BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan yang ada di Jakarta. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang akan peneliti gunakan adalah metode kuantitatif dengan sifat asosiatif berjenis kausal. Husen Umar (2003:30) mengemukakan bahwa Jenis desain kausal menjelaskan hubungan korelasi dari suatu variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Menurut Umar (2009:79) menjelaskan bahwa : Penggunaan metode ilmiah dalam komponen penelitian membutuhkan desain yang sesuai dengan metodenya. Sugiyono (2008:89) menggunakan istilah desain untuk hal yang sama. Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan. Desain yang digunakan dalam konteks penelitian ini adalah desain penelitian kausal jenis asimetris, dan yang menjadi variabel pengaruh (bebas) 20
21 adalah kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, dukungan manajemen puncak dan keterlibatan pengguna sedangkan yang menjadi variabel terpengaruh adalah kepuasan pengguna software akuntansi. C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Operasional Variabel Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk mengoperasionalkan variable-variabel penelitian, yang sebelumnya telah didefinisikan secara konseptual. Indriantoro dan Supomo (2002) menyatakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel penelitian memberikan gambaran fenomena-fenomena nyata yang diamati peneliti, yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Penelitian ini menggunakan dua tipe variabel, yaitu : a) Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah/memengaruhi variabel dependen (Siregar, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini terbagi menjadi lima variabel yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, dukungan manajemen puncak dan keterlibatan pengguna. b) Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Siregar, 2013) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna.
22 2. Skala Pengukuran Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval. Menurut Siregar (2013:23) skala interval adalah suatu skala di mana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak atau interval antara tiap objek atau kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Pada Skala ini yang digunakan bukanlah kuantitas, melainkan interval dan tidak terdapat nilai nol. Langkah berikutnya adalah pemberian skor terhadap jawaban responden, dengan cara sebagai berikut : a) Responden yang menjawab Sangat Sangat Tidak Setuju (SSTS), diberi nilai 1 b) Responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS), diberi nilai 2 c) Responden yang menjawab Tidak Setuju (TS), diberi nilai 3 d) Responden yang menjawab Netral (N), diberi nilai 4 e) Responden yang menjawab Setuju (S), diberi nilai 5 f) Responden yang menjawab Sangat Setuju (SS), diberi nilai 6 g) Responden yang menjawab Sangat Sangat Setuju (SSS), diberi nilai 7
23 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel VARIABEL INDIKATOR SKOR KEPUASAN SKALA PENGUKURAN Informasi yang dihasilkan software akuntansi tersebut akurat Kualitas Informasi Akuntansi (X1) Kualitas Sistem Akuntansi (X2) Kualitas Layanan (X3) Dukungan Manajemen Puncak (X4) Informasi yang dihasilkan software akuntansi tersebut bersifat detail dan benar Software akuntansi yang digunakan mampu memberikan informasi persis seperti yang saya butuhkan. Software akuntansi yang digunakan bersifat akurat (program/sistemnya) Penyedia aplikasi akuntansi yang saya gunakan memiliki perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang paling mutakhir. Penyedia aplikasi tersebut memberikan layanan sesuai dengan janjinya. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem.
24 VARIABEL INDIKATOR SKOR KEPUASAN SKALA PENGUKURAN Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap kinerja sistem. Keterlibatan Pengguna (X5) Kepuasan Pengguna Software Akuntansi (Y) Tingkat keterlibatan saya dalam pengembangan sistem sangat tinggi. Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem sangat tinggi. Software akuntansi yang digunakan, membantu saya menyelesaikan tugas dengan lebih cepat. Secara keseluruhan, software akuntansi yang digunakan bermanfaat dalam pekerjaan saya. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui suatu kriteria yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut bisa termasuk orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek penelitian.
25 Menurut Sugiyono (2010:115) pengertian populasi adalah : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah semua individu yang menggunakan software akuntansi pada perusahaan dimana responden bekerja di wilayah Jakarta. 2. Sampel Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010:90) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menetukan besarnya sampel yang akan diambil untuk melaksanakan penelitian dalam suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan perhitungan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain sampel harus representatif.
26 Menurut Suharsimi (2002:112) apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%- 15% atau 20%-25%, tergantung setidak-tidaknya dari: a) Kemampuan peniliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Adapun sampel yang digunakan adalah pengguna software akuntansi pada perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengertian purposive sampling menurut Siregar (2013 : 33) adalah metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria penarikan sampel responden adalah mereka yang telah bekerja dan menggunakan software akuntansi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaan. E. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Data Premier Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Siregar (2013 : 16) yang menyatakan bahwa : Data yang
27 dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. 2. Data Sekunder Pengertian dari data sekunder menurut Siregar (2013 : 16) adalah Data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sumber data primer. Data premier adalah data yang didapat dari sumber pertama, baik individu ataupun perseorangnan. Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut : a) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib dari perpustakaan, majalah dan sebuah artikel, serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan topik yang tertulis dan masalah yang diteliti. b) Kuesioner Menurut Siregar (2013 : 21) Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Jenis kuesioner yang utama digunakan adalah kuesioner tertutup ialah pertanyaan-pertanyaan yang
28 diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda. Pembagian kuesioner yang ditujukan kepada pengguna software akuntansi pada perusahaan tempat bekerja, yang terdiri dari dua bagian : 1) Bagian pertama terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan data pribadi responden. 2) Bagian kedua digunakan untuk memperoleh data mengenai dimensi pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran baru atau deskriptif secara keseluruhan data masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Baik variabel dependen maupun variabel independen. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, nilai minimum, maksimum, dan standar deviasi. Sedangkan analisis frekuensi digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan melalui kuesioner. 2. Teknik Pengujian Sebelum pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian instrumen data dan pengujian persyaratan analisis. Pengujian instrumen data meliputi uji validitas dan realibilitas. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode corrected item total correlation dan melihat cronbach alpha untuk menguji
29 realibilitas. Kemudian pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. a) Uji Validitas Uji validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugas dalam mencapai sasarannya. Uji validitas ditujukan untuk mengukur seberapa nyata suatu pengujian atau instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dinyatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan metode corrected item total correlation. b) Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu berlainan. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan dengan koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,70 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukkan konsistensi reliabilitas internalnya.
30 c) Uji Asumsi Klasik Hasil penelitian yang representatif dapat dihasilkan melalui uji regresi linier yang telah memenuhi beberapa asumsi dasar klasik sebagai berikut : 1) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau VIF. Batas nilai tolerance adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan terjadi multikolinieritas. 2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara residual pada penelitian sebelumnya. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Asumsi non-autokorelasi terpenuhi jika pengujian menghasilkan nilai du < dw < 4-du.
31 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah masing-masing kesalahan penganggu mempunyai varian yang berlainan. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat scatterplot. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik pada scatterplot menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka dapat dinyatakan regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. 4) Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu (residual) memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik P-P Plot dan menggunakan uji One Sample Klomogorov- Smirnov. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal. Pada uji One Sample Klomogorov-Smirnov, jika pengujian menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
32 3. Pengujian Hipotesis Pengolahan data statistik menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20 for windows. SPSS merupakan program khusus untuk menangani masalah pengolahan data statistik yang banyak dipakai dalam berbagai riset, untuk mendistribusikan informasi hasil pengolahan data statistik dan berbagai pengambilan keputusan strategik perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan tingkat keyakinan (convidence level) 95%. Hipotesis regresi (H1, H2, H3, H4, dan H5) diuji dengan menggunakan uji t, uji F, regresi berganda, uji R dan koefisien determinasi (R 2 ). a) Uji t (t-test) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai koefisien korelasi secara statistik dapat diterima atau ditolak, yaitu dengan menggunakan Uji t (t-test) dengan tingkat signifikansinya sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : 1) Jika p-value α < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2) Jika p-value α > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini berarti secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
33 b) Uji F Uji F merupakan uji kelayakan model, apakah model regresi linier berganda yang diajukan adalah model yang layak untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kelayakan 95% dan tingkat signifikansi 5%. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka variabel independen secara simultan signifikan mempengaruhi variabel dependen. c) Analisis Regresi Berganda Siregar (2013 : 301) berpendapat bahwa : Regresi berganda adalah alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas)
34 terhadap variabel terikat. Persamaan garis regresi ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = α 0 + α 1 X 1 + α 2 X 2 + α 3 X 3 + α 4 X 4 + α 5 X 5 + ε Keterangan : Y α α 1, α 2, α 3. α 4, α 5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 ε : Kepuasan Pengguna (Puas) : Konstanta : Koefisien Regresi : Kualitas Informasi (Kulia) : Kualitas Sistem (Kuasia) : Kualitas Layanan (Kualiya) : Dukungan Manajemen Puncak (Duman) : Keterlibatan Pengguna (Liguna) : Error term d) Uji R Uji R atau uji koefisien digunakan untuk menguji apakah ada hubungan atau korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika hasil R sama dengan atau lebih besar dari 0,6 artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang kuat (Siregar, 2013).
35 e) Uji Adjusted R 2 (Adjusted R Square) Nilai koefisien determinasi atau adjusted R 2 (Adjusted R Square) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen.