PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN TEMATIK

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kelompok Materi: MATERI POKOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

desentralisasi pendidikan. Dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan

PEMBELAJARAN TEMATIK DAN IMPLEMENT ASINY A DI SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

KERANGKA BERPIKIR PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR INPUT

Mochammad Maulana Trianggono, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kegiatan studi

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas kecerdasan

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Ahmad Munawar, 2013 :

GS-SD/ME-KUR-2013-PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [2014] INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

JARINGAN KD/INDIKATOR

Hakikat Belajar dan Pembelajaran

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

CONTOH TES BAGI CALON SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

I. PENDAHULUAN. kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar semua potensi yang

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SDN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

I. PENDAHULUAN. dapat ditempatkan pada siswa kelas rendah (yaitu:siswa kelas I, II dan III) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik) dijelaskan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs)

Instructional Design

Supervisi KBM Kurikulum 2013

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan tahap-tahap perencanaan pembelajaran tematik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

Implementasi Pembelajaran Tematik pada Kelas Awal Sekolah Dasar di Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Perkembangan anak usia kelas awal SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran. penting dalam membangun kompetensi peserta didik.

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran. Istilah-istilah tersebut dalam kegiatan pembelajaran digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Sementara itu, Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford dalam

MASALAH-MASALAH PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS DI SDN TANJUNGREJO 5 KOTA MALANG)

Transkripsi:

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. 1

Kompetensi Memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran tematik pada tingkat SD. Memberikan keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan silabus menjadi desain pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian secara terpadu. Membimbing guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran Tematik. Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait (misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran Tematik. 2

Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan suatu proses dan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan isi bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan mendengar) dan mengitkannya dengan beberapa mata pelajaran yang lain untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik merupakan penintegrasian bahasa sebagai pusat pembelajaran yang dihubungkan dengan berbagai tema atau topik pembelajaran. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik hanya diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah, karena pada umumnya mereka melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic), perkembangan fisiknya tidak pernah dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. 3

Pengertian (lanjutan) Menyediakan lingkungan belajar yang menempatkan peserta didik mendapat pengalaman belajar yang dapat menghubungkaitkan konsep-konsep dari berbagai mata-pelajaran. 4

Mengapa Harus Tematik Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya akan lebih bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri. Peserta didik menjadi lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar bila mereka berhasil menerapkan apa yang telah dipelajarinya. Peserta didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena mereka mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan melakukan kegiatan/menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya. Memperkuat kemampuan berbahasa peserta didik. Belajar akan lebih baik bila peserta didik terlibat secara aktif melalui tugas proyek, kolaborasi, dan berinteraksi dengan teman, guru, dan dunia nyata. 5

Strategi Pembelajaran Tematik Lebih mengutamakan pengalaman belajar siswa. Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi siswa. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, siswa tidak harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu dan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. 6

Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Sesuai dengan perkembangan fisik dan mental siswa kelas rendah, pembelajaran pada tahap ini haruslah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Berpusat pada siswa. Memberikan pengalaman langsung pada siswa. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Bersifat fleksibel. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. 7

Keunggulan Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki kekuatan di antaranya sebagai berikut. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa dengan permasalahan yang dihadapi. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 8

Peran Tema Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. 9

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan. Pilih tema yang terdekat dengan anak. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema. 10

Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran Tematik Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran. Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester. Pilihan Tema: Diri Sendiri, Keluarga, Lingkungan, Tempat Umum, Pengalaman, Budi Pekerti, Kegemaran, Tumbuhan, Hiburan, Binatang, Transportasi, Kesehatan, K3, Makanan, Pendidikan, Pekerjaan, Peristiwa, Pariwisata, Kejadian Sehari-hari, Pertanian, Negara, Komunikasi, dsb. Buatlah Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema. Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan kompetensi-kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran yang cocok dikembangkan dengan sebuah tema. Langkah ini dilakukan untuk semua mata pelajaran. 11

PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Menetapkan mata pelajaran yang akan ditemakan Mempelajari Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang ditemakan Memilih/menetapkan tema atau topik pemersatu Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu Merumuskan indikator pembelajaran tematik Menyusun silabus pembelajaran tematik Menyusun desain pembelajaran/rencana pelaksannan pembelajaran tematik 12

PEMETAAN STANDAR KOPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK (MATRIK HUBUNGAN SK, KD, INDIKATOR, DENGAN TEMA ) Mata Pelajaran:... Semester I Semester II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Minggu ke- Minggu ke- 13

Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik. Catatan: Silabus disusun sesuai dengan format silabus mata pelajaran. Dalam menyusun silabus, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kopmpetensi dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya: Mengadakan kunjungan ke pertanian, pasar, warung, pabrik. Membawa narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pak pos, tukang sayur, dan lain-lain. Memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak-anak. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran tematik dibuatkan silabus tersendiri. 14

Buatlah Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema. Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan kompetensi-kompetensi dasar yang cocok dikembangkan dengan tema apa. 15

Buatlah Pemetaan Pembelajaran Tematis (Matriks atau Jaringan Topik) yang memperlihatkan kaitan antara tema dengan Kompetensi Dasar. 16

2. Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematis. 17

Catatan: Indikator sesuai dengan yang tertera dalam dokumen Kurikulum: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Materi Pokok. Penilaian tidak hanya mencantumkan Tes Lisan atau Tertulis. Perlu dijelaskan secara rinci tentang aspek pengetahuan dan kemampuan apa yang akan dinilai. Kompetensi Dasar yang tidak dapat dipadukan harus dibuatkan pembelajaran tersendiri. 18

MODEL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Desain Pembelajaran/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kegiatan Awal/Pendahuluan Menarik perhatian peserta didik. Memotivasi peserta didik. Memberikan acuan topik yang akan dibahas. Mengaitkan topik. Kegiatan Inti Penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep mata pelajaran yang satu dengan konsep mata pelajaran lainnya. Kegiatan Akhir/Penutup dan Tindak Lanjut Menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar. Mengemukakan topik yang akan dibahas. Memberikan evaluasi lisan atau tertulis. 19

PENILAIAN No n tes Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai Tes Tes lisan Tes tertulis Tes perbuatan Skala sikap Daftar periksa Kuesioner Catatan anekdot Portofolio Catatan sekolah Jurnal Cuplikan kerja Tes tertulis/ uraian Tes tertutup/ terbatas/ terstruktur Bebas terbuka Tes tertulis/ objektif Pilihan ganda Benar salah Menjodohkan Isian singkat Isian panjang Isian khusus 20

21