PERLINDUNGAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL TERHADAP PEMBAJAKAN UDARA BERDASARKAN KONVENSI INTERNASIONAL S K R I P S I Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum OLEH: NOVITA KARTIKA 070200264 Departemen Hukum Internasional FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERLINDUNGAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL TERHADAP PEMBAJAKAN UDARA BERDASARKAN KONVENSI INTERNASIONAL Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum OLEH: NOVITA KARTIKA 070 200 264 Departemen Hukum Internasional Diketahui / Disetujui Oleh : Ketua Departemen Hukum Internasional (Sutiarnoto, MS, SH, M.Hum) NIP: 195610101986031003 Pembimbing I Pembimbing II (Sutiarnoto, MS, SH, M.Hum) (Chairul Bariah, SH, M.hum) NIP: 195610101986031003 NIP: 195612101986012001
ABSTRAK Penyelenggaraan penerbangan sipil Internasional mengacu pada konvensikonvensi internasional untuk menjamin keselamatan penumpang, awak pesawat udara, pesawat udara maupun barang-barang yang diangkut, dan penanggulangan pembajakan pesawat udara. Pesawat udara merupakan sasaran pelaku kejahatan untuk melarikan diri ke negara yang berbeda ideologi dan politik dalam menghindarkan diri dari hukuman setelah melakukan kejahatan, atau menuntut pembebasan rekan-rekan yang dipenjara, minta suaka politik kepada negara lain, bahkan untuk menghimpun harta benda bagi kepentingan pribadi atau kelompok. Oleh karena itu dilakukan pengkajian tentang pengaturan penerbangan sipil internasional, keterkaitan konvensi-konvensi internasional dengan pembajakan udara, serta perlindungan penerbangan sipil internasional terhadap pembajakan udara berdasarkan konvensi internasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat tentang ketentuan perlindungan penerbangan sipil internasional terhadap pembajakan berdasarkan konvensi internasional. Pengumpulan data secara studi kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier terkait konvensi-konvensi internasional penerbangan sipil. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan penerbangan sipil internasional sesuai Konvensi Chicago 1944 diantaranya pengaturan kedaulatan di udara penerbangan sipil dan kewajiban pendaftaran dan kebangsaan pesawat udara, sertifikasi pesawat udara dan awak pesawat udara, larangan-larangan jenis angkutan, percarian dan pertolongan kecelakaan serta investigasi kecelakaan. Keterkaitan Konvensi Tokyo 1963, Konvensi The Hague 1970 dan Konvensi Montreal 1991 dengan pembajakan udara dapat dilihat dari pembahasan masing-masing konvensi, yaitu Konvensi Tokyo 1963 tentang pelanggaran-pelanggaran dan tindakan-tindakan tertentu lainnya yang dilakukan di dalam pesawat udara, Konvensi The Hague 1970 tentang pemberantasan penguasaan pesawat udara secara melawan hukum, dan Konvensi Montreal 1971 tentang pemberantasan tindakan-tindakan melawan hukum yang mengancam keamanan penerbangan sipil. Perlindungan penerbangan sipil internasional terhadap pembajakan udara berdasarkan konvensi internasional adalah upaya penanggulangan atau tindakan yang harus diambil setiap negara anggota dalam hal terjadi pembajakan udara. Selain itu, diatur juga tentang ekstradisi pelaku pembajakan. Dalam ekstradisi ini ada perbedaan antara Konvensi Tokyo dengan Konvensi The Hague. Di mana Konvensi Tokyo tidak mewajibkan adanya ekstradisi, sedangkan Konvensi The Hague setiap negara anggota wajib melakukan ekstradisi pelaku pembajakan udara. Disarankan kepada Pemerintah Indonesia selain meratifikasi ketentuan penerbangan sipil internasional dalam peraturan perundangan nasional juga harus diterapkan secara tegas kepada pelaku usaha penerbangan sipil, terutama terkait syaratsyarat kelaikan dan sertifikasi pesawat dan awak pesawat, sebagai upaya menghindari terjadinya kecelakaan pesawat di Indonesia, dan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kemampuan peralatan pemeriksaan (detector) di bandara untuk mengidentifikasi senjata atau bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembajakan dan terorisme dalam pesawat udara sesuai ketentuan konvensi internasional sebagai upaya awal penanggulangan terjadinya pembajakan udara.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : NOVITA KARTIKA NIM : 070 200 264 Tempat/Tanggal Lahir : Binjai/ 1 November 1988 Alamat Agama Status Pribadi : Jalan Kedondong No. 59 Binjai : Islam : Belum Menikah Tamat SD : 2001 Tamat SMP : 2004 Tamat SMA : 2007 Nama Ayah Nama Ibu Anak Ke : Wahyudi, SH. : Hj. Erma Idawati Pulungan, S.Sos. : 2 (Dua) dari 3 (Tiga) Bersaudara Tahun Masuk di Fakultas ini : Tahun 2007 Penyusun Novita Kartika
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perlindungan Penerbangan Sipil Internasional Terhadap Pembajakan Udara Berdasarkan Konvensi Internasional, disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum (USU) Medan. Pada kesempatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum (USU) Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH. M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum (USU) Medan. 3. Bapak Sutiarnoto, MS. SH. M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Internasional (USU) Medan, dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Bapak Arif, SH. M.H., selaku Sekretaris Departemen Hukum Internasional (USU) Medan. 5. Ibu Chairul Bariah, SH. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Bapak Erwin Adhanto, SH., selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Elfi Syahrial Lubis, SH., selaku Kasubbag Pendidikan Fakultas Hukum (USU) Medan. 8. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, yang telah memberikan ilmu, membantu serta membimbing penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 9. Fuad Dwi Syahputra, SH., motivator in my life, yang telah memberikan dukungan penuh, menemani serta membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan 10. Sahabat-sahabat penulis yaitu Dinda, Wulan, Cimot, Shadrina, Fatin, Chacha, Kak Novi, Kak Tina, Indah, Bang Bayu, Ferry, Arif, Isan, Madhan dan My Team yang telah menemani dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ucapkan kepada ayahanda tercinta Wahyudi, SH. dan Ibunda tercinta Hj. Erma Idawati Pulungan, S.Sos., atas limpahan kasih sayang dan cinta kasih serta memberikan semangat, dukungan moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih juga disampaikan kepada kakak Fenny Pratiwi, SE., abang Muhammad Gimor Rambe, adik Mhd. Rizki Prawira, keponakan Faiza Naura Rayyani, Ibu Hj. Erlina Zuraida Pulungan, SE., dan para sepupu yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Amin. Medan, Desember 2010 Penulis Novita Kartika
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK DAFTAR RIWAYAT HIDUP..... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... i ii v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 9 C. Tujuan Penelitian... 9 D. Manfaat Penelitian... 9 E. Keaslian Penulisan... 10 F. Tinjauan Kepustakaan... 10 G. Metode Penelitian... 17 H. Sistematika Penulisan... 17 BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL... 19 A. Pengertian Penerbangan Sipil Internasional... 19 B. Sejarah Penerbangan Sipil Internasioal... 26 C. Pengaturan Penerbangan Sipil Internsional... 27 D. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional... 43 BAB III. TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBAJAKAN UDARA. 50 A. Pengertian Pembajakan Udara... 50
B. Sejarah Pembajakan Udara... 55 C. Keterkaitan Konvensi Internasional Terhadap Pembajakan Udara... 60 1. Konvensi Tokyo 1963... 61 2. Konvensi The Hague 1970... 64 3. Konvensi Montreal 1991... 67 BAB IV. PERLINDUNGAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL TERHADAP PEMBAJAKAN UDARA BERDASARKAN KONVENSI INTERNASIONAL... 71 A. Perlindungan Penerbangan Sipil Internasional Terhadap Pembajakan Udara Berdasarkan Konvensi Tokyo 1963... 71 1. Konvensi Tokyo 1963 sebagai Konvensi Internasional yang Mengatur tentang Pembajakan Udara... 71 2. Upaya Konvensi Tokyo 1963 dalam Melindungi Penerbangan Sipil Internasional dari Ancaman Pembajakan Udara... 73 3. Kewenangan Negara Anggota Konvensi Tokyo 1963 dalam Upaya Mengatasi Pembajakan Udara... 75 B. Perlindungan Penerbangan Sipil Internasional Terhadap Pembajakan Udara Berdasarkan Konvensi The Hague 1970... 77 1. Konvensi The Hague 1970 sebagai Konvensi Internasional yang Mengatur tentang Pembajakan Udara... 77 2. Upaya Konvensi The Hague 1970 dalam Melindungi Penerbangan Sipil Internasional dari Ancaman Pembajakan Udara... 79 3. Kewenangan Negara Anggota Konvensi The Hague 1970 dalam Upaya Mengatasi Pembajakan Udara... 83 C. Perlindungan Penerbangan Sipil Internasional Terhadap Pembajakan Udara Berdasarkan Konvensi Montreal 1991... 88
1. Konvensi Montreal 1991 sebagai Konvensi Internasional yang Mengatur tentang Pembajakan Udara... 88 2. Upaya Konvensi Montreal 1991 dalam Melindungi Penerbangan Sipil Internasional dari Ancaman Pembajakan Udara... 90 3. Kewenangan Negara Anggota Konvensi Montreal 1991 dalam Upaya Mengatasi Pembajakan Udara... 91 4. Keterkaitan Konvensi Montreal 1991 dengan Tindak Pidana Terorisme... 92 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 95 A. Kesimpulan... 95 B. Saran... 96 DAFTAR PUSTAKA... 97