BAB IV ANALISIS STRATEGI DAN METODE DAKWAH KH MUSLIHUDDIN ASNAWI DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI DESA SIDOREJO KEC.SEDAN KAB. REMBANG.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB IV ANALISIS PERAN KIAI DALAM MEMBINA AHLAK REMAJA MUSLIM PUTUS SEKOLAH. A. Analisis Peran Kiai dalam Membina Ahlak Remaja Muslim Putus

BAB IV ANALISIS METODE CERAMAH K.H. ASRORI AL-ISHAQI TENTANG DZIKIR DALAM REKAMAN HAKEKAT DZIKIR SERI 1-5

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

Pendidikan Agama Islam

BAB IV METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM PENYAMPAIAN MATERI DAKWAH DI MASJID AD- DU A KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Metode Dakwah Mujadalah di Masjid Ad-du a

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB IV ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN DAKWAH DEWAN PENGURUS PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (DPD PITI) TERHADAP KOMUNITAS ETNIS TIONGHOA

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. hidup umat beragama. Tetapi berlaku bagi seluruh pemeluknya, dakwah berarti

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dikemukakan

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB V PENUTUP. pengetahuan hampir di semua bidang keilmuan. Dia juga memilki pengetahuan luas

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Adapun berkarakter diartikan sebagai berkepribadian, berperilaku,

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sering menjadikan manusia putus asa. Persoalan-persoalan tersebut. dari adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Figur Kyai dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Secara. 10,629 dengan = 1,649. Jadi > dengan tingkat

Ramah adalah sesuatu yang berhubungan dengan senyum dan sapaan hangat.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan degradasi moral. Mulai dari tidak menghargai diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Keberlanjutan generasi manusia sedikit banyaknya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Maka

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

Transkripsi:

70 BAB IV ANALISIS STRATEGI DAN METODE DAKWAH KH MUSLIHUDDIN ASNAWI DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI DESA SIDOREJO KEC.SEDAN KAB. REMBANG. 4.1 Analisis Strategi Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi. Pada dasarnya kondisi sosial, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan suatu umat akan menentukan tingkat taraf hidup, kebutuhan dan kesadaran akan pentingnya kualitas hidup yang sesuai dengan norma-norma agama. Kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan di desa Sidorejo kecamatan Sedan, tidak terlepas dari keadaan sosial geografis wilayah kecamatan Sedan kabupaten Rembang itu sendiri.yang kebanyakan masyarakatnya adalah seorang petani, pengusaha konveksi, pedagang dan pengrajin batu bata. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai macam keunikan dan perbedaan, baik itu perbedaan hal pola pikir ataupun tingkah laku. Dan manusia juga diberi kesempurnaan hati dan akal pikiran yang membedakan dengan makhluk Allah lainnya. Namun Allah juga memberikan manusia nafsu yang membuwat manusia itu sendiri berbuwat khilaf atau salah. Oleh karena itu, tugas seorang da i adalah memberi nasehat dan mengajak ke jalan yang benar, dengan cara memberikan nasehat yang baik kepada mad u. Dalam memberikan informasi tentang ajaran Islam, dakwah merupakan tugas suci bagi setiap muslim dalam rangka pengabdian kepada Allah Swt. Dan dalam melaksanakan dakwah perlu memperhatikan format, dan cara penyampaiannya, agar dakwah dapat diterima oleh pendengar.

71 Pada dasarnya dakwah itu sangat penting bagi kehidupan umat manusia, supaya mereka tetap berpegang pada hukum-hukum dan ajaran Islam, dan berperilaku yang tidak menyimpang. Dakwah sebagai suatu proses penyampaian risalah kebenaran menuju kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, yang berdasarkan jalan Allah yang merupakan suatu hal yang pelaksanaannya sangat bergantung dengan strategi. Karena suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tidak akan mungkin terlaksana tanpa adanya sebuah strategi. Strategi dakwah yang baik adalah strategi dakwah yang mampu mengikuti perkembangan zaman, dan mampu menjadi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi. Maka dari itu diperlukan strategi untuk mencapai kelancaran suatu dakwah yang diinginkan. Dari strategi itu pula akan menghasilkan suatu metode. Karena pada dasarnya strategi yang baik adalah strategi yang bisa menghasilkan suatu metode yang baik pula. Sedangkan metode merupakan suatu hal yang penting yang harus ada di dalam pelaksanaan kegiatan. Yaitu untuk memberikan kemudahan dalam mencapai suatu tujuan dakwah. Metode yang kurang tepat seringkali mengakibatkan gagalnya suatu aktivitas. Strategi dakwah tidak hanya diperuntukkan bagi para da i (perorangan) yang mentabligkan ajaran Islam, melainkan juga oleh suatu organisasi atau lembaga keislaman dalam upaya menjadikan dirinya (organisasi/lembaga) sebagai alat dakwah yang efektif dan efisien.maka dari itu sebagai seorang Kiai, KH. Muslihuddin Asnawi mengemban amanat

72 untuk berjuang di jalan Allah. Yaitu harus menggerakkan pola strategi sebagai tempat merealisasikan gagasan-gagasan dan memajukan masyarakat Islam yang berakhakul karimah. Strategi dakwah Islam sebaiknya dirancang untuk lebih memberikan tekanan pada usaha-usaha pemberdayaan umat. Baik pemberdayaan ekonomi, politik, budaya maupun pendidikan. Karena itu, strategi yang perlu dirumuskan dalam berdakwah perlu memperhatikan asas-asas sebagai berikut: Pertama, asa filosofis. Asas ini erat hubungannya dengan perumusan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses aktivitas dakwah. Kedua, asas kemampuan dan keahlian, yaitu adalah da i. Ketiga, asas sosiologis. Asas ini membahas tentang persoalan-persoalan yang berhubungan dengan situasi dan kondisi masyarakat obyek dakwah. Misalnya situasi politik, ekonomi, keamanan, dan kehidupan beragama. Keempat, asas psikologis. Merupakan asas yang membahas tentang aspek kejiwaan manusia untuk memahami mad u agar aktivitas dakwah berjalan dengan baik. Kelima, asas efektif dan efisien. Hal ini merupakan penerapan prinsip ekonomi dalam dakwah. Yaitu pengeluaran sedikit untuk mendapat penghasilan yang semaksimal mungkin. Yang setidak-tidaknya seimbang antara tenaga, pikiran, waktu dan biaya dengan hasil pencapaian (Syukir, 1983 : 32-33). Sebelum melaksanakan dakwah, seorang da i dituntut untuk selalu memperhatikan keadaan disekitarnya (kondisi mad u). Dengan begitu, seorang da i bisa mengira-ngira bagaimana metode dakwah yang akan digunakan dalam dakwahnya. Karena kondisi suatu masyarakat atau

73 perkembangan akhlak suatu masyarakat tidak ditentukan dari banyaknya bangunan Musholla ataupun masjid. Melainkan juga harus melihat dari sisi lain, seperti kehidupan sosial, pendidikan, dan perekonomian. Disini menurut penelitian penulis, bahwa KH. Muslihuddin Asnawi dalam menjalankan dakwahnya menggunakan pendekatan yang bisa diterima oleh berbagai macam kalangan. Dalam menyampaikan dakwahnya, beliau menyesuaikan diri dengan umat yang dihadapinya. Selain itu dakwahnya juga disampaikan secara lugas dan mudah dipahami oleh mad u. Tetapi untuk menyadari akan fungsinya sebagai pengemban risalah suci, maka seorang da i haruslah mempunyai karakter sifat, sikap, tingkah laku maupun kemampuan diri untuk menjadi seorang publik figur dan teladan bagi mad unya. Bagaimanapun juga seorang da i akan menyeru manusia ke jalan Allah. Maka, haruslah seorang da i senantiasa membekali diri dengan akhlak-akhlak serta sifat terpuji lainnya, seperti : berilmu, beriman, bertakwa, ikhlas, tawadlu, amanah, sabar dan tabah. Dengan begitu mad u akan mendengarkan, memperhatikan, dan mencerna pesanpesan yang disampaikan oleh da itersebut. Sasaran yang hendak dicapai oleh penyelenggara dakwah (da i) hendaknya merupakan jawaban terhadap persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Atas dasar itu pula, sasaran dan strategi dakwah ditentukan, haruslah dapat diidentifikasikan masalah-masalah apa yang tengah dihadapi oleh masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh, bila mana dapat diidentifikasikan bahwa persoalan-persoalan yang sangat mendesak adalah soal sandang pangan. Misalnya dengan meletakkan strategi dakwah

74 pada bidang sosial ekonomi, tentulah akan mendapatkan tanggapan dan perhatian yang positif dari masyarakat. Apabila usaha-usaha dalam rangka dakwah itu telah mendapatkan simpati masyarakat, maka terbukalah jalan bagi usaha-usaha dakwah yang lebih meningkat lagi. Sehingga secara tahap demi tahap masyarakat dapat digerakkan dan dibawa ke arah tujuan dakwah. Melihat desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang yang menghadapi perkembangan seperti sekarang ini, pasti akan mempengaruhi pola kehidupan sosial kemasyarakatan. Tetapi untuk menghindari hal-hal yang dapat membawa Islam pada pola ketertinggalan, KH. Muslihuddin Asnawi dengan strategi dan metode dakwahnya berusaha mengimbangi dengan pembangunan. Seperti malalui pendidikan agama dan dakwah Islamiyahnya. Dan dibarengi pula dengan usaha membangun masyarakat dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan budaya. Keberadaan dan kehadiran KH. Muslihuddin Asnawi sebagai figur ulama yaitu tujuan utamanya adalah amar ma ruf nahi munkar, mengembangkan akhlak, dan memajukan masyarakat Islam. Selain itu KH.Muslihuddin Asnawijuga mempunyai tujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan manusia yang bertakwa kepada Allah, cerdas, terampil, tentram, adil dan sejahtera. Dalam dakwahnya seorang da i biasanya menginginkan dakwahnya itu berhasil sesuai dengan tujuannya. Maka dari itu, pelaksanaan dakwah perlu adanya perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan strategi dakwah yang digunakan KH. Muslihuddin Asnawi adalah sebagai berikut:

75 1. Strategi Pendidikan Perspektif Dakwah. Pendidikan secara luas adalah sebagai upaya mengubah orang dengan pengetahuan tentang sikap dan perilakunya sesuai dengan kerangka nilai tertentu. Maka dengan demikian, pendidikan Islam identik dengan dakwah Islam. Jadi, selayaknya setiap muslim adalah da i sekaligus pendidik. Pendidikan merupakan peranan penting dalam mengembangkan akhlak. Kegiatan yang diadakan oleh KH. Muslihuddin Asnawi dengan mendirikan sarana pendidikan yaitu: mendirikan RA, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah dan Tahassus. Pendidikan tersebut dibawah pengawasan KH. Khaizul Malih, yang di dalamnya terdapat kurikulum umum dan agama Islam. Dalam strategi ini KH. Muslihuddin Asnawi mengadakan pengajaran dengan tujuan supaya anak-anak di desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang bisa mendapatkan pendidikan agama Islam sebagai bekal menghadapi arus globalisasi yang dapat merusak akidah Islam. 2. Strategi Pengembangan Kebudayaan Islam. Strategi pengembangan kebudayaan Islam KH. Muslihuddin Asnawiyaitu dengan mengadakan kesenian rebana untuk mengembangkan dan mempertahankan kesenian Islam yang hampir tersgeseroleh kesenian-kesenian modern.

76 4.2 Analisi Metode Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi KH. Muslihuddin Asnawi merupakan seorang kiai yang pandai mengemas metode dakwah sesuai dengan lingkungan. Beliau juga merupakan sosok ulama yang tegas dalam mengutarakan pendapat agar sesuai dengan perkembangan zaman. Karena Islam tidak bersifat statis tetapi fleksibel sesuai dengan perkembangan zaman. Dan ajarannya tidak berhenti pada satu titik tetapi terus maju sejalan dengan perkembangan manusia. Sedangkan dalam dakwah jika menginginkan hasil yang maksimal dan mengarah pada sasaran yang tepat sesuai dengan tujuan dakwah, maka tidak terlepas dari metode dakwah. Karena metode dakwah merupakan bagian dari unsur-usur dakwah. Dimana metode adalah cara bekerja guna mencapai satu tujuan. Dalam berdakwah KH.Muslihuddin Asnawi lebih banyak menggunakan pendekatan pendekatan humanis (kemanusiaan). Artinya dalam berdakwah, KH.Muslihuddin Asnawi lebih banyak menyentuh bukan menyinggung, mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ibarat mencubit tapi tidak terasa sakit. Dalam berdakwah KH.Muslihuddin Asnawi juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami, karena tujuan utama dalam berdakwah adalah pesan dakwah harus mengena kepada sasaran (mad u).

77 Dari hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa metode yang digunakan KH. Muslihuddin Asnawi adalah sebagai berikut : 1. Metode Ceramah. Dalam melaksanakan dakwahnya KH. Muslihuddin Asnawi sering menggunakan metode ceramah. Yaitu dengan menerangkan materi dakwah kepada mad udengan penuturan atau lisan.dengan tujuan supaya mad u menangkap dan mengerti isi yang disampaikan. Metode ceramah yang digunakan merupakan metode ceramah ynag berbentuk mau idlah hasanah. Dimana menurut Ali Mustofa Ya kub adalah ucapan yang berisi nasihat-nasihat yang baik, dimana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya atau argumen-argumen yang memuaskan, sehingga pihak audiens dapat menerima dan membenarkan apa yang disampaikan oleh da i. KH. Muslihuddun Asnawi dalam ceramahnya tidak menginginkan adanya paksaan, intimidasi atau bentuk kekerasan lainnya. Akan tetapi beliau menginginkan kesadaran akan hati nurani para mad u untuk mengikuti dan menerima ajaran beliau. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah KH. Muslihuddin asnawi yaitu sebagai berikut: a. Kelebihan metode ceramah KH. Muslihuddin Asnawi yaitu bahwa dalam berceramah beliau dapat menghidupkan suasana. Artinya, bisa menghidupkan suasana yang tenang dan nyaman. Sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh mad u. Terbukti

78 dengan antusiasnya mad u untuk mengikuti dan mencermati setiap materi yang beliau sampaikan. b. Kekurangan dari metode ceramah yaitu terletak pada pendokumentasiannya. Karena mad u hanya berperan sebagai pendengar yang baik, tanpa peduli terhadap dokumentasi dari dakwah beliau. Hal ini terbukti dengan sulitnya ditemukan hasil dokumentasi dari dakwah-dakwah beliau. Selain itu, metode ceramah yang beliau gunakan hanya terjadi satu arah. 2. Metode tanya jawab. Metode tanya jawab ini digunakan oleh KH. Muslihuddin Asnawi pada saat mengisi pengajian ibu-ibu pada hari jumat. Metode ini bertujuan sepaya mad u lebih faham/mengetahui tentang apayang disampaikan oleh da i. 4.3 Pendukung dan Penghambat Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi. Hampir setiap lembaga dakwah atau organisasi dalam menjalankan aktivitas dakwahnya tidak luput dari kekurangan dan kelebihan. Demikian juga dengan dakwah KH. Muslihuddin Asnawi yang secara langsung bersinggungan dengan masyarakat yang memiliki budaya. 1. Hambatan Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi. Hambatan dakwah terjadi karena adanya permasalahanpermasalahan yang ditemukan di lapangan. Suatu masalah muncul karena adanya suatu peristiwa atau kejadian. Begitu pula dalam pelaksanaan dakwah tidak terlepas dari permasalahan yang dapat menghambat tujuan yang hendak dicapai. Adapun permasalahan

79 dakwah yang menghambat tujuan dakwah KH. Muslihuddin Asnawi adalah: a. Hambatan dari metode ceramah yaitu sikap mad u yang bersifat pasif. Maksudnya mad u hanya menjadi pendengar, dan tidak banyak bertanya. b. Dari metode tanya jawab, hambatan bagi seorang kiai yaitu pemanfaatan waktu yang kurang afektif. Jika antara da i dengan mad u terjadi perbedaan pendapat, maka untuk menyelesaikannya memakan waktu yang cukup lama. c. Fanatisme terhadap peninggalan budaya nenek moyang yang sudah mengakar pada masyarakat desa sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang. d. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan agama Islam. e. Sikap masyarakat yang mudah terpengaruh dengan perkembangan kebudayaan. Dampak positifnya yaitu memberikan pengetahuan serta komunikasi menjadi lancar. Sedangkan dampak negatifnya yaitu menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, terjalinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, dan maraknya pergaulan bebas. f. Kurang sesuainya metode dakwah yang digunakan oleh da i, sehingga materi yang disampaikan tidak mempunyai pengaruh pada sasaran dakwah. Bahkan tidak mendapatkan tanggapan yang serius oleh mad u.

80 g. Da i kurang mengetahui sejauh mana mad u telah menguasai bahan ceramahnya. h. Mad u kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh da i. Maka dari itu diharapkan da i dapat memberikan penjelasan.untuk itu da i dituntut selalu memperhatikan pemilihan metode dakwah yang sesuai agar tujuan dakwah dapat tercapai. 2. Pendukung Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi. a. Kepribadian da i, baik dari sifat maupun sikap yang dimiliki da i itu sendiri. Yang secara sikap yaitu seperti: (berakhlak mulia, berwibawa, tanggung jawab, dan berpengetahuan yang cukup). Sedangkan dari sifat yaitu: (tulus dan ikhlas dalam menyampaikan ajaran Islam, dan tidak terlalu mementingkan kepentingan pribadi, beriman kepada Allah, ramah dan penuh pengertian, tawadlu atau rendah diri, sederhana, jujur, sabar, dan memiliki jiwa yang toleran) b. Dalam metode ceramah, bisa dilaksanakan dengan cepat. Karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan/materi yang banyak. c. Dapat melatih para pendengar/mad u untuk menggunakan pendengarannya dengan baik, sehingga mad u dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.