B A P P E D A ACEH JAYA February 21, 2016 BAB IV PENUTUP

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

L A P O R A N K I N E R J A

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Pemerintah Kota Tangerang

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

MATRIK RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUNAN KECAMATAN NGANTANG TAHUN 2014

VISI: Menjadi fasilitator pembangunan daerah melalui perencanaan pembangunan yang berkualitas

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Berdasarkan visi tersebut kemudian untuk bisa operasional, maka visi dijabarkan dalam misi. Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN. KABUPATEN GARUT NOMOR : 050 / 0265.a / Bappeda TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan. Rakhmat, Taufiq dan Hidayah-Nya semata, maka Laporan Akuntabilitas

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

-34- Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut:

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas menekankan pada pemanfaatan sumber daya yang ada dalam

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab II Perencanaan Kinerja

RENCANA KERJA (RENJA)

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

E X E C U T I V E S U M M A R Y

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Bappeda sebagai lembaga teknis Perencanaan daerah yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran dalam prioritas pembangunan Kabupaten Aceh Jaya, Beberapa sasaran perencanaan pembangunan telah tercapai dengan sangat baik Sedangkan untuk pencapaian sasaran, terdapat beberapa hal yang belum tercapai, hal ini disebabkan oleh mekanisme secara umum dari penyelenggaraan perencanaan. LAKIP ini diharapkan dapat berperan selain sebagai alat kendali, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat penilai kualitas kinerja, serta sebagai alat pendorong demi terwujudnya pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance). Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 ini dapat menjadi salah satu dokumen yang bermanfaat, baik untuk penyusunan perencanaan program, pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan Bappeda untuk tahun berikutnya. Saran Untuk mengoptimalkan pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja, yang menjadi saran-saran sebagai masukan antara lain adalah : Adanya database serta melakukan pendataan secara berkala dan ter up-date, sehingga pengembangan Data informasi Pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan Meningkatkan koordinasi dengan SKPK dan pihak-pihak terkait, guna kelancaran dalam pelaksanaan tugas pokok. Perlu menggalakkan program/kegiatan lintas SKPK terkait, guna mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan terintegrasi dengan baik, yang menghasilkan dampak besar dan manfaat jangka panjang. Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendukung program-program Perencanaan Pembangunan Daerah

Adanya penambahan dan peningkatan Sumber Daya Aparatur, guna mengoptimalkan Tugas Pokok dan Fungsi melalui pendidikan formal maupun non formal serta melalui pendidikan teknis dan fungsional. Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional kegiatan dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah. Meningkatkan bentuk-bentuk pengawasan/monitoring yang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait. Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggung-jawabkan oleh Bappeda Kabupaten Aceh Jaya melalui indikator Kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 adalah 5 (Lima) sasaran strategis dan 10 indikator kinerja sasaran, disimpulkan bahwa 10 (Sepuluh) indikator kinerja sasaran atau sebanyak 99%, dikategorikan sangat baik, Dengan demikian semua indikator kinerja berkategori berhasil sehingga perlu dipertahankan pada tahun berikutnya

KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 ini merupakan perwujudan konkrit tingkat pencapaian kinerja (Performing Government) dan juga sebagai laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan kegiatan periode Tahun 2015. Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi salah satu referensi sebagai bahan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai dan yang harus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang terutama bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. LAKIP BAPPEDA Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 ini dapat memberikan kontribusi kepada seluruh stakeholder tentang pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BAPPEDA Kab. Aceh Jaya. Masukan dari para pembaca laporan ini sangat diharapkan untuk meningkatkan kinerja lembaga ini di masa mendatang, sehingga lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dengan sajian data dan informasi untuk perencanaan yang lebih lengkap dan variatif bagi pembangunan Kabupaten Aceh Jaya. Penyusunan LAKIP BAPPEDA ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian LAKIP BAPPEDA Kabupaten Aceh Jaya tidak terlepas dari kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi. Namun demikian BAPPEDA Kabupaten Aceh Jaya telah mengupayakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan. Akhirnya kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT meridhoi apa yang telah kita laksanakan dan melindungi dalam setiap kegiatan. Amiin. Calang, 23 Februari 2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN ACEH JAYA MAWARDI, SP. M.Si Pembina Tk. I Nip. 19600525 198203 1 006

IKHTISAR EKSEKUTIF Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab.Aceh Jaya merupakan Lembaga Teknis Daerah bagian dari Pemerintahan Kab. Aceh Jaya. BAPPEDA berfungsi sebagai perencana pembangunan didaerah melalui upaya memadukan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat/perencanaan pembangunan partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat pada umumnya bukan saja sebagai obyek tetapi sekaligus sebagai subyek pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangkan dalam perencanaan pembangunan benar-benar dari bawah (bottom-up approach) dengan kebijakan pembangunan kota, kebijakan pembangunan propinsi dan kebijakan pembangunan nasional. Dalam peraturan dan perundangan yang ada sekarang, penyusunan rencana dikehendaki memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top downprocess. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan dan akuntabel, konsisten dengan rencana lainnya yang relevan, kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Dalam penyusunan rencana perlu adanya tujuan dan sasaran sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Tujuan yang tercantum dalam Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu : 1. Penyediaan dokumen perencanaan pembangunan Kab. Aceh Jaya tepat waktu, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasif berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat; 2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional dibidangnya masingmasing yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasaranakerja yang memadai; 3. Penyediaan basic data baik secara tabular maupun spasial yang akurat dalam bentuk analisis pembangunan yang dapat diakses dengan system on line; 4. Pelaksanaan Koordinasi internal maupun eksternal dalam rangka percepatan pembangunan secara merata semua wilayah dan semua sektor; 5. Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pembiayaan pembangunan Kab. Aceh Jaya yang rasional, proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran;

Sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu : 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Kab. Aceh Jaya tepat waktu, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasif berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat; 2. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional dibidangnya masingmasing; 3. Tersedianya basic data baik secara tabular maupun spasial yang akurat dalam bentuk analisis pembangunan yang dapat diakses dengan system on line; 4. Terlaksananya Koordinasi internal maupun eksternal dalam rangka percepatan pembangunan secara merata semua wilayah dan semua sektor; 5. Terlaksananya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pembangunan Kab. Aceh Jaya yang rasional, proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran; Untuk pencapaian tujuan dan sasaran, meskipun secara umum masih terdapat nilai yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini cukup esensial mengingat ketersediaan SDM perencana memegang peranan penting dalam setiap tahapan agenda perencanaan yang telah ditetapkan Hal ini tentunya menjadi catatan penting bagi Bappeda Kab. Aceh Jaya untuk mencari cara supaya kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang perencanaan dapat terpenuhi. Sebagai upaya menjalankan Qanun Nomor 03 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Darah Kabupaten Aceh Jaya, juga untuk menjalankan capaian-capaian pembangunan dalam RPJMK Aceh Jaya 2012-2017. Sebagai bentuk pertanggung-jawaban pelaksanaan kegiatan tersebut di atas maka disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2015. Tuntutan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berangkat dari Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sedangkan informasi yang diharapkan dari laporan tersebut yaitu dapat mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap masyarakat, menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak - pihak yang berkepentingan sehingga dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat.