ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. penunjang tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

I. PENDAHULUAN. yang ada. Sebagai contoh laporan World Wild Fund (WWF) pada tahun 2005

Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat (Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS POTENSI PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT Citra Cahyawati 1) dan M. Yusak Anshori 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail: citra_cahyawati@yahoo.com 2) Magister Management Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopenber Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail: yusak.anshori@gmail.com ABSTRAK Perencanaan bisnis yang matang dalam membangun usaha, sangat besar pengaruhnya bagi keberlangsungan usaha tersebut. Penelitian ini merumuskan bisnis gabungan. Konsumen umumnya memiliki kesulitan dalam merancang perjalanan wisata karena keterbatasan waktu yang mereka miliki. Disisi lain pertemuan atau meeting banyak dilakukan di restoran/café. Penelitian ini kemudian merumuskan strategi bisnis gabungan antara travel agent dan café dengan menggali informasi dari informan yang memiliki kualifikasi seperti yang telah ditentukan. Data yang diperoleh dibobotkan dengan menggunakan metode AHP dan dikaji dengan metode Triangulasi. Setelah itu, dilakukan analisis SWOT untuk menentukan strategi bisnisnya. Hasilnya adalah untuk membuat bisnis gabungan travel agent dan café harus menggunakan teknologi sebagai basis usahanya. Kemudian dikembangkan dalam skala global maupun internasional, fokus pada pengembangan produk/jasa tertentu, mempertahankan kualitas serta menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh konsumen. Disamping itu, selalu memberikan sesuatu yang baru dan menarik perhatian pasar. Dan yang lebih penting lagi menyediakan sumber daya manusia yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada konsumen. Kata kunci: Strategi Bisnis, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Inovasi PENDAHULUAN Sektor pariwisata ini yang dianggap sebagai pelaku utama bagi perekonomian sebuah negara. Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik dimana sebagian besar merupakan negara berkembang, yang berupaya keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka, salah satunya dengan pemasukan devisa bagi Negara melalui sektor pariwisata. Data dari World Travel and Tourism Council (WTTC) tahun 2014, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia langsung dari sektor pariwisatanya pada tahun 2014 sebesar 8.1%, dan akan meningkat meningkat sebesar 5.3% tahun 2014-2024. Data pertumbuhan wisatawannya tahun 2014 diperkirakan akan mencapai pertumbuhan sebesar 14.2% dan tumbuh sebesar 5.8% tahun 2014-2024. Selain itu, penyerapan dan kontribusi ekonomi untuk perkembangan segi travel and tourism di Indonesia, terus meningkat dari tahun 2008-2013. Penyerapan domestik tahun 2013 menjadi 383.236. Diikuti juga oleh total kontribusi dari travel and tourism yakni menjadi 841.413 pada tahun 2013. Semakin banyak jenis dan variasi harga berbagai sarana transportasi penunjang, membuat masyarakat semakin tertarik untuk melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. B-3-1

Pertumbuhan penduduk Indonesia memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan pariwisata. Pertumbuhan penduduk Indonesia, berpusat pada kepulauan Jawa dengan Jawa Timur peringkat kedua terbanyak setelah Jawa Barat dan berpusat pada Ibukota Provinsi yakni Surabaya dengan jumlah populasi sebesar 8.459 juta jiwa. Pendapatan per kapita warga Jatim tahun 2014 diprediksi mencapai US$ 4300-4500, dimana kenaikannya akan berpengaruh pada pengingkatan biaya konsumsi dan hiburan. Dalam hasil survey Nielsen Global Consumer Q1 2013 menjabarkan sebanyak 37% masyarakat Indonesia memilih berlibur/melakukan perjalanan wisata sebagai prioritas kedua pengeluaran (konsumsi) mereka. Kendala lain yang muncul bagi masyarakat konsumen dalam merencanakan perjalanan mereka, yakni waktu dan kesempatan masyarakat yang semakin terbatas karena sibuknya dengan rutinitas pekerjaan mereka, terutama pada kota-kota besar seperti Surabaya. Pada sisi inilah bisnis travel agent dirasa mampu berkembang, yang saat ini mulai bermunculan secara pesat dan menjamur di Indonesia, terutama Surabaya. Semakin banyaknya bisnis serupa dan keinginan masyarakat yang meningkat terhadap bisnis perjalanan wisata, maka bisnis travel agent perlu mempunyai inovasi tersendiri. Kelemahan yang ada pada banyak pelaku usaha dalam bidang ini (kurangnya tenaga kerja terutama tenaga kerja yang profesional) membuat pelaku usaha perlu melakukan perbaikan sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pelaku usaha dalam bisnis travel agent. Hal tersebut yang membuat masyarakat cenderung kurang mempercayai lagi travel agent dalam perencanaan perjalanan wisatanya, sehingga pengaruh SDM dalam travel agent cukup banyak mempengaruhi pertumbuhan perusahaan. SDM pada bisnis ini mempunyai pengaruh penting dalam keberlangsungan perusahaan dikarenakan SDM perusahaan tersebut yang akan berhadapan langsung dengan konsumen. Disisi lainnya, perubahan gaya hidup masyarakat Jawa Timur lebih banyak melakukan meeting dan bercengkrama bersama teman/kolega tidak lagi di rumah atau kantor melainkan justru dilakukan pada café/tempat nongkrong, atau restoran yang menjual makanan, minuman, dan suasana tempatnya Data yang diungkapkan oleh Kresnayana Yahya dalam seminar Kupas Bisnis, Coffee Shop, Business Trend and Design adalah peluang investasi membuka café di Jawa Timur terus bertumbuh. Pada tahun 2012, investasi barunya mencapai Rp. 1.000 triliun. Dengan karakteristik tersebut, maka semakin mendukung untuk pengembangan bisnis yang dapat menampung karakter tersebut. PT. ABC melihat adanya peluang untuk menggabungkan antara bisnis travel agent dan café dalam pasar Indonesia, terutama pasar kota Surabaya dan hal ini yang dianggap memberikan salah satu tawaran menarik kepada masyarakat. Pembahasan akan menggunakan teori AHP, metode triangulasi, dan analisis SWOT untuk mengolah data. AHP dipakai untuk membobotkan data yang didapatkan dari berbagai narasumber, triangulasi untuk membandingkan data interview serta kuisioner dengan kondisi lapangan yang terjadi, dan SWOT untuk merumuskan strategi setelah dilakukan pembobotan melalui AHP dan analisis dengan triangulasi. Tujuan penelitian ini yaitu merumuskan strategi bisnis gabungan yang sesuai untuk PT. ABC dalam menggabungkan bisnis travel agent dan café. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan studi literatur dan lapangan meliputi strategi development dari bidang marketing dan SDM saja. Lokasi yang akan dilakukan penelitian adalah travel agent dan café di kota Surabaya. B-3-2

METODE Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber, analisa data, perumusan hasil dan analisa data untuk strategi bisnis PT. ABC. Wawancara dilakukan kepada stakeholders (manajer a tau pemilik) masing-masing narasumber untuk mengetahui strategi terbaik yang dijalankan masing-masing perusahaan dan memberi dampak seperti apa terhadap perusahaan. Sedangkan kuisioner disebarkan kepada konsumen masing-masing perusahaan untuk memperoleh keinginan dari konsumen seperti apa yang membuat mereka nyaman dan puas terhadap apa yang dijual perusahaan tersebut. Setelah mendapatkan hasil wawancara dan kuesioner maka akan dilakukan pembobotan dengan metode AHP guna memilih strategi terbaik dan diuji konsistensinya apakah hasil yang didapatkan konsisten atau tidak dan kemudian dikaji dengan metode Triangulasi untuk melihat kesesuaian lapangan dengan hasil wawancara atau kuisioner yang didapatkan. Dari kedua metode tersebut, akan dimasukkan pada analisa SWOT untuk merumuskan hasil yang didapat dari metode AHP dan Triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data dengan metode AHP, Triangulasi, SWOT dan dibandingkan dengan kondisi lapangan yaitu: STRATEGI 1. fokus mengembangkan bisnis dengan menjual produk/jasa yang mempunyai ciri khas tersendiri dan konsep unik serta menarik, berbasis teknologi (berjualan dengan sistem offline dan online) dalam lingkup skala lokal dan Asia 2. menjaga kepercayaan yang sudah diberikan konsumen kepada perusahaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik, mempertahankan rasanya enak/unik, kualitas terjamin, apabila memungkinkan dengan memberikan diskon atau potongan harga/voucher/souvernir kepada konsumen 3. menekankan dan menjalin kerjasama yang sehat dengan partner terutama partner daerah dan saling memberikan keuntungan satu dengan yang lainnya, simbiosis mutualisme MARKETING 1. memasarkan produk/jasa melalui media promosi (pameran, koran, media sosial, website, program online, dll) 2. menjual produk/jasa baik secara offline maupun secara online (door to door), dan berkelanjutan yang dapat mengurangi/meminimalisir hubungan secara langsung konsumen dan SDM, dengan lebih menekankan pada pelayanan, rasa, dan kualitasnya dan menawarkan kepada konsumen kesan yang menyenangkan, baik dan berbeda saat menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut serta memberikan berbagai macam fasilitas seperti souvenir, cash back, dll 3. bekerja sama dengan pengusaha sejenis sebagai partner terutama dalam membantu untuk menggali informasi lebih banyak SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 1. memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam pengembangan SDM untuk menjadikan SDM yang merasa memiliki perusahaan, nyaman dan senang dengan pekerjaannya sekaligus diorangkan oleh perusahan tersebut sehingga SDM dapat melakukan yang terbaik dan bersaing dengan kompetitor dalam negri B-3-3

2. SDM yang solutif, sopan, ramah, dan mampu memberikan informasi dengan baik yang biasanya merupakan SDM dengan background pendidikan sesuai pekerjaannya, serta diberikan informasi yang jelas juga oleh perusahan tentang arah dan tujuan perusahaan INOVASI 1. mengembangkan ide-ide kreatif, selalu meng-update untuk produk/jasa yang mereka tawarkan dan membuat produk sederhana bagi kaum sadar teknologi, sehingga membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam membeli produk/jasa yang ditawarkan, tidak mudah dijiplak kompetitor dan apabila diperlukan menyediakan tim development khusus untuk pengembangan produk/ jasa perusahaan dimana dapat menjangkau dan diterima di wilayah Asia 2. selalu berupaya untuk membuat sesuatu yang baru/tidak jenuh dan lebih memperkenalkan keunikan atau kekhasan perusahaan seperti: mengeksplor dengan penambahan rute perjalanan wisata, terutama daerah yang kurang ter-publish, maupun membuat produk makanan/minuman baru, dan lain sebagainya 3. menawarkan berbagai jenis produk sesuai keinginan pasar dan menarik minat pembeli supaya tercapainya target atau omset perusahan 4. mngembangkan sistem yang tidak hanya bergantung pada internet, yang dapat diakses kapanpun meski tidak ada internet 5. mengembangkan perusahaan baik secara lokal maupun internasional Travel Agent: domestik dan internsional Café: ekspor dan impor KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Strategi fokus mengembangkan bisnis dengan menjual produk/jasa yang mempunyai ciri khas tersendiri dan konsep unik serta menarik, berbasis teknologi (berjualan baik secara offline dan online) dalam lingkup skala lokal dan Asia Travel agent: fokus pada salah satu jenis wisata tertentu (keputusan dari pemilik: penjualan untuk paket pre-wedding atau postwedding dan wisata rohani dalam negeri) Café: fokus menjual produk tertentu dengan berbagai macam variannya (keputusan dari pemilik: menjual jajan pasar dan berbagai variasi kopi) menjaga kepercayaan yang sudah diberikan konsumen kepada perusahaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik, mempertahankan rasanya enak/unik, kualitas terjamin, apabila memungkinkan dengan memberikan diskon atau potongan harga/voucher/souvernir kepada konsumen menekankan dan menjalin kerjasama yang sehat dengan partner terutama partner daerah dan saling memberikan keuntungan satu dengan yang lainnya, simbiosis mutualisme Marketing memasarkan produk/jasa melalui media promosi (pameran, koran, media sosial, website, program online, dll) menjual produk/jasa baik secara offline maupun secara online (door to door), dan berkelanjutan yang dapat mengurangi/meminimalisir hubungan secara langsung konsumen dan SDM, dengan lebih menekankan pada pelayanan, rasa, dan kualitasnya dan menawarkan kepada konsumen kesan yang menyenangkan, baik dan berbeda saat B-3-4

menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut serta memberikan berbagai macam fasilitas seperti souvenir, cash back, dll bekerja sama dengan pengusaha sejenis sebagai partner terutama dalam membantu untuk menggali informasi lebih banyak Sumber Daya Manusia (SDM) memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam pengembangan SDM untuk menjadikan SDM yang merasa memiliki perusahaan, nyaman dan senang dengan pekerjaannya sekaligus diorangkan oleh perusahan tersebut sehingga SDM dapat melakukan yang terbaik dan bersaing dengan kompetitor dalam negri SDM yang solutif, sopan, ramah, dan mampu memberikan informasi dengan baik yang biasanya merupakan SDM dengan background pendidikan sesuai pekerjaannya, serta diberikan informasi yang jelas juga oleh perusahan tentang arah dan tujuan perusahaan Inovasi mengembangkan ide-ide kreatif, selalu meng-update untuk produk/jasa yang mereka tawarkan dan membuat produk sederhana bagi kaum sadar teknologi, sehingga membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam membeli produk/jasa yang ditawarkan, tidak mudah dijiplak kompetitor dan apabila diperlukan menyediakan tim development khusus untuk pengembangan produk/ jasa perusahaan dimana dapat menjangkau dan diterima di wilayah Asia selalu berupaya untuk membuat sesuatu yang baru/tidak jenuh dan lebih memperkenalkan keunikan atau kekhasan perusahaan seperti: mengeksplor dengan penambahan rute perjalanan wisata, terutama daerah yang kurang ter-publish, maupun membuat produk makanan/minuman baru, dan lain sebagainya menawarkan berbagai jenis produk sesuai keinginan pasar dan menarik minat pembeli supaya tercapainya target atau omset perusahan mngembangkan sistem yang tidak hanya bergantung pada internet, yang dapat diakses kapanpun meski tidak ada internet mengembangkan perusahaan baik secara lokal maupun internasional Travel Agent: domestik dan internsional Café: ekspor dan impor Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: Penelitian lebih lanjut dapat memperhatikan dan meneliti untuk research kebutuhan dan keinginan pasar, sehingga dalam pembuatan produk atau jasa dapat lebih terfokus pada keinginan dan kebutuhan pasar diwaktu dan tempat yang tepat. Selain itu, objek penelitian juga dapat dikembangkan pada penelitian tentang implementasi dan evaluasi strategi yang sudah dirumuskan. Dengan demikian dapat mengetahui perlu atau tidaknya perubahan atau pengembangan dari strategi tersebut, dan dampak yang terjadi pada perusahaan. B-3-5

DAFTAR PUSTAKA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, (2015), Wisata Jatim Pikat Lebih 24 Juta Wisatawan, Retrieved January 26, 2015, from Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Website: http://bappeda.jatimprov.go.id Badan Pusat Statistik Jawa Timur, (n.d.)., Sosial dan Kependudukan: Kepadatan Penduduk Pertengahan Tahun Kabupaten/Kota, Retrieved November 01, 2014, from Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Website: http://jatim.bps.go.id Kompasiana, (2013, Desember 20), Artikel: Mengembangkan Industri Pariwisata, Retrieved Februari 06, 2014, from Kompasiana: http://m.kompasiana.com Suarasurabaya, (2013, February 14), Artikel: Tips bagi yang Ingin Mendirikan Café, Retrieved Juni 21, 2015, from Suarasurabaya: http://ekonomibisnis. suarasurabaya.net World Tourism Organization, (2013), Annual Report, Spain: World Tourism Organization (UNWTO), Madrid, Spain. World Tourism Organization, (2014), Tourism Highlights, UNWTO Publications. World Travel & Tourism Council, (2014), Travel & Tourism Economic Impact Indonesia 2014, London: World Travel & Tourism Council Publishers. B-3-6