BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pembangunan nasional dalam perekonomian terbuka seperti

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Krisis tersebut menjadi salah satu hal yang sangat menarik mengingat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemasaran barang dan jasa. Dalam merebut pangsa pasar, kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi terbatas pada aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas keaspek

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

Analisis ekspor karet dan pengaruhnya terhadap PDRB di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu unsur utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dilakukan bertujuan untuk mengentaskan pengangguran dan

BAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini tidak terlepas dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu negara hendak mewujudkan keadian sosial bagi seluruh rakyat dan untuk memajukan kesejahteraan secara umum. Todaro (6:2011) mengartikan dengan meningkat kesejahteraan rakyat melalui pembangunan, antara lain dengan meningkatkan kualitas kehidupan dan pendapatan per kapita. Keadilan sosial mengandung makna pentingnya prinsip pertumbuhan ekonomi yang merata untuk seluruh rakyat. Prinsip demokrasi ekonomi dinyatakan bahwa seluruh kekayaan alam dan seluruh potensi Indonesia diolah bersama-sama menurut kemampuan dan bidang masing-masing, untuk kemudian dimanfaatkan untuk kebahagian yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat (Djamin dalam Deliana 2015:1). Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan struktur ekonomi dan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk. Keterbatasan modal adalah masalah pertumbuhan ekonomi yang harus diatasi. Dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat merangsang proses produksi barang maupun jasa dalam kegiatan ekonomi penduduk dalam suatu negara. 1

2 Menurut Todaro (2011:53) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output perkapita yang dihasilkan oleh perekonomian dalam suatu negara baik warga Indonesia maupun warga asing dalam jangka panjang yang bersifat dinamis, yaitu bagaimana perekonomian tersebut berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Berikut grafik perhitungan pertumbuhan ekonomi dan perdapatan perkapita di beberapa Negara ASEAN. Sumber: Word Bank, Data diolah Gambar 1.1. Perbandingan Perhitungan Pendapatan Perkapita Dibeberapa Negara ASEAN Tahun 2015 Dapat dilihat pada gambar 1.1. diatas bahwa tingkat laju produk domestik bruto di Indonesia meninggkat tinggi dibandingkan negara lain yaitu sebesar 1.357.755,-U$D pada tahun 2015. Namun bila dibandingkan pendapatan perkapita dengan beberapa negara lain di Asean, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia sebesar 15.603,- U$D, Thailand sebesar 9.643,- U$D, dan Singapura 58.238,- U$D, sedangkan Indonesia hanya sebesar 5.380,- U$D pada tahun 2015. ini merupakan masalah yang menarik untuk dikaji mengingat bahwa sumber daya alam, sarana dan prasarana penunjang yang relatif hampir sama dibanding negara

3 lain. Menurut Lincolin (1999:25) Pertumbuhan Ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Menurut Meier (1995:7) Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang. Menurut Sukirno (2006:11) apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan tidak melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, maka pendapatan ratarata masyarakat (pendapatan perkapita) akan mengalami penurunan. Menurut Todaro (2011:123) Negara yang sedang mengalami penurunan pendapatan perkapita dikarenakan negara tersebut sedang mengalami kekacauan disebabkan lemahnya kualitas sumber daya manusia, jumlah penduduk yang besar, jumlah pekerja lebih besar dari pada lapangan kerja, ketergantungan impor terhadap produksi pertanian yang demikian signifikan. Atas dasar teori-teori diatas menyatakan apabila dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi sama dengan pertambahan penduduk, maka perekonomian negara tersebut tidak mengalami perkembangan (stagnan) dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mengalami kemajuan. Menurut Sukirno (2006:9) Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu

4 perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara diukur dari produk nasional bruto riil atau product domestic bruto riil. Kondisi perekonomian Indonesia masih terus mengalami masalah dan belum menunjukkan kestabilan hingga saat ini. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2000 hingga 2014, terlihat pada tabel 1.1. sebagai berikut. Tabel 1.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Investasi Asing Langsung, Ekspor, Nilai Tukar dan Angkatan Kerja Tahun 2000-2014. Tahun Y (Milyar FDI (Juta EX (Juta EXR L (Juta Rupiah) USD) USD) (Rp/USD) Jiwa) 2000 1.389.770 11.205 62.124 9.595 89.837.730 2001 1.440.406 3.502 56.320 10.400 90.807.417 2002 1.505.216 3.086 57.158 8.940 91.647.166 2003 1.577.171 5.445 61.058 8.447 92.810.791 2004 1.656.517 4.550 71.584 9.290 93.722.036 2005 1.750.815 8.915 85.660 9.830 93.958.389 2006 1.847.127 5.975 100.798 9.020 95.455.935 2007 1.964.327 10.341 114.100 9.419 99.930.217 2008 2.082.456 14.883 137.020 10.950 102.552.750 2009 2.178.850 10.814 116.510 9.400 104.870.663 2010 2.314.459 16.214 157.779 8.991 108.207.767 2011 2.464.566 19.474 203.496 9.333 107.416.309 2012 2.618.932 24.564 190.020 9.793 112.504.868 2013 2.769.053 28.617 182.551 12.173 112.761.072 2014 2.909.182 28.529 175.980 12.388 114.628.026 Sumber : BPS dan Bank Indonesia,2014 Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah yang sangat penting, karena pertumbuhan ekonomi yang baik suatu negara dapat menopang segala perencanaan perekonomian nasional. Nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat sejak tahun 2001 hingga tahun 2011 namun dilihat dari persentase

5 perkembangan pertumbuhan ekonomi semakin menurun. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya pendapatan yang diterima pemerintah secara langsung akan menghambat Indonesia untuk melaksanakan program-program pembangunan yang sudah direncanakan. Selain faktor ekspor dan impor yang mempengaruhi perubahan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu investasi asing langsung di Indonesia yang mengalami peningkatan pada tahun 2008 sebesar US$ 14.883 dan mengalami nilai terendah pada tahun 2001 sebesar US$ 3.502. Kemudian nilai tukar rupiah terhadap USD mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar US$ 10.950 dan nilai tukar terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar US$ 8.447. Begitu pula angkatan kerja di Indonesia yang mengalami peningkatan setiap tahun sebesar 114.628.026 jiwa pada tahun 2014. Fenomena yang terjadi saat ini adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang dimiliki oleh suatu negara diakibatkan karena lebih tingginya nilai impor dari pada nilai ekspor. Dengan menurunnya produktivitas dalam negeri dengan lebih banyak melakukan kegiatan impor yang disebabkan konsumsi berlebihan terutama untuk barang-barang kebutuhan primer dan mewah merupakan salah satu dampak yang dapat menciptakan meningkat kegiatan impor. Oleh karena itu, sudah selayaknya pemerintah mewaspadai pergerakan impor di Indonesia. Selain faktor ekpor dan impor fenomena lain yang terjadi yaitu penyerapan angkatan kerja. Peningkatan angkatan kerja akan menjadi masalah yang cukup serius jika tidak ditangani dan dilakukan upaya-upaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor yang banyak menyerap tenaga kerja.

6 Kondisi Indonesia setelah krisis ekonomi menunjukkan menurunnya pertumbuhan ekonomi untuk kebutuhan dalam negeri. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan perlu diketahui faktor-faktor yang memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengamati masalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui kajian empiris dan alasan-alasan penting secara konseptual, dijadikan peneliti untuk mengkaji masalah : Analisis Dampak Investasi Asing Langsung, Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah Bagaimana Pengaruh investasi asing langsung, ekspor, nilai tukar dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan penelitian adalah : untuk menganalisis pengaruh investasi asing langsung, ekspor, nilai tukar dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

7 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan informasi bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia. 2. Sebagai bahan kajian dan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya dibidang moneter khususnya dalam masalah analisis dampak investasi asing langsung, ekspor,nilai tukar dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan datang secara lebih efektif dan efesien.