BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan kenaikan aset dalam satu perioda akibat kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis, perusahaan dihadapkan persaingan keras untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

BAB I PENDAHULUAN. negara ini di biayai oleh pajak. Pajak sendiri didapatkan oleh negara dari Warga

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I PENDAHULUAN. memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan timbulnya istilah beban pajak tangguhan. Oleh karena itu manajer

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang keras

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pajak merasakan manfaat dari pajak secara langsung, Karena pajak

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. haruslah menggambarkan keadaan ekonomi dan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut pendapatan perusahaan adalah book tax differences. Booktax

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. Pajak sebagai salah satu sumber pendapatan utama suatu negara memiliki peran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berdaulat. Dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan

PENGARUH PAJAK TANGGUHAN DAN TAX TO BOOK RATIO TERHADAP PROFITABILITAS DAN PERSISTENSI LABA A R T I K E L I L M I A H

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam menunjang perkembangan perusahaan-perusahaan yang ada

Abstrak. Kata kunci: perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, manajemen laba

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang. baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Penerimaan negara atau pemasukan bagi negara di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2009 yaitu kontribusi wajib kepada negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Adanya perbedaan kebijakan antara PSAK dan peraturan perpajakan

BAB 1 PENDAHULUAN. APBN melalui sektor perpajakan (Candra, 2012). Pentingnya peranan pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompleks diperlukan juga dengan tujuan untuk pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015)

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Suatu perusahaan (entias) harus menyajikan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

PENGARUH PAJAK TANGGUHAN DAN TAX TO BOOK RATIO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi seakan menjadi mata rantai yang harus di koneksikan oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat (1) berbunyi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sumber pendapatan pemerintah di Indonesia salah satunya bersumber dari hasil pemungutan pajak yang digunakan untuk kemakmuran rakyat. Wajib pajak badan atau wajib pajak orang pribadi dikenakan pajak penghasilan yang merupakan salah satu objek pemungutan pajak. Jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak badan atau wajib pajak orang pribadi yang semakin besar akan berdampak pada pendapatan negara yang semakin besar. Pajak merupakan pengeluaran atau biaya dimana perusahaan tidak menerima secara langsung bentuk pengembaliannya, maka dalam setiap keputusan pengeluaran atau biaya pajak harus diperhitungkan (Harmana, 2011). Berkembangnya industri di Indonesia yang semakin pesat memiliki dampak dengan bermunculannya banyak perusahaan di berbagai sektor industri mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan yang telah go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin pesat membuat perusahaan 1

2 harus bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan agar tetap bertahan dalam dunia bisnis. Perhitungan nilai pajak yang dilakukan oleh pemerintah didasarkan pada laporan keuangan atau pembukuan yang dibuat oleh perusahaan. Perhitungan pajak yang dibayar oleh perusahaan tergantung dari seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Laporan keuangan fiskal disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dan laporan keuangan komersial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia disusun menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan komersial digunakan sebagai dasar penilaian kinerja, sedangkan saat perusahaan melaporkan kewajiban pajaknya maka perusahaan menggunakan laporan keuangn fiskal. Irfan (2013) berpendapat bahwa saat perusahaan menyusun laporan keuangannya maka tidak perlu menyusun laporan keuangan ganda. Penyusunan laporan keuangan fiskal akan menimbulkan adanya koreksi fiskal dimana perusahaan harus sebelumnya membuat rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan komersial. Lidyah (2012) menyatakan rekonsiliasi fiskal yaitu saat perusahaan membuat penyesuaian terhadap laba komersial sehingga diperoleh laba bersih yang sesuai dengan peraturan perpajakan. Adanya perbedaan prinsip antara akuntansi dan perpajakan dalam penyusunan laporan keuangan serta koreksi fiskal akan ada koreksi positif maupun koreksi negatif yang akan mempengaruhi laba. Perbedaan perhitungan laba menurut akuntansi dan

3 perpajakan yang disebabkan oleh perbedaan prinsip antara akuntansi perpajakan dalam penyusanan laporan keuangan menyebabkan jumlah penghasilan sebelum pajak (laba akuntansi) dan penghasilan kena pajak (laba fiskal) berbeda yang disebut dengan book-tax differences. Output dari proses akuntansi yaitu berupa laporan keuangan dimana laba sebagai obyek pajak. Laba menurut prinsip akuntansi berbeda dengan laba menurut pajak. Perbedaan laba ini disebabkan karena tidak seluruh biaya yang diakui menurut prinsip akuntansi diakui juga menurut pajak. Perbedaan laba menurut prinsip akuntansi dengan laba menurut pajak menyebabkan adanya rekonsiliasi fiskal. Koreksi dalam rekonsiliasi fiskal inimenyebabkan adanya pajak tangguhan. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tahun 2001 memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 46 yang mengatur tentang akuntansi pajak penghasilan yang diberlakukan wajib untuk pelaporan keuangan, sebelum Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 46 Tahun 2001 diberlakukan, pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan pajak penghasilan yaitu PSAK Nomor 16 paragraf 77. PSAK Nomor 46 diberlakukan untuk meningkatkan kualitas dari laporan keuangan yang sesuai dengan akuntansi pajak penghasilan. Paragraf pernyataan PSAK Nomor 46 menyatakan bahwa manajemen bebas memilih kebijakan akuntansi untuk menentukan nilai pencadangan penghasilan pajak tangguhan atas berbedanya standar penyusunan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal

4 (Widiastuti, 2011). Hanlon (2005) menyatakan bahwa jika manajer ingin membuat pendapatan lebih tinggi untuk memanipulasi para pemegang saham maka manajer harus membayar pajak lebih tinggi, sedangkan manajer yang ingin membuat pendapatan lebih rendah untuk menghindari pajak maka manajer dapat dikenai teguran dari para pemegang saham. Asimetri informasi terhadap laporan keuangan merupakan dampak dari adanya penerapan perbedaan standar penyusunan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal. Rahmawati, dkk (2006) berpendapat asimetri informasi yaitu keadaan dimana agent (manajemen) mempunyai informasi mengenai perusahaan dan gambaran perusahaan pada masa datang yang lebih banyak daripada principal (investor). Praktek manajemen laba yang dilakukan oleh manajer di perusahaan dapat diindikasi dengan adanya asimetri informasi. Manajer yang tidak mengungkapkan informasi laba yang sesungguhnya akan merugikan pihak pengguna laporan keuangan. Tang (2005) menyatakan book-tax differences dapat memprediksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan laba perusahaan. Kualitas laba yang rendah secara tidak langsung dapat diindikasi melalui book-tax differences. Para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan akan melihat dari laporan keuangan yang berkualitas. Pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan keuangan dinilai dari sejauh mana kinerja perusahaan dapat mencapai tujuan organisasinya yaitu mendapatkan laba (profit) yang diinginkan. Kemampuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba serta

5 sumber yang ada disebut dengan profitabilitas. Ukuran pokok penilaian kinerja perusahaan yang mengindikasikan keberhasilan tujuan perusahaan yang telah dicapai dilihat dari profitabilitas. Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROA (Retrn On Asset). ROA (Return On Asset) adalah pengukuran profitabilitas yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak per rupiah aset. Rasio ROA (Return On Asset) ini merupakan perbandingan laba dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan laba. Perbedaan temporer (waktu) antara laba akuntansi dan perpajakan dimana laba yang lebih besar digunakan sebagai penarik untuk minat pasar sedangkan laba yang lebih kecil digunakan sebagai laporan kewajiban pajak maka mengakibatkan adanya beban pajak tangguhan. Beda temporer adalah perbedaan karena perbedaan waktu serta metode pengakuan penghasilan dan beban tertentu yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan dengan peraturan perpajakan (Suandy, 2008). Beban pajak tangguhan timbul karena proses koreksi fiskal dimana terjadi koreksi negatif, yaitu nilai biaya berdasarkan akuntansi lebih kecil dari nilai biaya berdasarkan pajak serta nilai penghasilan berdasarkan akuntansi lebih tinggi dari nilai biaya berdasarkan pajak. Adanya standar yang berbeda antara akuntansi dan perpajakan memungkinkan perusahaan untuk melakukan perencanaan pajak agar dapat meminimalisir beban pajak yang dibayarkan. Perencaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat dari laba fiskal dan laba akuntansi yang berbeda. Perbandingan antara rasio laba akuntansi dan laba fiskal disebut dengan tax to book ratio yang mana dapat dilihat pada catatan atas laporan keuangan perusahaan.

6 Laba berperan sangat penting untuk perusahaan karena laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat membuat kelangsungan hidup perusahaan bertahan dan perusahaan dapat melakukan berbagai macam pengembangan guna usahanya untuk lebih maju. Perusahaan sering menggunakan laba sebagai landasan pembuatan keputusan dimana laba yang tinggi menjadi harapan bagi perusahaan dalam pembuatan laporan keuangan. Para investor mempunyai anggapan nilai laba tinggi menggambarkan perusahaan dalam kondisi yang baik, namun para investor tidak mengetahui kualitas dari informasi yang terdapat dalam laba perusahaan. Laba yang berkualitas yaitu laba yang menggambarkan kelanjutan laba (sustainable earnings) di masa yang akan datang atau disebut dengan persistensi laba (Penman, 1992). Menurut penelitian Hasan (2011) membuktikan bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba. Sin (2012) membuktikan bahwa book tax differences yang besar memiliki nilai persistensi laba yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan yang memiliki nilai book tax differences yang kecil. Christina (2010) melakukan penelitian tentang book tax differences dengan peringkat obligasi dan hasilnya bahwa semakin besar book tax differences yang negatif makan akan meningkatkan peringkat obligasi perusahaan. Hasil dari berbagai penelitian terdahulu yang berbeda memotivasi pembuatan penelitian kembali dengan menggunakan variabel pajak tangguhan dan tax to book ratio sebagai variabel independen dengan profitabilitas dan persistensi laba sebagai variabel dependen yang sebelumnya telah diteliti oleh Harmana (2014) dengan menggunakan variabel independen

7 yang sama dan variabel ROA (Return On Asset) sebagai pengukur kinerja perusahaan dalam penelitian yang memberikan hasil bahwa pajak tangguhan berpengaruh signifikan. Adanya perbedaan temporer (waktu) antara laba akuntansi dan perpajakan dimana laba yang lebih besar digunakan sebagai penarik untuk minat pasar sedangkan laba yang lebih kecil digunakan sebagai laporan kewajiban pajak maka mengakibatkan adanya beban pajak tangguhan. Perbandingan antara rasio laba akuntansi dan laba fiskal disebut dengan tax to book ratio. Penelitian yang terdahulu dibatasi oleh periode waktu yang sempit. Penelitian yang sekarang akan memperluas periode penelitian yaitu tahun 2011 2013 karena data yang tersedia masih relevan dan merupakan data paling aktual dengan menggunakan rasio profitabilitas (ROA) masa yang akan datang dan persistensi laba sebagai variabel dependen. Pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan dinilai dari sejauh mana kinerja perusahaan dapat mencapai tujuan organisasinya yaitu mendapatkan laba (profit) yang diinginkan. Kemampuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba serta sumber yang ada disebut dengan profitabilitas. Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROA (Return On Asset). ROA (Return On Asset) adalah pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam pengukuran laba bersih sesudah pajak per nilai keseluruhan aset. Pemilihan sampel akan dilakukan dengan memilih perusahaan dengan batasan-batasan tertentu yaitu dengan purposive sampling. Pemilihan perusahaan

8 manufaktur karena memiliki potensi pengembangan produk yang lebih cepat dengan melakukan inovasi-inovasi dan cenderung memiliki pangsa pasar lebih luas daripada perusahaan lain, hal ini dapat membuat perusahaan manufaktur mendapatkan laba yang lebih besar daripada perusahaan lain oleh karena itu dengan laba yang semakin besar maka pajak yang harus dibayarkan juga akan semakin besar. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian yang sekarang mengembangkan penelitian dari Harmana (2014) dengan penambahan variabel dependen persistensi laba, maka penelitian sekarang menggunakan judul Pengaruh Pajak Tangguhan Dan Tax To Book Ratio Terhadap Profitabilitas dan Persistensi Laba. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pajak tangguhan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013? 2. Apakah tax to book ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013?

9 3. Apakah pajak tangguhan berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013? 4. Apakah tax to book ratio berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh pajak tangguhan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. 2. Untuk menguji pengaruh tax to book ratio terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. 3. Untuk menguji pengaruh pajak tangguhan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. 4. Untuk menguji pengaruh tax to book ratio terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.

10 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap profitabilitas dan persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Selain itu dapat digunakan sebagai acuan guna penelitian selanjutnya. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan sebagai bahan informasi tambahan bagi para mahasiswa dan diharapkan dapat memberikan wawasan dan gambaran mengenai pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap profitabilitas dan persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap profitabilitas dan persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.

11 4. Bagi Pemerintah Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pemerintah mengenai pajak tangguhan dan tax to book ratio yang diungkapkan oleh perusahaan sehingga pemerintah dapat mempertimbangkan standar pelaporan laporan keuangan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. 5. Bagi Perusahaan Manufaktur Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengungkapan pajak tangguhan dan tax to book ratio sebagai pencitraan nama perusahaan dengan lingkungan sekitar. 6. Bagi Investor Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. 7. Bagi Pengguna Laporan Keuangan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk pengguna laporan keuangan agar mereka dapat menilai kinerja perusahaan. Selain itu dapat digunakan sebagai masukan untuk pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.

12 1.5 Sistematika Penulisan Proposal Untuk mempermudah dalam penyusunan metode penelitian ini dan memperjelas maksud serta tujuannya, maka peneliti membuat sistematika penulisan melalui beberapa tahapan yang selanjutnya dijabarkan dalam beberapa bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian; perumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan sistematika penulisan proposal. Bab ini adalah gambaran awal dari apa yang akan dilakukan dalam penelitian ini. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti; landasan teori yang relevan dengan penelitian; kerangka pemikiran teoritis; dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan penelitian; batasan penelitian; identifikasi variabel, definisi operasional, dan pengukuran variabel; populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel; jenis dan sumber data serta metode pengumpulan data; dan teknik analisis data.