2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-B SMA NEGERI 7 TAKENGON ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Kata kunci: Model Inkuiri Terbimbing, hasil belajar

PEMANFAATAN MUSEUM TSUNAMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA TUNA RUNGU KELAS X-B SMALB BUKESRA BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

Kristian Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT unimed ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRATION TERHADAP MATERI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SETIA BAKTI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

PADA KELAS X 3 SMA NEGERI 4 BARABAI TAHUN PELAJARAN

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah

Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 10 September November 2007, dilakukan dalam dua siklus. Pada sikius I terdiri dari 3 kali

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah 20 orang siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Sedangkan objek dalam

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) PADA MATERI HIDROKARBON (ALKANA) KELAS XI SMTI NEGERI BANDA ACEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV tahun

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 DARUSSALAM ACEH BESAR Fandra Amarullah 1, Syamsul Bardi 2, Dyah Rahmani 3 1 Email:fandraamarullah66@mail.com 2 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: syamsubardi@gmail.com 3 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: dyahrahmani.geo@fkip.unsyiah.ac.id ABSTRAK Model pembelajaran Guided Teaching adalah salah satu strategi pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk berpikir mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Keterampilan guru; (3) Aktivitas guru dan siswa; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Darussalam yang terdiri atas 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, tes hasil belajar siswa, dan angket respon siswa menggunakan model pembelajaran Guided Teaching yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Persentase ketuntasan individual pada siklus I yaitu 68 persen, pada siklus II 80 persen dan pada siklus III 92 persen; (2) aktivitas guru dan siswa dari siklus I, II sampai siklus III telah terjadi perubahan lebih baik dan sudah dikategorikan sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan; (3) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus pertama memperoleh skor 2,6 dengan kategori baik, pada siklus kedua memperoleh skor 2,8 dengan kategori baik dan pada siklus ketiga menjadi 2,9 dengan kategori baik. Respon siswa terhadap metode pembelajaran sebanyak 90% siswa mengatakan bahwa pembelajaran sangat menarik dan mereka memahami materi pelajaran yang telah diikuti. Sebanyak 63% siswa mengatakan materi yang dipelajari menarik. Sebanyak 73% siswa mengatakan soal yang digunakan baik dan sebanyak 73% siswa mengatakan suasana kelas menyenangkan. Sebagian besar siswa sangat berminat untuk mengikuti pembelajaran ini pada pertemuan yang selanjutnya karena penggunakan model pembelajaran Guided Teaching dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Kata kunci : pembelajaran, Guided Teaching, visual, hasil belajar, IPS Terpadu 14

PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan sebagai suatu kebutuhan primer manusia seyogyanya diselenggarakan untuk memenuhi kualitas pendidikan yang memadai. Apabila suatu negara memiliki kualitas pendidikan yang tidak mencukupi, maka negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam berbagai macam hal, khususnya dalam upaya menciptakan tatanan kehidupan manusia yang bermartabat. Belajar sebagai suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan seyogyanya dilaksanakan dengan baik agar tercapai hasil belajar yang optimal. Banyak cara meningkatkan hasil belajar salah satunya ialah dengan pemilihan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai merupakan langkah awal keberhasilan pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran aktif mendorong siswa untuk dapat berperilaku secara aktif mengenai permasalahan pada satu konsep materi. Pembelajaran aktif salah satunya dapat diterapkan dalam pembelajaran yang mendorong siswa untuk berfikir diawal pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran seperti ini menstimulus siswa untuk berpikir aktif mengenai permasalahan pada konsep materi yang akan dibahas sehingga mampu meningkatkan pengalaman belajar yang lebih baik. Pengalaman belajar tersebut akan membantu siswa untuk memahami konsep materi secara lebih utuh sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai sebagai mana yang diharapkan. Model pembelajaran guided teaching merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk berpikir mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan pertanyaanpertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Pertanyaan yang sudah disampaikan tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar penyampaian materi oleh guru. Setelah penyampaian materi, siswa membandingkan antara jawaban yang mereka berikan dengan poin-poin materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian, siswa memiliki 15

memori yang lebih kuat terhadap materi dikarenakan telah membandingkan antara jawaban mereka dengan poin-poin materi yang telah disampaikan oleh guru. Selain memilih pendekatan belajar yang baik, guru juga dituntut untik menggunakan media pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih menguasai materi pelajaran yang diberikan. Teknologi komputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan dan mengolad Audio-visual dalam pembuatan media pembelajaran yang lebih modern. Dan lebih variatif. Microsoft mengembangkan salah satu program (software) yang dapat digunakan sebagai perangkat yang untuk mempersentasikan materi pembelajaran kepada siswa yaitu Microsoft Power Point. Program ini selain untuk mempresentasikan, juga menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan memasukkan file audio maupun visual. Keterbatasannya didalam berkreasi dan mengolahh audiovisual dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan dengan progam-program lain. Hasil kreasi dan olahan dari progam lain kemudian dimasukkan ini untuk diolah dan dipresentasikan. Dalam proses penyampaian materi pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran guide teaching, media visual membantu untuk mengefektifkan waktu. Selain itu, media visual dapat menyajikan materi pengajaran yang menarik karena didalamnya dapat dimasukkan gambar-gambar, video dan animasi yang berhubungan langsung dengan materi yang diajarkan guru dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalah di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian di kelas VII SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching berbasi media visual pada mata pelajaran ips terpadu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian menentukan judul dalam penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Guided Teaching Berbasis Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. 16

METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-1 yang berjumlah 25 siswa. Adapun objek pada penelitian ini adalah model pembelajaran guided teaching berbasis media visual yang diterapkan dalam mata pelajaran IPS terpadu. tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. Lokasi penelitian terletak di jalan Lambaro Angan No. 1 Gampong Lambada Peukan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 februari sampai dengan tanggal 18 februari 2016. 1. Tes Tes dilakukan melalui 2 tahap, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran guided teaching berbasis media visual. Adapun Post-test dilakukan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa yang dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan peninjauan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam melaksanakan model pembelajaran guided teaching. Instrumen pengamatan yang digunakan ialah lembar pengamatan sesuai dengan aktivitas yang akan diamati. a. Lembar pengamatan aktivitas guru Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengetahui aktivitas fisik yang dilakukan guru selama pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching. b. Lembar pengamatan aktivitas siswa Lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran dengan model pembelajaran guided teaching. 17

c. Lembar pengamatan keterampilan guru Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan guru dalam mengelola model pembelajaran guided teaching. Lembar pengamatan ini meliputi aspek pendahuluan, kegiatan inti, penutup, suasana kelas dan pengelola waktu. 3. Angket Angket diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran guided teaching. Angket berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang berisi tentang pertanyaan mengenai minat, pemahaman, bahasa serta pendapat siswa mengenai pelaksanaan model pembelajaran guided teaching. 4. Analisis hasil belajar siswa Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran guided teaching, data hasil belajar dianalisis dengan rumus statistik persentase sederhana, yaitu: a. Untuk ketuntasan individual Keterangan: P= f 100% (Sudijono, 2010:43) N P= Persentase keberhasilan PBM f= Frekuensi soal yang dijawab benar N= Jumlah soal b. Untuk ketuntasan klasikal Keterangan: P= f 100% (Sudijono, 2010:43) N P= Persentase keberhasilan PBM f= Frekuensi siswa yang tuntas N= Jumlah siswa 18

Standar ketuntasan belajar individu yaitu setiap siswa dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individual) jika jawaban benar siswa 7%. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar (ketuntasan Klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85 persen siswa yang tuntas belajar (Mulyasa, 2004:99). 5. Data Respon Siswa Untuk mengetahui data respon siswa terhadap model pembelajaran guided teaching, data yang diperoleh dianalisis menggunakan sederhana, yaitu: Keterangan: statistik persentase P= f 100% (Sudijono, 2010:43) N P= Persentase yang dicari f= Frekuensi respon siswa N= Jumlah siswa keseluruhan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil tinjauan penelitian yang telah dilakukan dengan tiga siklus, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VII-1, pada materi kehidupan sosial masyarakat Indonesia, keanekaragaman sosial di Indonesia dan keragaman budaya masyarakat indonesia, secara individual hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II hingga siklus ke III. Pada siklus I hasil belajar menunjukkan dari 25 siswa, 2 siswa memperoleh nilai 100 persen, 5 siswa memperoleh nilai 90 persen, 3 siswa memperoleh 80 persen, 8 siswa memperoleh 70 persen, 5 siswa memperoleh nilai 60 persen dan 1 siswa memperoleh 50 persen. Pada siklus I dari 25 siswa, 18 siswa yang hasil belajarnya dapat dikatakan tuntas secara individual, sementara 7 siswa lainnya tidak tuntas belajar karena nilainya tidak mencapai Ketuntasan Belajar (KB), yaitu 7 persen Pada siklus II dari 25 siswa, 1 siswa memperoleh nilai 100 persen, 10 siswa memperoleh nilai 90 persen, 7 siswa memperoleh nilai 80 persen, 2 siswa memperoleh nilai 70 persen dan 5 siswa memperoleh nilai 60 persen. Pada siklus 19

Jumlah Siswa Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah II dari 25 siswa, terdapat 20 siswa yang tuntas secara individual, sementara 5 siswa lainnya tidak tuntas karena nilainya tidak mencapai Ketuntasan Belajar (KB), yaitu 7 persen. Pada siklus III dari 25 siswa, 9 siswa memperoleh nilai 100 persen, 11 siswa memperoleh nilai 90 persen, 3 siswa memperoleh nilai 80 persen dan 2 siswa memperoleh nilai 60 persen. Pada siklus III dari 25 siswa, terdapat 23 siswa yang tuntas secara individual, sementara 2 siswa lainnya tidak tuntas karena nilainya tidak mencapai Ketuntasan Belajar (KB), yaitu 7 persen. Hasil belajar siswa secara individual dapat dilihat pada Gambar 1. Ketuntasan Individual 12 10 8 7 8 7 11 10 9 6 4 2 0 5 5 3 3 2 2 2 1 1 0 0 7 50 60 70 80 90 100 Nilai Ketuntasan Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 1. Grafik Ketuntasan Individual Persentase ketuntasan klasikal untuk siklus I, II dan III terlihat pada Gambar 2. 20

100% 80% Ketuntasan Klasikal 70% 90% 60% 50% 40% 20% 0% Siklus I Siklus II Siklus III ketuntasan Klasikal Gambar 2 Grafik Persentase Ketuntasan Klasikal Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I, siklus II hingga siklus III. Pada siklus I ketuntasan secara klasikal persentase hanya 50 persen, dari 10 soal yang diberikan oleh guru hanya 5 soal yang dapat dikatakan tuntas secara klasikal. Siklus I dikatakan belum tuntas secara klasikal karena hasil persentase yang diperoleh oleh siswa secara klasikal masih di bawah ketuntasan minimum klasikal yang ditetapkan yaitu 85 persen. Pada siklus II ketuntasan secara klasikal mencapai 70 persen, dari 10 soal yang diberikan oleh guru, 7 soal dapat dikatakan tuntas secara klasikal, kemudian pada siklus II dikatakan belum tuntas secara klasikal karena hasil persentase yang diperoleh oleh siswa secara klasikal masih di bawah ketuntasan minimum klasikal yang ditetapkan yaitu 85 persen. Pada siklus III ketuntasan secara klasikal mencapai 90 persen, dari 10 soal yang diberikan guru, 9 soal dapat dikatakan tuntas secara klasikal. Pada siklus III dikatakan tuntas secara klasikal karena persentase yang didapatkan di atas ketuntasan minimum klasikal yang ditetapkan yaitu 85 persen. Dilihat dari peningkatan ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal, maka penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual dapat diterapkan pada materi kehidupan sosial masyarakat Indonesia, keanekaragaman sosial di Indonesia dan keragaman budaya masyarakat indonesia, karena keberhasilan telah tercapai maka penelitian ini hanya dilaksanakan sampai dengan III siklus. 21

Persentase Waktu Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah 1. Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa dengan penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual diamati dengan menggunakan instrumen mulai dari siklus I, siklus II hingga siklus III. Penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual mencakup keseluruhan langkah-langkah pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, namun kegiatan yang diamati hanya kegiatan yang berlangsung ketika proses pembelajaran di kelas dimulai. Persentase aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual pada siklus I secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3. 25 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Kegiatan Guru Siswa Gambar 3 Grafik Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat grafik diatas dapat dikatakan persentase aktifitas guru dan siswa dalam pelaksanaan sebagian besar sama. Pada siklus 1 untuk kegiatan awal aktifitas guru dan siswa sebagian sudah sesuai dengan waktu yang ditetapkan kecuali pada tahap pre-test guru dan siswa memerlukan waktu lebih banyak dengan persentase pelaksanaan 10 menit (11,1 persen) dari waktu ideal 8 menit (8 persen), hal ini juga dipengaruhi oleh guru yang kurang tegas dalam membatasi waktu untuk pre-test dan siswa yang belum terbiasa dengan kegiatan pre-test sebelum pembelajaran karna biasanya hal ini tidak dilakukan oleh guru. 22

Persentase Waktu Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Pada kegiatan inti sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan belum sesuai dengan waktu yang ditetapkan, terutama pada langkah guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yaitu 6 menit (6,6 persen) dari waktu ideal 10 menit (11,1 persen). Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi kelompok yaitu 18 menit (18,8 persen) dari waktu ideal 20 menit (22,2 persen). Pada kegiatan akhir semua aktivitas mengerjakan Post-tes yaitu 13 menit (14,4 persen) dari waktu ideal 10 menit (11,1 persen). Aktivitas guru dan siswa pada siklus II secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 4. 25 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Kegiatan Guru Siswa Gambar 4. Grafik Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Berdasarkan gambar 4. dapat dilihat bahwa pada siklus II sebagian besar aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pelaksanaan untuk setiap langkah pembelajaran sebagian besar sama. Kelemahannya pada kegiatan awal mengerjakan pre-test, siswa menyelesaikan dalam waktu 9 menit (9,9 persen) dari waktu ideal 8 menit (8,8 persen). Pada kegiatan akhir aktivitas guru dalam memberikan Post-tes terselesaikan dalam waktu 13 menit (14,4 persen) dari waktu ideal 10 menit (11,1 persen). Aktivitas guru dan siswa pada siklus II secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 5. 23

Persentase Waktu Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah 25 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Kegiatan Gambar 5. Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III Guru Siswa Berdasarkan Gambar 5 dapat jelaskan bahwa pada siklus III rata-rata aktivitas guru dan siswa secara keseluruhan sudah sesuai dengan standar waktu pada RPP. Pada siklus ketiga aktivitas guru dan siswa sudah meningkat, ini ditandai oleh sudah meningkatnya persentase aktivitas guru dan siswa yang sesuai dengan persentase ideal. Pada pembelajaran guru sudah lebih tegas dalam mengeola waktu pembelajaran. Berdasarkan Gambar 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa guru dan siswa sudah mulai terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual. 2. Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, terlihat adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pe model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual Secara rinci diperlihatkan pada Gambar 6. 24

4 3 Keterampilan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran 2,6 2,8 2,9 2 1 0 Siklus I Siklus II Siklus III Keterampilan Guru Gambar 6. Grafik Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan Gambar 6 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dikategorikan baik (2,6) pada siklus I, dikategorikan baik (2,8) pada siklus II dan dikategorikan baik (2,9) pada siklus III, terjadi peningkatan antara siklus I, siklus II dan siklus III. Dari Gambar 4.9 terlihat bahwa guru sudah terampil dalam mengelola pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual. 3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Respon siswa terhadap proses pembelajaran melalui model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual terhadap guru menerangkan materi pembelajaran sebanyak 83 persen siswa mengatakan cara guru menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual adalah baru. Respon siswa terhadap model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual sebanyak 90 persen siswa mengatakan pendekatan pembelajaran yang telah mereka ikuti menarik, selanjutnya respon siswa terhadap pemahaman materi pelajaran yang telah diikuti sebanyak 86 persen siswa mengatakan bahwa mereka memahami materi pelajaran yang telah diikuti. Respon siswa terhadap komponen-komponen pembelajaran sangat bervariasi. Respon siswa terhadap materi pembelajaran sebanyak 63 persen siswa mengatakan materi yang dipelajari menarik. Respon siswa terhadap soal evaluasi yang digunakan sebanyak 73 persen siswa mengatakan soal evaluasi yang 25

digunakan baik, sebanyak 73 persen siswa mengatakan suasana kelas menyenangkan dan sisanya 26 persen siswa mengatakan suasana kelas tidak menyenangkan dan selanjutnya respon siswa terhadap penampilan guru sebanyak 100 persen siswa mengatakan penampilan guru menarik. Siswa sangat berminat untuk mengikuti pembelajaran ini pada pertemuan yang selanjutnya, hal ini terlihat pada tanggapan siswa, bahwa 93 persen siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran ini pada pertemuan selanjutnya, kemudian 86 persen siswa mengatakan penggunakan model pembelajaran Guided Teaching berbasis media visual dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa (2004). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana (2005). Metode Statiska. Bandung: Tarsito 26