Latar Belakang. Latar Belakang. Ketersediaan Kapas dan Kapuk. Kapas dan Kapuk. Komposisi Kimia Serat Tanaman

dokumen-dokumen yang mirip
Pembuatan Nitroselulosa dari Kapas (Gossypium Sp.) dan Kapuk (Ceiba Pentandra) Melalui Reaksi Nitrasi

Pembuatan. Nitrasi. Adly. JalanArief Rahman F-274 ONO 2. tidak akan. sulfat dan. pada selulosa. ; 16,86%. berikut : + 6H 2 O ETERBATASAN

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

Pembuatan Nitroselulosa dari Selulosa-α Pelepah Sawit dengan Variasi Waktu Nitrasi dan Rasio Bahan Baku Terhadap Asam Penitrasi

PEMBUATAN GEL FUEL BERBAHAN DASAR ALKOHOL DENGAN GELLING AGENT ASAM STEARAT DAN METIL SELULOSA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

PROSES PEMBUATAN NITROSELLULOSA BERBAHAN BAKU BIOMASSA SAWIT

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

PEMBUATAN NITROSELULOSA DARI SELULOSA-α PELEPAH SAWIT HASIL PEMURNIAN DENGAN ENZIM XYLANASE (VARIASI KONSENTRASI ASAM NITRAT DAN RASIO ASAM PENITRASI

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

PROSES PEMBUATAN NITROSELULOSA DARI LIMBAH PELEPAH SAWIT DENGAN VARIASI WAKTU DAN TEMPERATUR NITRASI

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

3 Metodologi Penelitian

PEMBAHASAN. mengoksidasi lignin sehingga dapat larut dalam sistem berair. Ampas tebu dengan berbagai perlakuan disajikan pada Gambar 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

Optimasi Proses Nitrasi pada Pembuatan Nitro Selulosa dari Serat Limbah Industri Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

3. Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Katalis H 3 PO 4 secara Batch dengan Menggunakan Gelombang Mikro (Microwave)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB III METODE PENELITIAN

4. Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SKRIPSI. Oleh : SITA ARIDEWI

3 Metodologi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

3 Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI MAHKOTA BUAH NANAS (Ananas Comocus) SEBAGAI FILTER DALAM TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SARUNG TENUN SAMARINDA

POTENSI PABRIKASI PROPELAN HOMOGEN DI INDONESIA

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

3. Metodologi Penelitian

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Kajian Pengaruh Variasi Ukuran Partikel dan Lama Waktu Pengadukan pada Proses Pembuatan Asam Oksalat dari Ampas Tebu

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

DELIGNIFIKASI AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

L/O/G/O L/O/G/O Sidang SkripsiTeknik Kimia FTI-ITS PENDAHULUAN Latar Belakang Dosen Pembimbing : Tujuan Penelitian Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini Latar Belakang Sumber-Sumber Selulosa a) Serat buah/biji (Seed fibres) : Kapas, kapuk b) Serat kulit (Bast fibres) : Rami, kenaf, rosela dll Indonesia kaya c) Serat daun (Leaf Fibres) : nenas, pisang abaca dll d) Residu pertanian (Agricultural Residues) : bagas, jerami, merang, e) Bambu f) Non-vegetable : bacterial cellulose (BC) sebagai bahan akustik.

Latar Belakang Ketersediaan Kapas dan Kapuk Estimasi Produksi Tahunan dari Tanaman Serat di Indonesia (2000-2005) Indonesia kaya Kapas dan Kapuk Tanaman Jumlah (1000 ton) Abaca 0,6 Kapas 8,9 Serat, seperti jute 5,9 Kapuk 79,9 Sisal 0,5 Kapas dan Kapuk Latar Belakang Komposisi Kimia Serat Tanaman Hemiselulosa Selulosa Lignin Abaca 18-23 -64 5-18 Bambu 15-16 36-43 21- Kapas 3-6 88-96 1-2 Kapuk 32 43 13-15 Sisal 12-17 54-66 7-14 Bagas tebu 22-32 32-48 19-24 Indonesia kaya Kapas dan Kapuk Pemanfaatan Kapas dan Kapuk Terbatas

Latar Belakang Indonesia kaya Kapas dan Kapuk Pembuatan Nitroselulosa dari Kapas dan Kapuk Penambahan Nilai Kapas dan Kapuk Pemanfaatan Kapas dan Kapuk Terbatas Pemanfaatan Nitroselulosa Tujuan Penelitian Bahan Perekat Bahan Bakar Gel Bahan Peledak Bahan Pembuat Cat

L/O/G/O Tinjauan Pustaka SELULOSA TINJAUAN PUSTAKA Selulosa Nitroselulosa Pembuatan Nitroselulosa Penelitian Sebelumnya Struktur Selulosa Tinjauan Pustaka Struktur Nitroselulosa NITROSELULOSA Tinjauan Pustaka PEMBUATAN NITROSELULOSA Tahapan Reaksi Nitrasi Penggunaan Nitroselulosa Kandungan Derajat Pelarut yang umum Penggunaan Nitrogen, % substitusi 10,5 11,1 1,8 2,0 Etanol Plastik, cat laker + 6NO 2+ + 6H 2 O 11,2 12,2 2,0 2,3 Metanol, ester aseton, metil etil keton Cat Laker, perekat 12,0 13,7 2,2 2,8 Aseton Peledak

Tinjauan Pustaka MACAM-MACAM PEMBUATAN NITROSELULOSA Nitroselulosa Komersial Nitrasi menggunakan asam nitrat dengan media asam sulfat, dengan kadar N dalam Nitroselulosa adalah <13,1% Nitroselulosa Eksplosif kadar N dalam Nitroselulosa adalah >13,1% Nitroselulosa komersial dilewatkan dalam uap N 2 O 3 hasil dari asam nitrat pekat yang dipanaskan Atau menambahkan KNO 3 setelah nitrasi pertama Penelitian Sebelumnya Penyusun Judul Penelitian Abstrak Loekman Satibi (2002) Nitroselulosa dari Kulit Batang Pisang Kendra Pembuatan Hartaya Nitroselulosa dari (2010) Bahan Selulosa Sebagai Komponen Utama Propelan Double Base Alfein Rahmad, Junia, dan Jaka Wirayudha (2010) Potensi Reject Pulp sebagai Bahan Baku Pembuatan Propelan Terdiri dari dua tahap : Pembuatan selulosa dari kulit batang pisang menggunakan NaOH proses nitrasi menggunakan asam nitrat dan dikendalikan dengan penambahan asam sulfat. Bahan yang digunakan adalah selulosa dari kapas. Dihasilkan Nitroselulosa 115 gram memerlukan HNO 3 cc, H 2 SO 4 cc dan reaksi selama 1 jam. Uji dengan Fourier Transform Infrared (FTIR) terdapat puncak-puncak yang menunjukkan gugus fungsi nitro (-NO 2 ). Bahan yang digunakan adalah selulosa dari reject pulp (limbah pulp pada industri kertas). Nitroselulosa yang terbentuk selanjutnya digunakan sebagai bahan baku propelan. Variabel proses yang digunakan pada penelitian ini adalah perbandingan reject pulp dan asam nitrat, waktu nitrasi, kecepatan agitasi (pengadukan) saat nitrasi, dan temperature nitrasi. Penelitian Sebelumnya L/O/G/O Penyusun Judul Penelitian Abstrak Moh. Farid Rahman, I Made Jiwa Astika, Yudhi Dwi Kurniawan, Suratmo Pengaruh Waktu Nitrasi dan Penggunaan Gelombang Ultrasonik Terhadap Persentase Mol Nitrogen Dalam Nitroselulose Hasil Sintesis Berbahan Dasar Serat Kapas Reaksi nitrasi dilakukan menggunakan campuran asam sulfat dan asam nitrat dengan perbandingan komposisi massa 3:1 dengan variasi waktu,,,, dan menit pada temperatur 28-29oC, sedangkan pada pemberian sonikasi hanya dilakukan pengaturan temperatur awal pada temperature yang sama. Persentase mol nitrogen tertinggi dalam nitroselulosa hasil sintesis tanpa menggunakan gelombang ultrasonik ialah sebesar 33,05% dengan DS 0,99, sedangkan pada sintesis menggunakan gelombang ultrasonik meningkat sebesar 52,78% dengan DS 1,58. METODOLOGI PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan dan Alat Prosedur Penelitian Kondisi Operasi dan Variabel Besaran yang diukur Uji-uji yang dilakukan

Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan Termometer Spatula Kapas Kapuk H 2 SO 4 98 % Beaker Glass Aquadest NaHCO 3 HNO 3 % Ice Bath Neraca Analitik Skema Peralatan Penelitian Prosedur Penelitian Kapas dan Kapuk ditimbang Mereaksikan H 2 SO 4 dan HNO 3 Ditunggu sesuai dengan Variabel waktu dan suhu Dicuci dengan Aquadest Mengaduknya hingga merata Memasukkan kapas/kapuk ke dalam reaktor Reaktor Pembuatan Nitroselulosa Dicuci dengan NaHCO 3

Kondisi Operasi dan Variabel Besaran yang Diukur Kondisi Operasi Variabel Penelitian o Suhu Operasi: 5 C, 15 C, C o Volume HNO 3 (ml) : Tekanan atmosferik Sistem operasi batch massa kapas dan kapuk = 5 gram Volume H 2 SO 4 digunakan = ml o Waktu (menit):,, o Bahan selulosa : Kapas, Kapuk % Ratio Nitroselulosa Produk 1. Menimbang massa sampel nitroselulosa yang diambil, (A) 2. Menimbang massa selulosa yang sudah dikeringkan hasil pelarutan nitroselulosa dalam etil asetat, (B) 3. Menghitung massa nitroselulosa yang terlarutkan dengan menggunakan persamaan : massa nitroselulosa(gr) = A B 4. Menghitung % rasio nitroselulosa produk dengan persamaan : Untuk selanjutnya % ratio nitroselulosa produk yang merupakan perbandingan massa nitroselulosa terhadap massa sampel akan dituliskan dalam %ratio pada pembahasan. Uji-Uji yang Dilakukan Perhitungan %Nitroselulosa Produk L/O/G/O Pengujian FTIR HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analis FTIR Bahan Baku Pengaruh waktu reaksi pada Ratio % Nitroselulosa yang Dihasilkan,00%,00%,00%,00%,00%,00% Ratio,00% 20,00% 10,00% T = 5 C Ratio 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% T = 5 C 0,00% 0,00% Waktu (menit) Waktu (menit) Variabel Kapas Variabel Kapuk Variabel Kapas Variabel Kapuk Pengaruh waktu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas) Pengaruh waktu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas).0 20 15 10.0 3438 16 11 1644 1522 18 1283 1175 1067 8 744 681 614 578 00.0 00 2000 10 1000 0.0 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 80.0 75 70 3439 2927 1644 18 1285 1171 1121 1067 849 663 744 613 685 583 00.0 00 2000 10 1000 0.0 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 3772 39 1522 18 1068 1007 884 872 8 7 663 684 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Gugus Nitro (-NO 2 ) Hidroksil (-OH) 1175 614 577 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml, 5 O C, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml Waktu menit Waktu menit Waktu menit Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 1283 1285 1644 54 56 54 39 19 3439 44 39 32 43 43

Pengaruh waktu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk) 80.0 Pengaruh waktu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk).0 3443 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel Kapuk Suhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 16 15 1209 10 849 7 692 584 75 70 34 2920 26 1548 12 11 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel Kapuk Suhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 14 1003 1064 838 747 694 663 593 34 2920 2349 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Gugus Nitro (-NO 2 ) Hidroksil (-OH) 11 16 1227 11 1064 838 746 692 1 Kurva Uji FTIR Variabel Kapuk Suhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml, 5 O C, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml Waktu menit Waktu menit Waktu menit Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 16 43 47 43 14 34 34 16 3443 34 48 34 Pengaruh suhu rekasi pada Ratio % Nitroselulosa yang Dihasilkan Pengaruh suhu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas) Ratio,00%,00%,00%,00%,00%,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% t = Menit 5 15 Suhu ( o C) Variabel Kapas Ratio,00%,00%,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% t = Menit 5 15 Suhu ( o C) Variabel Kapuk 3772 39 1522 18 1068 1007 884 872 8 7 663 684 00.0 00 2000 10 1000 0.0 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 1175 614 577.0 20 15 10 5 0.0 3443 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel Kapas Suhu 15 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 1283 1176 1068 1008 8 744 685 614 578

Pengaruh suhu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas) Pengaruh suhu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk).0 80.0 20 15 10.0 3433 19 1644 1541 18 1174 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Gugus Fungsi Nitro (-NO 2 ) Hidroksil (- OH) 1068 1006 8 744 686 614 577 6 Kurva Uji FTIR Variabel Kapas Suhu O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml, menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml Suhu 5 O C Suhu 15 O C Suhu O C Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 1283 13 14 12 39 32 3443 5 3443 22 32 32 34 2920 2349 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel KapukSuhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 16 11 1227 11 1064 838 746 692 1 75 70.0 3436 2920 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel Kapuk Suhu 15 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 14 1548 1159 10 838 746 691 617 Pengaruh suhu reaksi pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk) Pengaruh Komposisi Larutan Asam pada Ratio % Nitroselulosa yang Dihasilkan 80.0 75 70.0 3438 2920 15 00.0 00 2000 10 1000 0.0 16 1282 1207 1163 1063 838 748 690 615 Kurva Uji FTIR Variabel KapukSuhu O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml Ratio,00%,00%,00%,00%,00%,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% t = Menit Ratio 20,00% 18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00% t = Menit Gugus Fungsi, menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml Suhu 5 O C Suhu 15 O C Suhu O C Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Volume Larutan HNO 3 (ml) Variabel Kapas Volume Larutan HNO 3 (ml) Variabel Kapuk 47 1282 Nitro (-NO 2 ) 57 46 16 14 46 16 Hidroksil (-OH) 34 39 3436 56 3438 48

Pengaruh Komposisi Larutan Asam pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas) Pengaruh Komposisi Larutan Asam pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapas) 3772 1522 18 1007 884 872 7 663 684 614 577 14 17 746 674 613 871 578 8 2924 1644 1123 1172 1058 1283 747 662 677 584 849 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 1068 1175 8 16 1067 1174 39 20 3434 15 34 00.0 00 2000 10 1000 0.0 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 10.0 00.0 00 2000 10 1000 0.0 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 00.0 00 2000 10 1000 0.0, 5 O C, menit, H 2 SO 4 ml Gugus HNO 3 ml HNO 3 ml HNO 3 ml Fungsi Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 33 1283 46 Nitro (-NO 2 ) 39 16 33 1644 44 Hidroksil (-OH) 39 32 34 19 39 Pengaruh Komposisi Larutan Asam pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk) 34 2920 2349 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel Kapuk Suhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 16 11 1227 11 1064 838 746 692 1 75.0 70 2928.0 34 1734 1547 1224 848 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Kurva Uji FTIR Variabel KapukSuhu 5 O C, Waktu reaksi menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml 14 1059 748 691 587 Pengaruh Komposisi Larutan Asam pada Kandungan Gugus Nitro dari Nitroselulosa (Kapuk) 3444 16 18 15 1282 1214 1058 00.0 00 2000 10 1000 0.0 Gugus Fungsi 851 7 673 583 menit, H 2 SO 4 ml, HNO 3 ml, 5 O C, menit, H 2 SO 4 ml HNO 3 ml HNO 3 ml HNO 3 ml Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 Frekuensi,cm -1 1282 46 Nitro (-NO 2 ) 48 16 14 16 44 Hidroksil (-OH) 34 39 34 3444 26

Tabel Perbandingan Hasil Nitroselulosa dari Bahan Kapas dan Kapuk L/O/G/O No. Kriteria Pembeda Nitroselulosa Bahan Kapas 1. Tampilan Fisik Memiliki warna putih kekuningan Nitroselulosa Bahan Kapuk Memiliki warna kekuningan KESIMPULAN 2. % Ratio yang dihasilkan 3. % Gugus Nitro yang terbentuk Lebih besar yang dihasilkan Lebih banyak yang terbentuk Lebih kecil yang dihasilkan Lebih sedikit yang terbentuk Kesimpulan Pengaruh Bahan Baku Nitroselulosa dari bahan baku selulosa kapas menghasilkan %rasio nitroselulosa lebih besar daripada bahan baku selulosa kapuk. % Rasio nitroselulosa dari bahan kapas adalah 20-%, sedangkan untuk bahan kapuk adalah 6-%. Pengaruh Waktu, Suhu Reaksi, dan Komposisi Larutan Asam Semakin lama waktu, semakin besar %rasio nitroselulosa yang dihasilkan dan untuk variabel kapas gugus nitro terbentuk paling banyak pada waktu menit, sedangkan pada variabel kapuk pada waktu menit,. Semakin besar suhu reaksi maka % rasio nitroselulosa produk yang terbentuk semakin kecil dan untuk gugus nitro terbanyak pada variabel kapas pada suhu 15 o C sedangkan pada kapuk pada suhu 5 o C. Semakin banyak volume asam nitrat yang ditambahkan maka semakin besar pula % rasio nitroselulosa produk yang terbentuk dan gugus nitro terbanyak pada variabel kapas pada volume HNO 3 ml sedangkan pada variabel kapuk pada variabel volume HNO 3 ml. Kesimpulan Kualitas Nitroselulosa Nitroselulosa dari bahan selulosa kapas lebih baik dibandingkan dengan nitroselulosa dari bahan baku kapuk, kualitas nitroselulosa ditunjukkan dari bentuk fisik, % rasio nitroselulosa produk, dan banyaknya gugus nitro yang terbentuk.

L/O/G/O Terima Kasih