ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

MIRA BERLIANA NIM E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN PENERAPANNYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Rini Tri Irianingsih 47

Journal of Elementary Education

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 003 SIABU KECAMATAN SALO

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Tatik Lestari, Syofni, Kartini No Hp :

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 1 Bonai Darussalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Jln. Kalimantan 37, Jember

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 9-18, Desember 2014

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII 2 DI SMPN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh DWI APRILIA ANGGRAENI NIM. E1R 112 018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN... 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 4 KESIMPULAN DAN SARAN... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 iii

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII 2 DI SMPN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh Dwi Aprilia Anggraeni, Harry Soeprianto, Nurul Hikmah Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: dwiapriliaanggraeni@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar siswa rendah berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Data aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes yang diberikan pada akhir setiap siklus.indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas siswa minimal berkategori aktif dan nilai rata-rata hasil evaluasi belajar siswa 70 dengan ketuntasan klasikal minimal 85%. Hasil penelitian ini, aktivitas belajar siswa untuk siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yaitu 8,35 menjadi 9,66. Sedangkan pada siklus II juga mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yaitu 11,35 menjadi 12,34. Selain itu, rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari evaluasi siklus I ke siklus II yaitu 69,72 menjadi 75,14 dan persentase ketuntasan belajarnya adalah 69,44% menjadi 86,11%. Kesimpulan penelitian ini yaitu penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan presatasi belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016. Kata Kunci : Model kooperatif tipe Numbered Heads Together, Aktivitas, Prestasi belajar iv

THE APPLAYING OF COOPERATIVE LEARNING TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) ON A QUADRILATERAL INSTRUCTION TO INCREASE ACTIVITY AND STUDENTS ACHIEVEMENTS AT YEAR OF VII-2 SMP NEGERI 1 NARMADA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 By Dwi Aprilia Anggraeni, Harry Soeprianto, Nurul Hikmah Study Program of Mathematics Education Mathematics and Basic Science Education Departement, FKIP Mataram University Email: dwiapriliaanggraeni@gmail.com ABSTRACT Based on the observation show that students learning activity was still low it s implies that students achievements also was low.the aim of this research is to increase activities and students achievements at year VII 2 SMP Negeri 1 Narmada in academic year 2015/2016 on a quadrilateral instruction by applaying of cooperative learning type Numbered Heads Together. The type of this research is classroom action research which conducted in two cycles consist of two meeting. Student activity s was obtained by using observation paper and studenst performances was obtained by test conduct in the end of each cycle. Indicators of thic reasearch categorized succeses the activity of students categorized active, the scores of student achievements mean 70, and the percentage of student classical completness 85%. The result of this research is there are increased score of student activity in first cycle from 8,35 at first meeting to 9,66 at second meeting and second cycle from 11,35 at first meeting to 12,34 at second meeting. Moreover, the studenst performance increased from 69,72 at first cycle to 75,14 at second cycle and the percentage of student learning completnees increased from 69,44% at first cycle to 86,11% at second cycle. The conclusion of this research is the applaying of cooperative learning type Numbered Heads Together on a quadrilateral instruction increase activity and students achievements at year of VII-2 SMP Negeri 1 Narmada in academic year 2015/2016. Keywords : Cooperative learning type Numbered Heads Together, Learning Activity, Students Achievement v

I. PENDAHULUAN Pengertian pendidikan menurut undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah usaha yang sadar dan terencana dalam mewujudkan kondisi belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik dapat aktif mengembangkan kemampuan dirinya untuk mendapatkan kekuatan spritual keagamaan, untuk pengendalian diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, berakhlak mulia serta memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya dan dimasyarakat. Selanjutnya undang-undang Sistem Pendidikan Nasional undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa: Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan, pemerintah mengadakan pendidikan formal yang dimulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi. Setiap jenjang pendidikan memiliki kurikulum yang memuat berbagai macam mata pelajaran, salah satunya adalah matematika yang merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Mata pelajaran matematika mengharapkan siswa bersikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, seperti mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara aktif, logis, kritis, dan kreatif serta menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif [1]. Namun kenyataan yang ada di lapangan tidak seperti yang diharapan. Menurut hasil survei Trends Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011 terhadap siswa kelas VIII menempatkan indonesia di urutan ke-38 dari 42 negara. Indonesia mengumpulkan poin 386 turun 11 poin dari survei tahun 2007. Hasil survei TIMSS tahun 2011 juga menunjukan rata-rata persentase jawaban benar siswa indonesia pada survay TIMSS tahun 2011 adalah 31% knowing (pengetahuan), 23% applaying (penerapan) dan 17% reasoning (penalaran). Rata-rata tersebut jauh di bawah rata-rata persentase jawaban benar internasional yaitu: 49% knowing, 39% applying, 30% reasoning. Hal ini menunjukan bahwa siswa Indonesia saat ini memiliki prestasi matematika yang cukup rendah. Kondisi tersebut juga terjadi di SMP Negeri 1 Narmada terutama pada kelas VII. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan salah satu guru matematika bahwa dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Narmada masih banyak permasalahan-

permasalahan yang dihadapi yakni kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan yang disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri siswa pada saat mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum dimengerti, yang menjadikan siswa cenderung pasif selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa (1) banyak diantara siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. (2) kurangnya interaksi siswa baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru. Permasalahanpermasalahan diatas diduga merupakan penyebab terhambatnya keaktifan dan kemandirian siswa sehingga menurunkan prestasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan peran siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru [2]. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaanpertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu perserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together ).Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah,dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas [3].. Numbered Head together merupakan suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antar siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lain [4]. Shoimin juga menyebutkan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan sama untuk menunjang timnnya guna memperoleh nilai yang maksimal sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian setipa individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Langkah-langkah dari Numberead head Together berikut ini akan lebih efektif. Langkah 1 : Bernomer (numbering) Langkah 2 : Bertanya (questioning) Langkah 3 : Kepala Bersama (heads together ). Langkah 4 : Menjawab (answering) [5]. 2

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran Segiempat Tahun Ajaran 2015/2016. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Narmada. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII 2 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 36 orang dengan siswa laki-laki sebanyak 19 siswa dan siswa perempuan sebanyak 74 siswa. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu faktor siswa dan faktor guru. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran sama dengan 40 menit. Terdapat empat tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap siklus yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru saat proses pembelajaran, dan tes evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa digunakan instrumen berupa tes individu yang terdiri dari soal essay pada tiap akhir siklus. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran matematika kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun pelajaran 2015/2016. Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan rumus, dengan = skor rata-rata indikator, = total skor deskriptor aktivitas belajar siswa pada indicator ke i, i = 1,2,3,..., dan = banyak descriptor [6]. Selanjutnya skor aktivitas guru dianalisis dengan rumus, dengan = skor aktivitas guru, = total skor aktivitas guru, dan = banyak indikator. Data prestasi belajar siswa dianalisissecara deskriptif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata hasil tes dan menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.rata-rata hasil tes tiap siklus dihitung dengan menggunakan rumus, dengan = nilai rata-rata siswa, = nilai siswa ke-i, i = 1,2,3,..., dan = banyak siswa Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus, dengan = persentase 3

ketuntasan belajar secara klasikal, = banyak siswa yang memperoleh nilai 70, dan = banyak siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil jika Adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan aktivitas belajar matematika siswa minimal berkategori aktif. Dan adanya peningkatan prestasi belajar metematika siswa dari suklus 1 ke siklus 2 dan minimal 85% siswa tuntas pada pembelajaran segiempat. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ringkasan hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Ringkasan hasil penelitian Siklus I II Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Skor Kategori 1 8,35 Kurang Aktif 2 9,66 Kurang Aktif 1 11,35 Aktif 2 12,34 Aktif Prestasi Belajar Siswa Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal 69,72 69,44% 75,14 86,11% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor aktivitas belajar siswa selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Numberead Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Meskipun dengan menerapkan model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, namun model ini tidak berarti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara langsung. Hal ini terlihat dari aktifitas siswa pada pertemuan 1 dan 2 siklus I yang masih berkategori kurang aktif. Aktifitas siswa yang belum sampai kategori aktif disebabkan oleh siswa yang belum terbiasa belajar menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sehingga saat pembelajaran dimulai siswa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang diterapkan berbeda dengan pembelajaran sebelumnya. Siswa terbiasa dengan pembelajaran langsung yang berpusat pada guru dan aktifitas siswa yang sedikit, sehingga saat diterapkan model Pembelajaran kooperatif tipe 4

Numbered Heads Together yang membutuhkan keterlibatan dan aktifitas siswa yang lebih banyak dalam hal memahami konsep ajar melalui kegiatan kegiatan diskusi kelompok, mengakibatkan siswa membutuhkan waktu dan proses untuk penyesuaian diri. Beberapa kekurangan lain yang terjadi pada siklus I, antara lain: 1) Siswa kurang memahami skenario pembelajaran yang menyebabkan siswa kebingungan 2) Sebagian besar kelompok belum bisa bekerja sama atau terlalu banyak bercanda dengan teman kelompoknya. Hal ini disebabkan karena jumlah anggota kelompok yang mencapai 6 orang, dan terdapat beberapa kelompok yang homogen dari segi jenis kelamin. Selain itu, guru juga tidak memastikan agar siswa bekerjasama dengan baik bersama kelompoknya. 3) Pada sebagian kelompok, siswa belum begitu aktif dalam mengerjakan LKS. Hal ini disebabkan karena guru kurang memperhatikan siswa yang bermain main dan tidak memberikan teguran.. 4) Beberapa siswa yang belum mengerti tidak mau bertanya dengan anggota kelompoknya yang sudah memahami hasil dari pengerjaan LKS. Ini disebabkan karena siswa malu dan tidak berani sehingga ragu untuk bertanya. 5) Siswa merasa tidak berani dan canggung dalam mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya karna siswa kurang menguasai hasil diskusi tersebut. 6) Beberapa siswa belum mampu menyimpulkan dengan baik hasil kegiatan yang telah dilakukan. 7) Siswa kurang memperhatikan pertanyaan dan petunjuk LKS sehingga beberapa kali harus bertanya setelah guru menjelaskan. Dari beberapa kekurangan-kekurangan yang terdapat pada guru maupun siswa di atas, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Guru menjelaskan dengan baik dan tidak terburu buru mengenai skenario pembelajaran agar semua siswa memahami. 5

2) Guru mengatur ulang kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang yang heterogen dari kemampuan secara akademis maupun jenis kelamin. 3) Guru memperhatikan siswa-siwa yang bermain ataupun menggangu temannya dan memeberikan teguran. 4) Guru memastikan semua siswa untuk memahami cara pengerjaaan LKS dan mendampingi siswa dan kelompok yang mengalami kesulitan. 5) Guru menekankan pada siswa agar serius dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS. 6) Guru mendampingi kelompok yang mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan. 7) Guru meminta siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan dan membaca dengan teliti mengenai petunjuk yang terdapat dalam LKS. Pada pertemuan 2 siklus II dperoleh kategori aktivitas belajar siswa sangat aktif sehingga penelitian di hentikan. Perbaikan-perbaikan atas kekurangankekurangan selama proses pembelajaran yang ada pada siklus I terus dilakukan oleh guru sehingga pada siklus II aktivitas belajar siswa meningkat, yaitu dari 8, 35 di awal pertemuan siklus I yang berkategoti kurang aktif sampai dengan 12,34 di akhir pertemuan siklus II yang berkategoti aktif. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together, kondisi ini sangatlah berbeda. Observasi yang dilakukan selama PPL, memperlihatkan bahwa siswa cenderung pasif selama proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru masih mendominasi proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga interaksi yang berjalan hanya satu arah yaitu dari guru kepada siswa. Penerapan model pembelajaran juga kurang dimanfaatkan, sehingga hampir tidak adanya interaksi antar siswa dalam pembelajaran. Tidak adanya penerapan model pembelajaran yang baru tentu akan mengakibatkan rendanhnya kemempuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran dan tidak adanya rasa tanggung jawab yng dimiliki siswa ini tentunya akan berdampak pada rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa. Sejauh pelaksanaan penelitian ini, pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together telah mampu membuat 6

siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok, memudahakan siswa dalam memahami konsep serta membagi ide-idenya dan mampu meningkatkan kerja sama antar anggita kelompok. Hal-Hal inilah yang kemudian berimbas pada meningkatnya prestasi belajar matematika siswa. Dengan demikian, berdasakan uraian di atas maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan terkait penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat. Hal ini terlihat dari peningkatan skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yakni 8,35 dengan kategori kurang aktif dan pada pertemuan 2 yakni 9,66 dengan kategori kurang aktif. Selanjutnya pada siklus II pertemuan 1 yakni 11,35 dengan kategori aktif dan pada pertemuan 2 yakni 12,34 dengan kategori aktif. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Narmada tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal masing-masing siklus. Nilai rata-rata siswa siklus I yakni 70,28 dengan ketuntasan klasikal 75,00%. Sedangkan pada nilai rata-rata siswa siklus II yakni 75,14 dengan ketuntasan klasikal 86,11%. Saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru matematika di kelas VII SMP Negeri 1 Narmada diharapkan untuk menerapkan model model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sebagai pembelajaran alternatif dalam kelas sehingga akan menambah pengalaman baru bagi guru dalam mengenal variasi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. 7

2. Bagi sekolah diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ini bisa menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru-guru mata pelajaran lainnya dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. 3. Bagi mahasiswa atau pihak lain yang ingin meneliti lebih lanjut penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian ini. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a. Peneliti diharapkan mampu mengoptimalkan pelaksanaan setiap kegiatan agar semua tahapan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan. b. Dalam penentuan kelompok diharapkan selain melihat kemampuan akademis siswa, peneliti juga harus memperhatikan karakteristik dari masing masing siswa agar bisa berkerjasama dengan baik. c. Peneliti juga diharapkan dapat mengacak anggota kelompok setiap partemuannya agar siswa tidak merasa bosan dengan anggota kelompoknya dan dapat berinteraksi dengan baik dengan teman sekelasnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Permendiknas no 22 tahun 2006 (online). http://sdm.data.kemdikbud.go.id/snp/dokumen/permendiknas%20no%2022%2 0Tahun%202006.pdf. Diakses tanggal 5April 2016. [2] Suprijono, A. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar [3] Fathurrohman, M. 2015. Model-model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz media [4] Shoimin, A. 2016. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz media [5] Jufri, A. W. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung : Pustaka Reka Cipta. [6] Nurkancana, W dan Sunartana, PPN. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. 8