BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS INTERNET PADA SMA NEGERI 87 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Proses penguasaan suatu konsep di dalam upaya memperkaya informasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BAB I PENDAHULUAN. mengakses materi pelajaran setiap saat. e-learning semakin mudah untuk dibuat

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BAB 1 PENDAHULUAN. muka di kelas yang sudah menjadi rumus umum dalam pendidikan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN KEANEKARAGAMAN JENIS LORANTHACEAE PADA FAMILI ANACARDIACEAE SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS MOODLE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge Management adalah sistem yang diciptakan agar knowledge

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN E-LEARNING

Chapter 01. UNTAD Webinar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING (MOODLE)

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahdawi Firmansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

Panduan Penggunaan. Elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa. M. Rezeki Muamar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB 1 PENDAHULUAN. anak dan orangtua pun sudah tidak asing dengan internet tersebut. Dikarenakan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2010 (TAHUN PERTAMA)

LAMPIRAN 1 KUESIONER GURU. ini adalah untuk mengumpulkan data guna mengetahui hubungan antara minat belajar

MENJADI TEACHER JAMAN NOW

Open Source Bagi Guru-Guru SMK di Kabupaten Kulon Progo.

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peran dan pemanfaatan teknologi informasi semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan dengan teori teori melainkan

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO

BAB 1 PENDAHULUAN. ruangan kelas dan mencatat apa yang diberikan oleh guru atau dosen untuk

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM

Studi Kasus SMAN 2 Tanjungpinang BAB I

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

JAUH PA D A P E R G U R UAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. metode efektif, dan persiapan yang lebih singkat. E-Learning merupakan salah satu

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat suatu pekerjaan. Terutama Indonesia pada saat sekarang ini masih

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. Beberapa tahun yang lalu, siswa hanya terfokus pada kegiatan belajar selama kurang lebih 5 jam sehari di sekolah. Namun saat ini siswa masih mengikuti kelas bimbingan belajar, praktik ekstrakulikuler dan kelas bahasa asing di luar sekolah. Patut dipertanyakan, alasan orangtua mengirimkan anaknya ke sekolah jika hanya membawa anaknya ke kelas bimbingan belajar untuk mempelajari topik yang sama. Kondisi tersebut menandakan bahwa praktik pengajaran di sekolah yang belum efektif sepenuhnya. Oleh karena itu, dunia pendidikan memerlukan alternatif baru untuk menjawab tantangan tersebut. Dibutuhkan teknologi yang dapat menyediakan pendidikan yang cepat pengadaannya, lebih efektif, dan memerlukan persiapan yang lebih singkat. E- learning (Electronic Learning) dapat menjawab semua tantangan tersebut. Di Indonesia, e-learning telah merambah dalam dunia akademis. Universitas Terbuka telah menyediakan beberapa tutorial secara online. Institut Teknologi Bandung (ITB) pun telah menawarkan sejumlah pelajaran online learning melalui Open Learning System (OLSys). Universitas Petra, Universitas Gajah Mada, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Pelita Harapan telah memberikan pula beberapa pelajaran dalam bentuk e-learning. Lebih lanjut, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Pustekkom) Depdiknas juga telah mengeluarkan beberapa mata pelajaran yang berbentuk multimedia, yang ditujukan untuk pelajar SMU.

2 Meningkatnya penggunaan internet sekitar 100% setiap tahun memberikan andil cukup besar dalam kemajuan penggunaan e-learning. Teknologi internet telah menunjukkan kemajuan di beberapa kota besar, dimana telah tersedia layanan internet broadband yang memungkinkan transfer data secara singkat. SMA Negeri 87 Jakarta yang berlokasi di Jl. Mawar no.2 Rempoa Jakarta Selatan, memiliki siswa dengan jumlah 820 orang dan jumlah guru 50 orang. Sebagai sekolah negeri, SMA Negeri 87 Jakarta adalah organisasi non-profit atau organisasi nirlaba, karena merupakan organisasi yang berorientasi kepada pelayanan publik khususnya dalam bidang pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat umum, SMA Negeri 87 Jakarta seharusnya mampu memberikan pendidikan yang berkualitas dan menanamkan budi pekerti yang luhur kepada siswa-siswinya. Karena prestasi dan tingkah laku siswa dan siswi-nya merupakan indikator bagi kualitas pendidikan di SMA Negeri 87 Jakarta. Beberapa tahun terakhir merupakan masa yang cukup sulit bagi siswa sekolah karena standar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang semakin meningkat. Pada tahun 2008 ini, standar kelulusan telah mengalami peningkatan dari 5.00 menjadi 5.25. Sedangkan salah satu misi SMA Negeri 87 Jakarta adalah menjadi salah satu SMA Negeri dengan hasil UAN tertinggi di Jakarta. Untuk mewujudkan misi tersebut perlu dilakukan langkah-langkah pengembangan dan inovasi dalam sistem belajar mengajar di SMA Negeri 87 Jakarta. Selama ini proses belajar mengajar yang berlangsung di ruang kelas merupakan satu-satunya metode pendidikan yang dilakukan di SMA Negeri 87 Jakarta. Dan sistem pembelajaran pasif lebih dominan dibandingkan dengan metode belajar aktif, dimana guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas dan para siswa hanya mendengar dan menyalin bahan materi. Waktu belajar di ruang kelas untuk setiap mata pelajaran adalah

3 rata-rata 2 jam pelajaran per minggu. Sedangkan jumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh para siswa adalah 13 mata pelajaran. Akibatnya siswa tidak dapat memahami lebih dalam mengenai suatu materi pelajaran, jika hanya mengandalkan proses belajar di ruang kelas. Selain itu, waktu belajar yang terbatas mengurangi waktu bagi guru dan siswa untuk melakukan diskusi dan bertukar pikiran. Siswa memperoleh contoh-contoh kasus dan soal yang kurang variatif. Dan waktu belajar setiap harinya berakhir pada pukul 15.00, juga memberi kemungkinan kecil bagi para siswa untuk mengikuti bimbingan belajar tambahan. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, SMA Negeri 87 Jakarta berencana untuk menerapkan sistem belajar e-learning (Electronic Learning) berbasis internet. E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara guru dan siswa dalam sebuah ruang belajar online. E-learning tercipta untuk mengatasi keterbatasan antara guru dan siswa, terutama dalam hal waktu dan ruang. Dengan e-learning maka guru dan siswa tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. Untuk mewujudkan rencana tersebut maka telah tersedia sebuah software yang disebut dengan Moodle. Moodle (Modular Object-oriented Dynamic Learning Environment) adalah sebuah paket software yang didesain untuk membantu guru dalam membangun pelatihan / kursus / pendidikan online yang berkualitas. Moodle termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted Learning + Computer Assisted Teaching) yang disebut Learning Management System (LMS). Moodle menggunakan lisensi open source sehingga sangat menguntungkan bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk alasan penghematan biaya.

4 Dengan sistem belajar perpaduan antara online (e-learning) dan offline (ruang kelas) diharapkan guru dan siswa memiliki media untuk berinteraksi secara lebih optimal. Dengan sistem e-learning berbasis internet, guru dapat menyampaikan materi secara online dengan lebih menarik karena menggunakan multimedia (gambar, suara, animasi). Dan para siswa juga dapat mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang dimengerti pada forum diskusi. Kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menyerap materi pelajaran juga akan terbantu dengan sistem e-learning ini. Tidak semua siswa langsung mampu memahami pelajaran hanya dengan mendengarkan guru di depan kelas. Ada beberapa siswa yang harus mendapat contoh-contoh nyata atau kasus tertentu untuk mengerti secara utuh suatu materi pelajaran. Melalui e-learning siswa dan siswi yang memiliki kesulitan belajar dapat memperoleh contoh-contoh yang lebih variatif, bertanya di forum diskusi, dan membaca materi berulang-ulang sesuai kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan infrastruktur yang tersedia bagi siswa SMA Negeri 87 Jakarta untuk menerapkan e-learning berbasis internet, melakukan perancangan Local Area Network (LAN) dan Learning Management System (LMS), serta perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM). Analisis dalam penelitian ini ditujukan kepada para siswa SMA Negeri 87 Jakarta, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel. Perancangan situs web e-learning berbasis internet menggunakan Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment). Dan perencanaan SDM dilakukan dengan Teknik System Point untuk menetapkan kualifikasi SDM. Berkaitan dengan uraian di atas, maka judul penelitian yang diambil adalah ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS INTERNET PADA SMA NEGERI 87 JAKARTA.

5 1.2 Identifikasi Masalah Kegiatan belajar dan mengajar merupakan elemen utama dalam setiap organisasi pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang kurang optimal menyebabkan dampak negatif pada prestasi belajar siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta. Untuk mewujudkan kegiatan belajar dan mengajar yang lebih optimal diperlukan sebuah media pembelajaran baru yang mudah diaplikasikan, memiliki fasilitas lengkap dan ekonomis. E-learning berbasis internet dengan menggunakan aplikasi Moodle (Modular Object- Oriented Dynamic Learning Environment) merupakan solusi terbaik bagi tercapainya kegiatan belajar dan mengajar yang lebih optimal. Dengan media tersebut, siswa dan guru memiliki sarana untuk bertukar pikiran dan berbagi wawasan di luar ruang kelas. Untuk melakukan analisis dan perancangan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta diperlukan 3 tahap, yaitu : 1. Analisa a. Seberapa besar tingkat kebutuhan siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta terhadap penerapan e-learning berbasis internet? b. Seberapa besar tingkat kesiapan infrastruktur siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta dalam menunjang penerapan e-learning berbasis internet? 2. Perancangan a. Bagaimanakah perancangan Local Network (LAN) yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? b. Bagaimanakah perancangan Learning Management System (LMS) yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta?

6 3. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Bagaimanakah kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Jaringan yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? b. Bagaimanakah kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Learning Management System (LMS) yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? c. Bagaimanakah kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Materi yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? d. Bagaimanakah kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Sosialisasi E-learning yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? 1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui 3 tahap utama yang diperlukan dalam pengaplikasian e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta, yaitu sebagai berikut: 1. Analisa a. Seberapa besar tingkat kebutuhan siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta terhadap penerapan e-learning berbasis internet. b. Seberapa besar tingkat kesiapan infrastruktur siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta dalam menunjang penerapan e-learning berbasis internet.

7 2. Perancangan a. Rancangan Local Network (LAN) yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. b. Rancangan Learning Management System (LMS) yang sesuai untuk penerapan e- learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta? 3. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Jaringan yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. b. Kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Learning Management System (LMS) yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. c. Kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Materi yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. d. Kualifikasi dan uraian pekerjaan Sumber Daya Manusia pelaksana Manajemen Sosialisasi E-learning yang sesuai untuk penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. 1.4 Manfaat Bagi SMA Negeri 87 Jakarta adalah: 1. Mengetahui manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari penerapan e-learning berbasis internet terhadap proses belajar dan mengajar di SMA Negeri 87 Jakarta.

8 2. Memperoleh informasi mengenai tahap-tahap yang perlu dilakukan sebelum mengaplikasikan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. 3. Mendapatkan informasi yang cukup mengenai tingkat kebutuhan dan kesiapan akan penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. 4. Mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut dengan penyediaan atau peningkatan infrastruktur maupun fasilitas yang dapat mendukung pengaplikasian e- learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. 5. Memberikan gambaran umum tentang rancangan jaringan dan manajemen jaringan yang diperlukan untuk menerapkan e-learning berbasis internet di SMA negeri 87 Jakarta. 6. Memberikan gambaran umum tentang rancangan sistem dan manajemen e-learning berbasis internet yang sesuai untuk SMA Negeri 87 Jakarta. 7. Memberikan gambaran umum tentang kualifikasi Sumber Daya Manusia yang diperlukan untuk menunjang penerapan e-learning berbasis internet di SMA Negeri 87 Jakarta. 8. Hasil penelitian dapat menjadi sumbangan pikiran bagi organisasi untuk merumuskan strategi pendidikan di masa datang, demi meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar di SMA Negeri 87 Jakarta. 9. Penerapan e-leraning berbasis internet dapat menjadi alternatif media komunikasi dan berbagi wawasan antara siswa dan guru di luar ruang kelas fisik. 10. Penerapan e-learning berbasis internet dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, sehingga akan terjadi peningkatan prestasi siswa dan siswi SMA Negeri 87 Jakarta.

9 Manfaat bagi pengembangan bidang ilmu: 1. Mendapatkan model pengembangan perancangan jaringan dan manajemen jaringan yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian berikutnya. 2. Mendapatkan model pengembangan perancangan sistem dan manajemen e-learning, yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian berikutnya. 3. Mendapatkan model perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan untuk menjalankan sistem e-learning berbasis internet. 4. Memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu komputer yang menyangkut perencanaan jaringan dan e-learning. 5. Mendapatkan contoh kasus atau studi kasus sebagai contoh penerapan e-learning berbasis internet dalam perkuliahan di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Peminatan e-bisnis atau pada fakultas lainnya. 6. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu manajemen dan e-bisnis.