BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 periode 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Stock Exchange) jl. Sudirman Jakarta Selatan sebagai perusahaan go public. Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs BEI di www.idx.ac.id. B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Kausal. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variable. Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya (Marzuki, 1999:122). Sementara itu, menurut Kerlinger (dikutip Emzir, 2010:119) penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. 45
46 Kemudian, Gay (dikutip Emzir, 2010:119) mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto (bahasa latin setelah fakta ) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, melainkan langsung melihat hasilnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti mencoba mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa itu (Subana dan Sudrajat, 2009:42). Adapun tujuan dari penelitian kausal yaitu untuk menguji hipotesis tentang pengarus satu atau beberapa variable (variable independen terhadap variabel lainnya (variabel dependen).
47 C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Variabel Dependen a. Reporting Delay Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reporting delay. Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan perusahaan LQ45, Variabel ini diukur menggunakan metode yang dilakukan oleh Cullinan et al. (2012). Reporting Delay (DEL) menjadi variable dependen dalam penelitian ini. Reporting Delay dihitung dengan mengurangi reporting lag periode bersangkutan dengan reporting lag periode sebelumnya (Cullman et al, 2012). Reporting lag (LAG) didapat dari interval waktu antara akhir periode laporan keuangan dengan tanggal publikasi laporan keuangan. Sesuai dengan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, waktu akhir periode laporan keuangan dalam penelitian ini adalah akhir tahun bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan (yang diukur melalui selisih antara tanggal pelaporan keuangan tahun sebelumnya dengan tahun setelahnya berdasarkan tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan auditan ke publik). Maka variabel dependen ini dapat diukur menggunakan:
48 DELi,t = LAG i,t LAG i,t-1 Dimana: DELi,t = Reporting Delay LAG i,t = Reporting Lag 31 Des Tanggal publikasi periode t-1 LAG t-1 = x hari DEL i,t = y-x 31 Des Tanggal publikasi periode t LAG t = y hari Gambar 3.1 Reporting Delay
49 2. Variabel Independen a. Audit Delay (AUDLEY) Audit delay (AUDLEY) dalam penelitian ini dihitung dengan selisih waktu antara akhir tahun laporan keuangan dengan tanggal penyelesaian proses audit yang tertera dalam laporan auditor. Pada penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan perusahaan yang berakhir pada periode 31 Desember. b. Opini Audit (AUDOPN) Opini audit merupakan hal yang ingin diketahui informasinya oleh pengguna laporan keuangan. Opini audit diukur menggunakan variabel dummy dengan ketentuan bahwa perusahaan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian (UO) dari auditor selama tahun berjalan diberi nilai 1 sedangkan perusahaan yang menerima opini lain selama tahun berjalan seperti wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (UOEXP), wajar dengan pengecualian (QO), tidak wajar (AO), dan tidak memberikan pendapat (DISC) diberi nilai 0. c. Perbaikan Opini Audit (OPNCHG) Variabel ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DeFond (1992) dan diadaptasi oleh Cullinan et al. (2012) variabel audit ini digunakan untuk mengukur tingkat keparahan perubahan audit, semakin besar nilai suatu variabel maka semakin serius besarnya perubahan opini audit. Seperti yang telah diteliti oleh Li dan Wu (2004) dalam Cullinan et al.(2012) variabel ini diberi nilai 1, 2, 3, 4, atau 5 untuk mewakili variabel berikut:
50 1. Opini wajar tanpa pengecualian (UO) 2. Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (UOEXP) 3. Opini wajar dengan pengecualian (QO) 4. Opini tidak wajar (AO) 5. Opini tidak memberikan pendapat (DISC) Variabel ini diukur berdasarkan peningkatan atau penurunan perubahan opini audit untuk mengetahui besarnya perubahan audit (OPNCHG). Variabel ini dapat diukur menggunakan persamaan berikut dengan menggunakan nilai ordinal untuk masing-masing opini audit yaitu: OPNCHGt = AUDOPNt-1 AUDOPNt Dimana: AUDOPNi,t = opini audit untuk perusahaan i pada tahun t OPNCHGi,t = perubahan opini audit untuk perusahaan i pada tahun t Dengan berdasar pada variabel ordinal untuk opini audit, besarnya perubahan opini audit memiliki nilai (-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4), sebagai contoh jika perusahaan menerima opini dari wajar dengan pengecualian menjadi opini wajar tanpa pengecualian memiliki nilai perubahan (3 1 = 2), perubahan yang dihasilkan menunjukan arah positif dan memiliki nilai satu pada besarnya perubahan opini audit. Hasil dari pengukuran perubahan opini audit dapat menunjukkan arah perubahan opini audit yaitu perubahan positif, perubahan negatif, dan tidak mengalami
51 perubahan. Perubahan positif menunjukkan bahwa perusahaan menerima opini audit yang lebih baik dari tahun sebelumnya, sedangkan perubahan negatif menunjukkan bahwa perusahaan menerima opini audit yang lebih buruk dari tahun sebelumnya. Perusahaan yang tidak mengalami perubahan opini audit dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa opini audit yang diterima tahun berjalan sama dengan opini audit yang diterima tahun sebelumnya. D. Populasi dan Sampel Populasi penelitian merupakan perusahaan LQ45 yang sahamnya diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Populasi diketahui terdiri dari perusahaan LQ45 yang go public yaitu merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaan perusahaan yang saham sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Adapun penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan jumlah sampel berdasarkan dengan kriteria. Berdasarkan metode tersebut, kriteria penentuan sampel pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan yang masuk dalam daftar LQ45 di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2013-2015 2. Menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk periode 2013-2015. 3. Melaporkan tanggal pelaporan laporan keuangan tahunan ke Bapepam untuk periode 2013-2015.
52 4. Menampilkan data mengenai audit delay, opini audit, perbaikan opini audit yang berpengaruh terhadap reporting delay untuk periode 2013-2015. Berdasarkan kriteria di atas, maka perusahaan yang menjadi sampel penelitian menjadi sebanyak 26 perusahaan dengan periode pengamatan selama empat tahun sehingga total sampel penelitian sebanyak 104 sampel. Tabel 3.1 Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No Kode Emiten Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO Adaro Energy Tbk 3 AKRA AKR Corporindo Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 6 BBCA Bank Central Asia Tbk 7 BBNI Bank Negara Indonesia 8 BBRI Bank Rakyat Indonesia 9 BMRI Bank Mandiri (Perseri) 10 CPIN Charoen Pokphan Indonesia 11 EXCL XL Axiata Tbk 12 GGRM Gudang Garam Tbk 13 ICBP Indofood CBP Sukses makmur Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur 15 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 16 ITMG Indo Tambangraya Megah 17 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP London Sumatera Plantation 21 PGAS Perusahaan Gas Negara 22 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 23 SMGR Semen Gresik (Persero) 24 TLKM Telekomunikasi Indonesia 25 UNTR United Tractors Tbk 26 UNVR Unilever Indonesia Tbk
53 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini membutuhkan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi yaitu pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi yang digunakan untuk mendukung penelitian ini (menggunakan data historis perusahaan) yaitu dari laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia di Jl. Sudirman Jakarta Selatanberupa laporan keuangan tahunan untuk periode tahun 2013-2015 dan tanggal penyampaian laporan keuangan ke OJK serta metode studi pustaka yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari buku, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu maupun media tertulis lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Data penelitian ini diambil dari situs www.idx.co.id F. Metode Analisis Penelitian ini dilakukan secara multivariate menggunakan analisis regresi linear berganda sebagai pengujiannya karena penelitian melibatkan satu variabel dependen (metrik) dan dua atau lebih variabel independen (non metrik). Gujarati (2003) mengungkapkan analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan mengestimasikan rata-rata populasi atau rata-rata nilai variabel
54 dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (dalam Ghozali,2011). Analisis regresi bertujuan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih juga untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk melihat pengaruh audit delay dan perbaikan opini audit terhadap reporting delay digunakan model 1 regresi sebagai berikut: DELi,t = α1 + β1audley + β2dimp + εi,t...... (1) Model 1 diatas digunakan untuk menguji hipotesis 1, 3 dan 4. Keterangan: DELi,t = Reporting Delay AUDLEY = Audit Delay DIMP = Perbaikan opini audit yang diterima Lalu untuk mengetahui pengaruh opini audit pada reporting delay, maka dikembangkan model 2. Model 2 mengacu pada penelitian yang dilakukan Cullinan et al. (2012). Pada model 2, guna menguji hipotesis 2 variabel AUDOPN memiliki lima kategori maka digunakan empat variabel dummy yaitu UOEXP, QO, AO, dan DISC, dengan variabel UO sebagai excluded group (Ghozali, 2011). Model regresi 2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah: DELi,t = α1 + β1uoexp + β2qo + β3ao + β4disc + εi,t...... (2) Keterangan: DELi,t = Reporting Delay
55 UO = Opini Wajar Tanpa Pengecualian UOEXP = Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas QO AO DISC = Opini Wajar dengan Pengecualian = Opini Tidak Wajar = Tidak Memberikan Opini Namun karena dalam sampel penelitian hanya ditemukan dua jenis variabel, yaitu opini wajar tanpa pengecualian (UO) dan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (UOEXP), serta untuk menghindari terjadinya multikolonieritas dan munculnya excluded variabel maka model 2 berubah menjadi: DELi,t = α1 + β1audopn + εi,t...... (3) Keterangan: DELi,t : Reporting Delay AUDOPN : Opini Audit Tahun Bersangkutan F.1 Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif dapat menghasilkan gambaran data berupa rata-rata (mean), varian, standar deviasi, nilai maksimum serta nilai minimum data, sum, range, kurtosis dan skewness.
56 F.2. Uji Asumsi Klasik F.2.a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengecek apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi yang normal. Uji normalitas dapat diuji dengan dua cara (Ghozali, 2011): 1. Analisis grafik Dengan melihat grafik histogram atau dengan melihat normal probability plot. Dalam probability plot, distribusi yang normal digambarkan dengan satu garis lurus diagonal dan ploting data residual berbanding dengan garis diagonal. 2. Analisis statistik Dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. F.2.b Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas akan menguji apakah dalam model regresi terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang tidak mengalami heteroskedastisitas atau dengan kata lain bersifat homoskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat terjadi apabila variance dari residual satu pengamatan berbeda dengan pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Jika variance dari residual satu pengamatan sama dengan pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas. Cara untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik Plot. Apabila titik membentuk pola tertentu yang
57 teratur, maka model terindikasi heteroskedastisitas. Sedangkan apabila titik-titik menyebar tanpa pola maka model mengalami homoskedastisitas (Ghozali, 2011). Cara lain untuk uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park, Uji Glejser, dan Uji White. Tapi pada penelitian ini untuk menguji heteroskedastisitas digunakan grafik Plot serta Uji Park untuk memperkuat argumen berdasarkan interpretasi garfik Plot. F.2.c Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak ada korelasi antar variabel independennya. Multikolonieritas yang tinggi ditandai dengan nilai R2 yang sangat tinggi, yaitu dengan korelasi diatas 0.90, serta dapat dilihat melalui nilai Tolerance 0.10 atau dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) 10 (Ghozali, 2011). F.2.d Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menguji adanya korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode sebelumnya atau t-1. Hal ini biasanya terjadi jika data yang digunakan adalah runtut waktu (time series) (Ghozali, 2011). Uji autokolerasi dalam penelitian ini menggunakan uji runs test. Autokorelasi ditandai dengan nilai signifikansi hitung kurang dari nilai signifikansi yang digunakan.
58 F.3 Uji Hipotesis F.3.a Uji Koefisien Determinasi Ghozali (2011) mengatakan uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini diukur dengan nilai R2 ( antara 0 hingga 1). Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan serta selalu bernilai lebih kecil dari R square dan Adjusted R square dapat memiliki nilai negatif. Menurut Gujarati (2003) jika terdapat nilai negatif maka Adjusted R square diinterpretasikan bernilai nol. ( dalam Ghozali, 2011). F.3.b Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama memiliki mempengaruhi terhadap variabel dependen yang ada (Ghozali, 2011). Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengujian lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, begitu pula sebaliknya. F.3.c Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Ghozali (2011) menjelaskan jika Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) berguna dalam menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika
59 nilai signifikansi t dari masing-masing variabel yang diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai signifikansi yang dipergunakan maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.