II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Udang vaname merupakan udang introduksi yang berasal dari Amerika dan

I. PENDAHULUAN. budidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi ( high economic value) serta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN Aktivitas Penghambatan Isolat Bacillus sp. Terhadap Vibrio sp. Secara In Vitro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Haliman dan Adijaya (2005), klasifikasi udang vannamei

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. motil, tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul, aerob, katalase positif,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni Lokasi penelitian di

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH GI MACRO II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

: Vibrio vulnificus. Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah daging dari ternak yang sehat, saat penyembelihan dan pemasaran diawasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : ONNY C

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya udang merupakan salah satu komuditas perikanan dengan

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI KETAHANAN BEBERAPA STRAIN LARVA UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) TERHADAP BAKTERI Vibrio harveyi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup. berkumpul di dalam suatu medium yang sama (Zaif, 2006).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. banyak dikembangkan untuk membantu produksi udang dalam negeri. Bersama jenis

PENDAHULUAN. perikanan laut yang sangat besar. Sebagai negara maritim, usaha budidaya laut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wybanet al(2000), klasifikasi udang vannamei sebagai berikut:

Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein

Teknologi Pengelolaan Kualitas Air. KUALITAS BIOLOGIS dan MANIPULASI MIKROBA: Probiotik

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

PENDAHULUAN. pedederan, dan pembesaran. Tahap pembenihan biasanya dimulai dengan. pedederan, merupakan upaya untuk adaptasi benih terhadap lingkungan

I. PENDAHULUAN. patin termasuk komoditi yang memiliki prospek cerah untuk dibudidayakan. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya lele dumbo tergolong mudah dan pertumbuhannya relatif cepat.

UJI KETAHANAN BEBERAPA STRAIN LARVA UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) TERHADAP BAKTERI Vibrio harveyi

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI PROBIOTIK

TERUMBU KARANG JUGA BISA SAKIT LHO...!!!

I. PENDAHULUAN. tinggi. Budidaya ikan mas telah lama berkembang di Indonesia, karena selain

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi T. aduncus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Udang windu menurut Mujiman dan Suyanto (2003) tergolong ke. Sub Ordo : Matantia. Famili: Penaedae.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mangrove berasal dari gabungan antara bahasa Portugis mangue dan

BAB I PENDAHULUAN. melanda peradaban manusia selama berabad-abad (Pelczar dan Chan, 2007).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster

marcescens bersifat tidak patogen. Bakteri ini berwarna kemerahmerahan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 METODE LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO

TINJAUAN PUSTAKA. Taiwan pada tahun 1969, merupakan salah satu ikan budidaya air tawar yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup. Bakteri juga banyak terdapat pada saluran pencernaan ternak

I. PENDAHULUAN. terutama untuk beberapa pasar lokal di Indonesia. Ikan mas atau yang juga

I. PENDAHULUAN. Ikan konsumsi yang dinilai memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan mas. Data

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias mossambicus dan lele lokal Taiwan spesies Clarias fuscus. Perkawinan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7. Bakteri Bacillus Sumber : Dokumentasi Pribadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Effendie (1997), klasifikasi udang vannamei adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume ekspor hasil perikanan menurut komoditas utama ( )

ANALISIS UJI TANTANG BENUR WINDU (Penaeus monodon Fabricius) YANG TELAH DIBERI PERLAKUAN PROBIOTIK DAN ANTIBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

TINJAUAN PUSTAKA Daging Sapi Daging Ayam

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu ikan air tawar yang terus dikembangkan di Indonesia yaitu ikan mas.

BAB I PENDAHULUAN. di Jawa Tengah (Purwanti et al., 2014). Lele dumbo merupakan jenis persilangan lele

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

Jl. Soekarno Hatta KM.28 Bergas, Kab. Semarang *

I. PENDAHULUAN. Secara alami hewan ternak, khususnya itik memiliki kekebalan alami. yang berfungsi menjaga kesehatan tubuhnya. Kekebalan alami ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Inokulasi Penyebab Busuk Lunak Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Uji Gram

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat Meksiko kearah selatan hingga daerah Peru. Budidaya udang ini mulai berkembang dengan cepat di kawasan Asia, seperti Taiwan, Cina, dan Malaysia, bahkan kini di Indonesia (Chusnul, et al. 2010). Taksonomi udang vannamei dikemukakan Effendi (1997) sebagai berikut : Kingdom : Animalia Fillum : Anthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili : Penaidae Genus : Litopenaeus Spesies : Litopenaeus vannamei Bagian tubuh udang vannamei terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada (Cephalothorax) dan perut (Abdomen). Kepala udang vannamei terdiri dari antenula, 6

antena, mandibula dan sepasang maxillae. Kepala udang vannamei juga dilengkapi dengan 5 pasang kaki jalan ( periopod) yang terdiri dari 2 pasang maxillae dan 3 pasang maxiliped. Bagian abdomen terdiri dari 6 ruas dan terdapat 5 pasang kaki renang (pleopod) serta sepasang uropod (mirip ekor) membentuk kipas bersama-sama telson. Gambar 1. Morfologi Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) (Akbaidar, 2013) 2.2 Penyakit Vibriosis yang Menyerang Udang Penyakit Vibriosis pada udang baik di pembenihan maupun pembesaran, merupakan jenis penyakit yang sering menyebabkan kerugian akibat kematian yang ditimbulkannya (Kharisma, 2012). Vibrio sp. merupakan agen penyebab penyakit Vibriosis yang menyerang hewan laut seperti ikan, udang dan kerang-kerangan (Sunaryanto et al., 1987). Udang yang terserang penyakit Vibriosis ini memiliki gejala nafsu makan menurun, gerakan lambat, tubuh penuh bercak-bercak merah, dan terlihat bercahaya sehingga sering disebut penyakit kunang-kunang atau penyakit 7

udang menyala pada malam hari. Penyakit Vibriosis yang menyerangan udang dapat menyebar dalam waktu yang cepat, sehingga penyakit Vibriosis banyak ditakuti oleh pembudidaya udang karena masih sulit dalam penanggulanannya (Rozi, 2008). Pada udang yang terserang bakteri V. harveyi terlihat berpendar apabila diamati di ruang gelap dan pendarannya dapat tertahan 2-3 hari pada media Thiosulphate Citrate Bile Salt (TCBS) (Lavilla-Pitogo et al., 1990). Metode yang dapat dilakukkan untuk membuktikan suatu bakteri dapat menyebabkan penyakit yaitu dengan melakukan uji postulat koch. Postulat koch merupakan teknik pendeteksian virus dan agen-agen mikrobiologi yang lain. Udang yang telah terinfeksi selanjutnya diamati perkembangan gejala penyakit yang timbul dan tingkat mortalitas yang terjadi. Gejala penyakit yang terjadi kemudian dicocokkan dengan gejala penyakit udang terinfeksi awal. Jika gejala klinis yang ditimbulkan sama maka bakteri tersebut adalah sebagai penyebab penyakit (pathogen). Kriteria ini yang dikenal dengan uji postulat koch yaitu : a. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang ditimbulkan. b. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di laboratorium. c. Biakan murni tersebut bila diinjeksi pada hewan uji yang sesuai dapat menimbulkan penyakit. d. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan uji yang telah terinfeksi tersebut. 8

2.3 Vibrio harveyi Bakteri V. harveyi termasuk genus Vibrio, memiliki ciri-ciri morfologi dan fisiologi sebagai berikut: bentuk koloni bulat, elevasi cembung, berwarna krem. Bakteri V. harveyi bersifat gram negatif, sel tunggal berbentuk batang pendek yang bengkok (koma) atau lurus, motil, oksidase positif, tidak me mbentuk H 2 S, tidak membentuk gas dari fermentasi terhadap D-glukosa, tumbuh pada media dengan penambahan 1-6 % NaCl, dan mempunyai flagella pada salah satu kutub selnya (Evan, 2009). Pada umumnya V. harveyi bersifat patogen oportunistik, yaitu organisme yang dalam keadaan normal ada di lingkungan pemeliharan yang bersifat saprofitik dan berkembang patogenik apabila kondisi lingkungan dan inangnya memburuk. Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu 30 C, salinitas antara 20-30 ppt dengan ph 7,0 dan bersifat anaerobik fakultatif, yaitu dapat hidup baik dengan atau tanpa adanya oksigen (Holt dan Krieg, 1984). 2.4 Bakteri yang mempunyai Kemampuan menghambat Vibrio harveyi Pencegahan bakteri Vibrio harveyi dapat dilakukan dengan bakteri probiotik. Bakteri probiotik merupakan bakteri yang bersifat non patogen dan memiliki kemampuan untuk menghambat, mengurangi maupun membunuh bakteri patogen, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan di dalam perairan yang merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit Vibriosis pada budidaya udang. Khoirunas (2009) melaporkan penggunaan antibiotik untuk memberantas penyakit sudah mulai di kurangi karena adanya residu pada organisme, 9

dan menggunakan bakteri Pseudomonas sp. sebagai salah satu bakteri probiotik untuk menghambat Vibrio harveyi. Bakteri probiotik memiliki keunggulan dalam pengunaannya untuk pencegahan penyakit pada udang yaitu lebih aman dari pada menggunakan bahan kimia, tidak terakumulasi dalam rantai makanan, serta organisme sasaran jarang yang menjadi resisten terhadap agen probiotik dibandingkan denan resistensinya terhadap bahan kimia dan antibiotik (Atmomarsono, 2009). Probiotik menurut Yulvizar (2013) adalah organisme mikroba yang hidup menguntungkan pada suatu makhluk hidup, yang memiliki manfaat serta memperbaiki keseimbangan mikroba didalam saluran pencernaannya, sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan udang. Probiotik adalah agen mikroba hidup yang memberikan pengaruh menguntungkan pada inang. Dengan demikian probiotik tidak boleh bersifat patogen terhadap inang baik dalam kondisi normal maupun stress (Verschuere et al., 2000). 10