BAB I PENDAHULUAN. berubah karena menyusui dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang membuat produsen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini menyebabkan semakin ketatnya kompetisi antar perusahaan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidentifikasi dan lalu memuaskan kebutuhan konsumen. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita

BRAND ACTIVATION NUTRILAND DALAM RANGKA MEMBANGUN MEREK PRODUK NUTRILON ROYAL

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia global yang ditandai dengan kemajuan ilmu

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) kini dipandang tidak

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan peradaban. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. dimana para produsen per-telekomukasian berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. baik susu lokal maupun susu impor. Dari susu lokal dan susu impor itu ada. sering mendengar dan tahu tentang produk tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi yang semakin cepat menimbulkan pesatnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. Ice cream pada awalnya merupakan makanan penutup yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan,minuman,kesehatan maupun produk untuk berkomunikasi. keunggulan kompetitif yang berkesimbungan dalam menghadapi semakin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan cara mendapatkannya seperti media online yang dibantu oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Meningkatnya persaingan

berlimpah jika dibandingkan dengan pendapatan konsumen. Keadaan ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Industri dan teknologi, pada. khususnya Kendaraan Roda Dua, saat ini dunia Otomotif dan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhanpun juga berkembang seiring jaman. Banyak produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)

Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

Pertemuan Pertemuan 7 3

GROUP NAMA BARANG SIZE Harga kios KITA Per 12 Jun 2009

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,

Threat Opportunity Weakness Strength

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan bisnis coklat di

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Minuman energi yang digolongkan sebagai minuman suplemen. merupakan peluang bisnis yang sangat menggiurkan. Perkembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. an, yaitu keyakinan bahwa satu-satunya jalan untuk berhasil adalah merebut

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

Susu Sapi Perbedaan yang penting antara susu sapi dan ASI: - Protein & mineral lebih tinggi - Laktosa lebih rendah - Rasio protein whey dan casein leb

2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GRAFIK & DIAGRAM... ix. EXECUTIVE SUMMARY... x

TINJAUAN PUSTAKA Televisi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan kemajuan teknologi meningkatkan daya kreativitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Susu merupakan kebutuhan primer seorang bayi. Untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan produk susu merupakan makanan utamanya. Sejatinya kebutuhan susu untuk seorang bayi dapat dipenuhi dari sang ibu melalui pemberian ASI akan tetapi sesuai perkembangan waktu dan jaman, saat ini banyak sekali ibu yang tidak dapat memberikan ASInya untuk memenuhi kebutuhan makanan utama bayinya. Berbagai alasan diberikan seorang ibu yang menggunakan susu formula untuk memenuhi kebutuhan bayinya mulai dari tidak adanya ASI yang dihasilkan oleh tubuh si ibu, kesibukan ibu dalam berkarir, karena penyakit, tidak ingin penampilannya menjadi berubah karena menyusui dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang membuat produsen susu melihat kebutuhan tersebut dengan menyediakan produk-produk susu formula untuk bayi dan balita. Saat ini perusahaan penghasil susu formula untuk bayi dan balita saling bersaing dalam merebut pangsa pasar susu formula di Indonesia dan berusaha sekeras mungkin dalam mengambil hati ibu sebagai penentu pemilihan susu formula untuk buah hatinya. Diantara pemain susu formula bayi dan balita saat ini di Indonesia yang menempati tempat teratas di industri susu bayi dan balita seperti: PT Kalbe Morinaga Indonesia 1

sebagai pembuat Morinaga Chilkid, PT Mead Johnson Indonesia dengan produknya Enfamil A+, Promil dari Wyeth Nutritional, Vitalac yang diproduksi oleh Sari Husada dan Dancow dan Lactogen dari Nestle Indonesia. Dari semua merek yang beredar di pasaran, PT Nutricia Indonesia Sejahtera mengusung merek Nutrilon Royal, Nutrilon dan Bebelac dalam meramaikan persaingan susu formula di Indonesia. Berikut di bawah ini tabel data yang menunjukkan pertumbuhan perusahaan dan pertumbuhan pasar susu bayi dan balita di Indonesia dalam volume (ton). Data diambil dari AC Nielsen periode Januari hingga Maret 2012. Secara klasifikasi untuk pasar susu terdiri dari kategori Super Premium, Premium dan Main Stream products. Kategori tersebut berdasarkan pada harga, kandungan isi, produsen dan ketersediaan produk di pasar. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa PT Nutricia Indonesia Sejahtera di tahun 2012 sesuai data yang diperoleh di bulan Maret 2012 menunjukkan adanya kesempatan untuk meraih pangsa pasar susu agar menjadi yang terdepan di Market Share. PT Nutricia Indonesia meraih volume share sebanyak 15%. Angka pertumbuhan ini berada di bawah angka pertumbuhan para kompetitornya yaitu. Angka pertumbuhan ini berada di bawah angka pertumbuhan para kompetitornya yaitu Wyeth sebanyak 17,5%, Morinaga 15,6% dan Abbott 29%. Sementara itu persentase pertumbuhan kategori susu Super Premium di Indonesia berada di angka 12,8%. Fakta ini memberikan ilustrasi bahwa PT Nutricia Indonesia Sejahtera yang bermain di kategori susu kategori Super Premium telah bertumbuh lebih tinggi dari keseluruhan pasar susu Super Premium yaitu 15%. Dengan adanya pertumbuhan di pasar Super Premium yang pesat tersebut maka terdapat peluang 2

besar pula untuk meraih persentase pertumbuhan bagi PT Nutricia Indonesia Sejahtera melalui produknya Nutrilon Royal. Gambar 1 - Tabel Pertumbuhan Pasar periode Januari Maret 2012 1 YTD Market Volume Growth Volume growth (%) Total Milk 7.7 Premium & Super premium Market PT NIS Wyeth Morinaga 12.8 15.0 17.5 15.6 Abbott 29.0 MJ 0.8 Mainstream Market 6.2 Sari Husada 9.4 Nestle 2.5 FFI 6.4-25 -15-5 5 15 25 35 Source :: Nielsen, Urban, September October March2012 August 2012 2012 Gambar 2 - Performa Pertumbuhan Pasar Susu di Indonesia periode Maret 2012 2 YTD Growth Performance Value growth (%) 18.1 11.0 14.4 12.2 13.2 14.1 10.0 12.5 Total Market Super Premium Market Premium Market 6.3 6.7 7.0 Nutricia 3.9 Mainstream Market Sari Husada 2011 YTD 2012 Source :: Nielsen, Urban, September October March2012 August 2012 2012 5 1 Sumber: AC Nielsen Data Maret 2012 2 Ibid. 3

Data tabel pertumbuhan susu di atas yang diambil dari data Nielsen menunjukkan bahwa pertumbuhan susu bayi dan balita di pangsa pasar super premium sangatlah bersaing ketat. Total market pasar susu bertumbuh dari tahun 2011 sebesar 6,3% menjadi 12,2% di tahun 2012. Di kategori Super Premium Market dimana produk Nutrilon Royal berada dalam kategori segmen ini, terlihat pula peningkatan dari 3,9% di tahun 2011 menjadi 18,1% di tahun 2012. Hal ini menunjukkan peningkatan persentase pertumbuhan yang berujung persaingan yang pesat di setiap kategori susu bayi dan balita.. Semua kategori susu bertumbuh di tahun 2012 termasuk kategori Main Stream. Terlihat jelas pada tabel di atas bahwa PT Nutricia Indonesia Sejahtera bertumbuh dari tahun sebelumnya 11% menjadi 14,1% di tahun 2012. Dengan latar belakang inilah maka perusahaan penghasil susu bayi dan balita dituntut untuk menjalankan suatu program strategi komunikasi pemasaran yang terpadu dalam mengkomunikasikan produknya agar dapat menarik perhatian dan minat konsumen. Hal inilah yang akan diangkat oleh penulis, bagaimana sebuah perusahaan dapat menjalankan program strategi komunikasi pemasaran yang terpadu khususnya penyelenggaraan Brand Activation dalam usahanya membangun merek produk. Kegiatan Brand Activation dipilih karena melalui kegiatan ini produsen dan konsumen dapat berinteraksi secara langsung melalui pengalaman dalam mengikuti acara-acara yang diselenggarakan pada kegiatan tersebut. Saat ini perkembangan dunia marketing sangat pesat, dimana produsen diharapkan dapat menyusun strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk dapat menjangkau pasar sasaran. Pengambilan keputusan akan strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang tepat dapat menentukan apakah suatu produk dapat menjadi Merek yang 4

mudah diingat oleh konsumen dan selalu ada di benak konsumen. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) menjadi suatu bagian yang sangat penting untuk memahami konsumen produk kita dan membuat komunikasi pemasaran yang tepat. Setelah perusahaan menentukan pendekatan strategi, maka strategi itu diaplikasikan ke dalam sebuah perencanaan, dimana perencanaan ini disusun berdasarkan analisis terhadap peluang pasar, analisis pesaing dan sasaran pemasaran. 3 Salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk memasarkan merek dari sebuah produk adalah kegiatan Brand activation. Adapun alasan dipilihnya kegiatan Brand activation sebagai penelitian adalah karena penulis berpendapat bahwa Brand Activation sebagai salah satu kegiatan Integrated Marketing Communication sangat unik dan diunggulkan karena dalam ajang kegiatan ini, pemilik produk dapat langsung berinteraksi dengan para konsumennya sebagai pengguna produk sehingga terjalin keterlibatan emosi melalui interaksi langsung dimana konsumen mendapatkan pengalaman dan kesan yang lebih mendalam kepada merek. Brand activation juga dilakukan oleh perusahaan yang akan memperkenalkan produk barunya kepada konsumen agar konsumen memiliki tingkat kesadaran akan suatu merek (Brand Recognition) dan mampu mengingat suatu merek (Brand Awareness) dan untuk merek yang sudah matang atau dewasa, Brand activation dirancang agar konsumen tetap memilih merek tersebut dan mempertahankan pangsa pasarnya serta menjaring konsumen yang loyal (Brand Loyalty). 3 John E. Kennedy, Marketing Communication, Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2006, hal 6 5

Karena adanya interaksi antara konsumen dan produsen maka kegiatan brand activation marak dilakukan di kalangan produsen susu balita. Diantaranya adalah Morinaga dengan produknya Chilkid yang menyelenggarakan kegiatan brand activation dengan mengusung tema futuristik atau Nestle melalui merek Dancow yang menjangkau konsumennya dengan melakukan brand activation berupa ajang permainan balita pada saat kegiatan tahunan Bobo Fair dilakukan. Hal tersebut jugalah yang membuat PT Nutricia Indonesia Sejahtera dituntuk untuk membuat kegiatan brand activation yang dapat menarik perhatian konsumen sekaligus sebagai ajang mengkomunikasikan informasi akan produknya. Dari alasan-alasan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana strategi komunikasi di atas dapat dijalankan. Adapun periode yang dipilih adalah kegiatan Brand Activation Nutriland yang diadakan di Mall Taman Anggrek pada tahun 2012 karena kegiatan ini dilakukan di penghujung tahun dan di tahun 2013 kegiatan tersebut tidak diadakan karena alasan alokasi budget yang digunakan untuk kegiatan lain. Produk yang ingin diteliti adalah produk Nutrilon Royal karena produk ini adalah termasuk produk super premium yang membutuhkan strategi lebih dalam mengkomunikasikan dan membangun merek produknya, berbeda dengan produk Bebelac yang telah melegendaris dan digunakan serta dipercaya oleh banyak konsumen karena harganya yang jauh lebih ekonomis atau disebut sebagai produk premium. Segmentasi pengguna produk ini juga yang membuat kegiatan Brand Activation produk Nutrilon Royal harus dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan minat para pengguna susu balita kelas menengah ke atas untuk datang ke kegiatan komunikasi pemasaran terpadu ini. 6

1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah penelitian adalah bagaimana kegiatan atau aktivitas Brand Activation Nutriland yang diselenggerakan di Mal Taman Anggrek pada tahun 2012 dalam rangka membangun merek produk Nutrilon Royal? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Brand Activation Nutriland yang diselenggerakan di Mal Taman Anggrek pada tahun 2012 dalam rangka membangun merek produk Nutrilon Royal. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dari tulisan ini adalah: a. Manfaat Teoritis/akademis Melalui tulisan ini penulis menjadi lebih memahami akan teori dari Integrated Marketing Communication khususnya pelaksanan aktivitas Brand Activation dan bagaimana kegiatan tersebut dapat membangun sebuah merek serta bagaimana kegunaan teori-teori tersebut untuk membantu menguraikan masalah yang diteliti. 7

b. Manfaat Praktis Penulis dapat memberikan penjelasan akan manfaat yang dicapai melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teori yang dihasilkan dari penelitian ini, baik untuk penulis sendiri maupun untuk perusahaan tempat dimana penelitian dilakukan. 8