MERETAS POTENSI DAN PEMANFAATAN PULAU.PULAU KECIL KABUPATEN HALMAHERA TENGAH SEBAGAI DASAR.PUAK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KABUPATEN KEPULAUAN Penyusun lr. Hasan Husain Doa lr.alyasin Ali, M.Mt Saiful Samad, S.E, M.Si Soksi HiAhmad, S.H Wahab Mustari,A.Pi Prof. Dr.lr. Dietriech G. Bengen, DEA lr.agung Rahardjo, M.Si lr. Adnan Wantasen, M.Si lr. Martini Djamhur, M.Si. Nurany Y Marasabessy, S.T Nurlela Samad, S.Pi Dudu Najmudin, S.Pi Penyunting Prof. Dr.lr. Dietriech G. Bengen, DEA SaifulSamad, S.E, M.Si Kredit: Foto-foto Tataletak Style Editor : Dietriech G. Bengen, Saiful Samad, Martini Djamhur, Dokumen P4L : Pasus Legowo : Dietriech G. Bengen Diterbitkan oleh Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L) ISBN: 978-979 -98867-9-8
DAFTAR ISI REALITAS UMUM KABUPATEN HALMAHERA TENGAH... 5 2.l. Dimensi Geografis dan Administratif...... 5 2.2. Dimensi Historis... 2.3. Dimensi Demografis......7 2.4. Dimensi Sumberdaya Perikanan... l0 3. MOZAIK PULAU-PULAU KECIL KABUPATEN HALMAHERA TENGAH...I7 3.l. Kecamatan Weda... 3.2. Kecamatan Weda Utara......3 3.3. Kecamatan Weda Selatan... 3.4. Kecamatan Patani...34 3.5. Kecamatan Patani Utara......3 3.6. Kecamatan Pulau Gebe......4 4. POTRET RAGAM PEMANFAAIAN PULAU-PULAU KECIL KABUPATEN HALMAHERA TENGAH...57 4.. Ragam Sumberdaya Alam Pulau-Pulau Kecil...5 7 4.2.Prioritas Pemanfaatan Lahan... 5. PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN PULAU-PULAU KECIL KABUPATEN HALMAHERA TENGAH...65 DAFTAR PUSTAKA......
ffi PENDAHULU AN eruntaioleh sekitar 7.504pulau dengangarispantaisepanjang 95. 8 km2,dan terbentangpadawilayahlaut teritoriaf seluas3, I iuta km2 (63% dari total wilayahteritorialindonesia) ditambahdengan Zona EkonomiEksklusifselqas2,7 iutakmz,, tidaklahdapat terbantahkanbahwa Indonesiayangdikenalsebagaikepulauannusanrara merupakannegarakepulauanterbesar di dunia. Sejumlahbesardari pulau-pulau yang membentukkepulauan nusantaramerupakan p u l a u - p u l a ub e r u k u r a nk e c i l ( l e b i h d a r i 10.000pulau)yang tersebar dari Sabangdi uiung barat hinggameraukedi ujungtimur. Walaupun hanya sebagiankecil saja dari pulau-pulaukecil tersebut yang berpenduduk, akan tetapi sulit untuk dikatakan bahwa pulau-pulaukecil yang tidak berpendudukdan terpencil itu bebasdari pengeksploitasian atau bebas dari dampak kegiatanmanusia(dutton et o1,200 ). Pulaupulauini memilikinilaipentingdantergolong unik bila ditinjaudari sisi sumberdayaalam, geografi,sosial-budaya, ekonomi,politik dan pertahanankeamananindonesia.,, Sebagaientitas yang memiliki karakteristik wilayah yang berbeda dengan wilayah regional lain, khususnyayang ada di daratan pulau besar (mointond),maka pengembangan wilayahpulau-pulau kecilmemerlukanformat yang berbeda. Pengembangan wilayah (regionat development) y"ng merupakan upaya u n t u k m e m a c u p e r k e m b a n g a ns o s i a l e k o n o m i, m e n g u r a n g ik e s e n j a n g a nd, a n menjagakelestarianlingkunganhidup pada suatu wilayah,sangat diperlukan karena realitassosial-ekonomi, budayadangeografis yang sangatberbeda antara suatu wilayah I
DAFTAR PUSTAKA BAPPEDA Halmahera Tengah. 2006. Monografi Kabupaten Halmahera Tengah. BAPPEDA Halmahera Tengah. Soasio. Bengen, D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan lpb. Bengen, D.G. 2004. Ragam Pemikiran: Menuju Pembangunan pesisir dan Laut Berkelanjutan Berbasis Eko-Sosiosistem. P4L, Bogor. Bengen, D.G. dan A.S.W. Retraubun. 2006. Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-Sosiosistem Pulau-pulau Kecil. P4L, Bogor. BPS Kabupaten HalmaheraTengah. 2006. HalmaheraTengah dalamangka 2005. Bappeda dan BPS Kabupaten Halmahera Tengah. Soasio. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara. 2004. Profil Pulau-Pulau Kecil (PulauYoi), Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten HalmaheraTengah, Provinsi Maluku Utara. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara. Ternate. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara. 2006. Profil PulauTerluar Provinsi Maluku Utara Investigasi Existing Pulau Jiuw Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara. Ternate. Dutton, 1.M., D.G. Bengen dan J.J.Tulungen. 200l.The challanges of coral Reef Management in Indonesia. ln : Wolanski, E. (Ed). oceanographic processes of coral Reefs : Physical and Biological Links in The Great Barrier Reef. CRC Press LLC, Boca Raton. Florida. Orth, D.J. 1986. Guidelines for Establishing a National Geographical Names Authority and Planning a Standardization Program. World CartographyVol. XVlll. United Nations Publications. NewYork. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Buku Panduan Survei Toponim Pulau-Pulau di Indonesia. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Raper, E. P 1996. United Nations Documents on Geographical Names. Prepared for UN Group of Experts on Geographical Names, Names Research Institute. Cause, Pretoria. Rais,J. 2002. Penamaan Geografis dari Pulau-Pulau di Indonesia. Prosiding Konperensi Nasional lll7002 Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. Bogor. Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam diwilayah Pesisir Tropis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.