BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung, penulis simpulkan bahwa peran sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang memadai dapat menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku. Ini didukung oleh terpenuhinya unsur-unsur sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang memadai dan telah diterapkannya komponen-komponen pengendalian internal dan tercapainya tujuan dari pengendalian internal persediaan bahan baku seperti di bawah ini : A. Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung, telah memadai. Hal ini sejalan dengan pendapat Krismiaji (2002 ; 4) dan menurut pendapat Chusing yang dialihbahasakan oleh Ruchyat Kosasih (1997;24). Bahwa sistem informasi akuntansi dikatakan memadai apabila terdapat unsur-unsur sistem informasi akuntansi.. Hal ini dapat dilihat pada unsur-unsur sistem informasi akuntansi PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung dibawah ini : 1) Sumber Daya Manusia a. Terdapatnya bagian-bagian yang mengangani persediaan bahan baku secara khusus, terutama bagian yang menangani penerimaan bahan baku, mulai dari bagian pembelian, bagian penyimpanan bahan baku, Bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian inventory (PPPI), Bagian Laboratorium Pengujian, Bagian Pengelolaan Mutu, bagian akuntansi, sampai dengan bagian pengeluaran bahan baku. b. Organisasi yang terlibat dalam penerimaan dan pengeluaran bahan baku telah memiliki fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang terinci jelas dalam prosedur tetapnya. Apabila setiap organisasi yang terlibat telah menjalankan wewenangnya dengan baik maka kesalahan dan
kecurangan dapat diminimalisir. Selain itu, perencanaan produksi akan terlaksana dengan baik dan lancar. c. Karyawan yang mampu melakukan tugasnya sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. 2) Sumber Daya Modal a. Terdapat gudang penyimpanan yang berbeda untuk semua jenis persediaan bahan baku b. Mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses produksi maupun instalasi limbah telah berteknologi tinggi. c. Terdapat laboratorium pengujian yang dilengkapi peralatan yang modern dan lengkap. d. Terdapat komputer yang dilengkapi jaringan LAN (Local Area Network) 3. Sistem dan Prosedur sistem dan prosedur pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung terdiri dari dokumen, catatan, dan laporan telah dilaksanakan secara memadai. a. Dokumen 1) Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan dan pengeluaran bahan baku sudah lengkap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dimulai ketika bahan baku tersebut dipesan kepada pemasok dan dikeluarkannya Bukti Penerimaan Bahan Baku (BPBB). Setiap ada pengalihan tanggung jawab selalu ada otorisasi dari fungsi yang berwenang. Sehingga apabila ada kekeliruan dapat ditelusuri dengan pasti dan jelas. 2) Adanya tanda tangan dari setiap orang yang bertanggung jawab atas transaksi mengenai persediaan bahan baku pada formulir sebagai bukti pertanggunggjawaban sebagai pemakai wewenang. 3) Formulir-formulir yang digunakan telah diberi nomor urut yang tercetak 4) Formulir dibuat beberapa rangkap untuk didistribusikan pada bagian- Bagian yang terkait.
b. Catatan 1) Setiap transaksi mengenai persediaan bahan baku selalu dicatat dengan lengkap dan benar. 2) Setiap bukti transaksi mengenai persediaan bahan baku yang dicatat telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. c. Laporan Laporan-laporan mengenai persediaan bahan baku telah memenuhi ciriciri laporan yang efektif, yaitu relevansi, kepadatan, diskriminasi yang memadai, lingkup yang tepat, ketepatan waktu, dapat dipahami, keteladanan, dan konsistensi dengan laporan lain. B. Pengendalian internal persediaan bahan baku yang diterapkan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung telah efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat (Arens et. al. 2004:402). Bahwa untuk menciptakan pengendalian internal yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria.. Hal ini dapat dilihat pada komponen-komponen pengendalian internal persediaan bahan baku yang diterapkan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung dibawah ini : 1. Lingkungan Pengendalian a) Hubungan antara bawahan dan atasan dalam operasional perusahaan tidak bersifat otoriter namun bersifat partisipatif sehingga setiap bagian memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. b) Diadakannya seleksi atas calon karyawan melalui berbagai macam tes untuk menilai kemampuannya sehingga dapat ditempatkan pada posisi yang tepat guna. c) Terdapatnya pemisahan tugas dalam setiap bagian yang menangani persediaan seperti :bagian pembelian, bagian penyimpanan bahan baku, Bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian inventory (PPPI), Bagian Laboratorium Pengujian, Bagian Pengelolaan Mutu, bagian akuntansi, sampai dengan bagian pengeluaran bahan baku. d) Prosedur sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan sederhana sehingga mudah dipahami oleh karyawan.
2. Penetapan risiko a) Perusahaan menghindari Ketidaksesuaian antara Surat Jalan dan atau Surat Penyerahan Barang dengan Surat Pesanan. b) Perusahaan menghindari kekurangan dan kelebihan stok bahan baku. 3. Aktivitas Pengendalian a) Dilakukannya pemeriksaan fisik terhadap barang persediaan di gudang, baik setiap barang yang masuk ke gudang maupun barang yang keluar dari gudang. b) Perusahaan menggunakan formulir-formulir yang bernomor urut cetak sehingga dapat tersusun dengan baik. c) Setiap pengeluaran bahan baku selalu mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. d) Perusahaan menggunakan kartu administrasi persediaan gudang untuk mencatat bahan baku yang datang. 4. Informasi dan komunikasi a) Terjadinya komunikasi yang lancar antar bagian di perusahaan sehingga mendukung tersedianya informasi yang dibutuhkan. b) Transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku pencatatannya dilakukan secara terus-menerus. c) Pencatatan transaksi persediaan bahan baku dilakukan sesuai dengan dokumen dan dicatat sesuai dengan periode waktu dimana transaksi tersebut terjadi. d) Bagian akuntansi membuat laporan keuangan, yang merupakan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. 5. Penindaklanjutan/ pemantauan (Monitoring) a) Setiap periode tertentu dilakukan pemeriksaan/ penilaian terhadap aktivitas perusahaan secara keseluruhan, yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal yang independen.
b) Perusahaan melaksanakan monitoring dengan cara mengamati secara langsung apakah prosedur tentang persediaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, misalnya, membandingkan hasil catatan dan jumlah fisik persediaan bahan baku, hal ini memungkinkan untuk menjaga agar transaksi atas persediaan bahan baku yang benar-benar terjadi dapat dicatat secara akurat, dan diklasifikasikan secara benar pada periode terjadinya dan diungkapkan secara wajar. C. Peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku. Dalam hal ini penelitian yang penulis lakukan di simpulkan bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung terbukti memberikan peranan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku yaitu sebesar 57% dan sisanya sebesar 43% merupakan peranan dari variabel lain yang tidak diamati. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasmita Sariwana Mahasiswa Universitas Widyatama pada tahun 2006 Dengan objek penelitian pada pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Sindangwangi, disimpulkan bahwa variabel peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku terbukti dapat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku.
5.2 Saran Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, dengan tanpa mengurangi segala hormat, penyusun memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan diambil hikmahnya, antara lain sebagai berikut : a. Untuk pihak perusahaan 1. Dalam menerapkan sistem yang ada, sebaiknya pihak-pihak yang terkait perlu diberikan penjelasan dan pelatihan bagi pengolahan data sesuai bidangnya agar dapat menjalankan prosedur dengan lebih baik dan sebagai upaya pengendalian terhadap kekeliruan dan kesalahan. 2. Dalam pendistribusian dokumen perlu pengoptimalan kedisiplinan waktu dan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang ada agar tidak terjadi keterlambatan proses pencatatan. 3. Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan dalam perusahaan harus terus di evaluasi disertai perbaikan. b. Untuk peneliti selanjutnya 1. Dapat memperluas dan menambah jumlah sampel atau responden yang akan diteliti dan melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi. 2. Melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang telah penulis lakukan.