SIDANG FIELD PROJECT. Oleh : Rizki Bahtiar Triatmaja NRP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA INSTALASI TIE BREAKER MCC EMERGENCY 380 VOLT

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III KEBUTUHAN GENSET

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S.

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

ANALISA BEBAN LISTRIK MAKSIMUM DI DERMAGA III UJUNG SURABAYA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

INSTALASI PERMESINAN

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

TEORI LISTRIK TERAPAN

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

Abstrak. Kata Kunci : Power Management, Generator, Load Faktor, LabView.

BAB IV ANALISA. Dalam merancang jaringan listrik suatu bangunan atau area terlebih dahulu

TUGAS AKHIR ANALISA BEBAN LISTRIK DIKAPAL TB BIMA 306 (2 x 1500 HP)

STUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG

AUDIT ENERGI UNTUK MENGETAHUI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA MESIN PEMOTONG PLAT PT. TJAHAJA AGUNG TUNGGAL. Oleh: Rengganis Rizki Nastiti

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3

Pengantar Listrik Kapal

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN POWER MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PADA KAPAL TANKER BERBASIS SOFTWARE LABVIEW

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

RANCANGAN BUS BAR PERANGKAT HUBUNG BAGI (PHB) LISTRIK BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci-prfn.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

PERENCANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR (APLIKASI KAMPUS PROKLAMATOR II UNIVERSITAS BUNG HATTA)

Perancangan Instalasi Listrik Aplikasi Sistem Pemilihan Kabel dan Pemutus pada Proses Pengeboran Minyak dan Gas di Daerah X

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

Oleh Asep Sodikin 1), Dede Suhendi 2), Evyta Wismiana 3) ABSTRAK

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

MODIFIKASI SUPLAI DAYA LISTRIK KATUP GBA01 AA001 SISTEM DISTRIBUSI AIR BAKU RSG-GAS

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

BAB III PERANCANGAN GENSET. Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi

FORM DATA KOMPONEN KAPAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

Pemasangan Komponen PHB Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :

INSTALASI PERMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN

atau pengaman pada pelanggan.

SKRIPSI Studi Analisa Desain Instalasi dan Investasi Sistem Kelistrikan Kapal Penumpang dengan Menggunakan Sistem Busbar Trunking

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan Dunia Industri dan Teknonogi yang semakin pesat, tenaga

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA. Beban listrik pada MDK Platform dihitung dan ditabulasi di bawah. puncak dan minimum yang diperlukan.

IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

BAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung

PARALEL GENERATOR. Paralel Generator

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

BAB IV ANALISA GANGGUAN DAN IMPLEMENTASI RELAI OGS

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN UNIT INSTALASI GENSET DI PT AICHI TEX INDONESIA. DESIGN INSTALLATION UNIT OF GENSET AT PT AICHI TEX INDONESIA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA

BAB IV JATUH TEGANGAN PADA PANEL DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II NO BREAK SYSTEM

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES REPLATING PELAT BAJA PADA BAGIAN LAMBUNG KAPAL TUNDA ANGGADA X MILIK PT. PELINDO III (PERSERO) SURABAYA

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Transkripsi:

SIDANG FIELD PROJECT ANALISIS DISTRIBUSI DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK KAPAL TUGBOAT BIMA 324 (Studi Kasus Pemilihan Kapasitas Pengaman, Luas Penampang Kabel Hantaran, dan Perhitungan Rugi Tegangan) Oleh : Rizki Bahtiar Triatmaja NRP. 6408 030 044 Program Studi Teknik Kelistrikan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Latar Belakang Dalam rangka peningkatan jasa pelayanan pemandu dan penundaan kapal dilingkungan perairan wajib pandu, PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) berupaya memperbaiki tata fasilitas infrastruktur. Salah satu cara untuk meningkatkan jasa penundaan kapal adalah dengan memperhatikan kelayakan kondisi kapal tugboat itu sendiri. Salah satunya adalah kelayakan sistem distribusi listrik pada kapal tugboat. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti besarnya daya motor, luas penampang kabel hantaran, dan kapasitas pengaman sangat menentukan, dikarena hal tersebut yang menunjang keselamatan.

Rumusan Masalah Bagaimana sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324? Bagaimana pembagian sub distribusi beban terpasang di kapal tugboat Bima 324? Apakah pemilihan kapasitas pengaman dan luas penampang kabel hantaran pada sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324 sudah sesuai peraturan BKI 2006? Apakah besar rugi tegangan pada sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324 sudah sesuai peraturan BKI 2006?

Batasan Masalah Membahas sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324. Membahas beban-beban terpasang di subdistribusi pada kapal tugboat Bima 324. Membahas jalur distribusi pada kapal tugboat Bima 324 sampai di subdistribusi

Tujuan Mengetahui sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324. Mengetahui pembagian sub distribusi beban terpasang di kapal tersebut. Menghitung pemilihan kapasitas pengaman dan luas penampang kabel hantaran pada sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324 sesuai peraturan BKI 2006. Menghitung besar rugi tegangan pada sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik di kapal tugboat Bima 324 sesuai peraturan BKI 2006.

Metode Pelaksanaan Start Studi dokumentasi Studi lapangan Pengumpulan data Studi literatur Pengolahan data Studi internet Tidak Perbandingan hasil perhitungan dengan riil Sesuai Kesimpulan End

Pembahasan Sistem Distribusi Sistem Sub Distribusi Pemilihan Kapasitas Pengaman dan Luas Penampang Kabel Hantaran Perhitunganrugi tegangan

Sistem Distribusi Sistem distribusi energi listrik pada kapal Tugboat Bima 324 menggunakan konfigurasi sistem radial. Suplai listrik utama pada kapal Tugboat ini berasal dari dua buah generator utama dan satu buah harbour generator. Dimana kedua buah generator utama tidak bekerja secara parallel melainkan bekerja secara bergantian.

Sistem Sub Distribusi Pada instalasi di kapal tugboat Bima 324 sistem sub distribusi dibagi tiap Deck. Hal ini dilakukan agar saat salah satu sub distribusi pada suatu deck mangalami masalah, sub distribusi pada deck lainnya tidak padam.

Pemilihan Kapasitas Pengaman dan Luas Penampang Kabel Hantaran BKI 2006 2. sirkuit pasokan akhir (volume 4 section 4.H.21) 2.1 Circuit-breaker dengan tombol proteksi motor untuk sirkuit pasokan akhir tunggal yang memilki proteksi overload sendiri, dibolehkan untuk dipasang proteksi short-circuit hanya pada titik masuk. Pada kasus ini, sekering dengan dua tingkat lebih tinggi dari yang diperbolehkan operasional rata-rata peralatan, digunakan untuk peralatan yang bekerja terus menerus. Dalam kasus ini peralatan dengan operasional cepat dan intermitten, arus nominal sekering tidak boleh melebihi 160% dari arus nominal peralatan. Pengaman yang digunakan harus disesuaikan dengan rating arus pada sekering., (lampiran F.2) Untuk penentuan luas penampang kabel hantaran,digunakan tabel 12-6,, volume 4 section 12, BKI 2006.(lampiran F.3) Dalam penentuan kapasitas pengaman, luas penampang kabel hantaran yang aman harus memenuhi ketentuan: (Handout Instalasi Listrik II, 2002) KHA pengaman > I beban nominal KHA peralatan instalasi dan penghantar > KHA pengaman

Pemilihan Kapasitas Pengaman dan Luas Penampang Kabel Hantaran Dari MSB Menuju ke F.O Purifier Pump dengan daya 1650 W dengan tegangan 380V, efisiensi 0,85 dan cosφ 0,85. Inominal = Inominal = Inominal = 3.54 A Pengaman yang dipilih berdasar rating perhitungan arus nominal adalah MCCB 10 A. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi arus start motor yang bisa mencapai 2x arus nominal. Penentuan tersebut Mengacu pada peraturan BKI volume 4 section 4.H.2.1 Untuk menentukan luas penampang kabel yang digunakan dilihat dari BKI 2006. Dengan kapasitas pengaman sebesar 10A, maka luas penampang kabel hantaran yang digunakan adalah ukuran 2,5 mm² (berdasarkan BKI 2006 tabel 12-6) dan jenis kabel yang digunakan adalah H-TPYC.

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada panel MSB beban consumer 380V NAMA BEBAN DAYA (P) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN kw A A A A mm2 mm2 F.O Purifier Pump 1.65 3.13 15 3.54 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 L.O Pump For M/E no. 1 9 17.09 50 19.28 36 H-TPYC 8 H-TPYC 10 L.O Pump For M/E no. 2 9 17.09 50 19.28 36 H-TPYC 8 H-TPYC 10 Sewage Pump 1.5 2.85 15 3.21 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 Air Compressor no. 1 6.6 12.58 15 14.14 25 H-TPYC 2 H-TPYC 6 Bilga Pump 5 9.5 15 10.71 25 H-TPYC 2 H-TPYC 6 S.W Cooling Pump For M/E 5 9.5 15 10.71 25 H-TPYC 4 H-TPYC 6 F.W Cooling Pump For M/E 5 9.5 15 10.71 25 H-TPYC 4 H-TPYC 6 Foam Supply Pump 2.2 4.18 15 4.71 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 F.O Transfer Pump 1.5 2.85 15 3.21 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 Steering Control 2.2 4.18 15 4.71 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 S.W Cooling Pump For AC no. 1 2.2 4.18 15 4.71 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 S.W Cooling Pump For AC no. 2 2.2 4.18 15 4.71 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5 Anchor Winch 45 60.3 125 96.41 200 H-TPYC 35 H-TPYC 120 Capstan 6.5 12.2 50 13.93 25 H-TPYC 8 H-TPYC 6 AC Central 7.5 14.24 60 16.07 36 H-TPYC 4 H-TPYC 10 Navigation Light indicator Panel 0.54 1.36 15 1.44 10 H-TPYC 2 H-TPYC 1.5

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada panel MSB beban consumer 380V/220V NAMA BEBAN DAYA (P) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN kw A A A A mm2 mm2 Air Compressor no. 2 1.65 3.15 15 3.61 10 H-TPYC 1.5 H-TPYC 1.5 Ballast Pump 5 9.5 15 10.92 25 H-TPYC 6 H-TPYC 10 Oily Water Separator 0.4 0.76 15 0.87 10 H-TPYC 1.5 H-TPYC 1 S.W Hydrophore No. 1 2.2 4.18 15 4.81 10 H-TPYC 1.5 H-TPYC 2.5 F.W Hydrophore No. 2 2.2 4.18 15 4.81 10 H-TPYC 1.5 H-TPYC 2.5 Exhaust Ventilation Fan For Sanitary 0.4 1.31 15 2.52 10 L-TPYC 1.5 H-TPYC 1.5 Exhaust Ventilation Fan For Galley 0.75 2.46 15 4.72 10 L-TPYC 1.5 H-TPYC 2.5 Air Conditioner For E.C.R 0.37 2.02 15 2.33 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 E/R Lighting (PS) 2 8.6 15 9.09 20 L-DPYC 2.5 L-DPYC 2.5 E/R Lighting (SB) 2 8.7 15 9.09 20 L-DPYC 2.5 L-DPYC 2.5 Engine Control Console 0.25 1.4 15 1.57 10 L-FPYC 1.5 L-FPYC 1 Exhaust Ventilation Fan For Prove Store 0.4 1.31 15 2.52 10 L-TPYC 1.5 H-TPYC 1 Supply Ventilation Fan For E/R 7.5 14.7 20 18.00 40 H-TPYC 2 H-TPYC 16 Engine Store/Z-Drive/Receptacle 0.35 1.45 15 1.87 10 L-FPYC 1.5 L-FPYC 3.5 Battrey Charge 4.5 20 50 24.06 50 L-DPYC 10 L-DPYC 25 Black Out Signal 0.5 2.28 15 2.67 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1 Battrey Charge For Radio 4.5 20.1 50 24.06 50 L-DPYC 10 L-DPYC 10 Lighting Distribution Panel 8.61 KVA 11.3 15 39.14 50 L-DPYC 25 L-DPYC 16 Galley Panel 3.56 KVA 7.52 20 9.37 20 H-FPYC 4 H-FPYC 4

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada Distribution Lighting Panel (Wheel House) NAMA BEBAN DAYA (P) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN kw A A A A mm2 mm2 1LD1-01 119 0.32 10 0.54 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD2-01 179 0.55 10 0.81 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD3-01 169 0.6 10 0.77 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD4-01 153 0.51 10 0.70 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD5-01 140 0.42 10 0.64 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD6-01 122 0.21 10 0.55 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD7-01 168 0.46 10 0.76 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD8-01 1700 2.5 10 7.73 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 1LD9-01 2975 6.5 10 13.52 20 L-DPYC 2.5 L-DPYC 2.5 1LD10-01 1700 4 10 7.73 10 L-DPYC 2.5 L-DPYC 1.5 1LD11-01 680 2.4 10 3.09 10 L-DPYC 2.5 L-DPYC 1.5 1LD12-01 510 1.3 10 2.32 10 L-DPYC 2.5 L-DPYC 1.5

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada Distribution Lighting Panel (Engine room) NAMA BEBAN DAYA (S) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN VA A A A A mm2 mm2 2LD1-01 119 0.7 10 0.54 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 2LD2-01 340 1.63 10 1.55 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 2LD3-01 306 1.5 10 1.39 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 2LD4-01 4000 5.6 10 18.18 20 L-DPYC 2.5 L-DPYC 2.5

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada Galley panel NAMA BEBAN DAYA (P) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN kw A A A A mm2 mm2 GP-1 0.8 1.25 30 3.09 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 GP-2 0.6 2.48 15 2.32 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 GP-3 0.25 0.7 15 0.82 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 GP-4 0.45 2.02 20 1.74 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 GP-5 0.35 1.2 10 1.15 10 L-DPYC 1.5 L-DPYC 1.5 GP-6-01 2 2.71 10 7.73 10 L-DPYC 2.5 L-DPYC 1.5

Perbandingan kapasitas pengaman dan luas penampang antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada Distribution Navigation Lighting Panel NAMA BEBAN DAYA (P) In PENGUKURAN KAPASITAS PENGAMAN TERPASANG In PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN YANG DIANJURKAN TERPASANG JENIS KABEL YANG DIANJURKAN kw A A A A mm2 mm2 NL-01-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-02-1 40 1.67 6 1.84 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-03-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-04-1 100 4.17 6 4.21 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-05-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-06-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-07-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-08-1 40 1.67 6 1.84 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-09-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-10-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-11-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5 NL-12-1 40 1.67 6 1.83 6 L-DPYCY 2.5 L-DPYCY 2.5

Analisa Dari hasil perbandingan antara pengukuran dan perhitungan dapat diperoleh: (Lihat tabel 4.13-4.18). Pada Tabel 4.13-4.18 di dapat arus pada hasil perhitungan lebih besar dari pada hasil pengukuran. Dari Out going MSB menuju ke Bilga pump dan Ballast pump pengaman yang terpasang tidak memenuhi peraturan BKI 2006 karena rating kapasitas pengaman tidak mencapai dua kali nilai I nominal beban bagi beban kontinu (Lihat tabel 4.1 dan 4.2). Dari tabel pengukuran (Tabel 4.13) out going MSB menuju AC central diketahui bahwa KHA kabel hantaran (H-TPYC 3x 4 mm 2 ) yaitu maksimal 16 A lebih kecil dari kapasitas pengaman sebesar 60 A, pemilihan tersebut tidak memenuhi syarat instalisi lisrik yang aman dikarenakan, seharusnya KHA penghantar > KHA pengaman.

Perhitungan Rugi Tegangan Peraturan yang dipakai adalah Peraturan BKI 2006. Dimana batas maksimal rugi tegangan di kapal terdapat pada perarturan volume 4 section 12 B.2 dan section 4.I.6.5 yang berbunyi sebagai berikut : GENERAL Bagian 12.B-2 2. rating dasar drop tegangan 2.1 Dalam kondisi layanan normal, drop tegangan antara busbar (switchboard utama / darurat) dan konsumen tidak melebihi 6%, atau 10% dalam kasus baterai yang dipasok jaringan 50 V atau kurang. Lampu navigasi tunduk pada persyaratan Bagian 4.I-6.5 NAVIGATION LIGHT lampu navigasi dipasok dari sumber utama tenaga listrik, regangan tegangan pada lampu tidak akan secara permanen menyimpang lebih dari 5% di atas atau di bawah tegangan nominal. Dimana, dalam hal terjadi kegagalan daya listrik utama, lampu navigasi dipasok dari sumber daya listrik darurat, tegangan pada pemegang lampu sementara bisa menyimpang hingga 10% di atas atau di bawah tegangan pengenal.

Perhitungan Rugi Tegangan Dari MSB ke F.O Purifier Pump (1,56kW, 380V, 3,13A, cos φ= 0,85 dan sin φ = 0.53) jenis kabel yang terpasang adalah H-TPYC 3 2 mm² dengan panjang 0,015km. Kemudian dengan melihat tabel katalog kabel(disini menggunakan katalog produk General cable) untuk menentukan harga-harga sebagai berikut: resistansi (R W )= 13,3 Ώ/km induktansi (L) = 0,38 mh/km Maka, ΔV =. In. l(r W cos φ + X L sin φ) =. In. l(r W cos φ + ω.l.sin φ) =. In. l(r W cos φ + 2.π.f.L sin φ) = 3,13 0.015 (13,3 0,85 + 2 3,14 50 0,38 0,53) = 2,03 V Maka persentase rugi tegangannya. % ΔV = 100% % % ΔV = x 100 % = 0,53 % dari tegangan nominal Rugi tegangan Dari MSB ke F.O Purifier Pump sebesar 0,53 % dari tegangan nominal sebesar 380 V. Mengacu pada peraturan BKI 2006 volume 4 section 12.B.2.1 bahwa rugi tegangan maksimal pada suatu jaringan tidak lebih dari 6%, maka saluran Dari MSB ke F.O Purifier Pump termasuk aman,

Perbandingan rugi tegangan antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada panel MSB consumer 380V PENGUKURAN PERHITUNGAN NAMA BEBAN JARAK ARUS (In) Jenis Kabel VOLTAGE DROP ARUS (In) Jenis Kabel VOLTAGE DROP m A V % A V % F.O Purifier Pump 15 3.13 H-TPYC -2 2.03 0.53 3.54 H-TPYC -1.5 2.63 0.69 L.O Pump For M/E no. 1 13.38 17.09 H-TPYC -8 7.83 2.06 19.28 H-TPYC -10 8.83 2.32 L.O Pump For M/E no. 2 13.28 17.09 H-TPYC -8 0.26 0.07 19.28 H-TPYC -10 0.29 0.08 Sewage Pump 13.13 2.85 H-TPYC -2 1.62 0.43 3.21 H-TPYC -1.5 2.09 0.55 Air Compressor no. 1 15 12.58 H-TPYC -2 8.15 2.14 14.14 H-TPYC -6 7.78 2.05 Bilga Pump 8.13 9.5 H-TPYC -2 3.33 0.88 10.71 H-TPYC -6 3.19 0.84 S.W Cooling Pump For M/E 8.75 9.5 H-TPYC -4 3.30 0.87 10.71 H-TPYC -6 3.44 0.90 F.W Cooling Pump For M/E 6.88 9.5 H-TPYC -4 2.60 0.68 10.71 H-TPYC -6 2.70 0.71 Foam Supply Pump 6.25 4.18 H-TPYC -2 1.13 0.30 4.71 H-TPYC -1.5 1.46 0.38 F.O Transfer Pump 14.38 2.85 H-TPYC -2 1.77 0.47 3.21 H-TPYC -1.5 2.29 0.60 Steering Control 26.25 4.18 H-TPYC -2 4.74 1.25 4.71 H-TPYC -1.5 6.14 1.62 S.W Cooling Pump For AC no. 1 10.63 4.18 H-TPYC -2 1.92 0.50 4.71 H-TPYC -1.5 2.48 0.65 S.W Cooling Pump For AC no. 2 11.25 4.18 H-TPYC -2 2.03 0.53 4.71 H-TPYC -1.5 2.63 0.69 Anchor Winch 2.5 85.46 H-TPYC -35 2.48 0.65 96.41 H-TPYC -120 6.79 1.79 Capstan 20 12 H-TPYC -8 8.21 2.16 13.93 H-TPYC -6 10.22 2.69 AC Central 12.5 14.24 H-TPYC -4 7.08 1.86 16.07 H-TPYC -10 6.87 1.81 Navigation Light indicator Panel 8 1.36 H-TPYC -2 0.48 0.22 1.44 H-TPYC -1.5 1.58 0.72

Perbandingan rugi tegangan antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada panel MSB consumer 380V/220V NAMA BEBAN PENGUKURAN PERHITUNGAN JARAK ARUS (In) VOLTAGE DROP ARUS (In) VOLTAGE DROP Jenis Kabel Jenis Kabel m A V % A V % Air Compressor no. 2 21.25 3.15 H-TPYC -2 2.89 0.76 3.61 H-TPYC -1.5 3.80 1.00 Ballast Pump 11.25 9.5 H-TPYC -2 4.62 1.21 10.92 H-TPYC -6 4.51 1.19 Oily Water Separator 12.50 0.76 H-TPYC -2 0.41 0.11 0.87 H-TPYC -1.5 0.54 0.14 S.W Hydrophore No. 1 8.75 4.18 H-TPYC -2 1.58 0.42 4.81 H-TPYC -1.5 2.09 0.55 F.W Hydrophore No. 2 18.75 4.18 H-TPYC -2 3.39 0.89 4.81 H-TPYC -1.5 4.47 1.18 Exhaust Ventilation Fan For Sanitary 20.00 1.31 H-TPYC -2 3.23 1.47 2.52 H-TPYC -2.5 6.21 2.82 Exhaust Ventilation Fan For Galley 18.75 2.46 H-TPYC -2 5.69 2.59 4.72 H-TPYC -4 10.05 4.57 Air Conditioner For E.C.R 5.00 2.15 H-TPYC -2 1.33 0.60 2.33 H-TPYC -1.5 1.65 0.75 E/R Lighting (PS) 11.25 8.6 L-DPYC -1.25 2.57 1.17 9.09 L-DPYC -2.5 1.63 0.74 E/R Lighting (SB) 11.25 12 L-DPYC -1.25 3.59 1.63 9.09 L-DPYC -2.5 1.63 0.74 Engine Control Console 13.75 1.4 L-FPYC -3.5 0.19 0.09 1.34 H-TPYC -1.5 0.49 0.22 Exhaust Ventilation Fan For Prove Store 11.25 1.31 H-TPYC -2 1.75 0.80 2.52 H-TPYC -1.5 3.62 1.64 Supply Ventilation Fan For E/R 10.00 18 H-TPYC -2 2.87 1.31 19.00 H-TPYC -2 3.03 1.38 Engine Store/Z-Drive/Receptacle 17.50 1.45 L-FPYC -3.5 0.25 0.11 1.59 H-TPYC -1.5 0.74 0.34 Battrey Charge 16.88 52 L-DPYC -8 3.35 1.52 45.45 L-DPYC -10 2.93 1.33 Black Out Signal 16.88 2.28 L-DPYC -1.25 1.02 0.47 2.27 L-DPYC -1.5 1.02 0.46 Battrey Charge For Radio 16.88 20.1 L-DPYC -8 1.30 0.59 20.45 L-DPYC -10 1.32 0.60

Perbandingan rugi tegangan antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada panel MSB consumer 380V Nama beban PENGUKURAN PERHITUNGAN JARAK ARUS (In) VOLTAGE DROP ARUS (In) VOLTAGE DROP Jenis Kabel Jenis Kabel m A V % A V % Mast head lt. no. 1 8 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.17 1.67 L-DPYCY -2.5 0.21 0.53 Mast head lt. no. 2 8.5 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.18 1.67 L-DPYCY -2.5 0.23 0.57 Mast head lt. no. 3 9 1.53 L-DPYCY -2.5 0.08 0.19 1.67 L-DPYCY -2.5 0.24 0.60 Horse light 7 4.04 L-DPYCY -2.5 0.16 0.39 4.17 L-DPYCY -2.5 0.47 1.16 Portside light 6 1.53 L-DPYCY -2.5 0.05 0.13 1.67 L-DPYCY -2.5 0.16 0.40 Startboard light 8 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.17 1.67 L-DPYCY -2.5 0.21 0.53 Stern light 9 1.53 L-DPYCY -2.5 0.08 0.19 1.67 L-DPYCY -2.5 0.24 0.60 Nuc light 8.3 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.18 1.67 L-DPYCY -2.5 0.22 0.55 Towing light 8 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.17 1.67 L-DPYCY -2.5 0.21 0.53 Anchor Light 10 1.53 L-DPYCY -2.5 0.09 0.21 1.67 L-DPYCY -2.5 0.27 0.67 Imigration Light 7 1.53 L-DPYCY -2.5 0.06 0.15 1.67 L-DPYCY -2.5 0.19 0.47 Pilot lamp light 8 1.53 L-DPYCY -2.5 0.07 0.17 1.67 L-DPYCY -2.5 0.21 0.53

Perbandingan rugi tegangan antara data yang Perhitungan dengan terpasang pada Galley panel Beban PENGUKURAN PERHITUNGAN Panjang Arus (In) Voltage drop Arus (In) Voltage drop Jenis Kabel Jenis Kabel m A V % A V % Cooking range 4 1.25 L-DPYC -1.5 0.13 0.06 1.36 L-DPYC -1.5 0.15 0.07 Rice Cooker 3 2.48 L-DPYC -1.5 0.20 0.09 2.73 L-DPYC -1.5 0.22 0.10 Electric water boiler 3 0.7 L-DPYC -1.5 0.14 0.06 0.82 L-DPYC -1.5 0.17 0.08 Microwave 5 2.02 L-DPYC -1.5 0.27 0.12 2.05 L-DPYC -1.5 0.27 0.12 Wash macine 7 1.2 L-DPYC -1.5 0.57 0.26 1.15 L-DPYC -1.5 0.54 0.25 Receptacle 3 2.71 L-DPYC -2.5 0.13 0.06 2.27 L-DPYC -2.5 0.11 0.05 Receptacle 3 2.71 L-DPYC -2.5 0.13 0.06 2.27 L-DPYC -2.5 0.11 0.05 Receptacle 5 2.71 L-DPYC -2.5 0.22 0.10 2.27 L-DPYC -2.5 0.18 0.08 Receptacle 6 2.71 L-DPYC -2.5 0.26 0.12 2.27 L-DPYC -2.5 0.22 0.10

Analisa Dari hasil analisa perhitungan drop tegangan melalui perhitungan maupun pengukuran sudah sesuai dengan yang ditentukan oleh BKI 2006, yaitu 6% tidak lebih dari tegangan nominal, sedangkan untuk beban DC seperti navigation light tidak lebih dari 5 % dari tegangan nominal. Untuk rugi tegangan dari hasil perhitungan(inominal dari perhitungan) didapatkan pada MSB menuju consumer 380V rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke capstan yaitu sebesar 2,69 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju L.O pump for M/E no.1 yaitu sebesar 0,08 %. Untuk rugi tegangan dari hasil pengukuran(inominal dari perngukuran) didapatkan pada MSB menuju consumer 380V rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke capstan yaitu sebesar 2,16 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju L.O pump for M/E no.2 yaitu sebesar 0,07 %.

Analisa Rugi tegangan dari hasil perhitungan (Inominal dari perhitungan) didapatkan pada MSB menuju consumer 380V/220V rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Exhaust ventilation fan for galley yaitu sebesar 4,57 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju Oily water Separator yaitu sebesar 0,14%. Rugi tegangan dari hasil pengukuran (Inominal dari pengukuran) didapatkan pada MSB menuju consumer 380V/220V rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Exhaust ventilation fan for galley yaitu sebesar 2,59 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju Engine control consol yaitu sebesar 0,09 %.

Analisa Rugi tegangan dari hasil perhitungan (Inominal dari perhitungan) didapatkan pada Distribution Navigation Lightning Panel, rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Horse light yaitu sebesar 1,16 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju Portside light yaitu sebesar 0,40 %. Rugi tegangan dari hasil pengukuran (Inominal dari pengukuran) didapatkan pada Distribution Navigation Lightning Panel, rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Horse light yaitu sebesar 0,39 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju Portside light yaitu sebesar 0,13 %.

Analisa Rugi tegangan dari hasil perhitungan (Inominal dari perhitungan) didapatkan pada Galley Panel, rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Wash machine yaitu sebesar 0,25 %, sedangkan rugi tegangan terkecil pada out going menuju Receptacle yaitu sebesar 0,05 %. Rugi tegangan dari hasil pengukuran (Inominal dari pengukuran) didapatkan pada Galley Panel, rugi tegangan terbesar pada out going menuju ke Wash machine yaitu sebesar 0,26 %, sedangkan rugi tegangan terkecil sebesar 0,06 % ada empat peralatan yaitu pada out going GP-1 menuju Cooking range, out going GP-3 menuju Electric water boiler, dan dua lainnya dari out going GP-6 menuju Receptacle.

Kesimpulan Sistem distribusi kapal tugboat Bima 324 menggunakan sistem Radial. Sistem distribusi ini mempunyai suatu bentuk / susunan yang sederhana / simple dan logis. Setiap item dari beban adalah disuplai pada rated tegangan melalui kabel yang sesuai dan diproteksi / diamankan dengan peralatan proteksi yang sesuai. Oleh karena itu distribusi sistem radial ini adalah yang paling sesuai di pergunakan di kapal. Sub Distribusi panel di kapal tugboat Bima 324 terbagi berdasarkan deck. Hal ini dilakukan agar saat salah satu sub distribusi pada suatu deck mangalami masalah, sub distribusi pada deck lainnya tidak padam.

Kesimpulan Arus pada hasil perhitungan lebih besar dari pada hasil pengukuran, arus nominal pada perhitungan terbesar terdapat di MSB menuju beban consumer 380V sebesar 241,52A dan terkecil terdapat pada Galley panel sebesar 16,85A.Sedangkan untuk arus nominal pada pengukuran terbesar terdapat di MSB menuju beban consumer 380V sebesar 188,91A dan terkecil terdapat pada Distribution lighting panel engine room sebesar 9,43A.Jika berdasarkan perhitungan dengan rumus yang berlaku kapasitas pengaman dan luas penampang kabel hantaran menurut BKI 2006 tidak sesuai. Tetapi jika ditinjau dari hasil pengukuran kapasitas pengaman dan luas penampang kabel hantaran sudah tergolong aman. Dari hasil perhitungan ( arus nominal dari perhitungan) dan pengukuran (arus nominal dari pengukuran) secara keseluruhan dari sistem distribusi listrik pada kapal tugboat Bima 324

Kesimpulan Rugi tegangan masih tergolong aman karena tidak ada yang melebihi batas maksimal yang ditetapkan oleh BKI. Menurut hasil perhitungan rugi tegangan terbesar pada kapal tugboat Bima 324 yaitu pada beban Exhaust ventilation fan for galley yang terdapat di panel MSB menuju consumer 380V/220V nilainya sebesar 4,57 % (lihat tabel 4.44). Sedangkan rugi tegangan terkecil pada kapal tugboat Bima 324 menurut hasil perhitungan yaitu pada beban Recaptacle yang terdapat di Galley Panel nilainya sebesar 0,05 % (lihat tabel 4.46). Menurut hasil pengukuran rugi tegangan terbesar pada kapal tugboat Bima 324 yaitu juga pada beban Exhaust ventilation fan for galley yang terdapat di panel MSB menuju consumer 380V/220V nilainya sebesar 2,59 % (lihat tabel 4.44). Sedangkan rugi tegangan terkecil pada kapal tugboat Bima 324 menurut hasil pengukuran terdapat empat beban yang terdapat di Galley Panel nilainya sebesar 0,06 % (lihat tabel 4.46).

Terima Kasih