BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak terjadi perubahan didalam segala

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Manusia harus bertahan dalam. mempertahankan kehidupannya dengan beragam cara yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki persaingan yang cukup ketat

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan oleh pelanggan dan diinginkan oleh pelanggan, perlunya umpan balik

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota pariwisata karena memiliki asset

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB III METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan jaman yang semakin maju berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan akan berpengaruh langsung terhadap pembentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengupas dan meneliti usaha dalam bidang jasa yaitu jasa bengkel/reparasi kendaraan.zaman sekarang ini, orangorang

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan teknologi.

andilnya secara maksimal kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang semakin ketat serta bagaimana cara agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keras mencoba menggapai bintang bintang. Kata ASTRA diambil dari nama

BAB I PENDAHULUAN. yang dibawahi oleh PT. Astra Internasional (TSO) salah satu diantaranya. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Olahraga dapat dilakukan oleh semua orang, baik muda atau orang tua,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tanggal 20 Februari Tjian Kian Tie dan William Soeryadjaya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pelayanan purnajual yang bagus pula. Ketersediaan sparepart dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah human capital yang memandang sumber daya manusia atau

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kian Tie, Bapak William Soerdjaya (Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

Formulir pertanyaan untuk menilai kualitas jasa berdasar persepsi manajemen.

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Mowday, Porter, & Steers (1982,dalam Luthans,2006) tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini banyak terjadi perubahan didalam segala bidang, antara lain bidang pendidikan, ekonomi, telekomunikasi serta transportasi. Saat ini dunia transportasi semakin berkembang dengan pesat. Setiap manusia menggunakan alat transportasi yang beragam yaitu transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Transportasi yang mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah transportasi darat, diantaranya kendaraan roda dua, kendaraan roda tiga, kendaraan roda empat. Salah satu alat transportasi yang paling sering dan umum digunakan yaitu motor dan mobil. Banyak dari masyarakat yang lebih memilih menggunakan mobil sebagai sarana transportasi keluarga. Mereka merasa menggunakan mobil lebih terasa aman dibandingkan menggunakan motor dan lebih dapat menampung seluruh anggota keluarga. Banyak dari keluarga Indonesia memilih mobil yang kapasitasnya besar agar mampu dipakai sebagai mobil keluarga. Oleh karena itu, banyak sekali merek dagang kendaraan berlomba-lomba untuk menarik perhatian para pengguna untuk memakai kendaraannya atau menjadi salah satu pengguna dari salah satu tipe dari merek dagangnya. 1

2 Menurut Soebronto Laras, seleksi alamiah akan terjadi bagi pengusaha baru yang akan masuk ke industri otomotif. Hal ini disebabkan 90% pangsa pasar kendaraan di Indonesia dikuasai lima merek (Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, dan Isuzu), hanya 10% yang diperebutkan oleh pendatang baru (Anonymous,1995). Mobil-mobil yang memenuhi syarat untuk menjadi salah satu merek dagang favorit di Indonesia antara lain Toyota (http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/industri-transportasi.html, 23 November 2011). Mobil-mobil yang dikeluarkan oleh Toyota kebanyakan merupakan mobil-mobil untuk keluarga dengan kapasitas yang memuat seluruh anggota keluarga dan nyaman untuk digunakan. Namun seringkali dalam penggunaannya, mobil terkadang mengalami permasalahan dari segi mesin, body dan alat-alat lain yg menunjang untuk kebutuhan penggunanya, oleh karena itu sekarang banyak sekali didirikan bengkel & dealer untuk mengatasi permasalahan kendaraan yang dihadapi oleh konsumen ( Eko Cahyohadi, SPV Body & Cat Auto 2000 Cabang Cibiru, 2011 ). Bengkel & dealer merupakan bagian atau sub bagian operasional dari dealer atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran. Layanan purna jual adalah jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumennya setelah transaksi penjualan dilakukan sebagai jaminan mutu untuk produk yang ditawarkannya. Kebijakankebijakan yang dibuat sepenuhnya tergantung dan tunduk kepada perusahaan atau dealer yang bersangkutan. Secara umum fungsi bengkel adalah melayani keperluan teknis dari para pelanggannya. Ini berarti bahwa perbaikan kendaraan

3 adalah tugas sebuah bengkel dan hanya berlangsung jika pelanggan menemui kesulitan dengan kendaraannya. Pada masa kini bengkel dituntut untuk memiliki strategi dan konsep operasional yang berbeda. Strategi dan konsep-konsep operational tersebut dapat dituangkan pada fasilitas bengkel yang lengkap, ruang tunggu yang nyaman, pelayanan yang memuaskan serta hasil pengerjaan yang optimal. Apalagi bengkel yang juga dilengkapi dengan dealer harus memikirkan strategi-strategi penjualan yang baik. Oleh karena hal-hal tersebut, bengkel & dealer harus mempunyai pemikiran-pemikiran kreatif dari sumber daya manusia yang mengelola perusahaan tersebut agar mampu bersaing seiring dengan perkembangan zaman. ( Eko Cahyohadi, Body & Cat Auto 2000 Cabang Cibiru, 2011 ) Demikian juga pada Auto 2000, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT. Astra Internasional Tbk. Saat ini Auto 2000 adalah dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, Auto 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. Auto 2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain. Salah satu cabang pembantu dari Auto 2000 terletak di daerah Cibiru ( Eko Cahyohadi, Body & Cat Auto 2000 Cabang Cibiru, 2011 ). Auto 2000 Cibiru baru berdiri awal tahun 2009 namun sudah merajai pangsa pasar dealer terbanyak se-jawa Barat. Keuntungan demi keuntungan yang besar mereka dapatkan sampai saat ini. Keuntungan tersebut didapatkan dari hasil

4 purna jual serta layanan service untuk pengguna Toyota. Pendapatan keuntungan tersebut dipengaruhi oleh tenaga-tenaga kerja yang ada didalam perusahaan tersebut. Organisasi Auto 2000 Cibiru terdiri dari branch manager yang memiliki dua bawahan yaitu administration head dan kepala bengkel. Untuk urusan dealer atau purna jual dikelola oleh administration head. Sedangkan untuk urusan service atau perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang dikelola oleh kepala bengkel. Kepala bengkel ini memiliki satu bawahan yaitu supervisor body & cat. Supervisor body & cat ini memiliki enam bawahan yaitu service advisor, foreman, parts man, mechanic, washing dan driver. Auto 2000 Cibiru ini memiliki misi yang menetap namun visinya selalu berubah-ubah disesuaikan dengan perkembangan otomotif yang ada. Misi dari Auto 2000 adalah menjadi dealer terbaik. Sedangkan untuk visinya saat ini, supervisor body & cat menginginkan Auto 2000 Cibiru ini menjadi seekor macan, yang berarti metamorphosis dari bayi macan yang lembut lalu tumbuh menjadi macan yang semakin lama semakin terlihat jelas kegarangannya dan akhirnya menjadi seekor macan yang besar ( Eko Cahyohadi, Body & Cat Auto 2000 Cabang Cibiru, 2011 ). Hal ini sedang dirintis oleh Auto 2000 Cibiru yaitu sejak awal pembukaan, seluruh tenaga kerja dilatih untuk mengeluarkan segala pelayanan terbaik yang bisa mereka berikan sehingga saat ini Auto 2000 Cibiru mendapatkan kepercayaan dan penghargaan terbaik, namun untuk mempertahankan semua itu para karyawan saat ini sangat dituntut dalam kualitas dan kuantitasnya dalam

5 bekerja. Hal ini dilakukan perusahaan agar Auto 2000 tetap menjadi yang terdepan di provinsi Jawa Barat. Auto 2000 Cibiru ini membutuhkan karyawan yang pastinya memiliki basic skill yang cukup tentang otomotif seperti memiliki pengetahuan tentang dunia otomotif, bisa memperbaiki kendaraan serta mengetahui penyebab kerusakan pada kendarannnya. Attitude yang baik seperti sopan santun dan mengikuti aturan yang ada, pola berpikir yang dinamis dan mau berubah. Auto 2000 Cibiru ini lebih memilih orang-orang yang memiliki basic skill yang cukup namun mau belajar dan berubah, dibandingkan menerima orang yang memiliki basic skill yang tinggi namun tidak mau untuk belajar dan berubah. Skill adalah hal yang dapat terus diasah bila seseorang tersebut memiliki kemauan di dalam dirinya untuk mengasahnya ( Eko Cahyohadi, Body & Cat Auto 2000 Cabang Cibiru, 2011). Karyawan Auto 2000 dituntut bergerak dinamis, apalagi untuk bagian Mekanik. Auto 2000 Cibiru menyediakan lahan service khusus yang luas, dengan jumlah karyawan tetap sebanyak 44 orang yang dibagi ke dalam empat team, satu team terdiri dari 11 orang yang setiap orangnya memiliki tugasnya masingmasing. Setiap harinya Auto 2000 bisa melayani 20 25 mobil, karena banyak dari costumer Toyota berasal dari kalangan orang-orang yang memiliki waktu yang sempit dan sibuk, maka para karyawan dituntun untuk bekerja lebih gesit dan tidak boleh ada kesalahan dalam proses. Kesalahan yang terjadi dalam suatu proses dapat mengganggu jalannya service pada proses berikutnya sehingga harus diulang ke proses sebelumnya sehingga bisa menghabiskan waktu yang lebih

6 lama. Perusahaan sangat menuntut karyawan untuk lebih teliti, pelayanan bukan hanya harus cepat juga harus berkualitas. Hal-hal inilah yang membuat para karyawan harus menguras energi lebih banyak dan mengerahkan segala kemampuannya untuk bekerja secara optimal dalam kurun waktu yang telah disepakati oleh costumer. Waktu yang telah disepakati oleh costumer misalnya mereka memasukkan mobilnya pukul 08.00 WIB dan akan mengambil mobilnya pukul 16.00 WIB, maka dalam kurun waktu itu semua proses service harus berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Terdapat pula tuntutan perusahaan yang meminta karyawan bagian mekanik ini diusahakan tidak bekerja lembur dengan mempertimbangkan faktor kualitas, faktor finansial dan aturan perusahaan. Perusahaan berusaha memikirkan faktor-faktor yang mempengaruhi peninggkatan kualitas Auto2000. Secara tidak langsung peninggkatan kualitas perusahaan ini harus dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan, baik untuk bagian bengkel maupun bagian dealer. Secara gamblang peningkatan tersebut harus dimulai dari sumber daya manusia para karyawan, sisi finansial perusahaan, kualitas pengerjaan untuk bagian bengkel dan kualitas pelayanan untuk bagian dealer. Oleh karena itu perusahaan melakukan penerimaan karyawan baru dengan kriteria orang-orang yang memiliki basic skill yang cukup namun mau belajar dan berubah, dibandingkan menerima orang yang memiliki basic skill yang tinggi namun tidak mau untuk belajar dan berubah. Sedangkan untuk sisi finansial perusahaan, Auto 2000 meminimalisir pengeluaran perusahaan untuk uang lembur karyawan, perusahaan menginginkan adanya pendisiplinan waktu dalam bekerja

7 juga kepuasaan customer. Karena dengan adanya kepuasaan customer maka perusahaan semakin mengalami keuntungan, baik dari sisi nama perusahaan juga kepercayaan customer yang berujung pada seringnya customer memilih Auto 2000 sebagai pilihan utama dalam hal pelayanan service kendaraan Toyota mereka. Sedangkan untuk peningkatan kualitas dalam pengerjaan, perusahaan meminta para karyawan bengkel untuk menggunakan waktu mereka sebaik mungkin dalam bekerja, tidak melakukan kesalahan dalam proses pengerjaan service serta sebisa mungkin tidak mengambil waktu lembur. Hal ini dikarenakan jika para karyawan melakukan kesalahan proses di dalam tim, seluruh tim itu akan mengalami dampak yaitu harus menunggu anggota tim yang melakukan kesalahan tersebut untuk melakukan prosesnya kembali baru anggota tim lain bisa bekerja. Apalagi untuk hal lembur perusahaan sangat mempertimbangkan keuntungan bagi perusahaannya sendiri, jika banyak karyawan melakukan lembur maka perusahaan harus melakukan pengeluaran biaya diluar anggaran, sedangkan opini customer juga menjadi kurang baik dengan adanya keterlambatan pengerjaan tersebut. Sedangkan untuk kualitas dalam hal pelayanan dealer, para karyawan diwajibkan memiliki skill dalam hal berkomunikasi, selalu dapat memudahkan apapun keluhan pelanggan dan melayani dengan setulus hati. Tuntutan-tuntutan seperti itulah yang membuat para karyawan juga berpikir untuk meminta hak yang lebih besar. Hak-hak ini muncul ketika mereka merasa tanggung jawab yang mereka dapatkan menjadi lebih besar dan lebih banyak sehingga mereka harus mengeluarkan energi ekstra. Meskipun demikian, Auto 2000 Cibiru ini memberi beragam fasilitas bagi karyawan-karyawannya.

8 Fasilitas yang diberikan untuk karyawan bagian service diantaranya fasilitas ruang ganti khusus, uang makan, asuransi kesehatan dan keselamatan dan kegiatan rekreasi seluruh karyawan. Namun dengan adanya berbagai fasilitas tersebut ternyata 15 % diantara karyawan tersebut yang menginginkan hal lain diluar dari fasilitas, seperti kenaikan golongan. Kenaikan golongan ini mereka anggap adalah hak mereka yang harus didapatkan setelah menerima tanggung jawab yang lebih berat. Perusahaan akan memberikan kenaikan golongan jika karyawan mekanik tersebut telah memenuhi semua persyaratan dalam kontrak awal. Pada kontrak awal tertera bahwa karyawan mekanik harus sudah dapat memenuhi tugas pokoknya yaitu melakukan service kendaraan meliputi perawatan dan perbaikan sesuai Perintah Kerja Bengkel ( PKB ) atau Work Order ( WO ). Kemudian persyaratan-persyaratan lain diantaranya mengerjakan perbaikan atau perawatan kendaraan sesuai perintah yang ada di PKB atau WO dan sesuai dengan standard pengerjaan & standard yang berlaku, mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB atau WO dan mencatat waktu kerja (waktu mulai & waktu selesai ) pada check sheet (control kualitas) yang berlaku, menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB atau WO kepada foreman atau kepala group, memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan check sheet (Kontrol kualitas) yang telah diisi kepada foreman untuk diperiksa, memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapannya) peralatan kerja, menjaga kerapihan dan kebersihan tempat kerjanya, mengembalikan tools, equipment, dan SST (Special Service Tools) ke gudang peralatan apabila telah selesai digunakan. Syarat terpenting yaitu

9 keputusan foreman yang sangat mutlak dilihat dari kualitas kerja perharinya yang sudah tercantum dalam catatan check sheet karyawan pada tingkat golongannya masing-masing. Terkadang satu atau dua dari persyaratan ini belum ada dalam diri karyawan maka mereka tidak dapat naik golongan. Setiap karyawan pastinya memiliki penghayatan masing-masing mengenai banyaknya tuntutan-tuntutan tersebut, namun pihak perusahaan dan atasan juga memiliki penilaian tersendiri atas hasil kerja karyawan. Karyawan akan memiliki penghayatan pada perusahaan yang akan ditampilkan melalui sikap dan perilaku yang menunjukan komitmen terhadap organisasi ( Moday, Steers 1982 ). ( Meyer & Allen, 1997 ) mengungkapkan bahwa dalam perilaku sehari-hari, komitmen karyawan terhadap organisasi dapat dilihat dari perasaan bangga, betah dan tidak ingin meninggalkan perusahaan. Karyawan juga merasakan kepedulian yang besar terhadap masa depan perusahaan sehingga siap berkorban demi organisasinya, dengan demikian karyawan akan menampilkan perilaku yang aktif dalam berbagai aktifitas yang diadakan oleh organisasinya, seorang karyawan dapat saja mengalami derajat kekuatan yang berbeda pada tiap komitmennya. ( Meyer & Allen, 1997 ) melakukan penggabungan konsep komitmen berdasarkan konsep komitmen yang telah dikemukakan sebelumnya. Masingmasing konsep mencerminkan 3 komponen komitmen yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Dari hasil survey yang didapatkan, ¾ dari karyawan bagian Mekanik Auto 2000 yang merasa sudah nyaman bekerja disana, merasa perusahaan yang mereka tempati merupakan

10 perusahaan yang memiliki peluang kesuksesan yang tinggi. Namun pada kenyataannya cukup banyak karyawan bagian mekanik tersebut meminta akan adanya kenaikan golongan dan sebagian dari mereka pun tetap bertahan untuk bekerja di perusahaan tersebut walaupun tuntutan mereka tidak terpenuhi. 40% dari 40 orang yaitu 16 karyawan yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka berkomitmen di perusahaan itu, karena mereka berpikir tentang kerugian-kerugian yang akan mereka dapatkan saat mereka meninggalkan perusahaan tersebut. Mereka bertahan disebabkan oleh adanya kebutuhan-kebutuhan yang mungkin tidak akan terpenuhi di tempat kerja yang lain, seperti ; gaji yang cukup besar, liburan karyawan, fasilitas yang aman dan nyaman, serta tunjangan-tunjangan lainnya yang mereka rasakan tidak mungkin didapatkan di perusahaan lain. 35% dari 40 orang yaitu 14 karyawan menyatakan bahwa mereka berkomitmen di perusahaan itu karena mereka merasa nyaman dan senang terlibat secara penuh di dalam perusahaan. Mereka merasa senang dengan seluruh anggota tim yang ada, mereka merasa diri mereka adalah keluarga dari Auto 2000. Mereka bertahan karena merasakan kenyamanan. Sedangkan 25% yaitu 10 dari mereka berpendapat bahwa mereka berkomitmen di dalam perusahaan itu dikarenakan memang sebuah keharusan untuk mereka bertanggung jawab atas apa yang telah mereka ambil sebagai tanggung jawab mereka sebagai seorang karyawan. Mereka bertahan disebabkan anggapan mereka yang memang seharusnya begitu dalam bekerja. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menggambarkan komitmen organisasi karyawan bagian Mekanik pada Auto2000 Cabang Cibiru.

11 I.2 Identifikasi Masalah Bagaimana komitmen organisasi yang dimiliki karyawan bagian Mekanik Auto 2000 Cabang Cibiru Bandung. I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian I.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai komitmen pada karyawan bagian Mekanik di Auto 2000 Cabang Cibiru Bandung. I.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran lebih lanjut komitmen organisasi pada karyawan bagian Mekanik di Auto 2000 Cibiru dilihat dari komponen affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. I.4 Kegunaan Penelitian I.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai komitmen organisasi.

12 I.4.2 Kegunaan Praktis 1. Memberikan informasi bagi Auto 2000 Cibiru mengenai gambaran komitmen organisasi yang dimiliki oleh para karyawan bagian mekanik sehingga Auto 2000 tahu bagaimana caranya untuk meningkatkan komitmen para karyawan. Dengan cara pemberian perlakuan khusus disesuaikan dengan komitmen yang dimiliki masingmasing karyawan agar dapat meningkatkan performance kerja sesuai dengan komitmen yang dimilikinya. 2. Memberikan sumbangan informasi yang penting bagi Auto 2000 Cibiru bahwa komitmen memiliki peran penting dalam peningkatan kinerja organisasi dan pada akhirnya akan memberikan dampak keuntungan bagi organisasi. 3. Memberikan informasi kepada karyawan bagian mekanik bagaimana gambaran komitmen mereka kepada perusahaan sehingga dimungkinkan untuk mereka lebih melakukan peningkatan kinerja demi kebaikan perusahaan. I.5 Kerangka Pemikiran Pada awal bekerja dalam suatu perusahaan, karyawan sebagai penggerak dalam suatu perusahaan dipastikan harus menyetujui suatu kontrak perjanjian yang disepakati oleh pihak perusahaan dan dirinya sendiri. Kontrak awal pekerjaan itu akan mempengaruhi komitmen karyawan tersebut kepada perusahaan yang ia tempati.

13 Seiring berjalannya waktu para karyawan akan memiliki opininya masingmasing mengenai perusahaannya. Opini tersebut bisa berupa perasaan yang positif ataupun perasaan yang negatif. Pada pengaplikasiannya karyawan bisa memperlihatkan sikap kerjanya terhadap perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif akan berkembang mengikuti perkembangan zaman sedangkan karyawan juga dituntut untuk lebih baik dan giat dalam melakukan pekerjaannya. Pada perusahaan Auto 2000 ini, tuntutan yang diberlakukan kepada karyawan yaitu mengenai kuantitas dan kualitas dalam performance mereka dalam perusahaan. Hal tersebutlah yang membuat para karyawan harus bergerak lebih dinamis dan menggunakan lebih banyak energi. Oleh karena itu terdapat sebagian dari karyawan yang juga memiliki tuntutan lebih terhadap perusahaan. Namun tidak semua tuntutan karyawan itu bisa terpenuhi jika tidak sesuai dengan syarat yang diberlakukan oleh perusahaan. Disinilah dapat dilihat bagaimana komitmen para karyawan terhadap perusahaan setelah diberikan tuntutan-tuntutan yang sedang digencarkan oleh perusahaan. Maka dapat dijabarkan bahwa komitmen organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan psikologis yang mengkarakteristikan hubungan antara karyawan dan organisasi, serta memiliki implikasi dalam keputusan untuk melanjutkan keanggotaan dalam organisasi (Meyer & Allen, 1997) ( Meyer & Allen, 1997) melakukan penggabungan konsep komitmen berdasarkan konsep komitmen yang telah dikemukakan sebelumnya. Masing-

14 masing konsep mencerminkan 3 komponen komitmen yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Affective commitment diartikan sebagai ikatan emosional terhadap organisasi, identifikasi dengan organisasi, dan komitmen pada organisasi. Karyawan dengan affective commitment yang tinggi mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, akan terlibat secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi, serta sangat menyenangi keanggotaannya dalam organisasi. Karyawan dengan affective commitment yang tinggi akan bertahan dalam perusahaan karena mereka memang menginginkan hal tersebut (want). Karyawan bagian Mekanik Auto 2000 menyatakan bahwa mereka berkomitmen di perusahaan itu karena mereka merasa nyaman dan senang terlibat secara penuh di dalam perusahaan. Mereka merasa senang dengan seluruh anggota tim yang ada, mereka merasa diri mereka adalah keluarga dari Auto 2000. Mereka bertahan karena merasakan kenyamanan. Continuance commitment diartikan sebagai komitmen yang didasarkan pada harga yang diasosiasikan karyawan dengan meninggalkan organisasi. Continuance commitment terlihat dari tidak adanya alternatif pilihan kecuali tetap bertahan dalam perusahaan karena jika tidak maka karyawan akan mengalami kerugian (side bets) yang akan dialami bila meninggalkan perusahaan. Karyawan dengan continuance commitment yang tinggi akan bertahan dalam perusahaan karena membutuhkannya (need). Karyawan yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka berkomitmen di perusahaan itu, karena mereka berpikir tentang kerugian-kerugian yang akan mereka dapatkan saat

15 mereka meninggalkan perusahaan tersebut. Karyawan bagian Mekanik Auto 2000 bertahan disebabkan oleh adanya kebutuhan-kebutuhan yang mungkin tidak akan terpenuhi di tempat kerja yang lain, seperti gaji yang cukup besar, liburan karyawan, fasilitas yang nyaman dan aman, serta tunjangan-tunjangan lainnya yang mereka rasakan tidak mungkin didapatkan di perusahaan lain. Normative commitment adalah komitmen dirasa sebagai sebuah kewajiban oleh pekerja. Normative commitment berasal dari keyakinan seseorang untuk bertanggung jawab dan merasa wajib untuk tetap bertahan dalam perusahaan. dengan demikian, normative commitment merupakan seberapa besar loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Karyawan yang memiliki normative commitment yang tinggi akan bertahan dalam perusahaan karena merasa memang sudah seharusnya begitu (ough to). Karyawan bagian Mekanik Auto 2000 berkomitmen di dalam perusahaan itu dikarenakan memang sebuah keharusan untuk mereka bertanggung jawab atas apa yang telah mereka ambil sebagai tanggung jawab mereka sebagai seorang karyawan. Mereka bertahan disebabkan karena anggapan mereka yang memang seharusnya begitu dalam bekerja. Setiap karyawan akan menampilkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda sesuai dengan komitmen terhadap organisasi. Ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karakteristik pribadi yaitu usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan yaitu job design, variasi, tantangan tugas serta pengalaman kerja yaitu fasilitas, imbalan ( Meyer & Allen, 1997 ).

16 Yang termasuk dalam karakteristik pribadi adalah usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin. Komitmen akan lebih kuat terdapat pada orang yang lebih tua usianya dan memiliki masa kerja yang lama. Komitmen juga lebih kuat pada wanita, karena wanita lebih banyak menghadapi rintangan sehingga keanggotaannya dirasa lebih penting. Namun terhadap pendidikan, komitmen berbanding terbalik, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka komitmennya akan semakin lemah ( Meyer & Allen, 1997 ). Yang termasuk dalam karakteristik pekerjaan adalah tantangan dalam bekerja, yaitu sejauhmana pekerjaannya menunjukan kreatifitas, membutuhkan tanggung jawab ( Dorsen & Matalon,1989, Meyer & Allen, 1997 ). Karyawan yang lebih tertantang dan menganggap pekerjaannya menarik akan memiliki komitmen yang lebih kuat. Ketidakjelasan peran atau kurangnya pengertian akan hak dan kewajiban juga dapat mengurangi komitmen seseorang ( Meyer & Allen, 1997 ). Selain itu, adanya konflik peran, adanya perbedaan antara tuntutan pekerjaan dengan tuntutan fisik, harapan dan nilai-nilai pribadi juga dapat mengurangi komitmen seseorang pada organisasinya. Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah sejauhmana karyawan merasa dihargai dan dibutuhkan. Semakin seseorang merasa dihargai atau dibutuhkan maka komitmen juga akan semakin kuat. Bagaimana persepsinya mengenai gaji atau imbalan ekstrinsik yang diterimanya selain gaji-gaji pokok seperti tunjangan-tunjangan, bonus, intensif dan pensiun. Imbalan ekstrinsik dapat menjadi rangsangan bagi individu untuk mempertahankan keangotaannya (Meyer & Allen,1997 ).

17 Karyawan bagian Mekanik juga memiliki berbagai macam karakteristik seperti usia, jenis kelamin, lama bekerja, persepsi mengenai tugas dalam pekerjaannya dan persepsi mengenai imbalan yang diterima. Hal ini tentunya akan mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi. Faktor Internal: Usia Jenis Kelamin Lama Kerja Tingkat Pendidikan Persepsi Karyawan Faktor Eksternal: Tuntutan Kerja Fasilitas Kerja Karyawan bagian Mekanik Auto 2000 cabang Cibiru Komitmen Organisasi Affective Commitmet Continuance Commitmet Normative Commitmet Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir