 ppm, 300 ppm, 500 ppm, 700 ppm, dan 900 ppm. Parameter pengolahan yang lain dibuat tetap yaitu ; ph 8, kecepatan pengadukan koagulan 120 rpm, waktu pengadukan koagulan 1 menit, dosis flokulan (kitosan) 50 ppm, kecepatan pengadukan flokulan 40 rpm, waktu 3.7.3. Optimasi Dosis Flokulan Penentuan konsentrasi flokulan optimum dilakukan dengan memvariasikan dosis flokulan sebesar 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, dan 60 ppm. Parameter pengolahan yang lain dibuat tetap yaitu ; ph 8, dosis koagulan (PAC) 700 ppm, kecepatan pengadukan 120 rpm, waktu pengadukan koagulan 1 menit, kecepatan pengadukan flokulan 40 rpm, waktu pengadukan flokulan 15 menit, dan waktu pengendapan 30 menit. 3.7.4. Optimasi Kecepatan Pengadukan Koagulan Penentuan kecepatan pengadukan koagulan optimum dilakukan dengan memvariasikan kecepetan pengadukan koagulan pada 100 rpm, 110 rpm, 120 rpm, 130 rpm dan 140 rpm. Parameter pengolahan yang lain dibuat tetap yaitu ; ph 8, dosis koagulan (PAC) 700 ppm, waktu pengadukan koagulan 1 menit, dosis flokulan (kitosan) 60 ppm, kecepatan pengadukan flokulan 40 rpm, waktu 3.7.5. Optimasi Kecepatan Pengadukan Flokulan Penentuan kecepatan pengadukan flokulan optimum dilakukan dengan memvariasikan kecepatan pengadukan flokulan pada 20 rpm, 30 rpm, 40 rpm, 50 rpm dan 60 rpm. Parameter pengolahan yang lain dibuat tetap yaitu ; ph 7, dosis koagulan (PAC) 700 ppm, kecepatan pengadukan koagulan 130 rpm, waktu

22 pengadukan koagulan 1 menit, dosis flokulan (kitosan) 60 ppm, waktu 3.7.6. Optimasi Dosis Hidrogen peroksida Optimum Penentuan dosis hidrogen peroksida optimum dilakukan dengan memvariasikan dosis hidrogen peroksida pada 10 mmoll -1, 25 mmoll -1, 50 mmoll -1, dan 75 mmoll -1 pada sampel hasil koagulasi-flokulasi dengan parameter-parameter optimum. Waktu irradiasi yang digunakan dibuat tetap untuk setiap sampel uji. 3.7.7. Penentuan Waktu Irradiasi Optimum Penentuan waktu irradiasi optimum dilakukan dengan memvariasikan waktu irradiasi pada 1 hari, 2 hari, 3 hari, dan 4 hari pada sampel hasil koagulasiflokulasi dengan parameter-parameter optimum. Dosis hidrogen peroksida yang digunakan dibuat tetap untuk setiap sampel uji. 3.7.8. Aplikasi Tahap aplikasi dilakukan dengan cara mengkondisikan pengolahan sampel sesuai dengan data optimum parameter-parameter uji yang telah dilakukan, yaitu ; ph sampel limbah dikondisikan pada ph 8, koagulan yang ditambahkan sebanyak 700 ppm sambil diaduk dengan kecepatan 130 rpm selama + 1 menit. Selanjutnya kecepatan pengadukan diubah menjadi 40 rpm. Proses flokulasi dilakukan pada kecepatan tersebut dengan menggunakan kitosan sebanyak 60 ppm dan diaduk selama + 1 menit. Setelah proses flokulasi selesai, flok dibiarkan mengendap selama 30 menit. Kemudian limbah hasil olahan dipisahkan dari lumpurnya, selanjutnya diuji ph dan dilakukan irradiasi UV/H 2 O 2 sebanyak 25 mmoll -1, dengan waktu irradiasi selama 1 hari.

23 3.7.9. Analisis Tahap analisis dilakukan terhadap sampel limbah sebelum dan setelah proses pengolahan. Pada setiap optimasi dilakukan pengujian absorbansi pada panjang gelombang 500 nm menggunakan spectronic-20. Kemudian sampel sebelum pengolahan dan setelah pengolahan dilakukan pengujian absorbansi menggunakan spectronic-20 dan dilakukan pula uji ph, COD (Chemical Oxgen Demand) menggunakan metode SMEWW-5220-B dan turbiditas menggunakan alat Turbidimeter Lovibond.