TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

TUGAS AKHIR RC

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR MENGGUNAKAN DINDING PENUH PADA SUNGAI BRANTAS KOTA KEDIRI. Oleh : GALIH AGENG DWIATMAJA

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

STUDI PENGGUNAAN, PERBAIKAN DAN METODE SAMBUNGAN UNTUK JEMBATAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN LINK SLAB

BAB VII PERENCANAAN PERLETAKAN ( ELASTOMER )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

CONTOH CARA PERHITUNGAN JEMBATAN RANGKA BATANG

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

STUDIO PERANCANGAN II PERENCANAAN GELAGAR INDUK

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH-ARCH

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

TUGAS AKHIR RC

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB I PENDAHULUAN. Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS.

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper

BAB V ANALISA STRUKTUR PRIMER

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PERANCANGAN JEMBATAN TAHOTA II KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

Analisa Struktur Atas Jembatan Kutai Kartanegara Sebelum Mengalami Keruntuhan

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

Analisa penampang komposit terhadap geser. φvn = 602,6 kn 302,98 kn (ok) Interaksi geser dan lentur

ANALISA STRUKTUR ATAS JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA SEBELUM MENGALAMI KERUNTUHAN

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

PERENCANAAN JEMBATAN GEDANGAN RUAS JL. PUNGGUL JL. MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN BANGUNAN ATAS RANGKA BATANG BERBENTUK BUSUR

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 120 METER Razi Faisal 1 ) Bambang Soewarto 2 ) M.

Kajian Pemakaian Profil Fiber Reinforced Polymer (FRP) sebagai Elemen Struktur Jembatan Gantung Lalu Lintas Ringan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA KRUENG SAKUI KECAMATAN SUNGAI MAS KABUPATEN ACEH BARAT

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Konstruksi Oprit dengan Pile Slab 4. Metode Pelaksanaan 5. Analisa Biaya 6. Penutup

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

DESAIN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA BENTANG 80 METER BERDASARKAN RSNI T ABSTRAK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

BAB III METODOLOGI DESAIN

STUDY PEMODELAN STRUKTUR SUBMERGED FLOATING TUNNEL

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

DESAIN JEMBATAN BETON BERTULANG ANTARA PULAU BIDADARI DAN PULAU KELOR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB V PERHITUNGAN KONSTRUKSI

Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

Transkripsi:

MODIFIKASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN CISUDAJAYA KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT DENGAN SISTEM RANGKA BATANG MENGGUNAKAN MATERIAL FIBER REINFORCED POLYMER (FRP) TUBAGUS KAMALUDIN 3110100076 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

CURICULUM VITAE NAMA : TUBAGUS KAMALUDIN NRP : 3110100076 TTL : SURABAYA, 24 OKTOBER 1992 NO.HP : 085640492823 Email : tubaguskamaludin@gmail.com tubagus.kamaludin@yahoo.com ORGANISASI : 2011 2012 : Staff Dept.Khusus LE HMS FTSP ITS 2012 2013 : Ketua Dept.Khusus LE HMS FTSP ITS KEPANITIAAN : Panitia CIVIL EXPO 2011 Wakil Ketua CIVIL EXPO 2012 Ketua CIVIL EXPO 2013 2

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Jembatan di Indonesia kebanyakan terbuat dari Kayu, Baja, dan Beton. Butuh inovasi baru untuk mendesain sebuah jembatan agar lebih ekonomis dan efisien. Fiber Reinforced Polymer (FRP) merupakan material baru yang jarang kita jumpai di Indonesia untuk mendesain sebuah Jembatan. Baru diproduksi dalam jumlah besar dan digunakan untuk mendesain sebuah jembatan di negara Jerman, Amerika, dan China. FRP merupakan material yang ringan dan tahan terhadap korosi. 3

PENDAHULUAN BATASAN MASALAH Material yang digunakan adalah Fiber Reinforced Polymer (FRP) Tipe jembatan yang digunakan adalah jembatan rangka batang. Tidak membahas tentang metode pelaksanaan di lapangan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Perhitungan sambungan dibatasi pada bagian tertentu yang dianggap mewakili keseluruhan. Tidak meninjau perhitungan saluran drainase jembatan, instalasi listrik, perawatan jembatan, finishing, dsb. Penggambaran hasil perencanaan struktur jembatan. Tidak membandingkan dengan jembatan aslinya. Beban hidup yang bekerja hanya 50% dari beban UDL, KEL, dan beban Truck 4

PENDAHULUAN TUJUAN Mendesain Jembatan Rangka Batang dengan menggunakan material Fiber Reinforced Polymer (FRP) yang layak dan kokoh untuk direalisasikan dengan beban yang ada Ada inovasi baru untuk mendesain sebuah jembatan di Indonesia, terutama dalam hal inovasi material. Dapat merencanakan beban yang bekerja serta profil yang digunakan pada desain jembatan yang menggunakan material FRP. Dapat mengontrol profil terhadap gaya gaya dalam yang terjadi serta kstabilan pada struktur jembatan ini. Dapat merencanakan perletakan dan pondasi yang sesuai dengan jembatan tersebut. Dapat membuat gambar teknik dari hasil desain dan analisis yang sudah dilakukan. 5

KAJIAN PUSTAKA PERKEMBANGAN FRP TULANGAN FRP LEMBARAN FRP PROFIL FRP 6

KAJIAN PUSTAKA SPESIFIKASI FRP Berikut contoh spesifikasi profil Fiber Reinforced Polymer (FRP) yang akan digunakan: 7

KAJIAN PUSTAKA Spesifikasi Material : Profil yang digunakan adalah I beam (untuk rangka utama) dan Siku L (untuk ikatan angin) Material Jembatan : Fiber Reinforced Polymer (FRP) Mutu Material : Kuat tekan FRP Modulus Elastisitas FRP Modulus Geser FRP (fy = 206,84 Mpa) (E = 19306 Mpa) (G = 2931 Mpa) Beton (f c = 25 Mpa) untuk lantai kendaraan dan abutmen Tulangan Baja (fy = 390 Mpa) Gambar Stress Strain Diagram FRP : 8

KAJIAN PUSTAKA KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROFIL FRP No. Keuntungan Kerugian 1. Tahan terhadap korosi 2. Berat profil lebih ringan 3. 4. 5. Metode pelaksanaan di lapangan lebih mudah Perawatan jembatan lebih mudah karena tahan terhadap suhu panas atau dingin Dari segi biaya pelaksanaan dan perawatan jembatan lebih ekonomis Modulus Elastisitas (E) lebih kecil jika dibandingkan dengan material baja dan beton Lendutan yang terjadi akibat beban yang bekerja relatif lebih besar karena modulusnya yang kecil dan berat profil yang lebih ringan Profil FRP susah dijumpai di negara Indonesia Spesifikasi profil yang ada lebih sedikit jika dibandingkan profil baja Beban yang bekerja pada jembatan lebih kecil dari standard yang ada 9

DESAIN JEMBATAN SEBELUM MODIFIKASI (SITE PLAN) BANDUNG SUKABUMI 10

DESAIN JEMBATAN SEBELUM MODIFIKASI (TAMPAK MELINTANG JEMBATAN) 11

DESAIN JEMBATAN SEBELUM MODIFIKASI (TAMPAK MEMANJANG JEMBATAN) 12

DESAIN JEMBATAN SEBELUM MODIFIKASI (ABUTMEN JEMBATAN) 13

METODOLOGI BAGAN ALIR Pengumpulan data untuk modifikasi Jembatan Cisudajaya meliputi : Gambar teknik (gambar site plan, potongan memanjang dan melintang jembatan, detail abutmen) Data tanah diperoleh dari laboratorium mekanika tanah Teknik Sipil ITS Studi literatur yang digunakan untuk mendesain ulang Jembatan Cisudajaya antara lain : Bridge Design Manual System (BMS, 1992) RSNI T-02-2005 : untuk pembebanan pada jembatan SNI T-12-2004 : untuk perencanaan struktur beton pada jembatan AISC LRFD : untuk gaya gaya yang bekerja www.strongwell.com (spesifikasi profil yang digunakan dari pabrik) dll 14

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS Data Umum Jembatan : PRELIMINARY DESAIN BANGUNAN ATAS Nama jembatan : Jembatan Cisudajaya Lokasi : Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Bentang Jembatan : 30 m Lebar Jembatan : 7,5 m (sudah termasuk trotoar 2 x 0,6 meter dengan tinggi 25 cm) Struktur Jembatan : Jembatan Rangka Batang Tertutup (ada ikatan angin atas) Tinggi Jembatan : 6 m (Tinggi bebas jembatan 5,4 m) Lantai Kendaraan : Di bawah (terbuat dari pelat beton bertulang 20 cm dan aspal 5 cm) Sambungan : Pelat baja dan baut (Tidak menggunakan las) Jarak Antar Gelagar Melintang 3 meter & Jarak Antar Gelagar Memanjang 1 meter Pembebanan : Beban Mati Beban Hidup : Berat sendiri jembatn, lantai kendaraan, trotoar : Hanya 50% dari beban UDL, KEL, dan beban truck 15

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN Direncanakan Lantai Kendaraan terbuat dari pelat beton bertulang dan aspal Menurut RSNI T 12 2004 pada pasal 5.5.2 tebal pelat lantai kendaraan minimum : ts > 200 mm ts > 100 + 40 b 1 = 100 + 40 (1) = 140 mm 5 cm 20 cm b 1 = 1 m Balok Memanjang Pada lanta kendaraan beban yang bekerja antara lain : Beban Mati : Berat sendiri pelat beton bertulang dan aspal Beban Hidup : Beban Truck Untuk kerb (trotoar) direncanakan menggunakan pelat beton dengan dimensi Tebal : 25 cm Lebar : 2 x 60 cm 16

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG Balok memanjang pada Jembatan Cisudajaya direncanakan terbuat dari profil I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm). Profil tersebut dari FRP, dengan jarak antar gelagar melintang (λ) = 3 meter b 1 = 1 m Beban yang bekerja : Beban Mati : Berat profil : 7,3 kg/m Aspal (5 cm) : 110 kg/m Beton (20 cm) : 480 kg/m Bekisting : 25 kg/m + (diperkirakan) q D : 622,3 kg/m Balok Memanjang Momen akibat beban mati : M D = = = 910,125 kgm 17

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG Beban yang bekerja : Beban Hidup UDL Bentang 30 meter maka, q = 9 kpa q L = q x b1 x 50% = 450 kg/m M L(1) = = 506,25 kgm Beban Hidup KEL P = 49 kn/m dengan DLA = 30% P L = (1 + DLA) x P x b1 x 50% = 31,85 kn M L(2) = = 23,89 knm = 2389 kgm Maka, besarnya momen total akibat beban hidup UDL dan KEL : M total = M L(1) + M L(2) = 506,25 + 2388,75 = 2895 kgm 18

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG Beban yang bekerja : Beban Truck T = 112,5 kn ; DLA = 30% faktor = 0,588 T L = (1 + DLA) x T x b1 x 50% = 73,125 kn Maka, besarnya momen yang bekerja akibat beban truck adalah : M TL = = 32,25 knm = 3225 kgm (Menentukan!) Kombinasi beban : Dari perhitungan sebelumnya, maka didapatkan kombinasi beban terbesar adalah beban mati dan beban hidup truck. Momen kombinasi yang bekerja adalah : M total = M D + M TL = 910,25 + 3225 = 4135,25 kgm 19

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS Kontrol Lendutan : Lendutan ijin (Δ) : Δ = = 1,25 cm PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG Lendutan yang terjadi : Δ = = 1,171 cm Dari perhitngan diatas, maka lendutan yang terjadi memenuhi dari syarat yang berlaku : Δ < Δ 1,171 cm < 1,25 cm (OK!) JADI, PROFIL I BEAM 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) BISA DIGUNAKAN UNTUK GELAGAR MEMANJANG Kontrol Geser : Dari perhitungan reaksi disamping didapatkan nilai Va = 4793,45 kg θ Vn = θ x 0,6 x fy x Aw = 65407,77 kg maka, θ Vn > Va 65407,77 kg > 4793,45 kg (OK!) 20

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (TAMPAK MEMANJANG JEMBATAN) 21

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG Balok melintang direncanakan komposit dengan lantai kendaraan : Profil I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) Jarak antar gelagar melintang (λ) = 3 meter Lebar jembatan (B) = 7,5 meter. Beban mati yang bekerja : 1. Beban mati sebelum komposit (qd1) = 1544,2 kg/m Profil memanjang & melintang Berat pelat beton (20 cm) Berat bekisting Besarnya momen yang bekerja pada beban (qd1) adalah 10857,7 kgm 2. Beban mati setelah komposit (qd2) = 1775 kg/m Berat kerb (20 cm) Berat aspal (5 cm) Berat bekisting Besarnya momen yang bekerja pada beban (qd2) adalah 2616,3 kgm Maka, Besarnya momen total akibat beban mati adalah : M D = M qd1 + M qd2 = 13474 kgm = 134,74 knm 22

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG Beban hidup yang bekerja : Beban Hidup UDL Bentang 30 meter maka, q = 9 kpa q L = q x λ x 50% = 13,5 kn/m Beban Hidup KEL P = 49 kn/m dengan DLA = 30% P L = (1 + DLA) x P x 50% = 31,85 Kn Besarnya beban hidup (D) akibat UDL dan KEL : D = P L + q L = 45,35 kn/m Maka, momen beban hidup UDL dan KEL : M (p+q) = 301,152 knm 23

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG Beban hidup yang bekerja : Beban Truck T = 112,5 kn ; DLA = 30% T L = (1 + DLA) x T x 50% = 73,125 kn Maka, nilai R = 4 x T L = 292,5 kn Va = = 146,25 kn Besarnya momen yang bekerja akibat beban truck : M TL = = 347,35 knm (Menentukan!) Kombinasi beban : Dari perhitungan sebelumnya, didapatkan kombinasi beban terbesar adalah beban mati dan beban hidup truck. Momen kombinasi yang bekerja adalah : M total = M D + M TL = 134,74 + 347,35 = 482,09 knm 24

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG Gelagar melintang direncanakan komposit. Dari perhitungan didapatkan nilai berikut ini : be = 187,5 cm Ac = 3750 cm 2 C = C1 = 2567918,6 N a = 64,45 mm d1 = 167,78 mm d2 = 0 d3 = 305 mm Py = As x fy = 2567918,6 N Dari data data diatas, maka besarnya momen nominal dari gelagar melintang : θ Mn = 0,85 x Mn = 1031,941 knm Maka, θ Mn > M total 1031,941 knm > 482,09 knm (OK!) 25

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS Perhitungan Shear Connector : Direncanakan shear connector D = 22 mm Asc = 381 mm 2 PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG Fu = 4100 Mpa kuat geser baut = Asc x Fu = 156210 N Vh = C Dari perhitungan diatas didapatkan : Jumlah Stud yang digunakan : 36 buah (dengan jarak 210 mm) JADI, PROFIL I BEAM 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) BISA DIGUNAKAN UNTUK GELAGAR MELINTANG Kontrol Geser : Dari perhitungan reaksi disamping didapatkan nilai Va = 211 kn θ Vn = θ x 0,6 x fy x Aw = 654,08 kn maka, θ Vn > Va 654,08 kn > 211 kn (OK!) 26

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (TAMPAK MELINTANG JEMBATAN) 27

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Rangka Batang utama didesain seperti gambar di bawah ini : 6 m 30 meter Gambar Permodelan Jembatan Rangka Batang Pembebanan pada rangka utama diambil dari gelagar melintang setelah komposit : Akibat beban mati : q rangka = (20 + 3L) = 110 kg/m 2 P rangka = q x λ x (B / 2) = 1237,5 kg P total = V qd1 + V qd2 + P rangka = 8882,25 kg Akibat beban hidup : Beban UDL = q L x B = 10125 kg Beban Kel = P L = 3185 kg 28

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Rangka Batang utama didesain seperti gambar di bawah ini : 6 m 30 meter Gambar Permodelan Jembatan Rangka Batang Berikut ini direncanakan profil pada rangka batang utama : No. Profil Keterangan Dimensi (m) 1. I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) Rangka Horizontal Atas 3 2. I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) Rangka Horizontal Bawah 3 3. I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) Rangka Diagonal 6,7 4. I Beam 610 x 190 x 9,6 x 19 (mm) Rangka Vertikal 6 29

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Distribusi beban dan gaya aksial pada jembatan rangka batang : Gambar Distribusi Beban Mati Gambar Distribusi Beban Hidup UDL dan KEL Gambar Gaya aksial dengan program bantu SAP2000 30

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS Gaya aksial yang bekerja pada rangka batang utama : PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA 31

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Garis pengaruh pada jembatan rangka batang : 32

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Garis pengaruh pada jembatan rangka batang : 33

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN RANGKA BATANG UTAMA Kontrol gaya batang pada rangka utama jembatan mengacu pada peraturan ASD Dari spesifikasi produk profil FRP, rumus kontrol batang tekan adalah sebagai berikut : Dari perhitungan diatas didapatkan gaya batang tekan pada profil FRP sebesar (P) = 269,47 kn Untuk perbandingan gaya batang, diambil gaya batang terbesar dari perhitungan garis pengaruh yaitu batang B5 sebesar 146,3625 kn P B4 > B 4 269,47 kn > 146,3625 kn (OK!) 34

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER Ikatan angin atas direncanakan profil siku L 153 x 153 x 12,7 (mm) dimensi : L = 480 cm Ikatan angin bawah direncanakan profil siku L 153 x 153 x 12,7 (mm) Dimensi : L = 670 cm 35

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER Portal Akhir (Batang CD) Direncanakan menggunakan profil : I beam 457,2 x 114,3 x 9,6 x 12,7 (mm) Dari perhitungan reaksi didapatkan : Gaya Normal = Gaya batang CD = 0,7 kn (tekan) Gaya Lintang = V E = 4,48 (tekan) Gaya Momen = Mc = M D = 29,4 kn.m Dari profil I beam 457,2 x 114,3 x 9,6 x 12,7 (mm) didapatkan gaya batang tekan berikut : P CD > CD 10,4 kn > 0,7 kn (OK!) 36

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (IKATAN ANGIN ATAS) 37

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (IKATAN ANGIN BAWAH) 38

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN SAMBUNGAN Pada sambungan jembatan rangka batang, alat sambung yang digunakan adalah : Pelat sambung baja Baut Tidak boleh ada las Berikut ini adalah spesifikasi baut yang digunakan untuk profil FRP : 39

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN SAMBUNGAN Jumlah baut pada tiap titik sambungan dapat dilihat pada tabel berikut : 40

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (DETAIL GAMBAR SAMBUNGAN) 41

DESAIN JEMBATAN SETELAH MODIFIKASI (DETAIL GAMBAR SAMBUNGAN) 42

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN ATAS PERENCANAAN PERLETAKAN Pada jembatan rangka batang cisudajaya menggunakan perletakan : ELASTOMER (4 buah) Durameter Hardness IRHD = 70 MPa Shear Modulus (G) = 1,2 MPa Bulk Modulus (B) = 2000 MPa Panjang Perletakan (b) = 175 mm Lebar Perletakan (L) = 350 mm Tebal Selimut (tc) = 8 mm Tebal Lapis Dalam (t1) = 10 mm Tebal Pelat Baja (ts) = 3 mm (n = 4 lapis) Tebal Total Elastomer (t) = 58 mm Beban yang bekerja pada elastomer antara lain : Beban mati Beban hidup Beban gempa Beban angin 43

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN BAWAH PERENCANAAN ABUTMEN Bangunan bawah direncanakan berdasarkan analisa data tanah yang didapatkan. Pada jembatan rangka batang ini digunakan abutmen dan tiang pancang sebagai pondasi yang terbuat dari beton. Dari analisa bangunan bawah didapatkan gaya gaya yang bekerja pada abutmen antara lain : Beban V Hy Hx lengan My Mx (ton) (ton) (ton) (m) (ton m) (ton m) M 457,93 - - - -794,01 - H 63,12 - - - - - Ta - 18,13 - - 197,28 - Gg - 24,68-6,29 155,22 - Rem - 14,73-6,29 92,61 - A - - 1,64 6,29-10,31 Hgba - 22,22 22,22 6,29 139,69 139,69 Hgbb - 27,99 27,99 3,50 98,06 98,06 Tag - 308-3,19 983,07 - Lebar abutmen 8 meter 44

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN BAWAH PERENCANAAN TIANG PANCANG Pondasi yang digunakan pada jembatan rangka batang terbuat dari tiang pancang beton. Berikut ini beban beban yang bekerja pada tiang pancang : No. kombinasi beban Tx (ton) Ty (ton) Tmax (ton) Hmax 1 kombinasi I 0 18,13 18,13 1,208 2 kombinasi II 1,6394 32,85 32,893 2,193 3 kombinasi III 1,6394 57,54 57,56 3,84 4 kombinasi IV 1,6394 57,54 57,56 3,94 5 kombinasi V 50,21 358,2 361,71 24,114 45

ANALISA STRUKTUR BANGUNAN BAWAH PERENCANAAN TIANG PANCANG Pondasi yang digunakan pada jembatan rangka batang terbuat dari tiang pancang beton dengan diameter 60 cm. Letak tiang pancang pada abutmen bisa dilihat gambar beikut ini : Berikut ini spesifikasi tiang pancang yang didapatkan dari pabrik : D = 60 cm I = 10182857 cm 4 Jumlah = 15 buah B = 60 cm kedalaman= 10 m > 5,32 m (titik jepit tiang) E = 29725,41 Mpa f c = 40 Mpa k1 = 4,05 kg/cm 3 (stiff to very stiff) U = 40 Mpa K = 2,7 kg/cm 3 Z = 17482,8 cm 3 Zf = 517,6052 cm Mu = M x Z = 6993120 Kg.cm R = 369,718 cm e = 0 46

TUBAGUS KAMALUDIN (3110100076) 47