2016 BANDUNG SPORTS CLUB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Universitas Sumatera Utara

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN I.1

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki beragam kebutuhan

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

Fasilitas sportainment Di Taman Ria Senayan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

didirikannya dekat dengan lingkungan kampus.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB I PENDAHULUAN. mendasar yang harus diwujudkan untuk melangsungkan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Feri Susanty Spesial, Tahun 2007, 6). Populasi dan permintaan penduduk terhadap hunian yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Judul Proyek. Kota Jakarta adalah tempat yang dianggap menyenangkan oleh mayoritas

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB III METODE PERANCANGAN

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

SPORTS CENTER DI KOTA TANGERANG

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi masyarakat dengan berbagai macam kegiatan di dalamnya. Animo masyarakat yang berkembang terhadap keinginan melakukan suatu jenis kegiatan didasari oleh faktor kesenangan dan kegemaran, salah satunya adalah kegiatan berolahraga. Olahraga sendiri merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan ketahanan fisik yang bersifat menyeluruh, pembentukan keterampilan hidup, keterampilan sosial, keterampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai sportifitas, nilai moral dan estetika. Dalam perkembangannya, olahraga bukan lagi suatu kegiatan yang bersifat pembentukan kekuatan dan ketahanan tubuh, namun telah menjadi suatu kegiatan yang bersifat permainan dan kegiatan rekreasi untuk bersantai, karena aktivitasnya dapat dilakukan disela-sela rutinitas maupun sebagai aktivitas untuk pengisi waktu luang. Di kota Bandung, fasilitas olahraga yang ada hanya mengakomodasi aktivitas berolahraga saja tanpa ditunjang dengan fasilitas hiburan atau olahraga yang bersifat fun. Sehingga, fasilitas olahraga yang ada hanya bersifat one-used. Padahal perkembangan masyarakat saat ini lebih cenderung membutuhkan fasilitas-fasilitas dengan sifat mixed-used. Fasilitas sarana olahraga saat ini sudah tidak lagi berorientasi pada dimana letak tempat tinggal masyarakat, melainkan dimana letak sekolah, kampus, perkantoran, dan daerah komersil. Namun tempat-tempat olahraga yang saat ini sudah ada di Bandung, secara umum belum memadai, selain dari sarana dan fasilitasnya yang masih kurang, juga karena lokasi tempat-tempat olahraga tersebut masih terpencar-pencar untuk setiap cabang olahraganya. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat olahraga yang lebih bersifat terpusat, terjangkau dan menyediakan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kegiatan olahraga aktif dan olahraga pasif.

2 Maka agar dapat memenuhi kebutuhan penduduk kota Bandung untuk berolahraga dibutuhkan sarana olahraga yang dapat memberikan fungsi manfaat kesehatan dan rekreasi pada saat yang bersamaan. Dimana beberapa macam kegiatan olahraga ditampung dalam sebuah massa bangunan yang letaknya dekat dengan aktivitas utama masyarakat. Dengan adanya pertimbangan tersebut, maka pengadaan Bandung Sports Club ini harus mampu menjadi sebuah wadah untuk menampung kegiatan berolahraga, sekaligus menjadi ruang publik untuk masyarakat dengan menyediakan fasilitas fisik maupun nonfisik yang kemudian dapat menjadi sebuah tempat berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung. 1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan 1.2.1 Maksud Perancangan Maksud dari perancangan ini yaitu untuk merancang Sports Club menjadi sebuah fasilitas yang memadukan antara unsur olahraga dengan hiburan yang lebih bersifat terpusat, dan menyediakan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kegiatan olahraga aktif dan olahraga pasif, sehingga dapat mewadahi kebutuhan berolahraga dari semua golongan dan kalangan, serta gaya hidup masyarakat kota Bandung. 1.2.2 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menunjang kegiatan berolahraga masyarakat Bandung yang disertai dengan unsur hiburan dan refreshing, agar keberadaan olahraga tetap dekat dengan aktivitas sehari-hari masyarakat, yang kemudian Sports Club ini dapat menjadi sebuah tempat berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung. Tujuan perancangan secara arsitektural : Menghasilkan fisik arsitektural bangunan yang mampu mengundang masyarakat untuk beraktivitas di dalamnya. Menciptakan bangunan arsitektur yang dapat menanggapi iklim tropis kota Bandung, sehingga dapat menghasilkan bangunan yang nyaman untuk penggunanya dan ramah terhadap lingkungan.

3 Menciptakan ruang-ruang luar dan ruang-ruang dalam yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda. Menghasilkan pengalaman berolahraga yang berbeda dengan dipadukannya ruang-ruang olahraga dengan ruang-ruang hiburan. 1.3 Permasalahan Perancangan Sebagai daerah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa, bagaimana mewujudkan rancangan yang dapat memberikan respons yang tepat terhadap iklim yang ada untuk memenuhi aspek kenyamanan pengguna dan ramah terhadap lingkungan. Bagaimana penggunaan material dan struktur yang tepat digunakan pada daerah yang beriklim tropis tanpa mengurangi nilai estetika dari fisik arsitektural bangunan dan dapat mempertahankan nilai-nilai sportivitas dari olahraga. Bagaimana menciptakan harmonisasi fungsi antara fungsi olahraga dan fungsi hiburan serta komersil dalam satu bangunan. Bagaimana menciptakan ruang-ruang luar yang berkualitas yang terintegrasi dengan ruang-ruang dalam, sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda. 1.4 Batasan Perancangan Perancangan yang akan dilakukan adalah berupa sebuah bangunan Sports Club yang menampung beberapa macam kegiatan olahraga, baik indoor maupun outdoor dengan menambahkan beberapa fungsi komersial sebagai hiburan dan rekreasi. Lahan dalam kondisi siap untuk dibangun, dengan mempertimbangkan kondisi struktur tanah dan kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Lahan merupakan lahan yang diperuntukkan untuk fasilitas dan sarana olahraga sesuai dengan RTRW kota Bandung. Luasan lahan yang akan

4 dirancang sekitar 2,3 Hektar dan dekat dengan fasilitas serta infrastruktur wilayah yang mendukung Sports Club. 1.5 Pendekatan Perancangan 1.5.1 Studi Literatur Pendekatan secara deskriptif dengan mempelajari mengenai sejarah dan perkembangan bangunan yang akan dirancang, mempelajari jenis-jenis dan tipologi dari bangunan fasilitas olahraga serta mempelajari mengenai standar-standar dan peraturan ruang dari fasilitas olahraga. Dan melakukan pencarian teori-teori mengenai tema yang akan digunakan pada perancangan. 1.5.2 Studi Banding Pendekatan yang dilakukan untuk pencarian gambaran ruang dan suasana, pengguna fasilitas, kebutuhan dan aktivitas pengguna fasilitas, serta keistimewaan dari masing-masing fasilitas pada bangunan Sports Club yang sudah ada di kota Bandung, di Indonesia, maupun di luar negeri. Mempelajari mengenai kualitas ruang, dan penggunaan material serta struktur yang baik yang bisa diterapkan di dalam perancangan. 1.5.3 Studi Lapangan Pendekatan yang dilakukan untuk mempelajari potensi, karakter, kondisi lahan, dan mengamati kondisi sosial dan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perancangan. Melakukan wawancara singkat kepada pengguna dan masyarakat sekitar tentang permasalahan umum di sekitar lahan.

FEEDBACK 5 1.6 Kerangka Berfikir Diagram 1.1 Kerangka Berfikir Perencanaan Bandung Sport Club Ide/Gagasan : Bandung Sport Club Tema Perancangan : Arsitektur Tropis Latar Belakang : Kebutuhan manusia akan olahraga Olahraga untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan kegembiraan Tujuan : Merencanakan dan merancang suatu sarana yang dapat menjadi pusat untuk fasilitasfasilitas olahraga, dimana sarana yang disediakan pada umumnya adalah untuk mencari hiburan, bersantai sambil berolahraga serta bersosialisasi Masalah : Urban (kota) Fungsi Bangunan Struktur dan Material yang berorientasi terhadap iklim Integrasi antara R. Dalam dan R. Luar Harmonisasi Fasilitas Olahraga dengan Fasilitas Hiburan Pengumpulan Data Survey Lokasi : Pemilihan lahan yang sesuai Kondisi lahan yang ada Survey Literatur : Data RUTRK Data Arsitek Arsitektur Tropis Analisa Analisa Fisik : Analisis Non Fisik - Lokasi - Kebutuhan Ruang - Kondisi - Pemakai - Peraturan - Orientasi - Pencapaian - Prasarana - Karakter Lingkungan Konsep Konsep Dasar : Konsep R. Luar Konsep R. Dalam Gubahan Bentuk Konsep Struktur dan Material Konsep Lanjutan : Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor Sistem Drainase M & E DESIGN SKEMATIK FINAL DESIGN Sumber : Analisa Pribadi 2015

6 1.7 Sistematika Laporan Bab I Pendahuluan Pendahuluan merupakan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan perancangan, batasan perancangan, permasalahan perancangan, pendekatan perancangan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan. Bab II Kajian Teori Kajian teori berupa eksplorasi teoritis yang terkait dengan aspek permasalahan yang akan dipecahkan secara arsitektural. Bab III Deskripsi Proyek Terdiri atas uraian umum mengenai proyek, tinjauan proyek, lokasi, tinjauan fungsi, dan studi banding terhadap kasus proyek sejenis dan menjelaskan mengenai studi teori tentang dasar-dasar tema yang digunakan dalam perancangan, membahas penyikapan bangunan terhadap iklim setempat, interpretasi tema dan studi banding tema sejenis. Bab IV Analisis Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang dan hubungan antar ruang. Bab V Konsep Perencanaan dan Perancangan Merupakan uraian mengenai landasan konseptual yang diterapkan dalam proses perancangan, diantaranya : konsep pemintakatan, konsep rancangan massa, konsep rancangan ruang dalam, dan penyediaan energi atau utilitas.