4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

dokumen-dokumen yang mirip
4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4002 Sintesis benzil dari benzoin

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

Bab IV Hasil dan Pembahasan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

REAKSI ASETILASI EUGENOL DAN OKSIDASI METIL ISO EUGENOL RUMONDANG BULAN

BABm METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan dan Hasil

Bab III Metodologi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 Pembahasan Degumming

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

3. Metodologi Penelitian

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Lingkup Penelitian Penyiapan Gliserol dari Minyak Jarak Pagar (Modifikasi Gerpen 2005 dan Syam et al.

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

3. Metodologi Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Oleh: Arifta Henda Kurniatullah Dosen Pembimbing: Dr. Didik Prasetyoko, M.Sc Arif Fadlan, M.Si

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen. prof. aza

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

LAPORAN KIMIA ORGANIK

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Transkripsi:

NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi alkena, adisi Michael ester karboksilat, keton, katalis asam Teknik Laboratorium Bekerja dengan gas inert, pengadukan dengan batang pengaduk magnet, penambahan bertetes dengan corong tetes, ekstraksi, penggojogan, evaporasi dengan rotavapor, distilasi pengurangan tekanan, pemanasan dengan penangas minyak Instruksi (skala batch 10 mmol) Peralatan Labu leher-dua 10 ml, penyedia gas inert, corong tetes dengan pengatur tekanan, pengaduk magnet dengan pemanas, batang pengaduk magnet, peralatan distilasi mikro, penangas air, pompa vakum, penangas minyak. Bahan Etil Siklopentanon-2-karboksilat (td 224-228 C) metil vinil keton (distilasi) (td 80-81 C) Besi(III) klorida heksahidrat 1,56 g (1,45 ml, 10,0 mmol) 0,981 g (1,15 ml, 14,0 mmol) 54 mg (0,20 mmol) Reaksi Etil siklopentanon-2-karboksilat 1,56 g (1,45 ml, 10,0 mmol) dan 54 mg (0,20 mmol) besi(iii) klorida heksahidrat dimasukan ke dalam labu leher-dua 10 ml, untuk menjaga temperatur tetap konstan, maka diletakkan dalam penangas air pada suhu kamar dan dilengkapi dengan corong tetes dengan pengatur tekanan, batang pengaduk magnet dan penghubung gas nitrogen. Peralatan dialiri dengan gas nitrogen. Metil vinil keton 0,981 g (1,15 ml, 14,0 mmol) ditambahkan sambil diaduk selama satu jam. Selanjutnya campuran reaksi diaduk selama 4 jam pada temperatur kamar. Reaksi dapat diamati baik dengan kromatografi lapis tipis atau kromatografi gas (lihat analisis) 1

NP Penyelesaian Corong tetes dan penghubung nitrogen dilepas, peralatan distilasi mikro dipasang dan produk didistilasi dengan pengurangan tekanan. Hasil: 1,73 g (7,64 mmol, 76%); temperatur distilasi 86 C (5 10-3 hpa, temperatur penangas minyak 135 C), cairan tidak berwarna; n 20 D = 1,4656 Manajemen limbah Pembuangan limbah Residu distilasi Waktu 8-9 jam Limbah Pembuangan Dilarutkan dalam sedikit aseton, kemudian: pelarut organik, mengandung halogen Penghentian sementara Sebelum destilasi Tingkat kesulitan Mudah Instruksi (skala batch 100 mmol) Peralatan Labu leher-dua 50 ml, penyedia gas inert, corong tetes dengan pengatur tekanan, pengaduk magnet dengan pemanas, batang pengaduk magnet, peralatan distilasi, penangas air, pompa vakum, penangas minyak. Bahan Etil siklopentanon-2-karboksilat (td 224-228 C) metil vinil keton (distilasi) (td 80-81 C) Besi(III) klorida heksahidrat tert-butil metil eter (td 55 C) Natrium sulfat untuk pengering 15,6 g (14,5 ml, 100 mmol) 9,81 g (11,5 ml, 140 mmol) 0,54 g (2,0 mmol) 40 ml Reaksi Etil siklopentanon-2-karboksilat 15,6 g (14,5 ml, 100 mmol) dan 0,54 g (2,0 mmol) besi(iii) klorida heksahidrat dimasukan ke dalam labu leher-dua 50 ml, untuk menjaga temperatur tetap konstan, maka diletakkan dalam penangas air pada suhu kamar dan dilengkapi dengan corong tetes dengan pengatur tekanan, batang pengaduk magnet dan penghubung gas nitrogen. Peralatan dialiri dengan gas nitrogen. Metil vinil keton 9,81 g (11,5 ml, 140 mmol) ditambahkan sambil diaduk selama satu jam. Selanjutnya campuran reaksi diaduk selama 4 jam pada temperatur kamar. Reaksi dapat diamati baik dengan kromatografi lapis tipis atau kromatografi gas (lihat analisis). 2

NP Penyelesaian Campuran reaksi dipindahkan dengan 25 ml tert-butil metil eter ke dalam corong pisah dan digojok empat kali masing-masing dengan 15 ml air. Gabungan fasa air kembali digojog dengan 15 ml tert-butil metil eter. Fasa organik digabung, dikeringkan dengan natrium sulfat, disaring dan pelarut dievaporasi pada rotavapor. Hasil kotor: 22,2g Produk kotor didistilasi pengurangan tekanan menggunakan peralatan distilasi sederhana. Hasil: 18,0 g (79,5 mmol, 80%); temperatur distilasi 90 C (3 10-3 hpa, temperatur penangas minyak 120 C), cairan tidak berwarna; n 20 D = 1,4658 Komentar Tahap ekstraksi selama langkah penyelesaian membantu penghilangan garam besi dari larutan produk. Jika tahapan ini tidak dilakukan, maka dekomposisi produk akan terjadi selama distilasi Manajemen limbah Daur ulang tert-butil metil eter dikumpulkan dan diredistilasi Pembuangan limbah Residu distilasi Natrium sulfat Waktu 10-11 jam Limbah Pembuangan Dilarutkan dalam sedikit aseton kemudian: pelarut organik, mengandung halogen Limbah padat, bebas dari merkuri Penghentian sementara Sebelum penggojokan dan sebelum distilasi Tingkat kesulitan Mudah 3

NP Analisis Pengamatan reaksi dengan KLT Preparasi sampel: Dengan menggunakan pipet tetes, satu tetes dari campuran reaksi diencerkan dengan 1 ml diklorometana. Kondisi-KLT: adsorben: KLT-aluminium foil (silika gel 60) eluen: petroleum eter (60-80 C) : tert-butyl metil eter = 6 : 4 Reagen penampak: Plat KLT-aluminium dicelupkan ke dalam 2N H 2 S 4 dan dikeringkan dengan pengering udara panas R f (produk) 0,21 R f (reaktan). 0,50 Pengamatan reaksi dengan GC Preparasi sampel: Dengan menggunakan pipet tetes, satu tetes dari produk kotor atau produk murni di diencerkan dengan 10 ml diklorometana dan digojog dengan 2 ml air. Fasa air dipisahkan dan fasa organik dikeringkan dengan natrium sulfat. Setelah penyaringan zat pengering, 0,2 µl larutan ini diinjeksikan. Kondisi-GC: colom: DB-1, 28 m, internal diameter 0,32 mm, film 0,25 µm inlet: on-column-injection Gas pembawa: hidrogen (40 cm/detik) oven: 90 C (5 menit), 10 C/menit sampai 240 C (30 menit) detektor: FID, 270 C Persen konsentrasi dihitung dari luas puncak. GC produk kotor GC produk murni Waktu retensi (min) Senyawa Luas puncak % Produk kotor Produk murni 13,7 produk 94,6 99,8 18,3 pengotor 2,4 18,6 pengotor 3,0 4

NP Spektrum 13 C NMR produk murni (75,5 MHz, CDCl 3 ) Spektrum 13 C NMR produk murni (75,5 MHz, CDCl 3 ) 2 1 5 6 7 8 9 3 4 CCH 2 CH 3 δ (ppm) Keterangan 214,46 C-1 207,37 C-8 171,07 CCH 2 CH 3 61,10 CH 2 CH 3 58,70 C-5 38,58 C-2 37,66 C-7 33,97 C-6 29,59 C-9 26,74 C-4 19,29 C-3 13,79 CH 2 CH 3 76,5-77,5 pelarut 5

NP Spektrum 1 H NMR produk murni (300 MHz, CDCl 3 ) 2 1 5 6 7 8 9 3 4 CCH 2 CH 3 δ (ppm) Multiplisitas Jumlah H Keterangan 1,23 t 3 CH 2- CH 3 1,82-2,13 m 5 2-H, 3-H, 6-H a 2,12 s 3 9-H 2,24-2,52 m 4 7-H, 4-H 2,69 ddd 1 6-H b 4,14 q 2 CH 2- CH 3 Spektrum IR produk murni (film) cm -1 (cm -1 ) Keterangan 2976 Ikatan C-H, alkana 1749 Ikatan C=, ester 1719 Ikatan C=, keton 6