BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menerangkan dalam suatu rangka teoritis tertentu serta mengumpulkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Didalam Jaringan komunikasi informal terdapat individu individu yang

KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Komunikasi Organisasi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sosialisasi program Busway oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

Manajemen Komunikasi Grapevine Pt. Jasa Raharja (Studi Analisis Jaringan Komunikasi Di Pt. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsumen menggunakan jasa PT.Lintas Iskandaria pada tahun 2014, peneliti

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL ADIDAS TEAM DAMCO INDONESIA JAKARTA PUSAT. FITRIANI PT. Damco Indonesia Jakarta Pusat

POLA JARINGAN KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS FOTOGRAFI SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan

IDENTIFIKASI PERAN-PERAN INDIVIDU DALAM JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL DAN MODEL JARINGAN KOMUNIKASI PT. ENVIRONMENTAL INDOKARYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

BAB III METODOLOGI. secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti 40. Penelitian deskritif bertujuan untuk 42 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RASIONALITAS PEMILIHAN OPINION LEADER DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM. (Studi Kasus tentang Jaringan Komunikasi di Kelompok Mahasiswa

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersikap kuantitatif. Dimana peneliti hanya menggambarkan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. setiap peneliti untuk mengungkap fakta-fakta melalui kegiatan penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksplanatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe / Sifat Penelitian Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam penelitian adalah Keseluruhan proses berpikir mulai dari penemuan masalah. Penelitian menerangkan dalam suatu rangka teoritis tertentu serta mengumpulkan data bagi pengujian empiris sampai dengan penyelesaian. Penarikan kesimpulan gejala sosial yang di teliti metodologi penelitian. Metode adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan teknik dan alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini tipe penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitif. Deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dll ) pada saat sekarang berdasar fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, dapat di jabarkan sebagai penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data. Ia juga menyajikan data, menganalisa data, dan menginterprestasikan. Penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada 2. Mengidentifikasikan atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku 3. Membuat perbandingan atau evaluasi 4. Menentukan apa yang dilakukan orag lain dalam menghadapi maslah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 1 1 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, 1999,Hal.25 41

42 Ciri pokok metode deskriptif adalah : 1. Memutuskan perhatian kepada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian di lakukan atau masalah-masalah bersifat aktual 2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang di selidiki sebagaimana adanya di iringi interpretasi rasional. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial menekankan kepada pembuktian terhadap hubungan-hubungan antar variabel, atau keterpengaruhan antara variabel satu dengan lainya atau perbedaan sifat dan kemampuan dari beberapa variabel maupun identifikasi terhadap variabel. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang di gunakan adalah analisa jaringan komunikasi yaitu untuk mengidentifikasi struktur jaringan komunikasi yang terbentuk di antara karyawan dan pimpinan pada Pola Jaringan Komunikasi di PT. Elinkindo Internasional. Salah satu tujuan penelitian komunikasi dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai interaksi manusia dalam suatu sistem. 2 Kelebihan metode penelitian dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi adalah sifatnya yang menyeluruh (holistic), yaitu mengidentifikasi semua unsur dalam struktur komunikasi meliputi model, tipe hubungan, arus informasi dan posisi atau peranan orang dalam jaringan komunikasi yang terbentuk. Kekurangannya adalah apabila populasi dari penelitian tergolong besar, maka akan menyulitkan peneliti dalam pengolahan datanya. 2 Everett M.Rogers and Kincaid, Op.cit.,134

43 3.2.1. Sosiometri Sosiometri adalah berkenaan dengan pola memilih berkomunikasi, dan berinteraksi dari individu-individu. Secara umum dapat dikatakan bahwa sosiometri adalah studi dan pengukuran tentang pilihan sosial (social choice), baik tentang pemilihan orang-orang, pemilihan garis komunikasi, dan pemilihan garis pengaruh. Dalam penelitian dengan metode sosiometri, maka subjek dimintakan untuk memilih satu atau beberapa dari item yang telah ditentukan. 3 Analisis data menggunakan analisis sosiometri, yaitu teknik analisis data dengan jalan menggunakan pendekatan teoritis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok. Dalam teknik ini pertama-tama akan disusun suatu table, matriks sosiometri untuk mengetahui pilihan-pilihan hubungan komunikasi antar responden. Selanjutnya dibuat suatu sosiogram berdasarkan matrik sosiometri yang menyatakan arah hubungan komuniksasi diantara para responden. 4 Data sosiometri dapat memberikan jawaban tentang posisi individu dalam kelompok, tentang hubungan dalam sub kelompok ataupun tingkat kohesi dari kelompok dalam studi tentang pengaruh variasi struktur kelompok terhadap perilaku anggota kelompok ataupun dalam melihat ciri perorangan yang selalu dipilih dan jarang dipilih. Dalam analisis data sosiometri. Ahli-ahli dapat menggunakan cara matriks sosiometri, sosiogram dan indeks sosiometri. Bentuk konfigurasi sosiometris amat berguna untuk melihat dari dekat peranan seseorang dalam sebuah jaringan. Diharapkan dengan pemahaman tentang identifikasi bentuknya, dapat diambil pengertian serta kesimpulan tentang seberapa besar peranan seseorang itu sehingga akan memperjelas sosok jaringan yang diteliti. Berbagai konfigurasi yang umum dikenal dalam analisis jaingan komunikasi menurut Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha 5 adalah : Bintang, Penghubung, Neglectee, dan Penjaga Pintu. 3 Ibid.hal.213 4 Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Terbitan Universitas Terbuka, 2004.hal.212 5 ibid. hal 2.12

44 Sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu pendekatan metodologis dan teoritis terhadap kelompok. Asumsi yang dimunculkan adalah bahwa individu individu dalam kelompok yang merasa tertarik satu sama lain akan lebih banyak melakukan tindakan komunikasi. Sebalikya individu-individu yang menolak, hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindakan komunikasi. Untuk dapat mengetahui strukur jaringan komunikasi diperlukan suatu cara tertentu dalam pengumpulan data. Tidak seperti jenis penelitian komunikasi pada umumnya yang hanya memotret sebagian besar dari keseluruhan gambar atau relaitas yang ada dilapangan. Hal yang paling membedakan penelitian jaringan dengan bukan jaringan adalah pada pengambilan sample. Sebelum mengetahui strukur jaringan komunikasi, terlebih dahulu dibuat sosiogramnya, maka dari sosiogram tersebut dapat dilihat siapa-siapa yang menjadi pemuka pendapat suatu jenis informasi tersebut. Dari sosiogramlah kita dapat mengetahui apakah bentuk jaringan atau bagian jaringan seperti roda, lingkaran, rantai, huruf Y atau saluran bebas. Untuk membuat sosiogram, diperlukan data sosiometri yang telah disusun secara matrik. Dari matrik tersebut, kita dapat menggambarkan pola-pola hubungan sehingga terbentuk suatu peta jaringan komunikasi informal.

45 3.3. Populasi dan Sampel Menurut Masri Singarimbun populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan di duga-duga. Populasi pada penelitian ini adalah terbatas pada karyawan perusahaan PT. Elinkindo International di daerah Tangerang Selatan yang berjumlah 15 orang.pengertian sample menurut Jalaludin Rakhmat adalah sebagai dari kumpulan objek penelitian populasi yang di pelajari dan di amati. Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapakan dapat mewakili populasinya. Minimum ukuran pengambilan sampling yang memadai yaitu 0.10 atau 0.20. Sedangkan presentase sample yang di ambil adalah total sampling yaitu 15 orang. Bagi analisa jaringan, sampel penelitian adalah semua orang yang menjadi anggota jaringan sosial atau yang secara riil menjadi anggota kelompok tersebut. 6 3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer di kumpulkan melalui : 1. Kuesioner, yaitu penyelidikan mengenai suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak dengan jalan mengedarkan formulir atau dasar pertanyaan yang di ajukan tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban, tanggapan dan respon secara tertulis penuh. 2. Observasi yaitu sebagai pedoman dasar dalam melaksakan penelitian yang terkait dengan teori-teori yang berhubungan secara langsung terhadap 6 Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha, Op.cit.,.hal.3.1

46 masalah yang sedang di hadapi yaitu studi kepustakaan, company profile, bulletin, info board, dan mengamati perilaku individu dalam sebuah lingkungan yang ada hubungannya dalam pembahasan penelitian ini. 3.4.2. Data Sekunder Data sekunder penelitian ini dikumpulkan melalui studi kepustakaan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. Studi kepustakaan dilakukan melalui buku, literatur, dll. 3.5. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1. Definisi Konsep 1. Jaringan Komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. 2. komunikasi Informal adalah komunikasi yang tidak dengan sengaja diciptakan dan berkembang secara ilmiah tanpa memperdulikan jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan. 2. Pola jaringan komunikasi menggambarkan pengaruh aliran komunikasi yang dibatasi oleh organisasi. Peran-peran dalam jaringan komunikasi informal yaitu : Klik adalah sub sistem yang anggotanya berinteraksi lebih banyak di bandingkan anggota lainya.

47 a. Opinion Leader (pemimpin pendapat), adalah orang yang dapat membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam mengambil keputusan. b. Gate Keepers (penjaga gawang), adalah orang yang dapat melakukan pengendalian atas pesan yang akan di sebarkan. c. Isolate (Penyendiri), adalah meraka yang hanya melakukan sedikit kontak atau tidak sama sekali melakukan kontak dengan anggotaanggota lainnya. d. Liason (penghubung), adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua kelompok atau lebih tetapi ia bukan kelompok yang di hubungkan tersebut. e. Bridge (jembatan), adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok. f. Cosmopolite (kosmopolit), adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia luar atau individu-individu yang ada diluar organisai. 3.5.2. Operasionalisasi Konsep Jaringan komunikasi informal merupakan analisis jaringan yang menggambarkan hubungan atau korelasi orang-orang serta kelompok tertentu (klik), keterbukaan satu sama lain dan tidak memandang jabatan atau posisi dalam organisasi. Dalam jaringan komunikasi informal terdapat individu-individu yang memegang suatu peran dalam jaringan, dimana individu-individu lainnya akan berdiskusi dan mendapatkan informasi dirinya.

48 Tabel 3.1 Ada enam peranan di dalam jaringan komuikasi : Konsep Dimensi Indikator 1 Peran Jaringan Komunikasi Informal Opinion Leader Individu yang banyak di pilih sebagai sumber informasi, Tidak selalu orang yang mempunyai otoritas formal dan mampu mebimbing dan mempengaruhi sikap dan perilaku anggota. Gate Keeper Cosmopolit Liason Isolate Bridge Orang yang berada dalam suatu struktur jaringan komunikasi yang memungkinkan dia melakukan kontrol komunikasi. Mengendalikan pesan yang memiliki posisi yang strategis Orang yang behubungan klik-klik dan menjadi anggota salah satu klik. Penghubung kelompok dengan lingkungan luar. Orang yang menghubungkan dua atau lebih individu dalam suatu sistem. Dan bukan menajadi anggota dari klik-klik tersebut. Seseorang individu yang memilih tetapi tidak di pilih Mereka yang hanya melakukan sedikit atau tidak sama sekali melakukan kontak dengan anggota kelompok lainya. Orang yang berhubungan klik-klik dan menjadi anggota salah satu klik. Mengikuti perubahan lingkungan. Memberi informasi Mengkoordinasi klik-klik

49 Tabel 3.2 Model dalam Jaringan Komunikasi Informal Konsep Variable Indikator Model Jaringan Komunikasi Informal Model Lingkaran (Circle) Model ini tidak mempunyai pemimpin semua posisi sama Model Roda ( Wheel ) Model ini punya posisi yang jelas yaitu posisinya dipusat Model Huruf Y Model ini punya pemimpin yang jelas tapi anggota yang lain dapat berperan sebagai pemimpin kedua Model Rantai ( Chain ) Model Saluran Bebas ( All Channel) Sama dengan model lingkaran tapi anggota klik paling ujung hanya berkomunikasi dengan satu orang saja Sama dengan model lingkaran tetapi setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan anggota klik lainnya. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sosiometri. Rogers & kincaid mengatakan bahwa sosiometri adalah metode yang digunakan untuk menemukan, menulis dan mengevaluasi status sosial, struktur sosial dan perkembangan atau proses dari gejala-gejala dengan cara mengukur besarnya penolakan serta penerimaan antara individu-individu dalam kelompok. Dalam analis peran jaringan komunikasi ini juga dicantumkan satu pertanyaaan khusus yang

50 disebut pertanyaan sosiometris, pertanyaan ini akan diolah menjadi gambar sosiogram hubungan, dan dalam gambar sosiogram ini akan tampak adanya jaringan komunikasi. 7 Teknik dasar sosiometri adalah dengan test sosiometri. Setiap orang dalam kelompok disuruh memilih orang lain dalam kelompok tersebut, mana yang paling disukai dalam situasi khusus. Misalnya disuruh menyebutkan lima atau enam orang yang disukai dan orang yang kurang disukainya. Dari hasil pilihan tadi nantinya bisa dilihat orang yang paling disukai dan orang yang kurang disukai. 8 Perbedaan penelitian jaringan komunikasi dengan bukan jaringan adalah pada pengambilan sample. Bagi analisis jaringan, sample penelitian adalah semua oang yang menjadi anggota jaringan sosial menjadi anggota kelompok tersebut. Populasi dalam penelitian jaringan adalah sama dengan sampelnya atau alam istilah lain disebut cara sensus. Dengan cara ini maka totalitas jaringan dapat diketahui, sebaliknya dihindari adanya pengambilan sample yang hanya sebagian dari anggota jaringan, karena tidak akan menggambarkan keutuhan keadaan, disamping adanya kesulitan dalam mengelola data. Dalam pengelolaan data, pertanyaan sosiometris akan diolah menjadi gambar sosiogram hubungan, dan dalam gambar sosiogram 7 Setiawan Bambang, dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta Pusat, penerbit Universitas Terbuka, 2000, hal 3.4 8 Rachmad Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2007, Hal.325

51 hubungan inilah akan tampak adanya jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi tersebut akan memuat jaringan total maupun jaringan pada tingkat individu, klik maupun system. Kemudian atas dasar penilaian pada pertanyaan yang lain dapat direncanakan analisis statistiknya.