PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think-Talk-Write TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN SRATEGI INKUIRI DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VERTEBRATA

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Keywords: learning outcomes, reciprocal teaching model, Animalia

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Kata kunci : hasil belajar siswa, model pembelajaran scramble, animalia.

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

ABSTRACT. Keywords: MathLearning Outcomes, Inquiry Without LKS, LKS accompanied Inquiry

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

PENGARUH PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA TERHADAP KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR LANCAR

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR FLEKSIBEL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

Pengaruh Penerapan Model ROPES Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 05 Mukomuko. Lilik Putriani *), Rahmi **), Nurmi ***)

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

PENGARUH INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS BODEN POWELL GEBANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BELAJAR KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BATUSANGKAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Zulfah Nurul Rahila Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati zulfahnurulrahila@gmail.com ABSTRAK Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing karena siswa dilibatkan lebih aktif dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam materi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimen. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampling purposive. Kelas VII C sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan VII F yang menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah seperangkat tes dan lembar observasi. Analisis data penelitian meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dan gain. Hasil penelitian menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing diperoleh rata-rata tes awal 55,14 (berkategori kurang), tes akhir 65,74 (berkategori baik) dengan rata-rata gain 10,6. Sedangkan tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing rata-rata tes awal 45,57 (berkategori kurang sekali), tes akhir 52,83 (berkategori kurang), dengan rata-rata gain adalah 7,26. Berdasarkan hasil analisis data tes akhir diperoleh nilai thitung = 2,26 dan ttabel = 1,77 pada taraf signifikansi 5%. Maka thitung > ttabel, Artinya terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap peningkatan keterampilan berpikir kratif siswa pada materi pencemaran lingkungan. Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Berpikir Kreatif, Pencemaran Lingkungan

Abstrack Guided inquiry is one of model learning that would improve the ability of creative thinking students because involving students more active and creative to solve a problem in matter of learning. This research aims to understand the influence of a model inkuiri terbimbing against skill creative thinking students. Method of research is a quasi experiment. The sample technique is a purposive sampling. VII C as a class used guided inquiry model of learning and VII F used conventional learning. Research instruments used is a set of sheets of tests and observation. Data analysis test research covering normality, homogeneity test, hypothesis test and the gain. The result of research using the guided model of learning obtained the average a pre-test 55,14 (less categories) and postest 65,74 (good categories) with an average the gain is 10,6. While without used a guided inquiry model of learning the average the pretest 45, 57 (less once catrgories) and postest 52,83 (less categories) with an average the gain is 7,26. Based on the result to the data analysis final test obtained value of tvalue = 2,26 and ttable = 1,77on significance level of 5%. Then, tvalue>ttable it means that is the use of learning model inkuiri terbimbing on increased skill creative thinking students to the matter environmental pollution. Keyword: Guided Inquiry, Creative Thinking, Environmental Pollution. PENDAHULUAN Menurut Hidayat (2012: 30) pendidikan adalah sebuah proses kegiatan yang khas dilakukan oleh manusia. Pendidikan merupakan produk kebudayaan manusia. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam upaya mempertahankan dan melanjutkan hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan nasional bertujuan untuk membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk penyempurnaan kurikulum, penyediaan fasilitas, pemantapan proses belajar mengajar dan lain sebagainya. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional ditentukan oleh guru itu sendiri, karena gurulah yang berperan penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin (Mulyasa, 2008:13). Dan tidak kalah pentingnya adalah guru dituntut untuk menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa maupun menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar termasuk motivasi siswa untuk belajar (Arikunto, 2005:27). Untuk mempelajari Biologi dibutuhkan kemampuan berpikir ilmiah. Salah satu indikator berpikir ilmiah adalah berpikir kreatif. Berpikir kreatif merupakan kemampuan menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada ketepatgunaan dan keberagaman jawaban. Pengertian ini menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif akan semakin tinggi jika seseorang itu mampu menunjukan banyak kemungkinan jawaban. Semua jawaban yang dikemukakan harus sesuai dengan permasalahan. Selain itu jawabannya harus bervariasi (Nana, 2002:21,22). Untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kreatif siswa, guru perlu menggunakan berbagai penerapan pembelajaran yang memperlihatkan kepada siswa penerapan konsep biologi. Penerapan pembelajaran yang digunakan harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan kreatif memikirkan ide dan menerapkan konsep biologi dalam suatu materi (Munandar, 1999:31). Salah satu penerapan pembelajaran yang dapat digunakan adalah penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hidayat dan Machali (2012:29) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Dengan pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsepkonsep pembelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri (Herdian, 2010:24). Selain itu pembelajaran inkuiri ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis pembelajaran yang lainnya. Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dengan siswa (Sanjaya, 2010:196). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Metode ini memiliki kelas kontrol dan kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan sampel berdasarkan pertimbangan, yaitu kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 35 orang. Sampel yang diambil hanya 2 kelas yaitu VII C sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan VII F sebagai kelas

kontrol yaitu kelas tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian dilaksanakan pada selama 2 minggu mulai dari tanggal 10-23 Mei 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Tes digunakan untuk mengukur tingkatan keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kualititatif berupa gambaran keterlaksanaan proses pembelajaran pada setiap tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diperoleh dari lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa gambaran yang bersumber pada hasil pengumpulan data dari siswa berupa hasil tes awal dan tes akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Analisis observasi aktivitas guru digambarkan dalam bentuk persentase sehingga diketahui sejauh mana guru melaksanakan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru ketika berlangsungnya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (eksperimen) dan kelas yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (kontrol) dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-2 rata-rata persentasenya dapat dilihat pada tabel 1 berikut Tabel 1. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Aktivitas Guru Dengan Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing ini: No Pertemuan Skor Skor Persentase Predikat maksimal observasi 1. Ke-1 20 20 100% Sangat baik 2. Ke-2 21 20 98% Sangat baik Jumlah Rata-rata 198 99% Sangat baik

Berdasarkan hasil Tabel 1. di atas pula aktivitas siswa dengan menggunakan diketahui bahwa nilai aktivitas guru pada model pembelajaran inkuiri terbimbing. pertemuan pertama yaitu 100% pertemuan kedua 98% keduanya berpredikat sangat baik. Selain pengamatan terhadap keterlaksanaan Pengamatan dilakukan selama penelitian yaitu pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua di dapat data yang dapat dilihat dalam proses pembelajaran aktivitas guru, diamati Tabel 2. berikut Tabel 2. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Aktivitas Siswa Dengan Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing No Pertemuan Skor Skor Persentase Predikat maksimal observasi 1 Ke-1 300 249 83% Baik 2 Ke-2 300 261 87% Sangat baik Jumlah 170 Baik Rata-rata 85% Pada analisis keterlaksaan aktivitas siswa, dinyatakan terlaksana jika 50%-100% siswa melakukan kegitan dalam lembar aktivitas siswa. Berdasarkan Tabel 2. mendapatkan data pada pertemuan pertama menunjukan keterlaksanaan proses pembelajaran aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pertemuan pertama sebesar 83% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua mendapatkan data sebesar 87% dengan kategori sangat baik. Dari kedua pertemuan tersebut bila dirata-ratakan, keterlaksanaan proses pembelajaran aktivitas siswa sebesar 85% dengan kategori baik. Keterlaksanaan aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 1. Didapatkan rata-rata keterlaksanaan aktivitas guru hari pertama dan kedua sebesar 99% dengan predikat sangat baik. Hal ini berarti bahwa sebagian besar aktivitas guru yang terdapat dalam lembar observasi terlaksana dengan baik hanya 1% aktivitas yang tidak terlaksana pada saat proses pembelajaran hari pertama dan kedua. Dari tabel 1. terlihat penurunan persentase yang terjadi dari hari pertama ke hari kedua yaitu dari 100% menjadi 98%, hal ini dikarenakan adanya hambatan. Keterlaksanaan aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 2. bahwa rata-rata keterlaksanaan aktivitas siswa adalah 85% dengan predikat baik. Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun ada beberapa hal yang belum terlaksana dari kedua pertemuan yang

telah dilakukan namun sebagian besar kegiatan yang tercantum dalam lembar observasi telah terlaksana. Walaupun keterlaksanaan di hari pertama tidak mencapai 100% namun pencapaian keterlaksanaan yang diperoleh sudah termasuk kedalam predikat baik. Pada pertemuan pertama hanya 85% aktivitas siswa yang terlaksana. Namun pada pertemuan kedua keterlaksanaan aktivitas siswa meningkat menjadi 87%. Kurangnya pemahaman awal dari siswa mengenai materi yang akan di sampaikan dan kurangnya buku sumber tambahan yang menyebabkan siswa menjadi seakan acuh dengan penjelasan yang di berikan oleh guru yang kemudian berpengaruh terhadap respon siswa. Namun ketika pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing berlangsung, respon siswa menjadi lebih baik. Beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri. Pertama, Inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Ketiga, tujuan dari penggunaan media pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya (Wina, 2006:196). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Dengan dan Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (kelas eksperimen) menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dengan nilai Gain sebesar 10,6 dengan kategori tinggi. Hasil analisis uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3. berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Hipotesis Menggunakan dan Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Keterangan Tes Awal Tes Akhir Gain Kelas Eksperimen 55,14 65,74 10,6 Kelas Kontrol 45,57 52,83 7,26 Nilai T Hitung 0,47 5,18 T Tabel 1,77 Kesimpulan H0 diterima H0 ditolak Berdasarkan Tabel 3. di atas dapat dianalisis bahwa terdapat perbedaan antara hasil perhitungan uji hipotesis data tes awal dengan data tes akhir. Data tes awal menunjukkan hasil Thitung < Ttabel yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk data tes awal pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sedangkan data tes akhir menunjukkan hasil Thitung > Ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh pada siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inkuiri Tebimbing dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Selain itu, perhitungan uji t Gain juga menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor tes akhir kelas eksperimen dengan rata-rata skor tes akhir kelas kontrol dimana model inkuiri yang diterapkan menunjukan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen. Pembelajaran berbasis Inkuiri memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan dalam kehidupan mereka, belajar memecahkan masalah yang tidak memiliki solusi yang jelas, dan menjadikan hasil penemuan mereka sebagai solusi saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Slameto (2010:144) salah satu ciri dari anak yang kreatif adalah menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi pendapat lebih banyak. Proses pembelajaran konvensional hanya berorientasi pada penguasaan sejumlah informasi atau konsep belaka, penekanannya lebih pada hapalan tanpa dikembangkan dan ditelaah secara terperinci oleh siswa tersebut sehingga kemampuan kreatif siswa tidak dilatih karena siswa sekedar menerima

intruksi tanpa diberi kesempatan menemukan sendiri suatu konsep. Akibatnya potensi kreatif siswa tidak dapat dikembangkan. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Parnes, bahwa siswa menerima begitu banyak intruksi bagaimana melakukan sesuatu disekolah, dirumah dan didalam pekerjaan sehingga kebanyakan dari siswa kehilangan hampir setiap kesempatan untuk kreatif (Munandar, 2004:11). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Pernyataan ini di dapat berdasarkan analisis uji hipotesis yang dilakukan pada data hasil penelitian Tabel 4. Hasil Analisis Uji Hipotesis Menggunakan dan Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Keterangan Tes Awal Tes Akhir Gain Kelas Eksperimen 55,14 65,74 10,6 Kelas Kontrol 45,57 52,83 7,26 Nilai T Hitung 0,47 5,18 T Tabel 1,77 Kesimpulan H0 diterima H0 ditolak Berdasarkan Tabel 4. di atas dapat dianalisis bahwa terdapat perbedaan antara hasil perhitungan uji hipotesis data tes awal dengan data tes akhir. Data tes awal menunjukkan hasil Thitung < Ttabel yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk data tes awal pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sedangkan data tes akhir menunjukkan hasil Thitung > Ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh pada siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inkuiri Tebimbing dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Selain itu, perhitungan uji t Gain juga menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Idrisah, 2014 dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, yang menghasilkan rata-rata

tes akhir kelas eksperimen sebesar 73,35 dan rata-rata tes akhir kelas kontrol sebesar 58,15 sehingga diperoleh thitung (4,64) > ttabel (1,68) yang disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa karena siswa terlibat langsung dalam peroses pembelajaran dikelas sehingga siswa bebas mengeksplor kemampuan mereka sendiri. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Keterlaksanaan proses pembelajaran aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki rata-rata sebesar 99% dengan kategori sangat baik. Sedangkan aktivitas siswa pada kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki rata-rata sebesar 85% dengan kategori baik. 2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pencemaran lingkungan berdasarkan data hasil nilai rata-rata tes awal 55,14 (kriteria kurang) dan tes akhir 65,74 (kriteria baik). Sedangkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing rata-rata tes awal 45,57 (kriteria kurang sekali) dan tes akhir 52,83 (kriteria kurang). 3. Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan. Hal ini ditunjukkan oleh pengujian hipotesis tes akhir dengan nilai Thitung (2,26) > Ttabel (1,77) pada taraf signifikansi 5%. SARAN 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran IPA khususnya mata pelajaran Biologi untuk membuat variasi pola belajar di dalam kelas. 2. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing harus membutuhkan waktu yang cukup lama didalam kelas ataupun diluar kelas supaya dengan model pembelajaran ini siswa bisa

lebih aktif dan lebih tanggung jawab dengan materi yang dipelajarinya. DAFTAR PUSTAKA Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Arikunto, Suharsini. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta E, Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya Herdian. (2010). Model pembelajaran inkuiri. Tersedia pada http://herdy07.wordpress.com/2010/05/ 27/model-pembelajaran-inkuiri/. Diakses pada tanggal 23 Februaruari 2017. Hidayat, Ara, dan Imam Machali. 2012 Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba. Idrisah, Irma. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiti Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Jakarta: UIN Syarifhidatayullah Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas dan Rineka Cipta Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta