BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai objek yang diteliti. Letak pasar porong ini berada di Jalan Raya Juwet,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat melalui berbagai tes dan pengolahan data. Hal ini disebutkan Schiffman dan Kanuk (2000:19), metode penelitian kuantitatif berkaitan dengan metode untuk mengumpulkan data, desain sample, dan konstruksi instrumen kumpulan data. Selain itu, Malhotra (2006:161) mengungkapkan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan metodologi penelitian yang berupaya menguantifikasi data dan biasanya menerapkan analisis statistik tertentu. Berdasarkan jenis data dominan yang diolah berupa angka-angka, maka penelitian ini merupakan kategori penelitian kuantitatif (Sekaran, 2007). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada sampel dari populasi yang telah ditentukan. 3.2 Identifikasi Variabel 3.2.1 Variabel Eksogen (X) Variabel eksogen menurut Santoso (2014:9) adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut 31

32 menuju variabel endogen dan tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel eksogen pada penelitian ini padalah return time. 3.2.2 Variabel Endogen Variabel endogen menurut Santoso (2014:9) adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen (eksogen). Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut (Santoso, 2014:9). Sehingga variabel endogen bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi variabel lainnya. Variabel endogen pada penelitian ini adalah perceived fairness, perceived trust, dan purchase intention. 3.2.3 Variabel Moderasi Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel eksogen terhadap variabel endogen (Santoso, 2014:9). Dalam penelitian ini variabel moderator adalah e-retailer s reputation. 3.3 Definisi Operasional Variabel Untuk memudahkan pengertian dan untuk menghindari kesalahan pengertian maka perlu didefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah penjelasan dari definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini. 3.3.1 Variabel Eksogen (X) 3.3.1.1 Return Time Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan return time adalah waktu pengembalian oleh konsumen setelah menerima barang yang dikirim e-retailer

33 serta waktu penggantian barang oleh e-retailer setelah menerima barang yang dikomplain oleh konsumen. Menurut Grifis et al. (2012) waktu pengembalian barang menunjukkan performa e-retailer sehingga pengetahuan akan ini diperlukan oleh konsumen. Berikut beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini: a. Informasi kebijakan waktu pengembalian barang yang di berikan e- retailer sudah jelas. b. Periode waktu yang diberikan pada konsumen untuk mengembalikan barang ke e-retailer cukup lama. c. Periode waktu yang e-retailer janjikan untuk mengirim kembali barang ke konsumen cukup cepat. 3.3.2 Variabel Endogen (Y) 3.3.2.1 Perceived Fairness Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan perceived fairness adalah keseluruhan indikator yang menunjukkan adanya hubungan e-retailer dengan konsumen yang seimbang, mendalam, dan berkualitas. Menurut Kuo&Wu, (2012) dan Pei et.al, (2014) konstruk perceived fairness berupa faktor fair, acceptable, dan satisfatory. Ketiganya diukur menurut indikator masing-masing : a. E-retailer menyediakan kebijakan pengembalian barang yang membantu konsumen. b. E-retailer memberikan tenggang waktu pengembalian barang yang cukup adil bagi konsumen.

34 c. E-retailer memberikan kebijakan waktu pengiriman barang pengganti yang adil dan sesuai dengan harapan konsumen. d. E-retailer memberikan kebijakan yang dapat mudah dipahami. 3.3.2.2 Perceived trust Dalam penelitian ini persepsi kepercayaan merupakan perasaan konsumen yang timbul saat mengetahui waktu kebijakan pengembalian barang yang ditetapkan oleh e-retailer. Dalam penelitian sebelumnya Kim et.al, (2008) dan Hong & Cha, (2013) menyatakan beberapa aspek indikator persepsi kepercayaan terhadap e-retailer antara lain yang disebutkan: a. E-retailer selalu menepati komitmenya pada konsumen. b. Pelanggan percaya e-retailer tersebut kompeten di bidang ritel online. c. Informasi belanja yang diberikan oleh e-retailer termasuk tepat. d. E-retailer punya daya tarik yang menarik perhatian konsumennya. e. Pelayanan yang jujur oleh e-retailer kepada konsumennya. 3.3.2.3 Purchase intention Niat pembelian dalam penelitian ini adalah kemungkinan konsumen bersedia membeli produk di e-retailer fashion karena adanya waktu kebijakan pengembalian. Dengan lima indikator yang disebutkan oleh Hong&Cha, (2013) dan Lee&Lee, (2015) dibawah ini menjadi tolak ukur peneliti, antara lain: a. Pelanggan punyai niat berbelanja produk fashion di toko ritel online. b. Pelanggan punya rencana membeli produk fashion di toko ritel online di masa akan datang. c. Pelanggan memprioritaskan mengunjungi toko ritel online tertentu saat

35 ingin membeli produk fashion. d. Pelanggan berniat akan membeli produk yang direkomendasikan oleh e- retailer. e. Pelanggan bersedia merekomendasikan untuk berbelanja di toko ritel online kepada kerabat dan orang lain di sekitarnya. 3.3.3 Variabel Moderasi 3.3.3.1 E-retailer reputation Reputasi e-retailer pada penelitian ini merupakan penilaian responden terhadap retailer online di bidang penjualan produk fashion. Untuk itu terdapat empat indikator menurut Pei et.al,( 2014) antara lain : a. Memiliki reputasi sebagai e-retailer yang jujur terhadap konsumen. b. Memiliki reputasi sebagai e-retailer yang mengerti keinginan konsumen. c. Memiliki reputasi sebagai e-retailer yang adil kepada konsumennya. d. Memiliki reputasi sebagai e-retailer yang baik dibidang ritel fashion online. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner, sehingga variabel-variabel diatas diukur dengan pernyataan tingkat kesetujuan responden atas pernyataan yang ditermukan dalam kuisioner untuk membantu mempertegas variabel yang diteliti. Teknik perhitungan data dari kuisioner tersebut menggunakan skala Likert. Lima poin dalam kategori penilaian sebagai berikut:

36 Tabel 3.1 Tabel Skala Pengukuran Jawaban Skor SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 N = Netral 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1 3.4 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data primer, yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner, biasanya berupa opini subyek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kegiatan, atau kejadian.. 2. Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dari beberapa literatur, seperti buku, jurnal, majalah, media sosial, website dan sumber informasi lain yang masih relevan dengan penelitian ini. 3.5 Partisipan Penelitian a. Populasi Menurut Sekaran (2011:241) populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi.

37 Wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya disebut juga dengan populasi (Anshori dan Iswati, 2009:92). Target populasi ditujukan secara jelas dengan memperhatikan unit sampling, elemen, tingkatan (extent) atau scope dan waktu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang belum pernah berbelanja produk fashion secara online di e-retailers yang punya kebijakan pengembalian barang. b. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006:123). Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling Proses penyebaran kuesioner penelitian dilakukan melalui survei lapangan. Teknik sampling dilakukan dengan teknik purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, (Sugiyono,2002). Partisipan yang punya pengetahuan tentang obyek penelitian diharapkan bisa menilai dengan lebih baik. Jumlah sampel dalam penelitian ini berkisar 200 sampel. Dalam penelitian ini jumlah indikator adalah 21, sehingga dengan menggunakan perhitungan sepuluh kali indikator maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 210 orang.

38 Karena untuk hasil yang lebih baik Hair et al., (2006:605) menyatakan bahwa untuk mendapat pengukuran yang dianggap baik, maka jumlah partisipan adalah 100 200. 3.6 Prosedur Pengumpulan Data Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan beberapa cara berikut: 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik dari buku, jurnal dan literature lain yang relevan dengan permasalahan penelitian yang selanjutnya dijadikan sebagai landasan teori. Studi kepustakaan ini dilakukan pada tahap penyusunan Tinjauan Pustaka (Bab II) dan penyusunan stimuli penelitian. 2. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan uji coba desain penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian dalam memperoleh informasi seefisien dan seakurat mungkin. Studi pendahuluan dilakukan dengan menyebarkan kuisioner cek manipulasi (manipulation check) kepada 30 partisipan yang dilakukan untuk menguji apakah manipulasi yang dibuat sudah cukup dipahami oleh responden.

39 3. Studi Lapangan Studi lapangan merupakan studi utama yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100-200 responden yang memenuhi kriteria sebagai responden penelitian. Penyebaran kuisioner dilakukan melalui kuisioner online. Dalam proses membagikan kuisioner penelitian, digunakan metode purposive sampling sesuai yang diperlukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (judgment). 3.7 Teknik Analisis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persaman struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Structural Equation Model (SEM) adalah salah satu bidang kajian statistik yang dapat menguji sebuah rangkaian hubungan yang relatif sulit terukur secara bersamaan. Menurut Santoso (2014) SEM adalah teknik analisis multivariate yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar konstruk. Menurut Latan dan Ghozali (2012), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas

40 atau teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Namun ada perbedaan antara SEM berbasis covariance based dengan component based PLS adalah dalam penggunaan model persamaan struktural untuk menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan prediksi. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik PLS yang dilakukan dengan dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama adalah melakukan uji measurement model, yaitu menguji validitas dan reliabilitas konstruk dari masing-masing indikator. 2. Tahap kedua adalah melakukan uji structural model yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel/korelasi antara konstruk konstruk yang diukur dengan menggunakan uji t dari PLS itu sendiri. 3.7.1 Measurement (Outer) Model 3.7.1.1 Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data penelitian. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari kuesioner tersebut maka peneliti menggunakan program SmartPLS 2.0. Prosedur pengujian validitas adalah convergent validity yaitu dengan mengkorelasikan skor item (component score) dengan construct score yang kemudian menghasilkan nilai loading factor. Nilai loading factor dikatakan tinggi jika komponen atau indicator berkorelasi lebih dari 0,70

41 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan, loading factor 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Chin, 1998; Ghozali, 2008). Reliabilitas menyatakan sejauh mana hasil atau pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan serta memberikan hasil pengukuran yang relative konsisten setelah dilakukan beberapa kali pengukuran. Untuk mengukur tingkat reliabilitas variabel penelitian, maka digunakan koefisien alfa atau cronbachs alpha dan composite reliability. Item pengukuran dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Malhotra, 1996). 3.7.2 Structural (Inner) Model Tujuan dari uji structural model adalah melihat korelasi antara konstruk yang diukur yang merupakan uji t dari partial least square itu sendiri. Structural atau inner model dapat diukur dengan melihat nilai R- Square model yang menunjukan seberapa besar pengaruh antar variabel dalam model. Kemudian langkah selanjutnya adalah estimasi koefisien jalur yang merupakan nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural yang diperoleh dengan prosedur bootstrapping dengan nilai yang dianggap signifikan jika nilai t statistik lebih besar dari 1,96 (significance level 5%) atau lebih besar dari 1,65 (significance level 10%) untuk masing-masing hubungan jalurnya.

42 3.7.3 Alasan Menggunakan Partial Least Square (PLS) PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi (Wold, 1985). Data tidak harus terdistribusi normal multivariat (indikator dengan skala teori, ordinal, interval sampai ratio digunakan pada model yang sama), dan sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten. Karena lebih menitikberatkan pada data dan dengan prosedur estimasi yang terbatas, maka misspesifikasi model tidak begitu berpengaruh terhadap estimasi parameter. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan indikator formatif, dan hal ini tidak mungkin dijalankan dalam covarian based SEM karena akan terjadi unidentified model (Latan dan Ghozali,2012). Berikut adalah beberapa alasan penggunaan PLS pada penelitian ini: 1. Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator dengan konstrak latennya yang bersifat reflektif saja, tetapi algoritma PLS juga dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif. 2. PLS dapat digunakan untuk menaksir model path 3. PLS dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks yaitu terdiri dari banyak variabel laten dan manifest tanpa mengalami masalah dalam estimasi data.

43 4. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring atau tidak tersebar diseluruh nilai rata-ratanya. 5. PLS dapat digunakan untuk menghitung varibel moderator secara langsung, karena penelitian ini sendiri terdiri dari 1 variabel moderator.