Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN POROS RODA GIGI SEBAGAI PENGATUR GERAK MAJU MUNDUR UNTUK MOBIL HARAPAN

PERANCANGAN SASIS MOBIL HARAPAN DAN ANALISA SIMULASI PEMBEBANAN STATIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.0

PERANCANGAN POROS RODA DEPAN UNTUK MOBIL HARAPAN DAN ANALISA SIMULASI PEMBEBANAN STATIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.0

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Redesain Gearbox Rotary Parkir Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA PERANCANGAN POROS BELAKANG GOKAR LISTRIK

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

TUGAS AKHIR BIDANG PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI MESIN

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERHITUNGAN RODA GIGI

Tujuan Pembelajaran:

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN SOFTWARE DESAIN POROS RODA TRAKTOR TANGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan dan Pembuatan Alat Pengencang dan Pembuka Mur Roda Kendaraan

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB III ANALISIS KASUS

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

Roda Gigi Gear. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi :

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

TRANSMISI RANTAI ROL

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

DESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Roda Gigi

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

TUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI

ANALISIS SIMULASI STRUKTUR CHASSIS MOBIL MESIN USU BERBAHAN BESI STRUKTUR TERHADAP BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN MESIN R. AAM HAMDANI

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

Nana Supriyana 1, Nur Biyanto 2, 1,2

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

A. Penelitian Lapangan

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

Presentasi Tugas Akhir

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT. By : Zeno ( )

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

Transkripsi:

1 ANALISA RODA GIGI SEBAGAI PENGATUR GERAK MAJU MUNDUR UNTUK MOBIL HARAPAN DENGAN MENGGUNAKAN ANSYS 14.0 Alberd Simamora *). IR.M.AKHIR,MT Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tiggi Teknik Harapan Medan 2013 *) E-mail : Simamora-Albert@yahoo.co.id Abstrak Mobil Harapan dibuat sebagai wahana latihan mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas dalam perencanaan yang melibatkan analisa penelitian dan pengembangan dibidang teknik mesin dalam pencapaian SDM yang berkualitas dan profesional.mobil Harapan di desain dengan konsep klasik yang betujuan untuk mengingatkan kita kembali kepada sejarah terciptanya mobil.sebagai penggerak mula, Mobil Harapan menggunakan motor bensin empat langkah satu silinder 150 cc dengan daya 16 HP dan putaran mesin 9500 rpm.mobil Harapan mempunyai panjang 2100 mm, lebar 830 mm, tinggi 1300 mm dengan jarak antara sumbu roda 1200 mm.penulisan skripsi ini bertujuan untuk merencanakan dimensi poros depan sebagai tempat berputarnya roda depan dan melakukan analisa perhitungan terhadap kekuatan poros, serta melakukan analisa beban statik dengan menggunakan perangkat lunak ansys workbench 14.0. diameter poros yang direncanakan adalah 38 mm, panjang 1180 mm, dengan material baja struktural. Besarnya tegangan geser yang direncanakan ( ), tegangan lentur yang direncanakan ( ), dan defleksi poros yang direncanakan ( ) berturut-turut yaitu 1,67 N/mm 2, 202 N/mm 2, 0,39 mm. Berdasarkan hasil simulasi besarnya shear stress, equivalent stress, dan total deformation berturut-turut yaitu 1,67 N/mm 2, 205,21 N/mm 2, 0,37743 mm.secara umum besarnya teganagan geser maksimum, tegangan lentur maksimum, defleksi maksimum yang terjadi masih di bawah tegangan ijin bahan, sehingga masih aman digunakan. Kata kunci : Poros, Diameter, Tegangan Geser, Tegangan Lentur, Defleksi Abstract Hope the car was made as a training vehicle for students to develop creativity in planning involving analysis of research and development in the field of mechanical engineering in the achievement of quality human resources and profesional.mobil Hope in a classic design with a concept that aims to remind us back to the history of the creation of prime movers mobil.sebagai, Hope Car uses a four-stroke gasoline engine cylinder 150 cc with 16 HP power and engine speed 9500 rpm.mobil Hope in length 2100 mm, width 830 mm, height 1300 mm with a wheelbase distance between 1200 mm.penulisan this paper aims to plan dimensions of the front axle as the wheels of the front and analyzing the calculation of the power shaft, as well as static load analysis using software ansys workbench 14.0. planned shaft diameter is 38 mm, length 1180 mm, with structural steel material. The magnitude of the shear stress are planned ( τ ), bending stress is planned ( σ ), and the planned shaft deflection ( δ ) respectively are 1.67 N/mm2, 202 N/mm2, 0.39 mm. Based on the simulation results of the magnitude of shear stress, equivalent stress and total deformation in a row is 1.67 N/mm2, 205.21 N/mm2, 0.37743 common mm.secara teganagan maximum shear magnitude, the maximum bending stress, maximum deflection occurs is still under the allowable stresses of materials, so it is still safe to use. Keywords : Shaft, Diameter, Voltage Slide, Voltage Bending, Deflection Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

2 1. Pendahuluan Latar belakang Kenderaan roda empat secara umum mempunyai beberapa kompoen utama, yaitu : chasis, rangka, body, suspensi, penghasil daya (engine), sistem kemudi, rangkaian penerus daya, roda, dan sistem pengereman. Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi mentransmisikan daya dan putaran dari suatu poros ke poros yang lain. Sebelumnya penulis bersama teman-teman telah selesai membuat sebuah mobil dengan konsep klasik yaitu era pertama kali mobil dibuat dengan mesin empat tak berbahan bakar bensin seperti yang terlihat pada gambar 1.1. terhadap roda gigi tersebut yang disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Ansys 14.0. 1.3. Batasan Masalah Dalam skripsi ini penulis membatasi cakupan bahasan agar tidak terlalu meluas dan lebih terfokus. Dalam hal ini yang menjadi batasan masalah adalah sebagai berikut : 1. Ukuran-ukuran roda gigi diambil dari hasil perancangan. 2. Besar torsi diperoleh dari hasil perancangan poros. 3. Analisys System yang digunakan adalah Static Structural 4. Melakukan analisa pengaruh torsi terhadap tegangan geser (Shear Stress) dan tegangan lentur (Equivalent Stress). 1.4. Tujuan Penulisan Merujuk kepada hal yang telah dibahas pada bagian rumusan masalah dan batasan masalah sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh besarnya tegangan geser (Shear Stress) dan tegangan lentur (Equivalent Stress) akibat momen. 2. TINJAUAN PUSTAKA Gambar 1.1. Mobil hasil karya mahasiswa Teknik Mesin STTH Mobil tersebut menggunakan mesin sepeda motor dengan lima tingkat kecepatan. Untuk meneruskan daya dan putaran yang dihasilkan oleh mesin ke poros roda belakang digunakan rantai (chain) sebagai penerus putaran dan daya yang langsung terhubung ke poros roda belakang. Akibatnya mobil hanya bisa berjalan maju Kemudian dirancanglah roda gigi yang dilengkapi dengan mekanisme pengatur gerak maju dan gerak mundur. Hal inilah yang melatar belakangi penulis melakukan analisa roda gigi tersebut dengan menggunakan perangkat lunak Ansys 14.0. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan skipri ini adalah bagaimana pengaruh momen (torsi) 2.1 Roda Gigi Kita telah mengenal apa yang dinamakan roda gigi.pada sepeda, kendaraan roda dua, mobil, kereta api, pesawat udara, kapal laut, dan semua jenis mesin-mesin perkakas selalu dilengkapi dengan komponenkomponen roda gigi. Dengan adanya komponen-komponen roda gigi ini maka sistem mekanisme mesin dan motor dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Secara umum fungsi dari roda gigi adalah untuk : a. Meneruskan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan. b. Mengubah putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, yaitu dari putaran tinggi ke putaran rendah atau dari putaran rendah ke putaran tinggi. Bisa juga mengubah putaran disini berarti membuat arah putaran poros yang digerakkan berlawanan dengan arah putaran poros penggerak. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2

3 c. Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya oli, minyak tanah, dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini adalah sebagai pompa zat cair. Dalam otomotof dikenal adanya sistem pelumas dengan roda gigi. Rodagigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu : 1. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. 2. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana. 3. Kemampuan menerima beban lebih tinggi. 4. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil. 5. Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar. 2.1.1. Tipe Roda Gigi Berdasarkan dari bentuk (profil) giginya maka roda gigi dapat dibedakan menjadi empat tipe roda gigi : lurus (spur gears), miring (helical gears), kerucut (bevel gears), dan cacing (worm gears). Roda gigi lurus diilustrasikan pada gambar 2.5 yang memiliki gigi sejajar dengan sumbu rotasi dan digunakan untuk mengirimkan gerak dari satu poros ke yang lain (poros sejajar). 3. METODE ANALISA 3.1. Tempat dan Waktu 3.1.1. Tempat Perancangan roda gigi untuk mobil harapan dilakukan di Laboratorium Pengujian Mesin dan Lanoratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan. 3.1.2. Waktu Waktu perancangan dilaksanakan setelah disetujui sejak tanggal pengesahan judul usulan tugas skripsi oleh pihak Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan sampai dengan dinyatakan selesai. 3.2. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk memperoleh teori dan rumus-rumus dari beberapa buku referensi yang diperlukan dalam analisa dengan menggunakan ansys 14.0. 3.3. Pengumpulan Data Data-data yang diperoleh pada analisa roda gigi merupakan data-data dari hasil perancangan roda gigi dan poros roda gigi. Adapun data yang diperoleh dari hasil perancangan adalah sebagi berikut : 1. Mekanisme kerja sistem transmisi Mekanisme kerja sistem transmisi yang direncanakan diilustrasikan pada gambar 3.1. Daya dan putaran dari mesin penggerak ditransmisikan ke roda gigi dengan menggunakan rantai dan sproket. Begitu juga dari roda gigi ke poros roda belakang. Fungsi utama dari roda gigi disini adalah untuk mengatur gerak maju dan gerak mundur. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3

4 Gambar 3.1. Mekanisme kerja sistem transmisi Keterangan gambar : 1. Engine 2. Sproket poros penggerak 3. Rantai transmisi input 4. Sproket input 5. Sproket output 6. Rantai transmisi output 7. Sproket poros roda 8. Roda gigi Gambar 3.2 memperlihatkan ilustrasi roda gigi yang direncanakan. Roda gigi ini dilengkapi dengan tuas pengatur gerak maju-mundur. Tuas tersebut terhubung ke poros output yang dilengkapi dengan silang empat. Gambar 3.2. Roda gigi dengan pengatur gerak majuamundur Gambar 3.3. Roda gigi gerak maju Disini putaran roda gigi nomor 1 yang melalui poros A diteruskan ke roda gigi nomor 2 pada poros B. Putaran pada poros B kemudian diteruskan ke poros D melalui roda gigi nomor 3 ke roda gigi nomor 4. Pada keadaan yang sama, roda gigi nomor 5 juga meneruskan putaran ke roda gigi nomor 6 pada poros C yang berfungsi sebagai pembalik arah. Disini poros C tidak ikut berputar bersamaan dengan roda gigi. Kemudian putaran roda gigi nomor 6 diteruskan ke roda gigi nomor 7. Namun roda gigi nomor 7 ini tidak ikut berputar bersama poros D. Kemudian apabila silang empat berada pada posisi roda gigi nomor 7 seperti pada gambar 3.4, maka yang terjadi adalah gerakan mundur. Disini putaran roda gigi nomor 1 yang melalui poros A diteruskan ke roda gigi nomor 2 pada poros B. Putaran pada poros B kemudian diteruskan ke poros C melalui roda gigi nomor 5 ke roda gigi nomor 6. Roda gigi nomor 6 berfungsi sebagai pembalik arah. Pada keadaan yang sama, roda gigi nomor 3 juga meneruskan putaran ke roda gigi nomor 4 pada poros D. Namun roda gigi nomor 4 tidak ikut berputar bersama poros. Kemudian putaran roda gigi nomor 6 diteruskan ke roda gigi nomor 7. Apabila silang empat tersebut berada pada posisi roda gigi nomor 4 seperti pada gambar 3.3, maka yang terjadi adalah gerakan maju. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4

5 Pemodelan poros dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Autocad 2013. Hasil pemodelan roda gigi dan porosnya diberikan pada gambar 4.1. Gambar 3.4. Roda gigi gerak mundur 2. Ukuran roda gigi Diameter pitch roda gigi : d 1 = 55 mm d 2 = 110 mm d 3 = 75 mm d 4 = 150 mm d 5 = 30 mm d 6 = 60 mm d 7 = 135 mm Modul, m = 2,5 mm Jumlah gigi roda gigi : z 1 = 22 buah z 2 = 44 buah z 3 = 30 buah z 4 = 60 buah z 5 = 12 buah z 6 = 24 buah = 54 buah z 7 Kelonggaran (clearance), c = 0,625 mm Tinggi Kepala (addendum), a = 2,5 mm Tinggi kaki (dedendum), b = 3,125 mm Tinggi keseluruhan gigi, h t = 5,625 mm Tebal nominal gigi, t = 3,925 mm Lebar permukaan, w = 23,31 mm 3. Ukuran poros roda gigi d A = 24 mm d B = 28 mm d C = 28 mm d D = 36 mm 4. Torsi pada poros = 80385 N.mm = 152879,04 N.mm = 315313,02 N.mm SIMULASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembuatan Modeling (a) (b) Gambar 4.1. Hasil pemodelan : (a) poros input, (b) poros output 4.2. Simulasi Menggunakan Ansys Workbench 14.0 4.2.1. Membuka Ansys Workbench 14.0 Untuk membuka Ansys Workbench 14.0 dimulai dengan mengklik start menu Ansys Workbench. Tampilan layar pembuka Ansys 14.0 dan tampilan jendela kerja Workbench secara berurutan diberikan pada gambar 4.2 dan 4.3. 4.2.2. Engineering Data Engineering Data adalah fitur yang bertujuan untuk menentukan jenis material yang digunakan pada objek yang akan dianalisa. Jenis material yang digunakan pada roda gigi dan porosnyaadalah Struktural Steel. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5

6 Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah dengan mengklik dua kali pada Engineering Data Structural Steel Return to Project. Maka akan muncul outline seperti pada gambar 4.5 dan gambar 4.6. Meshing merupakan bagian integral dari simulasi rekayasa dibantu proses komputer. Meshing mempengaruhi akurasi, dan kecepatan konvergensi dari solusi. Pemberian meshing pada benda kerja dilakukan dengan cara : Klik Mesh Generate Meshing Hasil meshing diberikan pada gambar 4.10 Gambar 4.5. Outline of General Materials Gambar 4.10. Hasil meshing : 4.2.5. Analisys Model Gambar 4.6. Propertis material 4.2.3. Menentukan Geometry Fitur Geometry adalah fasilitas yang diberikan Ansys Workbench yang bertujuan untuk mendesain sebuah model yang akan dianalisa. Dalam kasus ini model didesain dengan menggunakan perangkat lunak Autocad 2013. Yang dilakukan untuk menampilkan hasil pemodelan tersebut adalah : Mengklik kanan pada Geometry Import Geometry Browse Pilih Geometry yang sudah di desain menggunakan Autocad 2013. Seperti yang diberikan pada gambar 4.7. 4.2.4. Meshing Analisys model akibat momen terdiri dari Equivalent Stress danshear Stress. Langkah langkah yang dilakukan adalah : 1. Memberikan Force Klik kanan pada Static Structural (A5) Pilih Force Klik Surface Define by Vektor Magnitude isikan 80385 N.mm untuk profil poros input, dan 313513,02 N.mm untuk profil poros output. Hasil pemberian beban diberikan pada gambar 4.11 Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6

7 (a) (b) Menentukan Solution Klik kanan pada Solution (A6) Insert Equivalent Stress danshear Stress. Seperti diberikan pada gambar 4.13. Gambar 4.13. Pengaturan solution 2. Melihat hasil simulasi (Solve) Untuk melihat hasil simulasi klik Solve Hasil simulasi yang memperlihatkan Shear Stressdiberikan pada gambar 4.14. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 7

8 (a) (a) (b) Gambar 4.14. Shear Stress : (a) profil poros input, (b) profil poros output (b) Gambar 4.15. Equivalent Stress : (a) profil poros input, (b) profil poros output Hasil simulasi yang memperlihatkan Equivalent Stressdiberikan pada gambar 4.15. (a) Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 8

9 4.3. Pembahasan Berdasarkan hasil simulasi menggunakan Ansys Workbenchtegangan geser maksimum yang terjadi akibat gaya pada poros input seperti yang diberikan gambar 4.14 (a) yaitu sebesar 30,01 MPa atau 3,01 kg/mm 2. Harga ini masih dibawah harga tegangan ijin (b) bahan yaitu sebesar 3,01 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 3,02 kg/mm 2. Tegangan geser maksimum yang terjadi akibat gaya pada poros output seperti yang diberikan gambar 4.14 (b) yaitu sebesar 35,1 MPa atau 3,51 kg/mm 2. Harga ini di bawah harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 4,83 (c) kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 3,51 kg/mm 2. Tegangan lentur maksimum yang terjadi akibat gaya pada poros input seperti yang diberikan gambar 4.15 (a) yaitu sebesar 251,59 MPa atau 25,15kg/mm 2. Harga ini masih dibawah harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 58 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 27 kg/mm 2. (d) Tegangan lentur maksimum yang terjadi akibat momenpada poros input seperti yang Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 9

10 diberikan gambar 4.15 (b) yaitu sebesar 268,36 MPa atau 26,836kg/mm 2. Harga ini masih di bawa harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 58 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 27 kg/mm 2. 5.1. Kesimpulan Dari hasil simulasi menggunakan perangkat lunak Ansys Workbench 14.0, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tegangan geser maksimum yang terjadi akibat momen pada poros input yaitu sebesar 30,01MPa atau 3,01kg/mm 2. Harga ini masih dibawah harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 3,01kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 3,02 kg/mm 2. 2. Tegangan geser maksimum yang terjadi akibat momen pada poros output yaitu sebesar 35,1 MPa atau 3,51 kg/mm 2. Harga ini jauh melebihi harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 4,83 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 3,51 kg/mm 2. 3. Tegangan lentur maksimum yang terjadi akibat momen pada poros input yaitu sebesar 251,59 MPa atau 25,15 kg/mm 2. Harga ini masih dibawah harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 27 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 58 kg/mm 2. 4. Tegangan lentur maksimum yang terjadi akibat momen pada poros input yaitu sebesar 268,36 MPa atau 26,836 kg/mm 2. Harga ini sangat jauh melebihi harga tegangan ijin bahan yaitu sebesar 58 kg/mm 2. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 27 kg/mm 2. 5.2. Saran 1. Untuk pengembangan lebih lanjut, akan lebih baik jika dilakukan analisa kekuatan poros pada kondisi beban dinamis 2. Bagi yang ingin melakukan pabrikasi, akan lebih baik jika beban yang akan diterima pegas ditinjau ulang. Jika diameter poros yang direncanakan tidak Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 10

11 sesuai dengan kondisi yang ada, maka diameter poros yang dipakai harus lebih besar dari yang direncanakan. Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 11